Ngentot Memek Sempit Istri Tetangga
Tapi yang aku suka, ada tetanggaku yang sering dateng dan curhat sama istriku. Namanya Ai Maisaroh. Orangnya cantik, mata lentik, hidung mancung dan bodynya aduhai banget.
Pokoknya nafsuin banget deh. Apa lagi liat bibirnya yang selalu basah. Bikin geregetan pengen ngelumat tuh bibir.
Ai berumur 28 tahun, dah menikah dan punya anak satu. Suaminya lelaki tua tapi kaya raya, mungkin itu yang menjadikan dia mau dijadikan istri. Pepatah bilang, witing tresno jalaran soko kulino. Karena sering ketemu dan ngeliat dia, bikin aku demen dan selalu membayangkan dapat ML dengan Ai. Apa lagi aku pernah denger pas dia curhat sama istriku, Nafisah, dia belum pernah merasakan apa itu nikmatnya bercinta. Bikin aku tambah penasaran aja mau muasin dia. Hehehe.
Dan kesempatan itu datang. Waktu itu hari minggu. Anak-anakku lagi maen sama anaknya Ai juga. Dia pas dateng ke rumah. Biasa ngerumpi lah. Pas dia lagi ngerumpi, istriku dapet telpon dari ibunya, disuruh jemput di terminal. Biar cepet istriku naek motor mio aja. Toh lumayan jaraknya sekitar 40 menit lah kalo naek motor mah. Si Ai disuruh nunggu dirumah, toh kata istriku bakalan sebentar dan bakalan langsung pulang. Aku asyik motongin rumput di halaman. Pas dah setengah jam,aku masuk rumah,kulihat Ai ketiduran di sofa. Mungkin kesel dan ngantuk. Akhirnya dia ketiduran.
Yang membuat aku deg-degan adalah kulihat rok dia terbuka sampai paha dan memperlihatkan paha mulus putih dengan bulu-bulu halusnya sangat menggoda.Aku sampe nelen ludah liat itu. Pengen banget ngelusin paha itu. Tapi apa daya, takut dia bangun, terus istriku datang. Bisa kiamat nanti.
Ketika lagi asyik ngeliatin pemandangan,tiba-tiba hp ku bunyi. Dukh ganggu aja. Aku langsung menuju kedepan takut Ai bangun dan menerima telpon. Ternyata dari istriku.
“Assalamualaikum,” kata istriku.
“Wa’alaikum Salam,” jawabku.
“Ada apa mi nelpon, dah nyampe?”
“Udah bi,nih ibu disamping umi.” Jawabnya.
“Kenapa nelpon mi?” Tanyaku.
“Gini bi, bilangin aja sama Ai, takutnya kesel nunggu, umi mau nganterin ibu dulu belanja. Takutnya lama. Tau sendiri ibu kalo dah belanja, suka lupa waktu.” katanya.
“Ya udah, abi bilangin Ai, tuh lagi di dalem baca majalah sama nonton Tv. Abi lg motongin rumput neh.”
“Ya udah yah,” kata istriku.
“E…h belum mi,abi pesen bawain duren yah.”
“Yah abi, kan lagi gak musim.”
“Pokoknya cari aja umi sayang yah. Gak apa-apa lama juga, asal dapet duren.” Timpalku.
“Ya udah ya. Assalamualaikum.”
“Waalaikumsalam” jawabku.
Yes, ye…s, kesempatan ne. Moga si Ai belum bangun. Aku kunci dulu pager gerbang, terus masuk dan ngunci rumah juga. Kulihat Ai lagi pules aja ketiduran. Dan ketika kulihat, pahanya semakin terbuka. Busye…t, semakin membuatku nafsu. 15 menitan aku menikmati pemandangan ini. Kulihat wajah Ai begitu cantik dalam balutan jilbab coklatnya. Kontolku sampe ngaceng melihat pemandangan ini. Karena dah gak kuat, aku mengeluarkan kontolku dengan melorotkan kolor dan cd ku. Kukocok sambil melihat pemandangan paha dan betis Ai. Tapi yang kudapat justru malah kontolku tambah tegang. Dengan perlahan kudekati Ai yang terlelap tidur di sofa. Kutengok kanan kiri. Setelah memastikan sepi dan anakku asyik bermain, aku memberanikan diri memegang betis ai.
