Makanya, Hati-hati dalam Berteman
Makanya, Hati-hati dalam Berteman
Anita dan Lina adalah teman satu kampus. Mereka juga satu jurusan dan tinggal
di tempat kos yang sama. Tidak hanya itu, mereka juga memilih kamar tidur
yang sama pula. Hehehe…Rumah kos mereka cukup besar dan dibangun 2 lantai.
Lantai pertama adalah untuk tuan rumahnya, sedang lantai dua adalah untuk para
anak kos cewek. Ada sekitar 10 kamar yang tersedia dan saat itu fully occupied.
—
Suatu hari… Lina hendak kembali ke kos setelah selesai mengerjakan tugas
kelompok. Badannya terasa lelah, sehingga spring bed yang selama ini ditidurinya
membayangi pikirannya. Pokoknya mau segera tidur ! Hehe…
Dia lalu masuk ke rumah dimana dia kos dan menuju ke tempat tidurnya lalu
membuka pintu kamar.
“Eit…”. Anita, teman sekamarnya yang sedang berada didalam, menjerit
tertahan. Lina yang melihat temannya itu jadi kebingungan, ngga tau kenapa.
“Wah…kamu buat gw kaget aja nih…”, tukas Anita.
“Ye…kenapa lho?”, tanya Lina singkat.
“Gw kan lagi asyik tadi.”, sahut Anita cepat.
“Asik apaan neh?”, tanya Lina lagi, penuh selidik.
Anita ngga menjawab, tetapi dia langsung menekan tombol remote TV-nya.
Wuah…ternyata dia lagi nonton DVD-porno. Hehehe…Lina sampe kaget.
“Wah…apaan tuh? Loe demen banget nonton begituan ya?”, ujar Lina.
“Ye…emang kamu ngga pernah nonton?”, tanya Anita. Lina menggeleng pelan,
tapi matanya terus menatap kearah TV dimana ada adegan sex panas.
“Hehehe…Mo nonton? Yuk…”, ajak Anita genit. Lina cuman menggeleng aja
sambil tiduran diranjang. Tapi benernya, dia tetap melihat film porno itu
dari awal sampe akhir! Dasar…Itu adalah pertama kalinya dia melihat film
begituan.
Oh ya. Nih gue kasih kasih gambaran gimana “tokoh utama” kita. Anita
adalah cewek yang gaul, lumayan cantik lah (score: 70) dengan rambut yang
disemir highlight pirang. Tubuhnya langsing (cenderung kurus sih) dengan
payudara sekitar 34A. Kulitnya putih bersih. Mulus deh ! Kalau temen gw,
si Lina itu, sama putihnya. Wajahnya lebih cantik (score: 85) tetapi tubuhnya
semok (seksi montok). Hehe..agak overweight dikit lah…tapi ngga banyak kok
jadi kelihatan padat berisi gitu! Kalau ukuran dadanya, gue tahu bener: 36C!
Wakakak ! Rambutnya hitam asli, tidak disemir. Lina udah punya cowok, namanya
Rudi. Orangnya kurus tapi alim.
—
OK. Ceritanya saya lanjutkan…
Sejak saat itu, mereka berdua sering nonton film porno. Hanya,
tentu saja mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Kalau cewe
tuh malu-malu lho kalo nonton film begituan, sedangkan kita para cowok
sih, ngga malu-malu, tetapi mah malu-maluin. Hahaha…
Nah, suatu malam, Lina baru saja menyelesaikan kerja kelompok dirumah
salah seorang teman dan – seperti biasa – dia langsung menuju ke rumah
kosnya. Dia melirik jam tangannya, weleh…udah jam 10malam. Karena
jarak antara rumah temennya itu dengan kosnya tidak terlalu jauh, dia
memilih untuk berjalan kaki, sendirian. Itung-itung aerobik lah
Ketika udah hampir sampai di kosnya, Lina melihat ada beberapa pemuda
lokal sedang asyik bercengkrama. Beberapa botol bir terlihat tergeletak
disana. Hatinya merasa tidak enak tapi toh kosnya tinggal beberapa
meter lagi.
Dengan “tekad bulat”, Lina memberanikan diri melewati para pemuda itu. Dan,
bisa ditebak, berandal-berandal itu tidak akan membiarkan Lina lewat tanpa
“halangan”. Begitu melihat ada gadis manis berkulit putih jalan sendirian
di malam hari, timbul keisengan para berandalan itu.
