Suami Kedua Istriku (Re Upload)
Suami Kedua Istriku – Prolog
“Cerita ini pernah saya posting di semprot, namun karena beberapa hal tidak bisa dilanjutkan, namun kali ini saya akan membagikan kisah ini kembali, jika dirasa kurang berkenan saya mohon maaf kepada admin dan moderator serta seluruh pembaca semprot, niat saya posting ini hanyalah sebagai penambah khasanah bacaan para semproter sejati, akhirul kalam…selamat menikmati..”
——————————–
Agus dan Linda adalah pasangan suami istri, mereka adalah pasangan serasi, keduanya telah dikarunia putri cantik yang berusia Lima Tahun. Pernikahan mereka normal seperti pernikahan suami istri pada umumnya, kehidupan yang mapan mereka jalani baik lahir maupun batin. Agus adalah Pria Jawa keturunan Chinese yang mewarisi toko elektronik cukup besar di Sukoharjo, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, sedangkan Linda istrinya adalah seorang wanita cantik yang juga keturunan Chinese dan dibesarkan dengan budaya Jawa yang sangat kuat tata. Linda adalah seorang wanita yang religius, dan jemaat setia dalam agama yang dianutnya Setelah 10 tahun menikah, Agus merasa kehidupan seksnya menjadi hambar, mereka belakangan sudah jarang melakukan hubungan intim, Agus butuh sesuatu untuk mengembalikan gairah pada istrinya. Agus menemukan suatu hal baru, fantasinya mulai muncul, fantasi melihat istri yang di cintai di tiduri pria lain. gairahnya bangkit setiap berfantasi seperti itu, dia merasa istrinya menjadi lebih seksi saat di tiduri pria lain. Di lain pihak, Linda adalah seorang perempuan yang konservatif, sebagai penganut agama yang taat, tentu saja Linda merasa fantasi yang diungkap oleh suaminya adalah suatu hal tak lazim, Linda merasa apa yang di fantasikan oleh suaminya diluar batas kewajaran tata krama yang selama ini terpatri dalam hati dan pikirannya, sebagai wanita jawa yang dibesarkan dalam keluarga religius, fantasi suaminya adalah suatu hal yang tabu baginya. Ini adalah suatu kisah tentang dinamika hubungan antara suami-istri, kisah ini mungkin saja sedang atau telah terjadi dalam kehidupan pembaca, Bagaimana kelanjutan kehidupan pasangan ini, apakah Agus berhasil mewujudkan fantasinya, ataukah Linda bisa mengakomodir keinginan suaminya. mungkin ada baiknya kita ikuti perjalanan kisah mereka. Ini adalah kisah fiksi, namun penulis berusaha membuat kisah ini dekat dengan realitas yang mungkin terjadi, nama-nama tempat, kota, tempat bisnis adalah fiksi belaka, dan hanya untuk kepentingan dalam mendukung plot cerita.
Gambaran Tokoh Utama
Agus = Pria berusia 40 Tahun dengan ekonomi mapan, dan kehidupan seks yang normal, namun seperti yang sering diungkapkan, bahwa usia 40 tahun adalah masa puber kedua bagi seorang pria, dengan ekonomi yang berkecukupan, bisnis yang semakin meningkat, bagi Agus tak ada pikiran khawatir soal ekonomi, sehingga fokus pikirannya menjadi menggebu-gebu mewujudkan fantasinya. Linda = Wanita cantik berusia 32 tahun, dengan postur tubuh yang semampai, berkulit putih cenderung pale (pucat), penampilan sehari-hari Linda selalu berpakaian yang sopan, tak pernah sekalipun dia mengenakan pakain yang menampakan lekuk tubuhnya, ataupun mengekspos keindahan kulitnya secara berlebihan. dan tokoh-tokoh lain yang kelak akan muncul……………..
JIKA ADA KESAMAAN MAKA HAL ITU ADALAH KEBETULAN BELAKA, NO RASIS NO SARA, INI ADALAH FIKSI BELAKA, HAPPY READING
Suami kedua Istriku
Bab 1—Tentang Aku dan Istriku
Namaku Agus, lengkapnya adalah Agus raharjo, saat ini usiaku sudah 40 tahun, aku bekerja sebagai seorang wiraswasta di bidang elektronik, maksudnya aku membuka toko elektronik cukup besar di kota tempat tinggalku, aku tinggal di Sukoharjo, kurang lebih 12 Km sebelah selatan kota Solo jawa tengah. Aku memulai usahaku sejak aku berhenti bekerja di salah satu bank, padahal saat itu karierku cukup berkembang pesat, namun papi memintaku untuk terjun mengelola bisnis keluarga, aku adalah lelaki satu-satunya di keluarga, dari 3 bersaudara hanya aku yang lelaki, kedua adikku adalah perempuan. Sebagai anak yang berbakti pada orang tua, aku mengikuti permintaan papiku itu, saat itu aku baru bekerja selama 5 tahun jadi bankir, walaupun memang di awal papi yang memintaku, namun jiwa pengusahaku terus bergelora. Jujur aja, aku bekerja sebagai bankir juga karena aku merasa sayang dengan kuliahku, sebagai bankir aku lama-lama merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaanku, menurutku pekerjaanku sebagai bankir hanya memberi imbalan 30?ri 100% kerja kerasku. Dalam kurun 5 tahun bekerja disana, aku berhasil mendapat nasabah yang cukup besar, kemampuanku dalam melobi membuat banyak pihak yang merasa tertarik bekerja sama dengan bank kami, salah satu perusahaan garmen besar menjadikan bank kami sebagai bank untuk membayar gaji para karyawannya , bahkan perusahaan tersebut menjadi nasabah kredit di bank kami, dan selama ini tak ada masalah kerjasama antara bank tempatku bekerja dengan perusahaan garmen tersebut. Semua itu terjadi karena lobiku yang sangat mumpuni, entahlah sejak dari kecil aku dikaruniai bakat untuk bisa membujuk pikiran orang, jika ada tim lain yang mengalami kesulitan melobi calon partner “gede”, pimpinanku kemudian mengalihkan padaku, anehnya seolah menjadi mudah saat aku yang menanganinya. Aku termasuk pria yang lambat menikah, namun bukan berarti aku tak pernah berhubungan seksual dengan wanita, sejak usia 20 tahun aku sudah mengenal seks, kadang kulakukan bersama pacarku, kadang aku jajan mengunjungi panti pijat, sambil rileks sekalian tegang hehehe. Aku menikah dengan istriku saat aku berusia 30 tahun, usia istriku sendiri saat itu baru 22 tahun, dia baru saja lulus dari sebuah akademi. Aku mengenal istriku saat aktif mengikuti kebaktian minggu, aku sendiri tak terlalu religius, kebaktian minggu aja jarang-jarang aku datangi, namun 1 tahun sebelum menikah, saat paskah aku melihat ada seorang gadis cantik sebagai anggota paduan suara yang sedang bernyanyi di mimbar. Gadis itu sangat cantik sekali, kulitnya putih, matanya sangat cantik, dan yang membuat aku jatuh hati adalah senyumnya yang terkesan sensual, setiap gadis itu tersenyum, aku merasakan ada getaran di hatiku..gimana ya aku mendeskripsikannya, seperti geregetan gitu. Tak butuh lama bagiku untuk bisa menaklukan hatinya, kami kemudian berpacaran, sejak itu hari-hariku seolah berwarna, 1 tahun berpacaran aku kemudian melamar pacarku, aku saat itu baru saja terjun penuh mengelola usaha elektronik keluarga, dengan kemampuan manajemen dan pengalaman melobi saat bekerja di bank, usaha elektronik kami berkembang pesat. Toko elektronik kami bahkan terpilih sebagai penjual resmi brand elektronik ternama asal korea, dan jepang, namun walau sukses aku tak tertarik untuk mengembangkan sayap membuka cabang di tempat lain ataupun diversifikasi usaha ke bidang yang lain. Mengelola satu toko saja bagiku sudah kewalahan, oh ya saat ini aku mempunyai 20 orang karyawan, baik itu tenaga penjual, tukang antar, dan bagian