Numpang mobil teman

Kuliah jam terakhir di kampus S di kawasan Jakarta Selatan baru saja berakhir. Jam menunjukkan pukul 18.00 dan hari pun mulai gelap. Yolla, mahasiswi semester 4 fakultas Ekonomi dengan rambut sebahu berwarna brunette berjalan meninggalkan kampus menuju halte depan kampus.

Sesampainya di halte, Yolla merasa agar kurang nyaman. Mata para cowok penjual rokok dan si timer memelotinya seolah ingin menelanjanginya. Tersadarlah Yolla bahwa hari itu dia memakai pakaian yang sangat sexy.

T-shirt putih lengan pendek dengan belahan rendah bertuliskan WANT THESE?, sehingga tokednya yang berukuran 36C seolah hendak melompat keluar, akibat hari itu Yolla menggunakan BH ukuran 36B (sengaja, biar lebih nongol). Apalagi kulit Yolla memang putih mulus. Di tambah rok jeans mini yang digunakannya saat itu, mempertontonkan kaki jenjang & paha mulusnya karena Yolla memang cukup tinggi, 173cm.

”Buset, baru sadar gue kalo hari ini gue pake uniform sexy gue demi ngadepin ujiannya si Hutabarat, biar dia gak konsen”, pikir Yolla.

Biasanya Yolla bila naik angkot menggunakan pakaian t-shirt atau kemeja yang lebih tertutup dan celana panjang jeans, demi menghindari tatapan dan ulah usil cowok-cowok di jalan. Siang tadi Yolla ke kampus datang numpang mobil temannya, Angel.

Tapi si Angel sudah pulang duluan karena kuliahnya lebih sedikit. Yolla tambah salah tingkah karena cowok- cowok di halte tersebut mulai agak berani ngliatin belahan tokednya yang nongol lebih dekat lagi.

”Najis, berani amat sih nih cowok-cowok mlototin toked gw”, membatin lagi si Yolla.

Yolla menggunakan bukunya untuk menutupi dadanya, tapi mereka malah mengalihkan pandangan mesumnya ke pantat Yolla yang memang bulat sekal dan menonjol. Makin salah tingkahlah si Yolla. Mau balik ke kampus, pasti sudah gelap dan orang sudah pada pulang. Mau tetap di halte nungguin angkot, gerah suasananya.

Apalagi kalo naik bus yang pasti penuh sesak jam segini, Yolla tidak kebayang tangan-tangan usil yang akan cari-cari kesempatan untuk menjamahi tubuhnya. Sudah kepikiran untuk naik taxi, tapi uang tidak ada. Jam segini di kos juga kosong, mau pinjam uang sama siapa bingung.

Yolla coba alternatif terakhir dengan menelpon Albert cowoknya atau si Angel atau Dessy teman2nya yang punya mobil, eh sialnya HP mereka pada off.

”Buset, sial banget sih gue hari ini.” Mulailah celetukan mesum cowok-cowok di halte dimulai

”Neng, susunya mau jatuh tuh, abang pegangin ya. Kasihan, pasti eneng keberatan hehe”. Pias! Memerahlah muka Yolla. Dipelototin si tukang ojek yang berani komentar, eh dianya malah balas makin pelototin toked si Yolla. Makin jengahlah si Yolla.

Tiba-tiba sebuah sedan BMW hitam berhenti tepat di depan Yolla. Jendelanya terbuka, dan nongolah seraut wajah hitam manis berambut cepak sambil menyeringai, si Johan. Cowok fakultas Ekonomi satu tahun di atas Yolla, berkulit hitam, tinggi besar, hampir 180cm.

”Van, jualan lo disini? Hehe”.Yolla membalas ”Sialan lo, gue ga ada tumpangan neh, terpaksa tunggu bus. Jo, anter gue ya” pinta Yolla. Yolla sebenarnya enggan ikut bersama si Johan karena dia terkenal suka main cewek. Tapi, dilihat dari kondisi sekarang, paling baik memang naik mobil si Johan.

Tapi si Johan malah bilang ”Wah sory Van, gue harus pergi jemput nyokap gue. Arahnya beda sama kosan elo”.

”Jo, please anter gue ya. Ntar gw traktir deh lo” rajuk Yolla.

Sambil nyengir mesum Johan berucap ”Wah kalo ada bayarannya sih gue bisa pertimbangin”.

”Iya deh, ntar gue bayar” Yolla asal ucap, yang penting bisa pergi segera dari halte tersebut.

”Hehe sip” kata Johan sambil membuka pintu untuk Yolla.

Yolla masuk ke dalam mobil Johan, diiringi oleh pandangan sebel para cowok-cowok di halte yang kehilangan santapan rohani.Mobil Johan mulai menembus kemacetan ibu kota.

”Buset dah lo Van, sexy amat hari ini”. Kata Yolla

”Gue sengaja pake uniform andalan gue, karena hari ini ada ujian lisannya si Hutabarat, Akuntasi Biaya. Biar dia ga konsen, n kasi gw nilai bagus hehe”.

”Gila lo, gue biarin bentar lagi, lo udh dient*tin sama tu abang-abang di halte haha” balas Johan.

“Sial, enak aja lo ngomong Jo” maki Yolla.

Sambil mengerling ke Yolla, Johan berucap “Van, bayaran tumpangan ini, bayar sekarang aja ya”.

”Eh, gue bawa duit cuma dikit Jo. Kapan2 deh gue bayarin bensin lo” balas Yolla.

“Sapa yang minta diduitin bensin, Non” jawab Johan.

“Trus lo mau apa? Traktir makan” tanya Yolla bingung.

“Ga. Ga perlu keluar duit kok. Tenang aja” ucap Johan misterius.

Semakin bingung si Yolla. Sambil menggerak-gerakan tangan kirinya si Johan berkata ”Cukup lo puasin tangan kiri gue ini dengan megangin toked lo. Nepsong banget gue liatnya”. Seringai mesum Johan menghiasi wajahnya.