“Halo…mau kemana cantik?”, ujar salah seorang dari mereka, yang langsung
berdiri menghadang. Lina tersentak kaget. Dia menutupi dadanya dengan
tas kuliah.
Dua orang berandal lain ikutan berdiri dan “mengepung” gadis cantik itu.
“Wah..seksi sekali non ini. Montok!”, goda preman itu. Saat itu Lina
memakai T-shirt ketat berwarna merah, ga tipis sih tapi ketatnya itu lho…
Lina berusaha menyelinap keluar dari kepungan para preman itu tapi dihadang.
Salah seorang dari mereka memegang lengannya sambil dielus-elus.
“wah mulus nian dikau…”.
Preman yang lain dengan iseng menepuk dan meremas pantat Lina yang terbungkus
rok jeans selutut.
“Eh Jangan kurang ajar kamu!”, kata Lina kepada mereka, dengan ketus. Merasa
diatas angin, salah seorang preman lalu menyusupkan tangannya, masuk kedalam
rok jeans Lina dan meremas bukit vagina Lina yang masih tertutup CD pink itu
dari belakang.
Lina sontak kaget dan langsung menyikut preman itu. Kedua temannya pada
tertawa-tawa. Melihat premannya agak lengah, dengan cepat Lina keluar dari
kepungan para berandal itu dan berlari sekencang-kencangnya ke tempat kosnya.
Beruntung! Para berandal itu tidak mengejarnya.
Sesampainya didalam, Lina mulai bisa menguasai dirinya. Airmata yang mengalir
dipipinya udah mulai kering. Untung dia tidak dikejar oleh pecundang-pecundang
itu. Hi….dia ngeri kalau memikirkan kejadian tadi.
Sampai didepan kamar, dia mendengar suara tape yang diputar cukup keras.
Dengan lesu dia membuka pintu kamarnya dan masuk kedalam.
Namun, setelah didalam, dia melihat pemandangan yang mengejutkan !
“Anita?”, tegur Lina, tidak mempercayai apa yang dilihatnya.
“Lin?”, sahut Anita sambil terengah-engah.
Cowok yang tadinya sedang asyik menggenjot Anita pun terkejut dan
menoleh kearah Lina.
Lho…itu kan Rofiq? Batin Lina. Rofiq tuh putra tertua dari pemilih rumah.
Wajahnya sih biasa, tapi tubuhnya memang cukup kekar dan berkulit sawo matang.
Dia itu blasteran Timteng-Indo. Dadanya yang hitam dan berbulu lebat nampak
sedang menindih kedua payudara putih milik Anita.
Lina tercengang…
Ini adalah pertama kalinya dia melihat sebuah adegan persetubuhan secara LIVE!
Teman sekamarnya yang bernama Anita, yang cantik dan berkulit putih itu sedang
ditindih dan disetubuhi oleh Rofiq, anak pemilik kos. Kayak spiku, katanya
Setelah terbengong selama beberapa detik dan kesunyian yang tidak pecah-pecah,
akhirnya Lina mengambil inisiatif keluar dari kamar dan membiarkan teman
cewe-nya itu menikmati persetubuhannya. Dia lalu duduk disofa ruang tamu atas
sambil menonton TV.
Selang beberapa menit kemudian…
“Sori. Udah selesai kok.”.
Lina melongok keatas. Rofiq tampak kelelahan namun senyum manis tersungging
dibibirnya. Lina cuman mengangguk pelan. Dia lalu masuk kedalam kamar.
Hm…
Ranjang Anita tampak acak-acakan. BH merah dan CD model G-string warna hitam
tampak tergeletak dilantai kamar. Dikamar mandi dalam kamar terdengar Anita
sedang membersihkan badan.
Hah! What a day, what a day…mungkin demikian pikir temen gue ini.
—-
Keesokan harinya, kedua cewek itu kembali kongkow-kongkow didalam kamar. Lina
menginterogasi Anita tentang hubungannya dengan Rofiq. Ternyata mereka cuman
have fun aja. Waktu itu Anita lagi kebelet, pas ketemu ma Rofiq, maka ya…
begitu deh. Hehehe…Mereka udah beberapa kali one night stand. Enak donk..
ML ma putra induk semang. Anita udah ngga bayar kos selama beberapa bulan,
karena dilunasi ma Rofiq. …
“Emang enak ya ml ma Rofiq?”, tanya Lina.
