Akibat jumawa

Karma karma
Disebuah sekolah SMA n terdapat siswa yang teramat bandel ia sering merokok mabuk tak jarang ia digrebek polisi karena balap liar dan tawuran dia bernama Arya, ia menjadi tak terkendali karena ibunya yang menjadi TKW tak memperdulikannya ia hanya mengirim uang seadanya sedangkan ayahnya entah siapa ia merasa benci terhadap dunia yang tak adil ia terus berbuat semena-mena tak jarang ia membuly anak sekolah baik itu seangkatan ataupun adikelas tak jarang ia mengakibatkan anak yang dibuly depresi dan masuk rumah sakit
Ia masih terlalu muda untuk mengetahui hukum karma yang suatu saat dapat menimpanya, namun entah setan apa yang merasukinya ia bahkan terus tenggelam dalam Angkara murka kebenciannya makin menjadi ketika ada anak PNS ia Buly namun orang tuanya tak terima dan melaporkan kepada pihak kepolisian malam harinya kakak dari siswa yang ia Buly ia perkosa dan mengakibatkan trauma mendalam, keluarga mereka sering mendapatkan teror dari rekan geng Arya hingga kasus ditutup dan mereka pindah sekolah
Dunia berputar satu Minggu yang lalu terdapat guru jilbab pindahan ia menjadi guru bk pengganti bernama Rani, sebagai guru bk baru ia mempelajari seluruh siswa di sekolah tersebut dan mendapatkan nama Arya yang super bandel, ia memanggil Arya ke ruang bk dan menasehati Ary,tak lupa ia mempelajari asal muasal keluarga Arya, Bu Rani semakin tertarik dengan Arya ia sampai memberikan no wa manakala Arya membutuhkan teman curhat dan nasehat
Namun sikap Arya cenderung melecehkan dan berkata tidak sopan “terimakasih manis nanti aku ajak kamu kencan” tangan Arya membelai pipi mulus Bu Rani, dengan refleks Bu Rani menepis dan Arya memelototi Bu Rani, untung saja diruang tersebut ada guru olahraga yang jago silat bernama pak Rahman, keahliannya dalam silat sangat mumpuni dan membentak Arya
“Arya yang sopan dia guru disini tak seharusnya kamu bersikap seperti itu!” Ucap pak Rahman menegur
“Kalem pak, aku juga tau kok aku juga ngga berani sama bapak jadi saya pamit dulu ke kelas ya “ucap Arya sembari kabur namun bukan karena takut namun Arya tidak mungkin menang satu lawan satu dengan pak Rahman jadi dia memilih mundur
“Anda baik-baik saja Bu Rani” tanya pak Rahman khawatir
“Baik pak tenang saja “ucap Bu Rani sembari memperbaiki kacamata
“Kalau terjadi sesuatu bilang saya nanti saya urus anak Badung itu ” pesan pak Rahman
“Baik pak, sebagai guru bk sudah jadi tugas saya memandu anak tapi KL anaknya berbahaya saya akan lapor pak Rahman ” ucap Bu Rani sembari tersenyum
Jumat malam akhir pekan ini Arya minum dan nongkrong di jalan hingga larut malam ia mabuk dan membuat onar dan akhirnya ia ditangkap polisi, di kantor Arya dan kelompoknya di tanyai di interogasi berbagai macam hal pada akhirnya mereka diminta memanggil wali untuk menjemput mereka di kantor polisi pagiharinya semua anak dijemput kecuali Arya, ia yang takpunya wali hanya terdiam,
“Hai nak mana orangtuamu, kenapa mereka tak datang, kalau tidak orang tua wali mu bisa dari paman bibi atau tetangga” ucap polisi
Arya hanya terdiam tiba-tiba ia teringat masih ada kertas di baju yang lusuh akibat tercuci
” Ada pak ini no wali saya ” sembari ia memberikan nomor Bu Rani
Polisi pun mulai menghubungi Bu Rani dan singkat cerita ia menjemput Arya di kantor polisi, ia diberi nasehat panjang lebar oleh kepolisian yang mengangguk Bu Rani adalah Kaka dari Arya
Setelah selesai Rani membawa Arya pulang kerumahnya dengan mobil Honda jaz idzi, Rani tinggal seorang diri dirumah orang tuanya berada di luar negeri dan ia tak memperkejakan pembantu semua diurusnya sendiri di rumah sederhana itu
Keluar dari mobil ia hanya mengucapkan “masuk” Arya kebingungan dengan sikap Bu Rani yang berbeda dengan di sekolah, disekolah Bu Rani merupakan guru jilbab besar yang ramah, jilbabnya menutupi payudaranya yang besar dan senyum selalu menghiasi wajahnya
Tapi semenjak tadi Bu Rani hanya memasang muka datar tidak marah dan tidak pula tersenyum, Arya mulai memecah keheningan yang disini dengan gelagat jumawa seakan ia adalah orang sangar
“Hay manis kok jutek si … Udah bawa aku kerumahmu kenapa kamu malah jutek , mau aku sosor apa tetek besar mu dan bibirmu yang seksi ” ucap Arya yang tidak sopan
Sembari masuk rumah Arya dibuat kagum runah bersih cat putih dan interior sederhana berbeda dengan rumahnya ia hanya seorang diri ibunya mengirim uang setiap bulan namun tak menganggapnya tersedar uang itu untuk apa perabot di rumah Arya pun sudah lama dan tidak dibersihkan peninggalan ibu ya sebelum pergi menjadi tkw ke Bali 6 bulan lalu, i unya yang memang langganan jadi TKW tak memperhatikan ia juga tak punya sodara
Tiba-tiba ia disekap dari bekang dan dibius hingga tak sadarkan diri, begitu terbangun, tangannya sudah terikat dan ia dalam keadaan telanjang diruang remang-remang ia terikat dan membentuk huruf x
Bersambung