Takut-takut aku menempelkan tanganku, ternyata ai pules. Lalu perlahan rok Ai kutarik keatas. Tiba-tiba dia gerak. Kaget aku. Untung gak bangun. Oh ya, Ai memakai pakaian model gamis gitu. Jadi agak gampang narik roknya ke atas.
Kini didepanku terpampang paha Mulus Ai. Kulihat dia memakai CD warna krem. Dan dari Cd nya terbayang bulu-bulu hitam menggunung. Aku sampe nelen ludah. Jantungku berdebar-debar melihat pemandangan ini. Dengan hati-hati kutekan gundukan dibalik CDnya. Aman, dia masih pules.
Aku berjingkat ke kamarku mengambil pisau silet. Setelah dapat, dengan perlahan, aku potong cdnya pake silet. Dan terbukalah pemandangan sangat indah di depanku. Lembah kenikmatan nan lebat terpampang didepan mataku. Karena sudah gak kuat, dan nafsu syetan dah bersemayam, aku semakin berani. Kulebarkan kedua kaki Ai. Persis sekarang Ai kek orang mau ngelahirin. Kubuka labia mayora memek Ai dengan perlahan dengan jariku. Busye…t, sempit banget memeknya. Perlahan kudekatkan mulut dan hidungku ke memeknya. Tercium wangi sabun sirih. Aku semakin mendekatkan mulutku ke gundukan memek Ai. Fikiranku dah sempit karena terbawa nafsu. Yang terpikir gimana nanti lah,yang penting sekarang happy.
Poker Online UanAsli – Aku menanggalkan kolor dan Cd ku. Kini aku setengah telanjang. Aku bertekad ingin menggagahi Ai. Apa pun resikonya. Lalu dengan perlahan, kujilati gundukan memeknya dengan hati-hati. Dukh, nikmat banget harumnya. Kubuka mulut memeknya biar tambah merekah. Gila, klitorisnya gede banget. Tanda nafsu Ai gede. Ketika kujilati memeknya, Ai agak bergerak. Mungkin terbawa dalam mimpinya, tapi ketika ku kenyot itilnya, dia terbangun. Dia tampak kaget dan mau serentak bangun. Untung segera kupegang kedua pahanya dengan kedua tanganku dan aku semakin menenggelamkan mulutku dalam memek Ai. Ai berteriak, mas ngapain ma…s, tolo….ng!Kata dia. Tapi mana mungkin kedengar lah, rumahku luas dan dibenteng. Jadi mana mungkin kedengaran keluar. Semakin kusedot dan kujilati memeknya, Ai memukuli dan menjambak rambutku. Aku langsung menindih dia dan memegang kedua lengannya.
Ai terus memberontak dan berteriak teriak minta tolong. Dia menangis dan mengibah. Mas, jangan mas Eggy! Tapi gak kuhiraukan. Tenang sayang, mas eggy mau ngasih kenikmatan, aku tau kamu gak pernah dapet kenikmatan dari suamimu bandot tua. Ai terus meronta-ronta. Aku semakin kuat menindihnya diatas sofa lebarku. Kurenggangkan dan kulebarkan kedua pahanya dengan paksa. Lengan ai kupegang kuat. Sambil menindih Ai dan memegangi kedua lengannya, sejenak kupandangi wajah dia. Kulihat air matanya mengalir dengan deras. Tapi aku gak peduli. Apa lagi pas kulihat bibirnya yang seksi, ingin segera aku melumatnya.
Ma…s, jangan ma…s. Ai mengibah sambil terisak. Dia mencoba berontak lagi ingin lepas dari tindihanku. Tapi apa daya, tenaganya kalah jauh. Dia hanya bisa menangis sambil terus mengibah. Sambil menindihnya, kucoba melumat bibir dia. Saat mau kulumat bibirnya, kepala dia terus bergerak kekanan dan kekiri. Ini membuatku semakin bernafsu. Sambil kudekap erat, aku lumat bibirnya, mm..mmh, dia berteriak tapi tertahan lumatan bibirku. Aku lumat bibirnya, tapi dia terus mengelak tanda menolak. Nafasku semakin memburu. Walau dia gak merespon lumatan bibirku, tapi aku terus melumat bibirnya dan menciumi wajahnya.