gudang, aku mempunyai 3 buah mobil pickup untuk mengantar barang-barang yang dibeli oleh konsumen kami, jika barang yang mereka beli ingin diantar, tokoku punya layanan antar sampai kerumah pelanggan, tentunya dengan tambahan biaya lagi. Istriku sendiri ikut terjun mengelola bisnis kami, dia cukup pandai mengelola pembukuan, aku sangat bangga dengan istriku yang tidak hanya cantik, namun juga pandai dalam berhitung, istriku adalah tangan kanan yang paling kupercaya, firasatnya pada sesuatu sangat jeli, contohnya saat itu ada sebuah trend baru televisi plasma, aku tertarik untuk menyetok tv tersebut, namun istriku melarang, dengan berbagai pertimbangan yang dia jelaskan secara panjang lebar, membuat aku mengurungkan niatku untuk menyetok produk tersebut. Terbukti firasatnya benar, salah satu sainganku yang juga temanku di bangku Kuliah dulu menyetok produk tersebut dan mengalami kerugian yang cukup besar, dan hal itu memukul kondisi keuangan usahanya, hingga akhirnya dia harus mencari kredit di bank untuk menstabilkan kembali arus kas perusahaannya.
*** ILUSTRASI LINDA
Istriku Linda rahman adalah seorang wanita keturunan chinese, usianya saat ini 32 tahun, aku menikahinya saat dia berusia 22 tahun, aku sendiri saat itu berusia 30 tahun. Sedikit gambaran fisik istriku, dia seorang wanita dengan tinggi 165 cm dan berat 50 kg, terlihat sangat berisi bukan? ya istriku itu termasuk demplon tapi tidak gemuk, kulitnya sangat putih dan mulus, yang membuat aku bangga selain senyumnya yang sensual, adalah bentuk payudaranya yang ukurannya sedang-sedang, tidak kecil dan juga tidak besar-besar banget, cukuplah di genggaman saat aku meremasnya. Kehidupan seksual kami sangat bahagia, tak ada masalah dalam kehidupan seks kami, oh ya walau istriku itu cantik tapi dia sangat konservatif, dia tak pernah memakai pakaian yang kelewat seksi, bahkan sepengetahuan aku, dia tak memiliki rok mini, hotpants ataupun kaos ketat. 3 tahun setelah menikah, aku pernah membelikan istriku sebuah lingerie, namun rupanya dia malah marah padaku, selain marah-marah padaku karena harganya yang mahal, dia juga beralasan pakaian itu membuatnya seperti pelacur saja, aku cukup kesal saat itu, namun istriku bersikeras tak mau memakainya. Kini sudah 10 tahun pernikahan kami, diusianya yang genap 32 tahun, istriku bukannya semakin menua, tapi malah terlihat semakin segar, kami dikaruniai anak perempuan usia 9 tahun, namanya alexa kirana, nama anakku memang terkesan seperti nama anak laki-laki, ya karena aku memang mendambakan anak lelaki, aku sudah menyiapkan nama anak lelaki saat istriku baru hamil, namun ternyata aku dikaruniai anak perempuan, ya sudah aku tinggal tambahin saja namanya. Seiring dengan usia pernikahan kami yang sudah dua digit, kehidupan seksual kami mulai terasa hambar, dulu kami bisa tiap hari melakukan hubungan seks, lambat laun menurun terus hingga 3 kali dalam seminggu, hingga kini malah sebulanpun kami jarang melakukan hubungan intim. Sekitar 6 bulan lalu aku membaca sebuah artikel di surat kabar, dalam artikel tersebut ditulis bahwa polisi menggerebek sebuah kamar hotel, di dalam kamar hotel tersebut ada dua orang pria dan satu orang wanita, dan saat penggerebekan terjadi seorang wanita dan seorang pria kedapatan setengah telanjang, diduga mereka sedang melakukan hubungan intim. Yang membuatku aneh ternyata sepasang manusia berlainan jenis yang setengah telanjang itu bukanlah pasangan suami istri, namun suami dari wanita itu malah menonton, fakta seperti itu membuatku tertarik, biasanya kan suami membawa orang untuk menggerebek istri, namun kini malah suami menonton pertunjukan seks antara istrinya dengan pria lain, memikirkan itu membuatku semakin penasaran. Aku lalu mencari-cari artikel lain melalui pencarian di situs google, beberapa artikel muncul yang berhubungan kata yang aku cari, ada satu kata dalam bahasa inggris yang terdengar asing bagiku, cuckold. Aku kemudian mengetik kata tersebut di pencarian google, artikel yang muncul kebanyakan artikel berbahasa inggris, aku membuka salah satu artikel tersebut, rupanya sebuah forum berbahasa inggris, aku coba buka salah satu forum, ternyata aku gak bisa membaca artikelnya, hanya member yang terdaftar yang bisa membaca artikel tersebut. Aku penasaran, lalu aku mencoba untuk register, aku pikir apa salahnya, itu kan free, setelah memasukkan nama username, dan email, proses registrasi berjalan cepat, aku hanya perlu memverifikasi email yang kuterima. Kini artikel dan foto-foto yang ada di forum tersebut dapat kubaca dan kulihat dengan baik, kebetulan aku termasuk fasih berbahasa inggris, postingan member di forum tersebut semua berasal dari luar negeri, ada satu sub topik yang berjudul verified me. Aku membuka salah satu postingan di topik tersebut, ada foto dari perempuan bule dengan memegang sebuah kertas, wajah perempuan bule itu tak terlihat karena tertutup kertas, namun sepertinya perempuan itu cukup seksi dan cantik, perempuan bule itu memegang tulisan dengan isi “hot wife looking for bull!! Black man only, contact us (alamat email)” Wow..aku benar-benar tak menyangka menemukan hal seperti ini.. Lalu aku kemudian terus menjelajah forum tersebut, ada topik tentang pengalaman member, seorang member pria menceritakan pengalamannya menonton istrinya bercinta dengan pria kulit hitam. Member lainnya menceritakan kalau dia dan istrinya kini memiliki 2 orang anak, salah seorang anaknya adalah anak si kulit hitam, dan kini istrinya sedang hamil 4 bulan yang juga merupakan benih si kulit hitam, wow!! Dalam topik gambar, aku melihat banyak foto perempuan bule baik itu muda ataupun setengah baya sedang bersetubuh dengan pria kulit hitam, melihat foto-foto tersebut anganku melayang seolah perempuan bule itu adalah istriku Linda, ya ampun, aku sudah membayangkan istriku di jamah dan ditiduri orang lain. Walau sebagian otak dan pikiranku berontak, namun tanganku terus mengetik menjelajahi semua kata-kata yang terlintas dalam pikiranku, hingga akhirnya aku menemukan banyak forum sejenis atau video yang berhubungan dengan cuckold, aku mendefinisikan cuckold itu adalah suatu perselingkuhan yang direstui. Aku kemudian jadi rajin mengeksplor artikel, cerita ataupun video home made tentang cuckold ini, semakin sering aku mengakses, semakin dalam angan dan fantasiku Berbulan-bulan aku menyembunyikan keinginanku untuk berbicara pada istri mengenai fantasiku ini, hingga akhirnya aku tak tahan lagi, aku menceritakan semua fantasiku pada istri, dan benar saja istri konservatif ku marah besar, dia menganggap aku gila, edan, atau apapun lah istilahnya, dia histeris padaku, malah menganggap aku ingin menikah lagi, bahkan dia curiga aku selingkuh..ya ampunn.. Dia benar-benar ngambek padaku, hampir seminggu dia tak bicara padaku, akhirnya aku meminta maaf padanya, aku merasa harus menghilangkan fantasiku ini, rasanya tak mungkin aku meneruskan semua ini dengan istri yang sekaku dia, harapanku memudar seiring dengan waktu yang berjalan.