“Yup. ‘Itu’nya panjang banget. Terasa mantap waktu masuk kesini.”, tukas Anita
genit sambil mengarahkan telunjuknya ke vaginanya. Lina tertawa kecil.
Lalu gantian Anita yang menginterogasi Lina, dengan bertanya apakah Lina udah
pernah ml ma rudi. Lina menjawab, mereka sering petting dan udah mulai
masukkin penisnya rudi ke vagina Lina, tapi karena ukurannya ga begitu besar
jadinya ngga tahu masuknya penis pacarnya itu sempurna atau cuman separuh
“Haha…Makanya jangan pilih cowok yg kurus donk!”, ejek Anita.
Lina cuman tersenyum sewot.
“Gw dulu pernah ma si Wewe lho. Anak fakultas xxx itu. Besar lho punya dia,
putih lagi. Enak banget!”, sahut Anita sambil tertawa lebar. Lina cuman
membelalakan mata. Ga percaya kalau dia punya temen cewe “maniak” kayak
Anita itu!
“Eh mo yang seru lagi kagak?.”, tanya Anita.
“Apa sih? paling DVD porno lagi ya?”, sahut Lina kalem.
“Ngga. Itu udah kuno. Udah deh ikut gw aja, besok malem ya.”, tukas Anita.
Lina mengangguk.
Nah, besoknya, ternyata Anita mengajak Lina ke warnet. Disana mereka chatting
di IRC. Setelah bertemu dengan beberapa cowok, mereka lalu pindah ke YM untuk
webcam. Anita selalu menyuruh si cowok muncul dulu. Kalau ternyata ngga
menarik fisiknya, ya ngga direspon lagi chat-nya
Setelah lama mencari, akhirnya mereka bertemu dengan cowok yang menurut
mereka cukup menarik. Cowok lokal sih, wajahnya lumayan ganteng tetapi sayang
badannya kurus. Agak diluar “kriteria”, namun karena udah
“lelah mencari”, akhirnya cowok ini yang mendapat tanggapan dari Anita.
Di YM, ternyata chat mereka semakin hot. Mengarah ke seks geto. Dan mereka
saling memamerkan “miliknya”. Wah, si Anita berani juga melepas bra-nya dan
memainkan payudaranya yang indah didepan webcam. Sedang si cowok sedang asyik
melakukan onani (terlihat dengan jelas dari webcam). Lina juga diminta melepas
bra-nya oleh sang cowok. Awalnya ngga mau, tapi karena di-”paksa”, akhirnya
sambil malu-malu dia lepas kaus putih dan bra hitamnya lalu mempertontonkan
payudaranya yang 36C! Weleh…Si cowok semakin nafsu ber-onani sampai akhirnya
muncrat keluar. Anita dan Lina cuman cekikikan melihatnya !
—
Suatu hari…
“tok…tok…tok.”.
“Ya masuk.”, sahut Anita. Lina tetap cuek, dia lagi baca komik.
“Halo An.”, terdengar suara lelaki. Oh si Rofiq.
Lina kaget setengah mati melihat si Rofiq datang. Begitu juga dengan cowok
itu. “Lho ada temenmu toh…”, ujarnya gugup.
“Udah, gapapa. Santai aja. Lin loe disini aja ya. Jangan keluar kamar. OK?”.
Lina terbengong-bengong. Tidak tau mau bicara apa. Rofiq juga tampak kikuk,
dia kayaknya tidak menyangka bakal ada Lina didalam kamar.
“Emang loe mau ngapain Nit?”, tanya Lina kebingungan. Dia udah siap-siap
keluar kamar.
“Ya ada deh…Udah loe disini aja. Liat aja. Watch and Learn!”, ujar Anita.
Rofiq lalu mengunci pintu kamar dan duduk di ranjang Anita, dengan kikuk.
Lina semakin gelisah. Dia merasa tidak nyaman. Dia menduga Anita dan Rofiq
akan bersetubuh deh. Sungkan juga melihat, tetapi pengen juga Hehehe…
Anita lalu melepas dasternya. Dia tidak memakai bra, hanya tinggal CD item
tipis yang berukuran mini. Anita terlihat sangat seksi. Rofiq nampak takjub.
Dia lalu segera melepas seluruh pakaiannya dan terlihatlah penisnya yang
panjang menggelantung. Tubuhnya yang hitam berbulu membuatnya tampak jantan.