Seperti disambar petir Yolla kaget dan berteriak ”BANGSAT LO JO. LO PIKIR GUE CEWE APAAN!!”. Pandangan tajam Yolla pada wajah Johan yang tetap cengar-cengir.

 

“Yah terserah lo. Cuma sekenyot dua kenyot doang. Apa lo gue turunin disini” kata Johan.

Pada saat itu mereka telah sampai di daerah yang gelap dan banyak gubuk gelandangan. Yolla jelas ogah.

“Bisa makin runyam kalo gue turun disini. Bisa2 gue digangbang” Yolla bergidik sambil melihat sekitarnya.

”Ya biarlah si Johan bisa seneng-seneng bentar nggranyangi toked gue. Itung-itung amal. Kampret juga si Johan ini”.

Akhirnya Yolla ngomong ”Ya udah, cuma pegang susu gue doang kan. Jangan lama-lama” Yolla ketus.

”Ga kok Van, cuma sampe kos lo doang” kata Johan penuh kemenangan.

”Sialan, itu sih bisa setengah jam sendiri. Ya udhlah, biar cepet beres nih urusan sialan” pikir Yolla.

Tangan kiri Johan langsung terjulur meraih toked Yolla sebelah kanan bagian atas yang menonjol dari balik t-shirtnya. Yolla merasakan jari-jari kasar Johan dikulit tokednya mulai membelai-belai pelan. Darah Yolla agak berdesir ketika merasakan belaian itu mulai disertai remasan-remasan lembut pada toked kanan bagian atasnya.

Sambil tetap menyetir, Johan sesekali melirik ke sebelah menikmati muka Yolla yang menegang karena sebal tokednya diremas-remas. Johan sengaja jalanin mobil agak pelan, sementara Yolla tidak sadar kalau laju mobil tidak secepat sebelumnya, karena konsen ke tangan Johan yang mulai meremas-remas aktif secara bergiliran kedua bongkahan tokednya.

Nafas Yolla mulai agak memburu, tapi Yolla masih bisa mengontrol pengaruh remasan- remasan tokednya pada nafsunya.

”Enak aja kalo gue sampe terangsang gara-gara ini” pikir Yolla.

Tapi Johan lebih jago lagi, tiba-tiba jari-jarinya menyelusup kedalam t- shirt Yolla, bahkan langsung masuk kedalam BH-nya yg satu ukuran lebih kecil. Toked Yolla yang sebelah kanan terasa begitu penuh di telapak tangan Johan yang sebenarnya lebar juga.

”Ahh…!” Yolla terpekik kaget karena manuver Johan.

”Hehe buset toked lo Van, gede banget. Kenyal lagi. Enak banget ngeremesinnya. Tangan gue aja ga cukup neh hehe” ujar Johan penuh nafsu.

Johan melanjutkan gerakannya dengan menarik tangan kirinya beserta toked Yolla keluar dari BH-nya. Toked sebelah kanan Yolla kini nongol keluar dari wadahnya dan terekspos full.

”Wuah..buset gedenya. Pentilnya juga gede neh. Sering diisep ya Van” kata Johan vulgar.

”Bangsat lo Jo. Kok sampe gini segala” protes Yolla berusaha mengembalikan tokednya kedalam BH-nya.

Tangan Yolla langsung ditahan oleh Johan ”Eh, inget janji lo.

Gue boleh ngremesin toked lo. Mo didalam BH kek, di luar kek, terserah gue”. Sambil cemberut Yolla menurunkan tangannya.
Penuh kemenangan, Johan kembali menggarap toked Yolla yang kini keluar semuanya. Remasan-remasan lembut di pangkal toked, dilanjutkan dengan belaian memutar disekitar puting, membuat Yolla semakin kehilangan kendali. Nafasnya mulai memburu lagi. Apalagi Johan mulai memelintir-melintir puting Yolla yang besar dan berwarna pink. Gerakan memilin-milin puting oleh jari-jari Johan yang kasar memberikan sensasi geli dan nikmat yang mulai menjalari toked Yolla. Perasaan nikmat itu mulai muncul juga disekitar selangkangan. Perasaan geli dan getaran- getara nikmat mulai menjalar dari bawah puser menuju ujung selangkangan Yolla.

”Ngehek nih cowok. Puting gue itu tempat paling sensitif gue. Harus bisa nahan!” membatin si Yolla.

Tapi puting Yolla yang mulai menegang dan membesar tidak bisa menipu Johan yang berpengalaman.

”Hehe mulai horny juga nih lonte. Rasain lo” pikir Johan kesenangan.

Karena berusaha menahan gairah yang semakin memuncak, Yolla tidak sadar kalau Johan sudah mengeluarkan kedua bongkah tokednya. Tangan kiri Johan semakin ganas meremas-remas toked dan memilin-milih kedua puting Yolla. Ucapan- ucapan mesum pun mulai mengalir dari Johan “Nikmatin aja Van, remasan- remasan gue. Puting lo aja udh mulai ngaceng tuh.

Ga usah ditahan birahi lo. Biarin aja mengalir. vagina lo pasti udah mulai basah sekarang”. Yolla sebal mendengar ucapan-ucapan vulgar Johan, tapi pada saat yang sama ucapan-ucapan tersebut seperti menghipnotis Yolla untuk mengikuti libidonya yang semakin memuncak.

Yolla juga mulai merasakan bahwa celana dalamnya mulai lembab. “Sial..vagina gue mulai gatel. Gue biarin keluar dulu kali, biar gue bisa jadi agak tenangan. Jadi habis itu, gue bisa nanganin birahi gue walopun si Johan masih ngremesin toked gue” pikir Yolla yang mulai susah menahan birahinya. Berpikir seperti itu, Yolla melonggarkan pertahanannya, membiarkan rasa gatal yang mulai menjalari vaginanya menguat. Efeknya langsung terasa. Semakin Johan mengobok-ngobok tokednya, rasa gatal di vagina Yolla semakin memuncak.