***
4 bulan lalu aku dan istriku mendaftar ke sebuah gym terkenal di Solo, sebenarnya tak ada niat untuk ikut-ikut gym seperti itu. Saat aku, istriku dan anakku makan di sebuah mall, dua orang gadis cantik dengan gaya sportif mendekati kami dan menawarkan promo membership gym, dua orang gadis itu sangat mahir dalam melakukan persuasi, aku dan istriku tertarik karena biayanya cukup murah dibandingkan fasilitas yang didapat. Bisa menggunakan alat fitnes, mengikuti kelas, sauna dan lain-lain. Aku dan istriku mengikuti kedua gadis itu menuju tempat fitness, ternyata tempat fitness tersebut berada di belakang food court tempat kami makan, setelah melihat fasilitas dan penjelasan dari kedua gadis itu, aku dan istriku tanpa pikir panjang membayar biaya membership sebesar 6 juta rupaih pertahun untuk couple. Kami memutuskan untuk memulai keanggotaan seminggu kemudian. Setelah membayar biaya member setahun, aku dan istriku membeli perlengkapan olahraga, seperti sepatu, kaos dryfit, celana training. Istriku membeli celana training panjang dengan kaos dryfit seperti pria, saat aku pilihkan pakaian senam yang terbuka yang modelnya seperti pakaian renang, dia menolak, dia merasa malu memakai pakaian seperti itu. Aku hanya mengangkat bahu dan menuruti keinginannya.
***
Hari ini adalah hari pertama kami datang ke gym, personal trainer yang bertugas berbicara kepada kami, dan mengantar kami mengenal alat-alat dan fasilitas di gym tersebut, sebagai member baru, kami berhak mendapat layanan 1 jam personal trainer selama 3 kali. Saat itu kami tidak memilih personal trainer, semua sudah diatur dengan personal trainer yang bertugas, aku mendapatkan personal trainer bernama ivan, dia pemuda jawa usia sekitar 25 tahun, tak perlu dijelaskan bagaimana postur ivan bukan? tentu saja dia tegap dan kekar. Istriku mendapat personal trainer bernama Sammy, aku gak tau namanya, hanya di kaosnya ada tulisan Sammy. Personal trainer istriku adalah pemuda kulit gelap, perawakannya seperti orang-orang yang berasal dari indonesia timur, entah papua, ambon atau ntt. Tubuhnya tinggi tegap dan kekar, walaupun wajahnya garang, namun senyumnya cukup manis, dan suaranya juga terdengar ramah. Saat aku melihat Sammy mengajarkan cara penggunaan alat pada istriku, terlihat istriku tersenyum-senyum, sepertinya Sammy mungkin sedang bergurau sesuatu hal dengan istriku, di sisi lain mas ivan juga sedang berbicara tentang alat yang saat ini sedang ku pegang, jujur aja aku tak terlalu fokus dengan ucapan mas ivan, mataku tajam memperhatikan istriku yang sedang mendapatkan penjelasan dari Sammy, sesaat anganku melayang, teringat dengan fantasiku yang tertahan. Setelah usai berlatih dan pulang, di mobil aku bertanya pada istriku tentang sesi latihan dengan Sammy, “kayaknya mamah tadi seneng banget ya, ketawa-tawa gitu ama Sammy,” ucapku sambil fokus ke jalan.
