Rasa Penasaran
RASA PENASARAN
BAB I Pendahuluan Suatu hari didalam mobil dalam perjalanan menuju komplek suatu perumahan di sudut kota, terjadi obrolan antar suami dan istri. Pasangan suami istri tersebut bernama Risa dan Anton. Ya, Anton yang bernama lengkap Anton Kusuma Hadi merupakan pria berumur 35 tahun dan bekerja sebagai pegawai swasta dengan kedudukan yang cukup tinggi, sehingga materi bagi dia bukan lah suatu masalah. Sang istri yang bernama Risa berumur 28 tahun, merupakan ibu rumah tangga yang hanya mengurusi anak dan pekerjaan-pekerjaan rumah lainnya, body nya bagus karena Anton sering kali memintanya perawatan, lalu ditunjang juga dengan ukuran dada 36C nya maka tidak heran banyak orang-orang yang suka meliriknya. Sedangkan anak mereka bernama Andi yang duduk di bangku sekolah dasar dan Anisa yang baru berumur 2 tahun dan sedang duduk dipangkuan Risa. “Pah, liat deh, kasihan ya orang itu, sudah tua, masih kerja, ngayuh odong-odong” seru Risa. “Ya namanya hidup mah, kalau kita ga bertahan ya mau gimana lagi” balas Anton. “Tapi walau udah tua, kerja keras, kayuh odong-odong, pasti itu nya besar” Risa menimpali lagi jawaban suaminya. “Hush kamu itu kalau ngomong ya, untung Andi sedang tidur di belakang, kalau sampai kedengeran kan ga enak mah” nada Anton yang agak kesal memarahi Risa. Memang sudah diketahui Anton, istrinya ini memang sedikit bertingkah agak nakal, bahkan sebelum nikah pun begitu, dan dikeluarga Anton dan Risa, memang bukan hal tabu membicarakan hal tersebut, tetapi tidak didepan anak-anak. Anton memang sering kali menegur Risa jika keluar rumah dengan pakaian yang kurang pantas atau terlalu ketat dan memamerkan lekukan tubuhnya. Tetapi urusan ranjang Anton dan Risa dapat saling memuaskan satu sama lain, tidak ada permasalahan dan itu adalah salah satu Risa menikahi Anton dan yang membuatnya jatuh hati hingga sekarang. Anton pun memaklumi perbuatan Risa tersebut, hal itu juga yang terkadang membangkitkan gairahnya dan tentu saja, Risa bisa terpuaskan dengan Anton. Malam pun tiba, saat seusai makan malam dan siap-siap untuk tidur. Di atas ranjang Risa yang habis bercinta dengan Anton merasa sangat puas hingga beberapa kali orgasme. Anton pun dengan santainya bertanya kepada Risa, “ Tumben, hot banget malam ini mah?” “iya ni pah, gara-gara omongan tadi siang, jd agak keinget sama tukang odong-odong tadi” jawab Risa. “Nah kok bisa? Memang kenapa?” tanya Anton lagi. “Cuma penasaran orang kalau sudah tua dan bekerja kasar itunya gede apa enggak?” jawab risa yang diselingi dengan tawa nya. “kan kalau kuli-kuli atau kerja kasar lah pah, pasti gede atau rata-rata lah, tapi itu yang muda ya, bukan yang tua, lagian aku ingin tau pah, orang umur segitu masih ada nafsu atau enggak, atau gimana si mereka nuntasin nafsunya”. Pertanyaan Risa membuat Anton geleng-geleng kepala dengan muka anehnya, lalu dijawab. “ya ilah mah, palingan juga kecil, trus ga lama, trus palingan onani itu orang, ga kaya punya papa nih, perkasa”. “Ye, kan mana tau pa, jd pengen goda orang-orang kaya gitu deh pah, boleh ga?” tanya Risa manja kepada suaminya. Suaminya yang tau betul tabiat istrinya hanya bisa tepok jidat. “Baik kalau mama mau tapi dengan syarat”, tegas Anton. “syaratnya apa pah?” , kali ini Risa bersemangat dikira suaminya bakal marah. “sebentar papa ambil kertas dan nulis dulu” Anton tegas untuk kedua kalinya. Anton pun beranjak dari kasurnya dan mengambil selembar kertas dan pulpen kemudian duduk di meja kerjanya dalam kamar kemudian menulis sesuatu yang kemudian diserahkan kepada Risa istirnya untuk ditandatangi dan diberikan materai. Setelah membaca secara seksama isi kertas tersebut, Risa pun menyetujuinya lalu menandatanginya. “jadi deal ya mah” ucap Anton. “siap bos ku, mama deal, tenang aja, mama ga akan kecewain papa” jawab Risa dengan penuh keyakinan. Sehabis itu mereka berdua kemudian lanjut untuk tidur. Esoknya hari minggu, Anton bergegas pergi ke toko elektronik. Anton mencari beberapa CCTV untuk dipasangkan dibeberapa titik rumahnya. Bersambung…………..