“BUSETT. Cuma diremes-remes toked gue, gue udah mo keluar”. Yolla menggigit bibir bawahnya agar tidak mendesah, ketika kenikmatan semakin menggila di bibir vaginanya. Johan yang sudah memperhatikan dari tadi bahwa Yolla terbawa oleh birahinya, semakin semangat menggarap toked Yolla. Ketika melihat urat leher Yolla menegang tanda menahan rasa yang akan meledak di bawahnya, jari telunjuk dan jempol Johan menjepit kedua puting Yolla dan menarik agak keras kedepan. Rasa sakit mendadak di putingnya, membawa efek besar pada rasa gatal yang memuncak di memiaw Yolla.

Kedua tangan Yolla meremas jok kuat-kuat, dan keluar lenguhan tertahan Yolla “Hmmmffhhhhhhh….”. Pada saat itu, vagina Yolla langsung banjir oleh cairan pejunya.

Pantat Yolla mengangkat dan tergoyang-goyang tidak kuat menahan arus orgasmenya. “Oh..oh..hmmffhh” Yolla masih berusaha menahan agar suaranya tidak keluar semua, tapi sia-sia saja. Karena Johan sudah melihat bagaimana Yolla orgasme, keenakan karena tokednya dipermainkan.

“Hahaha dasar lonte lo Van. Sok ga suka. Tapi keluarnya sampe kelonjotan gitu” Ngakak Johan penuh kemenangan.

Nafas Yolla masih tidak beraturan, dan agak terbungkuk-bungkuk karena nikmatnya gelombang orgasme barusan. “Kampret lo Jo” maki Yolla perlahan.

“Lo boleh seneng sekarang. Tapi berikut ga bakalan gue keluar lagi. Gue udah ga horny lagi” tambah Yolla yang berpikir setelah dipuasin sekali maka libidonya akan turun.

Tapi, ternyata inilah kesalahan terbesarnya. Beberapa saat setelah vaginanya merasakan orgasme sekali, sekarang malah semakin berkedut-kedut, makin gatal rasanya ingin digesek-gesek. ”Lho, kok vagina gue makin gatel. Berkedut-kedut lagi. Aduuuh..gue pengen vagina gue dipenisin sekaraangg..siaall..” sesal Yolla dalam hati.

Johan seperti tahu apa yang berkecamuk dalam diri (dan vagina) Yolla. Walaupun Yolla bilang dia tidak horny lagi, tapi nafasnya yang memburu dan putingnya yang semakin ngaceng mengatakan lain. Johan menghentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan bersemak yang memang sangat sepi, dan tangannya langsung bergerak ke setelan kursi Yolla.

Tangan satunya langsung menekan kursi Yolla agar tertidur. Yolla yang masih memakai seatbealt, langsung ikut terlentang bersama kursi.

”EEHHH…APA-APAAN LO JO??” Teriak Yolla.

Tidak peduli teriakan Yolla, tangan kiri Johan langsung meremas toked Yolla lagi, sedang tangan kanannya langsung meremas vagina Yolla.

”OOUUHHHH……….!!” lenguh Yolla keras, karena tidak menyangka vaginanya yang semakin gatel dan berkedut-kedut keras akan langsung merasakan gesekan, bahkan remasan.

Akibatnya, Yolla langsung orgasme untuk kedua kalinya. Johan tidak tinggal diam, ketika badan Yolla masih mengejang- ngejang, jari-jarinya menggesek-gesek permukaan celana dalam Yolla kuat-kuat. Akibatnya, gelombang orgasme Yolla terjadi terus-menerus.

”Oouuuhh…Aghhhh…Ouhhhhhhhh hh Ethaannnnn…!! Teriak Yolla makin keras karena kenikmatan mendadak yang menyerang seluruh selangkangan dan tubuhnya. Kedua tangan Yolla semakin kuat meremas jok, mata memejam erat dan urat- urat leher menonjol akibat kenikmatan yang melandanya.

Ketika gelombang orgasme mulai berlalu, Yolla mulai membuka matanya dan mengatur pernafasannya. Rasanya jengah banget karena keluar begitu hebatnya di depan si Johan.

”Aseem, napa gue keluar sampe kaya gitu sih. Bikin tengsin aja. Tapi, emang enak banget. Udah semingguan gue ga ngentot” batin Yolla.

Saat Yolla masih enjoy rasa nikmat yang masih tersisa, Johan sudah bergerak di atas Yolla, mengangkat t-shirt Yolla serta menurunkan BH-nya kekecilan sehingga toked Yolla yang bulat besar terpampang jelas di depan hidung Johan.

Tersenyum puas dan napsu banget Johan berucap ”Gilaa..toked lo Van. Gede banget, mengkal lagi. Harus gue puas-puasin ngenyotinnya ni malem”. Johan langsung menyergap kedua toked Yolla yang putingnya masih mengacung tegak.

Mulutnya mengenyot toked yang sebelah kanan, sambil tangan kanannya meremas-remas & memilin-milin puting yang sebelah kiri. Diisap-isap, lidah Johan juga piawai menjilat-jilat dan memainkan kedua puting Yolla.

Gigitan-gigitan kecil dipadu remasan-remasan gemas jemari Johan, membuat Yolla terpekik ”Ehhgghh ahh.. ahh.. Jooohanhnn.. kahtanya.. kahtanya cuma pegang-pegang..kok.. kok sekarangg.. loh ngeyotin tohked guehh…ahh..ahh..” kata Yolla sambil tersengal-sengal nahan birahi yang naik lagi akibat rangsangan intensif di kedua tokednya.

Johan sudah tidak ambil pusing ”Hajar bleh. Kapan lagi gue bisa nikmatin toked kaya gini bagusnya”. Sekarang kedua tangan Johan menekan kedua toked Yolla ketengah, sehingga kedua putingnya saling mendekat.

Kedua puting Yolla langsung dikenyot, dihisap & dimainin oleh lidah Johan. Sensasinya luar biasa, Yolla semakin terhanyut oleh birahinya. Desahan pelan tertahan mulai keluar dari bibir ranum Yolla. Lidah Johan mulai turun menyusuri perut Yolla yang putih rata, berputar-putar sejenak di pusernya. Tangan kanan Johan aktif membelai-belai dan meremas paha bagian dalam Yolla.

