Mudik Anu
‘Cekrek’
“Ah, legaa…” ujarnya setelah keluar dari toilet
“2ribu mbak” sapa hangat seorang pegawai spbu
“Ah iya mas maaf lupa..” jawabnya seraya mengambil recehan dari kantong celana jeansnya.
Ironi memang. Seorang pegawai spbu, yang mana tugasnya saat itu adalah piket menjaga kebersihan toilet, tanpa meminta biaya. kini rela menjadi seorang yang mirip pengemis hanya untuk menyapa wanita cantik yang dalam tanda kutip ‘paling seksi yang pernah ditemuinya selama mengawasi toilet ini’.
-halah yowes-
“ini mas, maaf uangnya receh”
“i…i…iya terima kasih mbak”
Tiada henti pemuda ini mengamati seluruh lekuk tubuh dari wanita ini dari keluar toilet hingga pergi meninggalkannya. Ya, gak bisa dipungkiri emang. Wanita ini memiliki suatu aura… (halah, bentuk tubuh) yang sangat menarik perhatian kaum pria.
“Lah… bis e nangndi? (bisnya dimana?)” Nampak wanita ini clingak clinguk mencari bis yang ditumpanginya bersama suami dan anaknya tadi.
wanita ini berjalan kearah jalan raya dengan harap mungkin bis menunggu di depan spbu.
-namun naas-
“Eh pak…” sapanya cemas ke seorang bapak tua pegawai spbu
“iya ada apa mbak?” sahut seorang bapak pegawai
“lihat bus warna ijo yang tadi refill disini ga pak?” tanya nya dengan penuh rasa cemas
untuk sesaat bapak ini terdiam, bukan diam karena pertanyaan yang diajukan oleh wanita didepannya sangat sulit. melainkan, body dari wanita ini yang begitu menggoda.
“Ah mbak…. tadi saya lihat”
“dimana pak?”
“ya tadi ngisi disini, terus sekarang ya udah pergi. hehehe, emangnya kenapa mbak…” ujarnya cengengesan
“waduhhhhhh, gpp pak yowes terima kasih” ujarnya sembari melangkah meninggalkan bapak tersebut
kini rasa cemas yang dideritanya makin menjadi, denyut jantung makin meningkat seiring kembang kempis buah dadanya.
“eh iya mbak” sahut pegawai tadi
“loh loh nangndi toh cah ayu, arep diajak kenthu kok malah minggat” batin abg tua yang tengah dilanda birahi ini
“walah.. bis e budal, terus piye iki? Wes hp karo dompet ono nang bis. (waduh.. bisnya berangkat, terus gimana nih? Sudah hp sama dompet ada di bis)” Wanita ini mulai gelisah dan pergi ke depan musholla yang disediakan oleh spbu.
Didepan mushola dia duduk dan menggerutu kenapa hal ini bisa terjadi sembari berharap dapat menemui dan meminta pertolongan dari rombongan keluarga pemudik yang rest di spbu ini.
“walah ngerti ngene ngempet nguyuh nganti tekan omah ae. (walah, tau gini nahan kencing sampe rumah aja)”
“iki spbu kok yo sepi tenan. (ini spbu kok ya sepi bener)”
“jam piro to iki…. (jam berapa sih ini)”
“apa aku njaluk tulung mas mas tukang bensin iku ae ya?”
“ah gak wis daripada mengko digudoni maneh. (ah gak deh daripada nanti digodain lagi)”
“haduh”
Tak terasa entah sudah berapa jam wanita ini menunggu hingga terbuai sejuknya suasana malam ini dan terserang rasa kantuk yang sangat ganas hingga terlelap di depan mushola.
Spbu yang disinggahi oleh wanita ini dapat dikatakan masih seumur jagung, atau masih baru. Spbu ini terletak ditengah jalan alternatif antar kota di jawa timur.
Jalanan ini pun juga baru dioperasikan, karena mengingat dapat membantu mengatasi kemacetan selama arus mudik.
Tidak banyak pengemudi yang melintasi jalanan ini, bahkan angkutan umum sekalipun. Mungkin, dalam benak mereka berfikir jalanan baru ini masih belum ada fasilitas seperti spbu, tempat makan dll.
Namun berbeda dengan pengemudi bis yang ditumpangi wanita ini. Seorang bapak tua yang sudah bosan melihat jalur jalur yang sering ia lalui, sehingga ketika dia menemukan ada jalan baru dia memberanikan diri untuk coba melaluinya dengan dibantu maps pada smartphone miliknya.
Namun naas ketika bis butuh untuk refill bahan bakar, wanita ini turun dari bis untuk ke toilet, dan….
-ya kalian wes baca kan ceritane piye……
Jam telah lewat tengah malam dan beberapa lampu di spbu ini mulai dipadamkan, beberapa pegawai spbu sudah kembali pulang dan sisanya berjaga di pom pengisian.
Belum ada satupun pegawai yang mengetahui adanya seorang wanita terdampar di tempat kerjanya, mengingat bahwa musholla ini terletak di ujung bagian kanan dari spbu.
Seorang pemuda keluar dari gang toilet untuk bergegas pulang. Ya, pemuda ini adalah salah satu pegawai spbu yang sedang piket untuk menjaga kebersihan toilet. Sebuah pekerjaan lumayan berat baginya.
“ah akhire wes buyar, mulih mulih kesel. (ah, akhirnya udah selesai, pulang pulang capek.)” ujarnya sambil merengganggkan tubuhnya sambil berjalan ke arah kantor.
“eh ndik” panggil pegawai spbu yang lain kepada pemuda itu
“nggih nopo mas? (iya apa mas?)” sahutnya
“iku loh lampu musholla urung dipateni. (itu loh lampu musholla belum dimatiin)” ujar pegawai pom sambil menunjuk musholla
“oh iyo mas sik. (oh iya mas sebentar)” sahut pemuda yang kerap disapa andik ini
kemudian pemuda petugas spbu ini berbalik dan mengarah ke musholla untuk mematikan lampu Karena saklar lampu ada di dalamnya.
Ditengah langkahnya menuju musholla spbu andik melihat sesosok manusia tertidur didepan musholla
“lah, iku sopo ya?” ujarnya penuh penasaran sembari terus melangkah
Hingga ketika dia sampai di depan musholla dan dapat melihat dengan jelas…
“LOH……. Iki kan…..”
-sik leren sik, engko dilanjut neh-