Kost Merubahku

Perkenalkan namaku Denis Van Basten

Aku perantau asal medan, dan aku suku Batak tulen (Bukan maksud rasis).

Disini aku mau menceritakan perjalanan hidupku semasa aku kuliah dulu.

Aku kuliah disalah satu universitas swasta terbesar yang ada dipinggiran kota Jakarta.

Ya, aku adalah mahasiswa Teknik Industri angkatan 2013.

Dan aku baru saja lulus, dikarnakan kemalasanku yang timbul karna aku mengenal betapa nikmatnya dunia dimalam hari, sehingga pada esok harinya aku tidak bisa bangun dan berangkat kuliah.

Aku dahulu tinggal disalah satu hunian kost yang terdiri dari beberapa kamar dan ada pemilik kostnya.

Awal cerita, aku yang masi maba kalah itu hendak mencari sebuah tempat tinggal yang tidak jauh dari kampusku.

karna bila aku pp dari rumah buklek maka aku akan tertinggal kelas, sehingga akupun memutuskan mencari tempat tinggal bersama temanku yang merupakan rekan seperjuanganku dulu sewaktu masi SMA dikampung.

Singkat cerita, kamipun mencari tempat hunian kost yang ada pada jalan kober.

Begitu lelah kami menyusuri gank tersebut hingga sampai diujung jalan pertigaan. Kami melihat papan iklan yang tertempel pada tiang listrik.

Akupun menghubungi nomer tersebut dan ngobrol bersamanya.

Setelah telfon berakhir, aku dan temanku tadi menuju rumah tersebut untuk melihat kamar kost tersebut.

Akhirnya kamipun tiba disebuah rumah yang diberitahu seorang wanita yang berbicara denganku tadi didalam telfon.

“Hallo, permisi” Ujarku

“Iya om, tunggu” balas seseorang dari kejauhan

Ada 3-5 Menit kami menunggu, akhirnya tibalah seorang wanita dengan pakaian tertutup rapat dengan mukenahnya didepan gerbang.

“Ini om tadi yang ngobrol sama saya di telfon?”

“Iya mbak, saya denis dan ini teman saya Ferri” ujarku memperkenalkan diri.

“Silahkan masuk om”ujarnya sambil tersenyum.

“Iya mbak” balasku sambil mengikutinnya berjalan masuk menelusuri halaman rumah ini.

“Ini om kamarnya” Ujarnya sambil membuka kamar

“Iya mbak”

“Ini untuk air gada kendala mbak?” Tanyaku sambil masuk kedalam kamar mandi untuk mengeceknya

“Gada masalah sejauh ini om, kalau misalnya mati paling yang di tong sedang kosong” ujar sipemilik kosan

“Ohh gitu mbak, jadi berapa mbak sebulannya?” Tanyaku kembali

“Sebulan 500 om, uda sama listrik dan air” balasnya

“Ohh gitu mbak”

“yasudah kayanya fix disini aku lek. Kau gimana mau liat kamar sebelah enggak?” Tanyaku keteman

“Terlalu besar lek kalau sendiri, nantila kita cari cari lagi untukku” balas temanku

“Ohh, yasudah”

“Mbak, ini saya bayar langsung sebulan. Karna minggu depan kami sudah mulai masuk” ujarku kesipemilik kost

“Ohh, yasudah sini om saya kasih bonnya” balasnya

Aku dan temankupun mengikutin langkah sipemilik kost.

Kami dipersilahkan duduk disebuah kursi yang ada teras depan rumahnya.

Aku amatin suasana kost begitu sangat sepi karna bentukkan kostnya yang tertutup.

Akhirnya keluar sipemilik kost tadi dengan dua gelas markisa.

“Ini om diminum dulu” ujarnya mempersilahkan kami minum

“Iya mbak, terimakasih” balasku sambil tersenyum kembali kepadanya

“Om om kuliah dimana? Apa kerja?” Ujarnya

“Egh, saya kuliah mbak. Maba” Balasku

“Oh, kuliah dimana om?” Tanyanya kembali

“Kampus ********* mbak” balasku

“Ohh yaudah, semangat om kuliahnya” ujarnya

“Iya mbak” balasku

Akhirnya proses transaksipun berjalan dengan sangat lancar hingga selesai.

Selesai bertransaksi dengan si pemilik kost, kamipun berpamitan untuk menemani sikawan mencari tempat huniaannya.

Bersambung.

Gallery for Kost Merubahku