ILUSTRASI LINDA
“Ya pah, Sammy itu lucu, jadinya aku gak tegang, tadinya liat wajahnya aku agak serem loh pah, tapi ternyata dia pandai melucu, logatnya juga lucu pah,” ucap istriku sambil mengambil sesuatu dari laci dashboard, “pah lihat iket rambut mamah gak ya, kemaren mamah beli tapi mamah lupa taro dimana,” tanya istriku. “Ketinggalan kali di rumah,” jawabku singkat, sekilas aku melirik istriku. Kenapa kamu tiba-tiba terlihat menggairahkan si mah!? Istriku yang sedang mengikat rambutnya ke atas merasa heran dengan tatapanku, “kenapa sih pah, kok ngeliatin kaya gitu,” tanyanya sambil tersenyum. “Gak apa-apa, mamah keliatan cantik dan seksi sekali,” jawabku. Segera kupacu mobilku, ingin rasanya cepat-cepat sampai dirumah.. ————————————————————– BERSAMBUNG
Sejak ada alat canggih yang diperkenalkan salah seorang staf, urusan toko kini lebih gampang di handel, semua produk telah di data, masing-masing produk punya barcode sendiri, dari yang paling kecil hingga paling besar, semua tinggal di scan dan tertera di monitor. Baik inventory ataupun sales, semua terdata dengan cermat, Agus dan Linda bisa mengontrol dan memantau penjualan toko melalui layar gadget mereka, dengan demikian Agus dan Linda bahkan tak perlu ke toko lagi, mereka bisa memantau situasi toko dari rumah atau dimanapun mereka berada Agus mengajak istrinya untuk pergi ke gym setiap hari, setelah mengantar anak semata wayang mereka sekolah, kedua pasangan suami istri langsung pergi ke gym, ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir mereka mendapat fasilitas free personal trainer. Setelah selesai melakukan aktifitas di gym, Agus dan Linda duduk di ruang tunggu gym, “gimana mah, masih mau pakai jasa personal trainer gak,” tanya Agus pada istrinya. “Menurut papah gimana?” Linda balas bertanya, Agus menatap istrinya yang sedang sibuk membereskan peralatan senam ke dalam tas, istrinya terlihat segar setelah mandi, sudah dua hari Agus memperhatikan jalannya latihan yang dilakukan Linda, Agus melihat sammy sebagai personal trainer sangat baik dalam menjalankan tugasnya, terlihat Linda begitu nyaman saat mendapatkan instruksi dari sammy, Agus juga melihat Linda juga sering tersipu malu, entah apa yang diucapkan sammy sehingga Linda bersikap seperti itu, namun Agus sungguh menyukai apa yang dilihatnya, fantasinya terus berkembang melihat kedekatan istrinya dan sammy. Agus, Linda dan mas dharma manajer gym tersebut duduk di ruang tunggu, mas dharma menjelaskan semua tentang personal trainer, dari mulai tArif jasanya hingga paket-paket yang tersedia. Agus dan Linda sangat antusias mendengarkan penjelasan dharma, khususnya Linda, dia membaca-baca paket yang tersedia, “bagaimana pak Agus dan bu Linda, kira-kira mau ambil paket yang mana,” tanya dharma setelah memberi penjelasan. “Terserah mamah aja,” ucap Agus saat Linda menatap suaminya itu, “bagaimana kalau yang ini pah,” jawab Linda kemudian menunjuk suatu paket yang tertera di brosur. Agus melihat paket yang dimaksud, paket personal trainer sebulan tanpa batasan jam, Agus bertanya kepada mas dharma tentang paket yang dimaksud. “Ohh itu paket promo pak, kalau 1 jam personal trainer kan tArifnya 100 ribu/jam, nah kalau paket itu paket sebulan pak, dan yang menarik dari paket tersebut, bapak bisa menggunakan jasa personal trainer tanpa batasan jam, misalnya bapak mau setiap hari dan butuh personal trainer 2 jam atau 3 jam bebas pak,” dharma menjelaskan. Agus paham yang dimaksud dharma, Agus kemudian melihat biaya yang tertera. Rp 3 juta!! Sebenarnya paket ini termasuk murah jika dibandingkan dengan mengambil jasa personal trainer tanpa paket, Agus kemudian melihat istrinya, “mamah mau paket ini, emangnya mamah yakin mau datang ke gym tiap hari,” tanya Agus. Linda mengangguk, “kayaknya ya deh pah, badan mamah dah terlihat gemuk dan kendor, lagian sejak latihan di gym, mamah merasa bugar loh pah,” jawab Linda, ya Agus juga menyadari walau baru 3 kali mereka ke gym, Linda terlihat lebih segar dan cantik, entahlah Agus merasa, Linda istrinya lebih menggairahkan baginya. Namun disisi lain Agus juga menyadari, kalau istrinya mulai berubah karakternya, biasanya istrinya sangat cermat dalam perhitungan uang. Walau sepintas paket personal trainer sekaligus sebulan lebih murah, namun jika tidak datang ke gym setiap hari tentunya akan mahal, namun Agus akhirnya menyetujui permintaan istrinya, Agus sendiri merasa belum butuh personal trainer, dan Agus juga tidak yakin apakah punya waktu untuk pergi ke gym setiap hari. “Ya sudah saya pilih ini aja mas untuk istri saya,” Agus menyerahkan brosur yang telah di laminating ke dharma. “Loh bapak gak ambil paket sekalian?” tanya dharma. Agus menggeleng, “nanti saja mas, kalau perlu saya akan ambil jasa personal trainer,” jawab Agus. Dharma kemudian membuat kwitansi pembayaran jasa personal trainer sambil membawa kartu kredit Agus, tak berapa lama dharma menghampiri pasangan suami istri itu lagi dan mnyerahkan kwitansi pembayaran yang telah dibuatnya. “ini pak kwitansinya, oh ya tadi belum memilih personal trainernya ya, apa ada pilihan atau random saja dipilihkan kami?” tanya dharma, Agus melihat ke istrinya dengan pandangan bertanya. “Hmm, mas sammy aja pah, kayaknya mamah udah cocok ama gaya latihan yang dia ajarkan,” jawab Linda. Agus tak terkejut saat istrinya memilih sammy, Agus mengangguk, dharma pun mengangguk. “Baik nanti soal jadwal dan jam, silahkan ibu dan mas sammy yang mengatur,” ucap dharma kemudian, “sebentar nanti saya coba lihat nomor kontak mas sammy,” ucap dharma kemudian lalu bangun dari duduknya. “Gak usah mas, saya punya nomornya kok,” ujar Linda. Agus melihat ke arah istrinya, dia berusaha tak menunjukkan keterkejutannya mengetahui istrinya telah minta nomor personal trainernya. “Ohh ya sudah kalau gitu, berarti nanti tinggal ibu dan mas sammy yang mengatur jadwalnya,” ucap dharma. Agus dan Linda kemudian bersalaman dengan dharma, Agus menyimpan kwitansi yang diterima dari dharma ke slingbag yang dia pakai. “Yuk mah,” Agus mengajak istrinya pulang. “Sebentar pah, mamah mau pipis dulu,” ucap Linda, kemudian masuk ke ruangan gym kembali. Agus kemudian berjalan mengikuti istrinya yang telah masuk kedalam, Agus melihat istrinya sedang berbicara dengan sammy, Agus kemudian mencari tempat yang tidak terlihat oleh mereka, di perhatikan istrinya dan sammy berbincang-bincang, sammy terlihat mengangguk, tak lama Linda kembali ke luar ke tempat Agus menunggu, Agus kemudian bergegas kembali ke tempatnya tadi. “Kenapa Linda bilang dia mau pipis ya,” dada Agus berdesir-desir. “Yuk pah,” ajak Linda, Agus pura-pura menunggu sambil memainkan hp. “Sudah pipisnya mah,” tanya Agus. “Sudah pah, yuk kita pulang,” Linda mengulurkan tangannya pada Agus.