”Aah..ah.. emhh.. emh..Jo.. lo ngapahin sihh..” keluh Yolla tak jelas.

Dengan sigap Johan menyingkap rok mini Yolla tinggi-tinggi. Memperlihatkan mini panty La Senza Yolla berwarna merah. Agak transparan, dibantu cahaya lampu jalan samar-samar memperlihatkan isinya yang menggembung montok. Jembi Yolla yang tipis terlihat hanya diatas saja, dengan alur jembi ke arah pusernya. ”Buseett..sexxyy bangett.. bikin konak gue ampir ga ketahan.

” syukur Johan dalam hati. Tanpa babibu lagi jari-jari Johan langsung menekan belahan memiek Yolla, dan Johan langsung mengetahui betapa horny-nya Yolla

”Wah Van, vagina lo udah becek banget neh. Panty lo aja ampe njeplak gini hehe”. Yolla cuma bisa menggeleng-geleng lemah, sambil tetap menggigit bibir bawahnya, karena jemari Johan menenekan dan menggesek-gesek vaginanya dari atas panty.

”Thaan..Jo..singkirinn tangan lo doong….emh..emh..” keluh Yolla perlahan, tapi matanya memejam dan gelengannya semakin cepat.

”Wah, harus cepat gw beri teknik lidah gue neh, biar si Yolla makin konak hehe” pikir Johan napsu.

Cepat Johan ambil posisi di depan selangkangan Yolla yang terbuka. Kursi Yolla dimundurkan agar beri ruang cukup untuk manuver barunya. Paha Yolla dibuka semakin lebar, dan Yolla nurut saja. Jemari Johan meraup panty mungil Yolla, dan membejeknya jadi bentuk seperti seutas tali sehingga masuk kedalam belahan vagina Yolla. Johan mulai menggesek-gesekkan panty Yolla ke belahan memiawnya dengan gerakan naik turun dan kiri kanan yang semakin cepat.

”Aah.. aahh… ehmm..ehhmm.. uuh.. hapaan itu EtJon ahh…” desah Yolla keenakan, karena gesekan panty tersebut menggesek-gesek bibir dalam vaginanya sekaligus clitorisnya.

Johan juga semakin konak melihat vagina Yolla yang terpampang jelas. Dua gundukan tembem seperti bakpau, mulus tanpa ada jembi di sekelilingnya, cuma ada dibagian atasnya saja. ”Van, vagina lo ternyata mantap & montok banget. Pasti enak kalo gue makan neh. Apalagi sampe gue genjot nanti hehe” ujar Johan penuh nafsu.

Panty Yolla dipinggirkan sehingga lidah Johan dengan mudah mulai menjilati bibir memiaw Yolla. Tapi sebentar saja Johan tidak betah dengan panty yang mengesek pipinya. Langsung diangkatnya pantat Yolla, dan dipelorotkan panty-nya. Kini antara Johan dan vagina Yolla yang tembem dan mulus, sudah tidak ada penghalang apa-apa lagi.

Johan langsung menyosorkan mulutnya untuk mulai melumat bakpao montok itu. Tapi, Yolla yang tiba-tiba memperoleh kesadarannya, karena ada jeda sesaat ketika Johan melepaskan pantynya, berusaha menahan kepala Johan dengan kedua tanggannya.

”Gila lo Jo, mo ngapain lo?? Jangan kurang ajar ya.

Bukan gini perjanjian kita!” ujar Yolla agak keras. Tapi kedua tangan Yolla dengan mudah disingkirkan oleh tangan kiri Johan, dan tanpa dapat dicegah lagi mulut Johan langsung mencaplok vagina Yolla. Johan melumatnya dengan gemas, sambil sekali lidah menyapu-nyapu clitoris dan menusuk- nusuk kedalam memiaw.

Bunyi kecipakan ludah dan peju Yolla terdengar jelas. Konak Yolla yang sempat turun, langsung naik lagi ke voltase tinggi. Kepala Yolla mengangkat dan dari bibirnya yang sexy keluar lenguhan agak keras.

”Ouuuffhhh….eeahh…ah. .ah lo apain mehmmek gue Jon..” erang Yolla nyaris setengah sadar.

Rasa gatal yang hebat menyeruak dari sekitar selangkangannya menuju bibir-bibir vaginanya. Rasa gatal itu mendapatkan pemuasannya dari lumatan bibir, jilatan lidah dan gigitan kecil Johan. Tapi, semakin Johan beringas mengobok-obok vagina Yolla dengan mulut, dibantu dengan ketiga jarinya yang mengocok lubang vagina Yolla, rasa gatal nikmat itu malah semakin hebat. Yolla sudah tidak dapat membendung konaknya sehingga desahan dan erangannya sudah berubah menjadi lenguhan.

” OUUHHHHG….. HMMPPHH… ARRGGHH.. HAHHH.. OUHHH..”. Kepala Yolla menggeleng ke kiri dan kanan dengan hebatnya. Kedua tangannya menekan kepala Johan semakin dalam ke selangkangannya. Pantatnya naik turun tidak kuat menahan rangsangan yang langsung menyentuh titik tersensitif Yolla. Rasa ogah & jaim sudah hilang sama sekali. Yang ada hanya kebutuhan untuk dipuaskan.

”JOHHHAANN…GILLAA… HOUUUHHH.. ENAAKK…. JON…AHHH” Yolla semakin keenakan.

Johan yang sedang mengobok-obok vagina Yolla semakin semangat karena vagina Yolla sudah betul-betul banjir. Peju dan cairan pelumas Yolla membanjir di mulut dan jok mobil Johan. Jempol kiri Johan menggesek- gesek clitoris Yolla, sedang jari-jari Johan mengocok-ngocok lubang vagina dan G-spot Yolla dengan cepat. ”Heh, ternyata lo lonte juga ya Van. Mulut lo bilang nggak-nggak mulu. Tapi vagina lo banjir kaya gini.