Tergetar hati Lina melihat pemandangan didepannya. Rasa gelisahnya mulai
berubah menjadi penasaran, sekaligus terangsang!
Rofiq mulai menciumi payudara Anita. Tangannya menggosok-gosok vagina cewek
itu. Anita tak mau kalah, dikocoknya penis panjang itu dengan jemarinya
yang lentik. Lenguhan dan rintihan nikmat memenuhi atmosfir kamar tersebut.
Rofiq lalu melepas CD item milik Anita dan mulai memposisikan penisnya.
Perlahan tapi pasti, penis panjang itu mulai masuk, menembus vagina Anita.
“Oh….ya….”, erang Anita penuh kenikmatan.
Tak lama kemudian, Lina menyaksikan pemandangan yang menggairahkan birahinya.
Anita dengan cepat digenjot oleh Rofiq yang merem melek keenakan. Erangan
penuh gairah keluar dari keduanya, membuat diri Lina semakin terangsang.
Rofiq terlihat menikmati betul persetubuhannya dengan Anita, diciuminya ketiak
Anita yang putih mulus itu. Tak lupa, dia juga memainkan puting payudara Anita
yang udah mengeras. Pantatnya nampak dengan cepat bergerak naik turun,
mengkocok penis hitamnya didalam vagina Anita yang berbulu lebat itu.
Setelah beberapa menit digenjot, Anita tiba-tiba menjambak rambut Rofiq dan
tubuhnya bergetar hebat. Dengan teriakan yang tertahan, dia mencapai puncak
kenikmatan seksualnya. “Ah….Fiq. enak fiq. ah…..”. Rofiq cuman diam aja
sambil terus menggenjot cewe amoy itu. Akhirnya, dia ngga tahan juga. Sambil
mengerang keenakan,dia mencabut penisnya dan memuncratkan spermanya ke wajah
cantik Anita sambil mengkocoknya. Uh…..nikmatnya.
Mereka berdua lalu berpelukan mesra sambil berciuman bibir. Sesekali Rofiq
memasukkan penisnya yang udah loyo kedalam vagina Anita. Ah terlihat nikmat
sekali.
Lina cuman diam saja. Dia sangat terpengaruh oleh adegan LIVE tadi. Birahi
dirinya udah keluar dan menggebu-gebu. Tapi ya mo gimana lagi. Hehehe
Setelah puas berciuman, Anita melirik kearah Lina yang masih mematung.
Dia lalu memberi kode ke Rofiq. Rofiq awalnya kaget dan menolak, tapi karena
di-”paksa”, akhirnya dia mau juga.
Sambil tetap bugil, Rofiq berjalan menuju ke ranjang Lina dan duduk disampingnya.
Karena merasa risih, Lina lalu bangkit dari ranjang dan hendak menuju ke pintu.
Tapi Rofiq lalu memegang lengannya dan menariknya ke ranjang.
“Eh loe mo ngapain, fiq?”, tukas Lina.
Rofiq ngga menjawab. Dia lalu memeluk mesra Lina sambil menciumi kupingnya.
Oh, desiran seksual mulai merambati tubuhnya. Bulu Lina bergidik semua.
“Ah…fiq..Jangan fiq…”, erang Lina pelan.
Rofiq tidak menjawab. Dia terus menciumi telinga Lina dan memainkan lidahnya
disana. “Ah…udah ah…mas….”, Erang Lina lagi. Dia tahu bahwa sebenarnya
pikiran dan logika dia menolak hal ini, tetapi tubuh dia memintanya! Jadi ada
semacam konflik batin gitu.
Perlahan, Rofiq lalu menyelipkan tangannya dari belakang tubuh Lina dan mulai
meremas payudara Lina yang toge itu.
“Ah…”. Terdengar rintihan nikmat lagi dari Lina. Matanya terpejam dan kepalanya
tersandar kebelakang, di pundak Rofiq. Tanktop putih ketat yang dipakai Lina
sungguh membuat payudaranya yang montok terlihat indah.
Rofiq lalu melepas tanktop itu tanpa perlawanan. Lina cuman menundukkan mata.
Cowok gatel ini lalu menciumi bibir Lina namun ditolak oleh cewek ini. Lalu
dengan sedikit paksaan, rofiq akhirnya bisa menciumi bibir cewek montok dan
cantik itu dengan leluasa. Selama beberapa menit mereka berciuman bibir dengan
penuh nafsu.