***
“Mah kita refleksi dulu yuk, papah lumayan capek nih,” ucap Agus, Linda melihat suaminya dan merengut manja, “baru juga ke gym 3 hari udah pegel, ya udah yuk,” Linda menuruti ajakan suaminya. Kebetulan tempat refleksi itu satu lantai dengan parkir mobil mereka, Agus dan Linda masuk ke tempat refleksi tersebut, seorang wanita paruh baya yang rupanya resepsionis tempat itu menyambut mereka dengan ramah. “Selamat siang bapak, ibu, selamat datang, silahkan mau paket apa,” wanita itu memberikan daftar menu, “apa disini pemijatnya harus khusus?, maksud saya apa tamu perempuan akan diberikan terapis perempuan juga,” tanya Agus. “Biasanya sih seperti itu pak, tapi kalau tamunya mau terapis laki-laki juga gak apa,” jawab wanita resepsionis ramah, “gimana mah, mamah mau terapis wanita apa lelaki,” tanya Agus pada Linda. Linda tak menjawab, dia bertanya pada wanita resepsionis tadi, “apakah bisa milih atau random bu,” “Kalau ibu sudah ada langganan terapis bisa pilih terapis tersebut, atau kalau belum, bisa random sesuai giliran, tapi tenang saja, jika ibu tak berkenan dengan layanan terapis yang tersedia, ibu bisa request ganti,” wanita resepsionis itu menjelaskan dengan ramah. Ada seorang terapis pria yang baru saja masuk dari luar, perawakan terapis itu cukup tinggi dan bertubuh gempal, kulitnya agak hitam, tampangnya seperti pria jawa pada umumnya, aku melihat Linda memperhatikan terapis yang baru saja datang tadi. “Kalau dengan mas itu bisa bu?” tanya Agus kemudian, “ohh mas Arif tadi toh pak, ya bisa, apa dengan mas Arif saja,” wanita resepsionis itu balas bertanya. Agus memandang istrinya, “gimana mah,” tanya Agus, Linda mengangguk, akhirnya Agus memilih terapis yang bernama Arif itu untuk istrinya sedang untuk Agus sendiri dipilihkan secara random. Resepsionis tersebut mengantar Agus dan Linda ke sebuah ruangan vip, Agus memilih ruangan untuk couple, “silahkan bapak dan ibu,” resepsionis itu membuka pintu sebuah ruangan. Agus melihat ada dua buah bangku di dalam ruangan, bangku tersebut bisa di atur hingga menjadi tempat berbaring, “ini pak, bu, jika ingin ganti celana pendek,” resepsionis tersebut memberikan dua buah celana pendek. “Mamah mau ganti celana?” tanya Agus, Linda melihat celana yang diberikan, celana tipis dengan motif batik, celana itu pendek sepaha, “ganti gak ya pah, tapi kok pendek banget sih,” ujar Linda ragu. Tiba-tiba kembali fantasi Agus menggelora, dia membayangkan tangan hitam Arif mengelus paha putih mulus istrinya, Agus menelan ludah perlahan agar tak terdengar oleh Linda. “Ganti aja mah, lagian kan nanti pakai lotion kan, masa cuma pergelangan kaki aja yang di terapi,” ujar Agus mencari-cari alasan agar istrinya mau mengganti legging panjang yang dikenakan dengan celana pendek yang diberikan resepsionis tadi. “Jadi ganti aja nih pah,” tanya Linda, Agus mengangguk, “ya udah deh, bntar mamah ganti dulu,” Linda membawa celana pendek itu ke ruang ganti yang ada di sebelah, tak berapa lama Linda keluar, “apa gak kependekaan pah,” tanya Linda berusah menurunkan celana yang dia kenakan itu. “Gak kok mah, biasa aja,” jawab Agus, namun dalam hatinya Agus semkin berdebar, paha mulus dan putih istrinya sungguh indah terlihat “Hmmm pasti si Arif itu akan konak liat paha istriku, kalau gak konak berarti dia homo,” batin Agus. “Permisi..” suara dua orang pria terdengar bersamaan, dua orang terapis yang sudah dipilih datang, “maaf ibu, silahkan berendam di sini,” ujar Arif, di hadapan kaki Linda ada sebuah baskom berisi air hangat, Linda memasukkan kakinya ke dalam baskom tersebut. Begitu juga terapis yang melayani Agus juga mengutarakan hal yang sama, Agus dan Linda merasa nyaman dengan air hangat yang menerpa kaki mereka, Agus melirik sekilas saat Arif membersihkan kaki Linda, Arif menundukkan wajahnya tengah serius membersihkan seluruh kaki putih Linda. Tak lama kedua terapis itu mengeringkan kaki Agus dan Linda dengan handuk kering berwarna putih, “apa ada keluhan pak,” ujar terapis yang melayani Agus, “gak ada mas, cuma akhir-akhir ini, saya sering sakit kepala,” ucap Agus. Pertanyaan sama juga di ajukan oleh Arif yang melayani Linda, dan dijawab singkat tak ada oleh Linda, lalu mas Arif memberikan sebuah kain jarit untuk menutupi bagian bawah istriku, mas Arif kemudian mempersilahkan Linda untuk berbaring telungkup. “Permisi ya bu.” ujar Arif memulai sesi pemijatannya terhadap Linda, Agus mencoba melihat situasi yang terjadi disebelahnya, Agus melihat Linda mengernyitkan kening, saat Arif memijit jari-jari kaki lentik Linda. “Apa terlalu kencang bu,” tanya Arif. “Gak mas, cukup segitu, agak sakit geli gimana gitu,” jawab Linda, mendengar kata geli, kembali fantasi Agus bermain, dia memejamkan matanya, dalam fantasinya Agus membayangkan jari-jari lentik Linda di hisap dan dikulum oleh terapis yang melayaninya, batang Agus mulai membesar. Agus kembali melirik Linda disebelahnya, mata Linda terpejam, Arif kini memijit lembut betis putih mulus Linda, darah Agus berdesir-desir, pijatan Arif lebih terlihat seperti mengelus daripada memijit, betis Linda dipijat dari bawah hingga lipatan di bawah lutut, Agus sekilas melihat Arif menelan ludah, Agus yakin terapis yang bernama Arif ini mulai konak Siapa juga yang gak konak, menyentuh kulit sehalus dan selembut Linda! “Silahkan berbaring telungkup pak,” suara terapis yang melayaninya mengejutkan lamunan Agus, “ohh ya,” Agus kemudian telungkup, “sebentar ya pak saya cuci tangan dulu,” ujar terapis itu, hal yang sama juga dilakukan terapis yang melayani Linda, kedua terapis itu meninggalkan Agus dan Linda. Agus melirik istrinya, Linda berbaring telungkup, kepala Linda rebah ke sisi berlawanan Agus. Agus memperhatikan kaki istrinya, kain jarit Linda mulai menyingkap paha mulusnya, namun Agus heran Linda tak berusaha membetulkannya, kini betis dan paha Linda yang putih mulus tanpa cacat terlihat sangat indah saat berbaring telungkup. Agus menelan ludah membayangkan tangan hitam Arif mengelus dan menjamah sepasang kaki indah istrinya, penis Agus semakin menegang, angan dan hasrat fantasinya melambung, Agus memejamkan mata dan diam-diam membetulkan letak penisnya yang semakin tegang.