Becek banget” kata Johan dengan semangat sambil tetap ngocok memiaw Yolla. Dalam beberapa kocokan saja Yolla sudah mulai merasakan bahwa gelombang orgasme sudah diujung vaginanya. Ketika Johan melihat mata Yolla yang mulai merem melek, otot-otot tangan mulai mengejang sambil meremas jok mobil kuat-kuat dan pantat Yolla yang mulai mengangkat, Johan tau bahwa Yolla akan sampai klimaksnya.

Langsung saja Johan menghentikan seluruh aktivitasnya di wilayah selangkangan Yolla. Yolla jelas saja langsung blingsatan ” Ah..ah napa brentii…” sambil tangannya mencoba mengocok vaginanya sendiri.

Johan dengan tanggap menangkap tangan Yolla, dan berujar ”Lo mau dituntasin?”.

Yolla merajuk ”Hiyah.. Jo.. gue udah konak banggett nih. Pleasee.. kocokin lagi gue ya”.

“Kalo gitu lo nungging sekarang” kata Johan sambil menidurkan kursi sopir agar lebih lapang lagi dan ada pijakan buat Yolla nungging.

“Napa harus nungging Jo” Yolla masih merajuk dan tangannya masih berusaha untuk menjamah vaginanya sendiri.

“Ayo, jangan bantah lagi” kata Johan sambil mengangkat pantat Yolla agar segera menungging.

Yolla dengan patuh menaruh kedua tangannya di jok belakang, dengan kedua lutut berada di jok depan yang sudah ditidurkan. Posisi yang sangat merangsang Johan, demi melihat bongkahan pantat yang bulat, dan vagina tembem yang nongol mesum di bawahnya.

Cepat Johan melepas sabuk dan celana panjangnya, lalu meloloskan celana dalamnya. Langsung saja penis hitam berurat sepanjang 17cm dan berdiameter 4.5cm itu melompat tegak mengacung, mengangguk-ngangguk siap untuk bertempur. Yolla yang mendengar suara- suara melepas celana di belakangnya, menengok dan langsung kaget melihat penis Johan sudah teracung dengan gagahnya.

 

”Buset, gede juga tu penis, hampir sama dg punya Albert” pikir Yolla reflek. ”Eh, lo mo ngontolin gue Jo. Enak aja!” teriak Yolla dan mencoba untuk membalik badan.

Tapi Johan lebih cepat lagi langsung menindih punggung Yolla, sehingga Yolla harus bertelekan lagi dengan kedua sikunya ke jok belakang. Johan menggerakkan maju mundur pantatnya sehingga penisnya yang ngaceng, menggesek-gesek bibir vagina Yolla. ”Sshh…Jo…mmhh.. jangan macem- macem lo ya!” ujar Yolla masih berupaya galak, tidak mau dikentot oleh Johan.

Kedua tangan Johan meraih kedua toked besar Yolla yang menggantung dan meremas-remasnya dengan ganas. Sambil menciumi dan menggigit tengkuk Yolla, Johan berkata ”Udah deh, lo ga usah sok ga doyan penis gitu. Kan lo yang mau dituntasin.

Ini gue tuntasin sekalian dengan penis gue. Lebih mantep timbang cuma jari & lidah hehe”. Remasan & pilinan di kedua toket dan serbuan di tengkuk dan telinga membuat gairah Yolla mulai naik lagi. Nafas Yolla mulai memburu.

Tapi Yolla masih mencoba untuk bertahan. Namun, gesekan penis yang makin intense di bibir vagina Yolla, betul-betul membuat pertahanan Yolla makin goyah. Kepalanya mulai terasa ringan, dan rasa gatal kembali menyerang vaginanya dengan hebat.

”Hmffh…shh…awas lo Jo kalo sampe hhemm.. sampe berani masukin penis lo, lo bakal gue..hmff..gue….OUUHHHHH” omongan Yolla terputus lenguhannya, karena tiba-tiba Johan mengarahkan pal-kon nya ke lubang vagina Yolla yang sudah basah kuyup dan langsung mendorongnya masuk, hingga kepala penis Johan yang besar kaya jamur merah amblas dalam vagina tembem Yolla, sehingga ada peju Yolla yang muncrat keluar.

”Hah..hah…shhh…brengs ek lo Johannn. penis lo…penis lo…itu mo masuk ke vagina guee…” erang Yolla kebingungan, antara gengsi dan birahi. Johan diam saja, tapi memajukan lagi pantatnya sehingga tongkolnya yang besar masuk sekitar 2 cm lagi, tapi kemudian ditarik perlahan keluar lagi sambil membawa cairan pelumas vagina Yolla.

Sekarang pantat Johan maju mundur perlahan, mengocok memiaw Yolla tapi tidak dalam-dalam, hanya dengan pal- konnya aja. Tapi, hal ini malah membuat Yolla blingsatan, keenakan.

”HMFPHH….HEEMMFFHH…SS HH AAHH… Johannn penis lo… penis lo… ngocokin vagina guee….hhmmmff”. Rasa gatal yang mengumpul di vagina Yolla, serasa digaruk- garuk dengan enaknya. Yolla yang semula tidak mau dipenisin, jadi kepengen dikocok terus oleh penis Johan. Kata Johan

”Jadi mau lo gimana? Gue stop neh”. Johan langsung mencabut penisnya, dan hanya menggesek-gesekkan di bibir vagina Yolla.

”Ethaan…pleasee.. kentot gue. Masukin penis lo ke vagina gue. Gue udah ga tahan gatelnya..gue pengen dikenttooott!!!” rengek Yolla sambil menggoyang-goyangkua pinggulnya, berusaha memundurkan pantatnya agar penis Johan yang dibibir vaginanya bisa masuk lagi.

”Hahahaha sudah gue duga, elo emang lonte horny Van. Dari tampang & body elo aja gue tau, kalo elo itu haus tongkol” tawa Johan penuh kemenangan.

”Ayo buka paha lebih lebar lagi” perintah Johan.