Lina lalu ditidurkan keatas ranjang dan celana pendek yang dipakainya dilepas
oleh Rofiq. Dia lalu menciumi vagina Lina yang masih tertutup oleh CD.
Wuah…udah banjir! Celana dalam yang berwarna pink itu, bagian tengahnya
udah lembab, terkena cairan pelumas.
“Udah ah…mas..ga mau.”, pinta Lina memelas. Lagi-lagi Rofiq tidak menggubris
permintaan gadis putih ini. Dia lalu tetap melepas celana dalam pink itu dan
mulai menjilati vagina Lina yang lebat.
“Aduh…ah….oh….jangan…mas…oh…”, kira-kira demikian rintihan nikmat
dari Lina. Dia merasakan kenikmatan saat vaginanya dijajah oleh lidah Rofiq.
Setelah dirasa cukup, Rofiq lalu menindih Lina dan membiarkan bra merah Lina
masih menutupi payudara togenya. Dia lalu memposisikan penisnya yang sudah
memanjang itu kebelahan vagina gadis cantik ini.
“Aduh…jangan…”, pinta Lina memelas ketika dia merasakan ada “benda asing
dan panjang” mulai membelah vaginanya. Rofiq diam saja dan terus mendorong
masuk penis hitamnya yang panjang itu kedalam vagina gadis amoy ini. Ah…
sempitnya…
“Aah…aduh..”.
Ketika penis Rofiq baru masuk separuh, Lina merasakan ada sengatan rasa
sakit di vagina. Rofiq yang sebelumnya sudah diberitahu kalau Lina udah
ngga perawan ya diam saja dan terus menyodokkan penisnya.
“Ah…mas…ah…”.
Akhirnya, dengan sekali tusukan lagi, Rofiq berhasil membenamkan penisnya
kedalam vagina Lina. Dia lalu menggoyang Lina dengan penuh nafsu. Dipeluknya
gadis putih itu dan diciuminya bibir Lina yang merah tipis.
“Oh…ah…”, Lina memejamkan mata. Dia merasakan sakit sekaligus nikmat
di bagian kemaluannya. Dan semakin lama, dia semakin menikmati genjotan
liar dari Rofiq itu. Pantatnya mulai ikut berirama naik-turun. Seluruh tubuh
montok Lina diciumi oleh Rofiq. Payudaranya yang toge, ketiaknya, lehernya,
pokoknya semuanya deh…
Entah selama berapa menit mereka saling bersetubuh. Akhirnya, dengan teriakan yang
cukup keras, Lina menyambut orgasme-nya. Tubuhnya bergetar dan vaginanya
mencengkeram penis Rofiq dengan kuat. Mengalirlah cairan cintanya yang
kental. Rofiq terus menggenjot gadis itu sampai akhirnya dia pun orgasme
didalam rahim Lina (! Apa ngga takut hamil ya !). Dia lalu ambruk menindih
Lina sambil mengerang keenakan.
Setelah puas, Rofiq lalu mencabut penisnya. Ah, ternyata selain penuh dengan
cairan kenikmatan dari Lina, penisnya juga dilumuri oleh sedikit bercak
darah! Waduh…ternyata Lina masih virgin sebelum disetubuhi oleh Rofiq.
Anita sampai kaget, begitu juga Lina. Dia tidak menyangka kalau selama ini
dia masih perawan, biarpun sudah beberapa kali bersetubuh dengan si kurus
rudi, pacarnya. Rofiq cuman melongo! Mungkin dia lagi menikmati momen-momen
kemenangannya, mengambil keperawanan seorang gadis amoy! hehehe…
—
Sejak saat itu, mereka berdua semakin ketagihan untuk bersetubuh, khususnya
dengan Rofiq. Rofiq sih suka-suka aja dan membebaskan keduanya dari biaya
kos (lumayan lho, per orang @750rb karena pake AC dengan kamar mandi dalam).
Imbalannya? Dia bisa menyetubuhi dua gadis cantik, putih dan seksi kapanpun
dia mau.
Hubungan Lina dengan rudi tetap berjalan, bahkan Lina sudah bertunangan.
Tetapi untuk masalah seksual, Lina tetap bersedia disetubuhi oleh Rofiq karena
dia merasa mendapat kenikmatan yang berbeda dan luar biasa. Anita sampai
sekarang masih tetap “wild”.