ILUSTRASI PIJAT LINDA
Kini pijatan kedua terapis yang melayani Agus dan Linda sudah sampai ke tangan, Agus meringis kesakitan ketika urutan terapis yang melayaninya terlalu keras, Agus meminta agar mengurangi tekanannya, Agus melihat ke samping, dilihatnya Linda masih terpejam sepertinya istrinya itu merasa nyaman dengan sentuhan terapis yang bernama Arif itu. Agus melirik apa yang dikerjakan Arif, Agus terbelalak dan kemudian pura-pura tak melihat, Agus pura-pura memejamkan mata, namun membukanya sedikit, Agus melihat Arif berdiri di sebalah Linda sambil memegang tangan Linda, dan yang membuat Agus terkejut, saat Arif memijit telapak tangan Linda, sepertinya tubuh Arif terlihat sangat dekat, dan Agus yakin, Arif sengaja menyenggolkan tangan Linda ke tonjolan celananya, Agus semakin berdebar. “Gak mungkin Linda gak tau apa yang menyenggolnya, apakah Linda menikmatinya?” ucap Agus dalam hati. Kembali Agus melirik apa yang dilakukan Arif, kini jari-jari Linda tengah diurut oleh Arif, ujung jari lentik Linda seperti sengaja di arahkan ke tonjolan celana Arif, Agus melihat tonjolan celana Arif semakin membesar, anehnya Agus malah semakin berdesir melihat itu, Agus yakin Linda bisa merasakan apa yang tersentuh, cuma Agus heran kenapa istrinya itu tak berusaha menghindar. “Apa Linda menikmatinya?” batin Agus berkecamuk antara gairah dan kesal. ————————————————– BERSAMBUNG
BAB 3 – Fantasi Yang Salah
Agus memperhatikan istrinya yang sedang telungkup, kembali dilihatnya kain jarit yang dikenakan istrinya semakin tersingkap, bahkan kini bongkahan pantat Linda nyaris terlihat, harusnya sebagai suami yang normal, Agus memberitahu Linda atau membetulkan celana istrinya yang terlipat, namun Agus tengah dikuasai fantasinya, sehingga dia pura-pura tak tahu. “Apa ya Linda gak merasa? Atau jangan-jangan dia pura-pura gak tau, kelihatannya dirinya sangat nyaman,” ujar Agus dalam hati, wajah istrinya menyamping ke arah berlawanan. Agus mendengar suara kaki mendekat, tak berapa lama suara terapis yang melayani Agus terdengar meminta izin untuk memulai sesi pijat bagian belakang, Agus hanya mendehem, tubuh terapis yang melayaninya menghalangi pandangannya ke arah Linda, sehingga Agus tak bisa melihat dengan jelas apa yang sedang dikerjakan oleh Terapis yang sedang memijat istrinya, Agus kemudian berpikir bagaimana caranya agar dia bisa melihat dengan jelas, sebuah ide muncul di benaknya. “Mas, kepala saya menghadap kesana aja ya,” Agus menunjuk ke kakinya. “ohh Nggih pak, monggo senyaman bapak aja,” balas terapis. Agus melihat istrinya masih tetap telungkup menghadap samping, hanya Arif yang memandangnya, Agus kemudian berpindah posisi, dari posisinya sekarang dia nampak jelas bagian bawah kaki istrinya, Agus pun pura pura memejamkan matanya. “Saya mulai ya pak,” ujar terapis yang melayani Agus, kembali hanya terdengar deheman dari mulut Agus. Agus membuka matanya sedikit, dia agak terkejut melihat Arif dengan tangan hitamnya sedang memijat betis putih Linda, dada Agus berdebar, ada sensasi gairah berkelebat di sanubarinya, Agus merasa gerakan tangan Arif bukanlah seperti menekan titik akupuntur, namun lebih seperti meraba atau mengelus. Agus melihat Linda istrinya merespon sentuhan terapisnya dengan gerakan pelan, Agus tak tahu apakah istrinya merasa geli, sakit atau malah terangsang dengan sentuhan pria gempal itu. Kemaluannya pelan tapi pasti mulai mengeras, Agus memejamkan mata, bayangan fantasi membentuk sebuah adegan. Lidah Arif melata di setiap jengkal kulit mulus istrinya, dari tumit, betis lipatan paha terus keatas ke paha, bongkahan pantat montok Linda tak luput dari sapuan lidah Arif, kini pakaian Linda telah terbuka, punggungnya yang putih bersih dijilat oleh pria berkulit gelap, Agus menelan ludah, dia tersenyum membayangkan fantasi dalam benaknya. “Maaf pak sekarang bagian kepala,” ucapan terapis membuyarkan imaginasi dalam pikiran Agus. “Ohh ya mas,” jawab Agus sambil membuka sedikit matanya, “Silahkan bapak duduk,” ucap terapis itu lagi, Agus menuruti kata-kata terapisnya. Pijatan terapis di kepala Agus terasa nyaman, pikiran Agus sedikit segar, tak berapa lama sekitar 30 menit kemudian layanan pijat usai. “Bapak mau minum apa, air putih, atau jahe wangi,” tanya terapis, Agus memilih minuman jahe wangi hangat, Agus juga mendengar Linda meminta hal yang sama, Kemudian kedua terapis meninggalkan Agus dan Linda. Tubuh Agus sedikit lebih segar setelah mendapat terapi, Agus kemudian mengganti celananya dengan celana yang dia pakai sebelumnya, begitu juga Linda, istrinya itu membawa celananya ke tempat ganti, Agus melihat tampang istrinya seperti kusut laksanan orang baru bangun tidur. “Mamah ketiduran ya?” tanya Agus sambil mengenakan celananya. “Ya pah, enak ya pijatan mas tadi pah, badan mamah terasa segar,” jawab Linda kemudian duduk di bangku tempat terapi tadi, dia membetulkan rambutnya. “Papah gimana enak juga kan pijatan mas tadi,” tanya Linda sambil mengikat rambutnya. “Ho oh,” jawab Agus.
***
“Mamah jadi ngantuk pak setelah dipijat tadi,” ujar Linda di dalam mobil, Agus melirik istrinya, kemudian fokus kembali mengemudi. “Ya tidur aja mah, kalau sudah sampai rumah, nanti papah bangunkan.” Ucap Agus. “Nanti kalau ke tempat itu lagi, mamah mau sama mas tadi pah, pijatannya benar-benar pas, tubuh mamah jadi terasa enak,” ucap Linda menyenderkan kepala di kursinya, tangannya menarik tuas kursi hingga menjadi lebih landai, “mamah tidur dulu ya pah,” ujar Linda lagi, Agus hanya melihat istrinya. “Ternyata dia sudah nyaman dengan sentuhan si Arif, hmm aku punya rencana bAgus nih,” ucap Agus dalam hati, sambil membetulkan batang kemaluannya yang mulai mengeras kembali. Mobil Agus masuk ke halaman rumah, Linda sepertinya tertidur nyenyak. “mah, bangun sudah sampai,” Agus mengguncangkan tubuh Linda dengan lembut. Linda membuka matanya, dia seperti kebingungan dengan keberadaannya, entah apa yang sedang diimpikannya, “ohh udah sampe pah, aduh mamah ketiduran banget,” ucap Linda kemudian menegakkan kursinya. “Tuh kan, gimana mau nge gym tiap hari, buktinya mamah udah kecapean,” ujar Agus. “Ihh enak aja, tadi kan abis dipijat, ya tentu aja otot-otot jadi rileks, pasti ngantuk dong sayang,” ucap Linda tersenyum sambil mencubit pelan wajah suaminya. “Mah papah mau ke toko dulu ya, mau liat keadaan toko, mamah tidur aja deh, Alexa kan ada les sampe sore, nanti papah sekalian jemput Alexa,” ucap Agus. Linda mengangguk, “ya udah pah, mamah juga pengen lanjutin tidur,” Linda mengecup pipi suaminya, perlahan mobil Agus mundur kembali, dan pergi meninggalkan rumah.