Ai meronta-ronta ingin lepas. Semakin dia berusaha meronta, semakin kuat aku menindih dan mendekapnya. Kini Ai seperti kehabisan tenaga dan hanya bisa pasrah. Air matanya terus berlinang. Kurenggangkan kedua paha ai dengan mendorong kedepan lututku. Aku semakin bernafsu. Sambil menindih dan mendekap dia dengan kuat, tangan kiriku membimbing kontolku mengarah ke lobang kenikmatan Ai. Ai berusaha ingin lepas dan meronta lagi. Pantatnya bergoyang-goyang sehingga kontolku terus meleset. Tapi aku terus berusaha. Dan ketika kontolku tepat dilobang kemaluan dia, aku langsung menekan masuk kontolku.
A….kh, saki….t!!! Ai merintih kesakitan .Ternyata memek Ai sangat sempit. Dan memang belum terlumasi dengan baik. Kontolku kini baru masuk setengahnya. Terasa sangat nikmat seakan memek ai meremas dan menjepit dengan kuat. Juga karena pantat dia yang bergerak-gerak karena meronta ingin lepas. Lalu dengan sekali hentakan, aku mendorong masuk kontolku. Slep… blez… kontolku amblas semua. A…kh, tiba-tiba Ai menggigit leherku. Mungkin karena kesakitan. Sejenak aku mendiamkan kontolku. Merasakan denyutan dan remasan memek Ai. A….h, sungguh sangat nikmat. Lalu aku mulai menggoyang pantatku maju mundur.
Tiba-tiba dari mulut Ai keluar desahan. Sshhh…. a…h mmm…mhh. Tampaknya Ai mulai merasakan nikmatnya tusukan kontolku. Ini dibuktikan dengan pantatnya yang bergoyang-goyang. Matanya terpejam dan dia mengigit bibirnya sendiri disertai dengan desah kenikmatan. Aku terus mengocok kontolku dengan ritme pelan. Kutarik keatas dan menekan kedalam dengan keras dengan menghentakan pantatku. Ketika kuhentak dengan keras, mulut Ai mendesah, a…h. Sambil terus menggoyang pantatku turun naik, aku lumat bibir Ai. Dan gak disangka, dia membalas lumatan bibirku. Aku melumat bibirnya dengan ganas. Dan Ai membalas lumatan bibirku dengan ganas pula.
Kini Ai tak lagi meronta. Malah dia yang mendekap dan memelukku dengan erat. Kedua kakinya melingkar di pinggangku. Sekitar 15 menit kemudian, tiba-tiba dekapan dan pelukan Ai semakin kuat. Kedua kakinya mengapit pinggangku dengan erat. Badan dia kejang sambil berteriak, a….h!!!. Tampaknya Ai mencapai orgasme. Orgsme pertama yang baru Ai nikmati. Sejenak aku menghentikan goyangan dan tusukan kontolku. Aku menekan pantatku kuat-kuat. Membiarkan Ai menikmati orgasmenya. Kami saling berpelukan dengan erat. Lalu tubuh Ai lunglai. Kulihat Mata Ai terpejam dan dia menggigit bibir bawahnya. Tampak wajah Ai bersimbah peluh. Kulihat wajahnya yang cantik dalam balutan jilbabnya.
Aku menggoyang lagi dan menaik turunkan tusukan kontolku. A….h, mmm….mmmhh, s ssh…A….h, mulut Ai mendesah dan merintih lagi. Matanya masih terpejam. Tampak dia sangat menikmati setiap tusukan kontolku. Sambil terus memompa kontolku, aku menarik lepas jilbab Ai dan melemparnya kebawah sofa. Kini tergerai lah rambut Ai yang lurus hitam nan lebat sebahu. Lehernya yang putih tampak jenjang. Segera aku menjilatinya. Ai semakin merintih dan mendesah keenakan. Apa lagi pas kujilati telinganya dan aku semakin kuat memompa kontolku, Ai semakin merintih dan mendesah. A…h ah ah ah, ssrhh. Semakin kuat aku memompa kontolku. Tiba-tiba Ai mengejang lagi sambil memelukku dengan erat, dia berteriak a….h!!! Ai mendapatkan orgasme keduanya. Kubiarkan lagi Ai menikmati orgasmenya. Badan kami bersimbah peluh. Tampak kening Ai penuh dengan keringat. Kaos yang ku pakai pun sampai basah. Begitu pula gamis yang dipake Ai. Maka ketika aku menggoyang kontolku lagi, aku melepas kaosku dan melemparnya kebawah. Aku juga menarik gamis Ai semakin keatas. Dan seperti tak sadar, Ai membantu melepaskan gamisnya. Kini Ai hanya tinggal memakai beha saja. Warnanya hitam kontras dengan kulitnya yang putih. Aku menarik behanya keatas. Dan menyembullah kedua payudaranya yang membulat indah. Ukurannya lumayan sekitar 36B. Puting susunya berwarna pink kecoklatan. Urat-uratnya menghiasi sekitar putingnya. Sambil kupompa terus kontolku, kuremas-remas payudaranya dan kupilin putingnya. Ai semakin mendesah dan berteriak-teriak keenakan.