Yolla langsung menurutinya, membuka pahanya lebih lebar sehingga vaginanya makin terpampang. Johan tanpa tedeng aling-aling langsung menusukkan penisnya kuat-kuat ke vagina Yolla. Dan…BLESHH…seluruh tongkol hitam itu ditelan oleh vagina montok Yolla. Air peju Yolla terciprat keluar akibat tekanan tiba-tiba benda tumpul besar.

”AUUGGHHHH…………!!! ” pekik Yolla yang kaget dan kesakitan.

”Hehehe gimana rasa penis gue Van” kekeh Johan yang sedang menikmati hangat dan basahnya vagina Yolla. Yolla masih shock dan agak tersengal-sengal berusaha menyesuaikan diri dengan benda besar yang sekarang menyesaki liang vaginanya.

”Buseet..tebel banget nih penis, vagina gue penuh banget, keganjel. Mo buka paha lebih lebar lagi udah ga bisa.. mhhmff” erang Yolla dalam hati.

Karena Yolla diam saja, hanya nafasnya saja yang terdengar memburu. Johan mulai menarik keluar penisnya sampai setengahnya, kemudian mendorongnya masuk lagi. Demikian terus menerus dengan ritme yang tepat.

”Hehh..heh…mmm legit banget vagina lo Vannn..” desah Johan keenakan ngentotin vagina Yolla yang peret tapi basah itu. Hanya butuh tiga kocokan, Yolla mulai didera rasa konak dan kenikmatan yang luar biasa. Menjalari seluruh tangan, pundak, tokednya, sampai selangkangan dan seluruh vaginanya.

Rasa gatal yang sangat digemari oleh Yolla seperti mengumpul dan menjadi berkali lipat gatalnya di vaginae Yolla. Yolla sudah tidak mendesah lagi, tapi melenguh dengan hebat. Hilang sudah gengsi, tinggal rasa konak yang dahsyat.

”UUHHHHH…..UHHH……OUUHHGG GG… ENNAAKKNYAA…”. ”OH GODD..vagina GUE…vagina GUE..” Yolla terbata-bata disela lenguhannya yang memenuhi mobil..

”vagina GUE..GATELLL BANGETT….KENTTOOTTT GUE TJON… ARGGHH…” Lenguhan Yolla semakin keras dan omongan vulgar keluar semua dari bibir sexy-nya. Kepalan tangan Yolla menggegam keras, kepalanya menggeleng semakin cepat, pinggulnya bergerak heboh berusaha menikmati seluruh penis Johan. Johan pun terbawa napsunya yang sudah diubun-ubun.

Tangannya meremas-remas toked Yolla tanpa henti dengan kasarnya, dan Johan sudah tidak menciumi pundak & tengkuk Yolla, melainkan menggigitnya meninggalkan bekas-bekas merah. Pantatnya bergerak maju mundur dengan ritme yang berantakan, cepat lalu perlahan, kemudian cepat lagi, membuat penis Johan mengocok vagina Yolla seperti kesetanan.

Bunyi pejuh Yolla yang semakin membanjir menambah nafsu mereka berdua semakin menggila. SLEPP..SLEPP..SLEPP..PLAK..PLA K… suara penis yang keluar masuk vagina dan benturan pantat Yolla dengan pangkal penis Johan terdengar di sela-sela lenguhan Yolla & Johan.

Tak sampai 10 menit Yolla merasakan aliran darah seluruh tubuhnya mengalir ke vaginanya. Rasa gatal sepertinya meruncing dan semakin memuncak di tempat-tempat yang dikocok oleh tongkol Johan.

”GUEE KELUAARRRR JONN…… OUUUHHHHHHHHH….A HHHHHHH…” teriak Yolla melampiaskan rasa nikmat yang tiba- tiba meledak dari vaginanya. Johan merasakan semburan hangat pada tongkolnya dari dalam vagina Yolla. Karena Johan tetap mengocokkan penisnya, bahkan lebih cepat ketika Yolla mencapai klimaksnya, Yolla bukan saja dilanda satu orgasme, melainkan beberapa orgasme sekaligus bertubi-tubi.

”OAHHH…OHHH….UUUHH..KOK..K OK.. KLUAR TERUSSS NIIIHHH…” erang Yolla dalam klimaksnya yang berkali-kali sekaligus. Hal ini membuat Yolla berada dalam kondisi extacy dalam 30 detik lamanya. Badan Yolla berkelonjotan, air pejunya muncrat keluar dari dalam vaginanya.

”Gilaa..enak bener Jo… gue sampe keluar berkali-kali” ujar Yolla agak bergetar karena Johan masih dengan nafsunya mompain vagina Yolla.

”Hehehe demen banget liat lo keluar kaya gitu Van. Betul-betul nafsuin. Tapi ini baru setengah jalan. Gue bikin lo lebih kelonjotan lagi. Gue kentot lo sampai peju lo keluar semua” kata Johan.

Yolla hanya bisa merutuk dalam hati, karena memang dia merasa keenakan dientot Johan dengan cara sekasar itu. Kemudian Johan membalik tubuh Yolla agar terlentang dan bersandar di jok belakang. Kedua kaki Yolla diangkat dan mengangkang lebar sehingga Johan bisa dengan jelas melihat vagina Yolla yang chubby itu berleleran dengan peju Yolla.

”Jo, udahan dulu ya. Gue lemes banget” Yolla terengah-engah minta time-out.

Tapi bukan Johan namanya kalo nurutin kemauan si cewek. Bagi Johan, si cewek harus digenjot terus sampai betul-betul lemes, baru disitu si cewek dapat klimaksnya yang paling hebat. Tidak pedulian rengekan Yolla, Johan langsung mengarahkan penisnya ke vagina Yolla yang menganga, dan langsung BLEESHH..!! Dengan mudahnya vagina Yolla menelan penis Johan.

”Hmmffpp..sshiitt..” Yolla cuma bisa mengumpat perlahan karena tiba-tiba saja (lagi) penis Johan sudah amblas kedalam vaginanya. Johan langsung menggenjot Yolla dengan kecepatan tinggi.