***
POV Linda Sepeninggal papahnya Alexa, aku kemudian masuk ke kamar, di kamar aku membuka semua pakaianku, kunyalakan ac kamar di suhu 20 derajat, aku mengganti pakaianku dengan kaos rumah yang agak panjang, aku tak memakai bawahan, aku segera melompat ke tempat tidur, tubuhku benar-benar terasa rileks setelah dipijat. Aku kemudian bangkit dari ranjang, di depan kaca keputar tubuhku, mataku melirik ke bagian belakang tubuhku. “Uhhh masih seksi banget ya aku..” tiba-tiba aku dihinggapi narsis, aku kemudian duduk di sisi ranjang, kusilangkan kakiku, dan kuusap tumitku, aku teringat dan rasanya sentuhan mas arif tadi masih terasa, aku tahu mas arif tadi meraba dan menggelitik kulitku, aku sendiri benar-benar sudah terangsang dengan rabaan mas arif, namun aku tadi pura-pura tidur Aku mengingat kembali momen saat di tempat refleksi tadi, kain jarit yang kupakai tadi sepertinya terlihat seksi kupakai, aku cukup berdebar dan merinding saat tangan mas arif atau siapa tadi namanya menyentuh kulit pahaku yang putih, ughh pasti mas Arif tadi menyukai pemandangan yang dilihatnya tadi, aku tau kalau mas Arif tidak benar-benar memijat, dia lebih banyak meraba dan mengelus kulitku saja, tapi aku memang sengaja membiarkan saja, entah kenapa ada sensasi gairah sendiri melihat pria lain menyentuh kulit ku. ughhhhhhhhhh. Tapi aku bingung juga kenapa si papah pake pindah posisi di belakangku, ah gak taulah. “Uh… andai aku dipijat di kamar ini, trus aku pake lingerie hihihi..dan pijatnya gak pakai tangan tapi pakai lidah aahhh,” aku meraba vaginaku terasa basah disana. Ya ampun Linda kenapa sih kamu!! oh ya Sammy!!, besok aku mulai personal trainer dengan Sammy, aku suka sekali cara Sammy menatapku, ada kesan gimana gitu dengan matanya yang terkesan garang, tingkahnya juga lucu. Yang bikin aku berdebar, ituloh jari-jarinya yang besar-besar! saat tangannya menyentuh tanganku mencoba memperbaiki posisi peganganku, saat memegang alat, raanya gimana gitu.. Konon katanya sih kalau lelaki yang jarinya besar, anunya juga besar ihhhhhh. Aku menggigit bibirku, tubuh Sammy juga harum banget, entah cologne apa yang dia pakai, aromanya seperti membius perempuan, sehingga betah dekat dia lama-lama, dan bulunya juga banyak banget, aku membayangkan dipeluk sambil bugil oleh Sammy Aku kembali meraba celana dalamku, rasanya celana dalam itu semakin basah, aku kemudian membuka celana dalamku, aku berbaring di kasur, aku kemudian meremas payudaraku, tanganku yang satu mengelus klitoris, aku semakin cepat mengelus dan menggosok klitorisku, aku membayankan tubuh Sammy menindihku, dan penisnya yang besar memompa lubang vaginaku. “Ohhhhhhhhh,” tak berapa lama aku mengerang panjang, napasku terengah engah, aku mengobel vaginaku, ada cairan lengket disana. “Ya tuhan, kenapa aku membayangkan pria lain menyetubuhiku, apa yang terjadi padaku ya Tuhan..” Napasku terengah-engah, aku meraba seprei dibawah pantatku, aku terkejut sepertinya aku mengompol.
****
Sexy Outfit Keesokan harinya Agus ada urusan ke semarang, sehingga Linda pergi ke gym sendiri, sorenya Agus baru pulang menuju solo, dalam perjalanan ke solo, Agus mendapat chat dari Linda, isi chatnya adalah meminta Agus untuk menjemput Alexa dari rumah papah Linda, alasan Linda karena dia lagi belanja pakaian untuk ke gym. Agus sedikit bingung, kenapa Alexa ada di rumah mertuanya, “apa mamahnya tak menjemput?” benak Agus bertanya-tanya, Agus menanyakan hal itu melalui chat, namun chatnya hanya centang satu, “Linda kemana ya, emangnya dia ke gym jam berapa hingga tak bisa menjemput Alexa, lalu Alexa naik apa ke rumah opanya?” ucap Agus dalam hati. Agus baru saja meninggalkan gerbang tol colomadu, dia mengarahkan mobilnya menuju rumah mertuanya, setengah jam kemudian Agus telah tiba didepan rumah mertuanya, Agus menekan bel, terdengar gongongan anjing dari dalam rumah, seorang perempuan paruh baya tergopoh-gopoh membuka gerbang pintu rumah. “Halo apa kabar mbok pur,” sapa Agus. “Baik pak, monggo pak, non Alexa sedang tidur” balas mbok pur. Agus kemudian masuk ke dalam rumah, seekor anjing jenis rottweiler menghampiri Agus, hewan yang berwarna hitam dengan tampang menyeramkan itu sepertinya sangat menyukai Agus, anjing itu melompat mengajak Agus bercanda, Agus membelai kepala anjing itu. “Ahh..bruno..kangen sama gue ya..” Agus mengempit kepala anjing ganas itu dengan tangannya, tentu saja bruno akrab dengan Agus, karena sebelumnya bruno adalah hewan peliharaan Agus, karena kesibukannya, Agus menyerahkan bruno ke mertuanya untuk diurus. Alexa berjalan gontai, sepertinya bocah cantik itu baru saja bangun tidur, “ehh cantik papi..” Agus menghampiri putrinya, Agus berjongkok didepan putrinya,. “Kamu baru bangun bobo ya,” tanya Agus, Alexa mengangguk, tak lama oma dan opa Alexa keluar dari dalam. “Hai gus baru datang,” sapa mertua perempuannya. “Iya mah, loh tadi lexa pulang ama siapa mah,” tanya Agus. “Tadi dia pulang dijemput opahnya, Linda bilang tadi dia ada kesibukan,” jawab mertua perempuannya. Agus sedikit heran, tidak biasanya istrinya menyuruh papahnya untuk menjemput lexa. “Sampai jam segini dia belum pulang, apa jangan-jangan,” batin Agus, baru saja Agus ingin menghubungi istrinya Alexa merengek minta pulang, “pah yuk pulang,” ujar Alexa. “Mah, pah Agus pulang dulu ya, ini Alexanya merengek minta pulang,” ucap Agus pada kedua mertuanya,” Mbok pur kemudian mengajak Alexa kedalam, tak lama Alexa keluar lagi telah mengenakan baju seragam sekolah dan sebuah tas ransel di punggungnya. “Pamit dulu sama opah dan omah sayang,” ucap Agus pada putrinya, Alexa kemudian mengikuti ucapan papinya.