Sayang,enak gak ngewe sama mas Eggy. Aa…h, enak ma…s, jawab dia. Ai dah gak malu lagi dan gak sungkan ketika ditanya. Aku semakin cepat memompa kontolku hingga aku dan Ai mendesah dan berteriak keenakan. Sesuatu terasa akan keluar dari kontolku. Maka aku semakin cepat dan kuat memompa kontolku keluar masuk memek Ai.
Ah ah ah a….h, saya….ng!!! Aku berteriak dan se…r, crot, crot, crot, kontolku memuntahkan laharnya dalam memek Ai.Disusul dengan teriakan Ai dan dekapan erat aku. Kami orgasme hampir bersamaan. Badanku lemas dan ambruk diatas tubuh Ai. Kami berpelukan dengan erat menikmati sisa-sisa orgasme kami.
Tiba-tiba hp ku berbunyi diatas meja. Langsung aku meloncat dan menyambar hp ku dari meja. Hallo, assalamualaikum. Ter nyata dari Nafisah istriku. Sambil mengatur nafas ku jawab salamnya. Waalaikum salam, masih dimana mi? Tanyaku seperti orang habis lari aja. Umi masih belanja bi. Kayaknya masih lama neh ibu belanjanya. Oh ya durennya gak ada, gimana kalo umi beliin lengkeng aja? Ya udah mi terserah umi aja. Kalo masih lama, abi mau ke rumah Pak Ridwan. Sekalian rumah abi kunci. Azka gak ikut maen sama Andri di rumah Ai. Kataku berbohong. Ya udah, umi jadi tenang kalo gitu. Tau sendiri ibu kalo belanja. Nanti kalo pulang telpon abi dulu takutnya masih di rumah Pak Ridwan. Udah yang tenang aja umi nganter ibu belanja. Ya udah bi, assalamualaikum. Setelah kujawab salamnya, kututup telponnya.
Ups, hampir hampi…r, untung aja. Batinku. Ketika kulihat ke sofa, wajah Ai pucat pasi. Badan dia tampak bergetar. Mungkin karena ketakutan dan tersadar atas yang kami lakukan. Kuhampiri dia dan duduk samping dia. Tiba-tiba dia bangkit dan ,plak plak plak, aku ditampar dia. Kemudian dia menangis keras. Kamu jahat mas, kamu tega merusak teman istrimu kata Ai sambil terus memukuli badanku. Kubiarkan dia puas dulu. Lalu kupegang tangannya dan kutarik supaya duduk disampingku. Kupeluk dia sambil kuelus rambutnya. Maafin mas Eggy Ai. Mas Eggy bener-bener khilaf. Kamu jahat mas. Padahal dah kuanggap kakak sendiri kata ai sambil terus menangis.
Aku terus berusaha menenangkan dia dan merayunya supaya diam. Kusandarkan kepala Ai di dadaku. Sudahlah Ai, mas Eggy bener-bener khilaf dan minta maaf. Tadi mas Eggy keraksukan melihat kamu tertidur di sofa. Beneran, ini yang terakhir Ai, mas Eggy bener-bener menyesal. Rayuku.
Akhirnya setelah dengan berbagai macam cara, Ai diam juga. Tapi dia masih sesenggukan. Gimana kalo teh Nafisah tau mas? Kata Ai. Sudah lah Ai, mas Eggy jamin dia gak bakalan tau. Mas Eggy siap tanggung jawab kalo ada apa-apa. Aku mencoba menenangkan. Walau masih sesenggukan, tangis Ai dah reda. Sambil kupeluk dan kubelai rambutnya, sesekali aku mencium keningnya. Ai, sebenarnya mas Eggy sangat menyukaimu. Semenjak kamu dan Nafisah akrab dan sering kesini, mas dah menaruh hati padamu Ai. Ai cuman diam saja. Apa lagi pas aku dengar ceritamu kalo kamu gak pernah bahagia, mas pengen banget bisa bahagiain kamu. Hingga pas tadi kamu ketiduran di sofa, entah syetan mana yang merasuki mas Eggy. Kamu juga sayang kan sama mas eggy? Ai cuman diam saja.