SLLEPP…SLEEPP… SLLEPPP…SLEPP…. penis Johan keluar masuk vagina Yolla dengan cepat. Yolla yang sudah lemes dan kehabisa energy, tiba-tiba mulai merasakan sensasi horny lagi.

”Oh shit..gue kok horny lagi. Lagi-lagi vagina gue minta digaruk shhhh..” mengumpat Yolla dalam hati. Johan yang kini berhadapan dengan Yolla, bisa melihat perubahan mimik muka Yolla yang dari lemes dan ogah- ogahan, menjadi mimik orang keenakan dan horny abis.

”Hehehe gue kata juga apa. Elo memang harus dikentot terus, dasar vagina lonte” ujar Johan sambil terus memompa vagina Yolla. Kedua tangan Johan kini bertelekan di toked Yolla, dan meremasnya seperti meremas balon.

”AAHH…AHH… AHH..EEMMPPHH… .EKKHH….” erang Yolla yang merem melek keenakan dientot. Kali ini tidak sampai 5 menit, seluruh otot tubuh Yolla sudah mengejang. Kedua tangan Yolla memeluk dan mencakar punggung Johan kuat-kuat. Lenguhan yang keluar dari mulut Yolla semakin keras.

”HOUUUHH….HOOOHH….UUUGGHHH … ENNAAKKKKK..TERUSSS JON…. GENJOTTT TERUSS…. GUE AMPIIRR NEEHHH……..”.

”Woe, lonte, lo udah mo keluar lagi? Tunggu gue napa” damprat Johan tapi tetapi malah mempercepat genjotannya.

Tanpa dapat dihalangi lagi, vagina Yolla kembali berkedut-kedut keras dan meremas-remas penis Johan yang berada didalamnya. Diiringi pekikan keras, Yolla mencapai klimaksnya yang kesekian. ”AAGGGHHHHHHHHHHHHH……….. ………GUE KLUUAARRR ……..”. Yolla merasakan gelombang kenikmatan yang luar biasa itu lagi, dan seluruh tulangnya serasa diloloskan.

”Hhhh…..enak bangetttttt. Lemes banget gue” membatin si Yolla.

Melihat Yolla yang sudah keluar lagi, kali si Johan agak kesal karena dia sebenernya juga sudah hampir keluar. Tapi kalo si cewek sudah nggak binal lagi, si Johan merasa kurang puas.

”Sialan, lo Van. Main keluar aja lo. Kalo gitu gue entot diluar aja lo. Di sini sempit banget”. Maka Johan langsung membuka pintu mobil, keluar dan menarik Yolla keluar.

”Eh..eh.. apa-apaan ni Jo. Gue mo dibawa kemana?” tanya Yolla lemes.

“Kaki gue lemes banget Jo, susah banget berdiri” tambah Yolla.

Johan langsung bopong Yolla keluar dari mobil. Langsung dibawa kedepan mobil. Lantas badan Yolla ditenkurapkan di kap depan BMW-nya. Posisinya betul-betul merangsang. Pinggang ke atas tengkuran di kap mobil, dengan kedua tangan terpentang. Kedua kaki Yolla yang lemes menjejak tanah, dibuka lebar- lebar pahanya oleh Johan. Yolla jengah sekali karena kini dia bugil di tempat terbuka. Siapa saja bisa melihat mereka.

”Jo, balik dalam lagi aja yuk” ujar Yolla sambil berupaya berdiri.

Tapi dengan kuatnya tangan Johan menahan punggung Yolla agar tetap tengkurap di kap mobil, sehinggu pantatnya tetap nungging. ”Kan gue udah bilang, gue bakal kentotin lo sampai habis peju lo Van” ujar Johan yang nafsunya makin berkobar melihat posisi Yolla.

Hawa dingin malam malah membuat Johan merasa energinya kembali lagi. Kedua tangan Johan meremas bongkahan semok pantat Yolla, dan membukanya sehingga vagina Yolla yang masih berleleran peju ikut membuka. Johan langsung melesakkan penisnya dalam-dalam ke vagina Yolla. ”AHHHH…” pekik Yolla tertahan.

Kali ini Johan betul-betul seperti kesetanan. Tidak ada gigi 1, atau 2, bahkan 3. Langsung ke gigi 4 dan 5. Genjotan maju mundurnya dilakukannya sangat cepat, dan ketika menusukkan tongkolnya dilakukan dengan penuh tenaga. PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK..bunyi pantat Yolla yang beradu dengan badan Johan semakin keras terdengar.

”GILAA…ENAKKK BANGET NIH vaginaKK…..” Johan mengerang keenakan.

Tangannya mencengkram pantat Yolla kuat- kuat, dan kepala Johan mendongak ke atas, keenakan. Yolla yang mula-mula kesakitan, mulai terangsang lagi. Entah karena kocokan Johan, atau karena sensasi ngentot di areal terbuka seperti ini. Perasaan seperti dilihat orang, membuat vagina Yolla berkedut- kedut dan gatel lagi. Maka lenguhannya pun kembali terdengar.

”OUUHHH….HHHMMFFPPPPP….OHH H..UOOHH…ENAK..ENAK..ENAAKKK ….” Yolla meceracau. Mendengar lenguhan Yolla, Johan tambah nafsu lagi ”Ooo.. lo demen ya dikentot kasar gini ya Van..Gue tambahin lagi kalo gitu” kata Johan dengan nafas memburu.

Jari-jari Johan tetap mencengkram bongkahan montok pantat Yolla, tapi bedanya kedua jari jempolnya dilesakkan kedalam lubang pantatnya. Dan digerakkan berputar- putar didalamnya. Lubang pantat Yolla adalah juga merupakan titik sensitif bagi Yolla, sehingga mendatangkan sensasi baru lagi. Apalagi 2 jari jempol yang langsung mengobok-oboknya. Yolla makin blingsatan dan makin heboh lenguhannya.