***
Mobil Agus memasuki halaman rumahnya, dia tak menemukan mobil Linda disana, setelah mobil benar-benar berhenti, Alexa segera menghambur kedalam rumah, Agus juga masuk ke rumah, mbok min asisten rumah tangga Agus tergopoh-gopoh menghampirinya. “Pak tadi nyonya telepon ke rumah, kalau bapak mau makan, tolong dihangatkan sayurnya, apa bapak ingin makan sekarang,” tanya mbok minah,” Agus menggeleng, “nanti saja mbok, oh ya nyonya gak bilang dia lagi dimana,” Agus balik bertanya. “Tadi kata nyonya, setelah gym dia langsung ke toko, begitu kata nyonya pak,” jawab mbok min. Agus mengangguk dan masuk ke kemarnya, sebelum masuk kamar, Agus meminta mbok min memandikan Alexa, mbok min ini asisten rumah tangga, dulu dia sebagai pengasuh Alexa sejak bayi, Alexa lebih dekat ke mbok min daripada ke mamah dan papahnya. “Apa benar Linda ke toko, kalau ke toko, kenapa dia gak jemput lexa, lalu ke toko bareng lexa, gak biasanya dia seperti ini, apa jangan-jangan..” pikiran Agus melayang kalau istrinya sedang berduaan dengan Sammy, membayangkan itu, Agus merasa heran malah kemaluannya mengeras. Agus membayangkan istrinya makan berduaan, dan menuju hotel bersama personel trainernya itu, Agus kemudian mengambil hpnya, ohh ternyata hpnya mati, Agus melemparkan hpnya ke kasur, dia malas untuk mencharge hpnya, Agus membaringkan tubuhnya ke ranjang, kembali dia melanjutkan fantasinya tadi, Agus memegang penisnya, dia membayangkan istrinya yang cantik sedang bergelut birahi dengan Sammy, fantasi Agus tiba-tiba buyar, telinganya mendengar klakson mobil istrinya di depan. Tak lama, pintu kamar dibuka, Linda masuk ke dalam kamar, “halo sayang, baru pulang ya, sori ya sayang, mamah tadi ke toko sport, mau beli pakaian buat gym,” ucap Linda mengecup pipi Agus. “Loh kan mamah sebelumnya bukannya udah beli,” ujar Agus, “Ya pah kan kemaren mamah belinya cuma dikit, kan ini mau gym tiap hari pasti kurang lah sayang,” ucap Linda meletakkan barang belanjaannya di kasur, Linda kemudian duduk di meja riasnya. “Papah udah makan? Tadi sebelum ke gym mamah sempet masak sayur asem,” tanya Linda melihat Agus dari cermin meja riasnya sambil mengikat rambutnya. “Belum mah, ini mamah belanja apa aja,” Agus mengambil salah satu plastik bawaan istrinya, Agus tercengang melihat model pakaian gym yang baru dibeli istrinya. Model ini pernah Agus pilihkan untuk istrinya saat mereka belanja beberapa hari lalu, namun istrinya menolak karena terlalu terbuka, dan sekarang istrinya malah membeli model ini. “Ya itu model yang papah pilih kemaren,” ucap Linda merespon keheranan Agus. “Kemaren mamah bilang ini terlalu terbuka, kok sekarang malah beli model ini,” tanya Agus. “Ya pah, kayanya abis gym keringat keluar, jadi panas pakai pakaian gym model yang mamah pake, lagian kan itu model buat cowok pah yang kita beli tempo hari,” jawab Linda. “Kamu sendiri kan yang milih mah,” batin Agus. “Papah mau liat gimana bentuknya dipakai mamah?” Linda memutar kursi meja riasnya menatap suaminya, Agus mengangguk,. “Siniin pah,” Linda meminta pakaian gyjm yang dipegang oleh Agus. Agus melemparkan pakaian itu ke istrinya, Linda kemudian menuju kamar mandi yang ada di kamar. “Sebentar ya sayang..” ucap Linda menggoda sesaat sebelum menghilang ke dalam kamar mandi. “Gimana pah,” Linda keluar dari kamar mandi. Agus memperhatikan istrinya, matanya membelalak melihat penampilan istrinya yang seksi, tubuh Linda yang padat semakin seksi di mata Agus, pakaian gym yang dikenakan Linda cukup terbuka, atasannya seperti bentuk sport bra, yang memperlihatkan lengan dan perutnya yang putih mulus, sedangkan bawahannya celana panjang spandek ketat. “Wow, mamah seksi banget,” ucap Agus. “Papah suka gak?” tanya Linda dengan senyum menggoda, Agus mengangguk cepat. “Ini mamah beli 3 stel, warna hitam, coklat sama abu-abu, pas banget ya pah,” Linda membusungkan payudaranya yang cukup besar, Agus yang melihat menjadi geregetan. “Ih papah kenapa sih mukanya, kaya mupeng gitu hihihi,” Linda terkikik melihat suaminya seolah ingin menerkam dirinya, “coba keluarin yang dalam plastik itu pah,” Linda menunjuk ke sebuah plastik lain. Agus membuka isi plastik yang satunya, dia menyerahkan pakain itu ke Linda, kembali Linda masuk ke dalam kamar mandi. Tak lama Linda keluar dari kamar mandi, dan melenggak lenggok bagai peragawati didepan Agus.”Kalau model yang ini, gimana pah?” tanya Linda. Agus memperhatikan istrinya dari atas ke bawah, kini model pakaian gym istrinya gak terlalu beda dengan sebelumnya, yang sekarang atasannya terlihat seperti tanktop dengan tali kain tipis dipundak, panjang atasannya itu tidak terlalu beda dengan sebelumnya tetap mengespos perut Linda yang sedikit menggelambir, sedangkan bawahannya berbentuk celana ketat yang mengekspos bentuk kaki Linda yang gempal, disisi luar bagian paha ada bolongan 3 buah yang memperlihatkan kulit paha mulus Linda mengintip. Linda membungkukkan tubuhnya membelakangi Agus, “pah gimana bAgus gak,” Agus menelan ludah melihat pantat Linda yang montok, tanpa menjawab, Agus mendekati istrinya, dipeluknya tubuh istrinya yang sedang membungkuk, diciuminya tengkuk Linda. “Ahh papah aku belum mandi tau,” Linda menggelinjang. “Papah suka yang bau-bau kok sayang,” ucap Agus parau. Linda kemudian membalikkan tubuhnya, sehingga kini berhadapan dengan suaminya, Linda mengangkat tangannya, dia tau kalau suaminya sangat menyukai ketiak mulusnya, dan dia juga menyukai jika Agus menjikati ketiaknya. “Ini coba deh papah cium ketiak mamah, masih bau asem loh, soalnya tadi abis fitness mamah belum mandi hihihi” ucap Linda. Agus terbelalak melihat ketiak mulus istrinya, “wow ketiak kesayangannku,” Agus langsung menerkam ketiak itu, dan menjilatinya dengan histeris, Agus menggendong istrinya dan melemparkan tubuh montok Linda ke kasur. “Aduhh, pelan-pelan papah.” Jerit Linda manja, bibirnya tersenyum melihat keganasan suaminya, Linda kembali mengangkat tangannya keatas kepalanya. “Ayo sini sayang, kalau mau jilat ketiak mulus mamah,” ucap Linda menantang, tanpa buang waktu Agus langsung menerkam bagai harimau kelaparan melihat buruannya. ———————————— Bersambung