Sambil kubelai rambutnya dan kukecup keningnya, aku mengelus dan meraba payudara Ai. Terkadang kumainkan puting susunya. Kamu bahagia kan tadi sama mas Eggy sayang? Aku merayunya. Ai cuman diam saja. Gimana kalo teh Nafisah tau mas? Kata Ai. Mas Eggy jamin, beneran dia gak bakal tau. Lagian dia lagi sibuk belanja sama ibu. Tenang aja kalo ada apa-apa, mas eggy bakal tanggung jawab. Aku meyakinkan.
Tampaknya gak ada pilihan lain buat Ai. Toh semua dah terjadi. Lagian dia juga tadi begitu menikmatinya. Aku mulai meraba dan mengelus-elus lagi bagian sensitif tubuh Ai. Kuremas dan kuusap payudaranya. Lalu kuelus dengan lembut paha mulus Ai. Kini Ai mulai meresapi dan mulai terhanyut. Apa lagi pas kukenyot puting susunya. Ma…s, jangan ma…s!!! Kata Ai sambil mengatur nafasnya yang mulai gak teratur. Ai gak pernah diginiin mas sama suami Ai. Jawabnya. Bodoh banget batinku. Dasar bandot tua. Aku ketawa dalam hati.
Lalu kubaringkan Ai diatas karpet. Kuusap dan kujilati leher jenjang Ai. Aku gak berani mencupangnya karena takut nanti suami Ai tahu. Bisa bahaya. Hanya payudaranya yang kucupang habis. Karena kata ai, suaminya gak pernah meraba payudaranya. Bahkan kalo maen, cukup tarik rok keatas copot Cd, lalu tancap. Itu pun hanya sebentar. Pantes aja Ai gak pernah bahagia. Lalu ku usap gundukan lebat di pangkal paha Ai. Ma…s, a….h!!! Ai mendsah. Kujilati betis Ai terus naik ke pahanya. Ai tampak meresapi dan menikmati setiap apa yang kulakukan. Lalu kubuka dan kurenggangkan kedua paha Ai. Dan tampaklah lobang memeknya memerah bekas kupakai dan masih terdapat sisa-sisa hubungan kami.
Kemudian mulutku hinggap di memeknya. Tercium bau peju. Tapi gak kuhiraukan. Ma…s, janga…n, na nti kamu jijik kata Ai dengan nafas berat. Tenang aja sayang, mas eggy gak bakal jijik. Kamu juga nanti bakal dapat sesuatu yang lain. Jawabku.
Lalu dengan rakus,aku mulai melumat dan menjilati memek Ai. Ai semakin mendesah dan merintih keenakan. Mungkin ini hal pertama kali seumur hidupnya. Tangan Ai meremas-remas rambutku. Dan ketika kusedot dan kumainkan itilnya, tiba-tiba Ai menjerit, ma….s!!! Kedua pahanya menjepit kuat kepalaku. Tampaknya dia orgasme. Dari memeknya keluar cairan berbau khas dan langsung kulumat dan kujilat sampe habis. Lalu aku membimbing tangan Ai dan menaruhnya di kontolku. Ai tampak kaget pas memegang kontolku. Kenapa sayang?? Tanyaku. Punya mas gede banget jawabnya. Tenang aja sayang, mas eggy akan buat kamu bahagia dengan punya mas yang gede ini. Aku belum berani menyuruh Ai mengemut kontolku karena takut mengurangi mood dia sebab dia belum pernah melakukannya. Kuambil bantal dan kuganjalkan dipantat Ai. Kubuka lebar kedua pahanya. Sayang, memekmu sempit banget. Kataku. Aku lahiran ceassar mas. Jawab Ai. Pantes aja memeknya masih sempit. Lagian kontol suaminya kan kecil. Lalu aku mulai bersiap. Aku berjongkok diantara kedua pahanya. Kutaruh kontolku tepat dilobang memeknya. Aku mulai menggesek-gesek kontolku di mulut memeknya. Mata Ai merem melek mendapat perlakuan itu.