”GILAA LO JO…UUHHHHHH.. UHH..UHH.. OUUUUUUHHHHHHH…..! Yolla sudah tidak bisa berkata-kata lagi, cuma lenguhan yang kluar dari mulutnya. Johan tidak sadar bahwa setelah hampir 10 menit mengocok Yolla dari belakang, Yolla sudah dua kali keluar lagi. Yolla yang sudah agak lewat sensasi orgasmenya, mulai menyadari bahwa gerakan Johan mulai tidak beraturan dan tongkolnya jadi membesar.

”Oh shit, Johan mo keluar. Pasti dia pengen nyemprot dalam vagina gue. Harus gue cegah” pikir Yolla panik.

Tapi, pikiran tinggal pikiran. Badan Yolla tidak mau diajak kerja sama. Mulutnya meneriakkan ”THAAN, JANGAN NGECRET DIDALLAMM….PLEASEE!!!”.

Tapi Johan yang memang sudah berniat menyemprotkan pejunya dalam vagina Yolla, malah semakin semakin semangat menggenjot dalam-dalam vagina Yolla. Yolla sendiri karena vaginanya semakin disesaki oleh penis Johan yang membesar karena hendak ngecret, jadi terangsang lagi dan langsung hendak ngecret juga. Maka, ketika Johan mencapai klimaksnya, tangannya mencengkram pantat Yolla kuat- kuat, dan penisnya ditekan dalam-dalam dalam vagina Yolla, Johan meraung keras.

“HMMUUUUAHHHHH….AAHHHH” cairan peju hangat Johan menyemprot berkali-kali dalam liang vagina Yolla. Yolla pun bereteriak keras ” OUUUAAHHHH….GUE KELUARRRRR….” dan pejunya pun ikut muncrat lagi.

 

Kedua mahluk lain jenis itu berkelonjotan menikmati setiap tetes peju yang mereka keluarkan. Cairan peju Johan dan Yolla berleleran keluar dari sela-sela jepitan penis & vagina Yolla. Banyak sekali cairan yang keluar meleleh dari vagina Yolla turun ke pahanya. Johan puas sekali bisa menembakkan pejunya dalam vagina cewek sesexy Yolla. Apalagi si Yolla ikutan keluar juga.

”Komplet dah” pikir Johan.

Karena lemas, Johan ikut tengkurap, menindih tubuh Yolla di atas kap mobil. penisnya yang mulai mengecil, masih dibiarkan di dalam vagina Yolla. Sedang Yolla sendiri, masih memejamkan mata menikmati setiap sensasi extasy kenikmatan orgasme yang masih menjalarinya seluruh tubuhnya.

Belum pernah ia ngentot sampai keluar lebih dari 4 kali seperti ini. Apalagi sebelumnya dia sempat menolak. Rasa tengsin dan malu mulai menjalar lagi, setelah gelombang kenikmatan orgasmenya memudar.

Johan yang masih menindihnya berkata ”Hehehe enak kan. Gue demen banget ngentot sama lo Van. Betul-betul binal & liar. Vagina lo ga ada matinya, nyemprot peju mulu” kata Johan seenaknya.

Yolla cuma bisa diam dan ngedumel dalam hati. ”Udah, bangun lo. Anter gue pulang sekarang. Berlebih banget nih gue bayarnya” ujar Yolla ketus.

”Heheh ok..ok gue udah dapet apa yang gue mau. Sekarang gue anter lo pulang” balas Johan.

Johan pun bangun dari punggung Yolla dan beranjak ke pintu mobil dan mulai memakai pakaian dan celananya. Tapi kemudian dia heran, kok si Yolla masih tengkurapan aja di kap mobil. ”Hei, katanya mo pulang. Kok masih tengkurapan aja” tanya Johan.

Yolla tidak menjawab, hanya terdenger dengusan nafas saja. Ketika Johan menghampiri, terlihatlah betapa merahnya muka Yolla, karena menahan malu. ”Jo, bantuin gue bangun dong. Kaki gue lemes banget. Selangkangan gue rasanya kaya masih ada yang ngganjel” ujar Yolla malu-malu.

”Hahaha…KO juga lo ya, cewe paling bahenol di kampus” tawa Johan membahana.

Bertambahlah merahlah muka si Yolla. Ketika mau bopong Yolla, tiba-tiba pikiran mesum Johan keluar lagi. Dikeluarkanlah HP-nya yang berkamera. Johan ambil beberapa shot posisi Yolla yang mesum banget itu plus dua close up vagina Yolla yang berleleran peju.

Karena Yolla memejamkan mata untuk mengatur nafas, dia tidak sadar akan tindakan Johan. Akhirnya Johan kasihan juga, tubuh Yolla dibopong masuk kedalam mobil. Bahkan dibantuin memakai pakaian dan roknya lagi.

Tapi ketika Yolla meminta panty-nya, Johan berkata ”Ini buat gue aja. Kenang-kenangan. Lo ga usah pake aja. Vagina lo butuh udara segar kelihatannya, habis tadi gue sumpalin pake penis gue terus”.

”Sial lo Jo. Ya udah, ambil dah sana” ketus Yolla.

Yolla langsung tertidur di kursi mobil. Baru terbagun ketika mobil Johan sudah sampai di depan pagar kos-kosan Yolla.

”Lo bisa jalan ga Van? Kalo masih lemes, gue papah deh masuk ke kamar lo. Itung-itung ucapan terima kasih sudah mau ngentot ama gue malam ini hehe” kata Johan nakal.

Yolla tidak bisa menolak tawaran itu, karena memang dia masih merasa lemas dikedua kakinya. Maka Johan pun memapah Yolla berjalan menuju kosnya. Kamar Yolla ada di lantai 2. Kamar-kamar di lantai 1 sudah pada tertutup semua. Tidak ada penghuninya yang nongkrong di luar.

Diam-diam Yolla merasa lega. Apa kata orang kalo dia pulang dipapah seperti ini. Kalo ga dibilang lagi mabok, bisa dibilang yang enggak-enggak lainnya. Tapi sialnya, ketika dilantai 2 mereka berpapasan dengan si Mirna yang baru dari kamar mandi. Mirna yang selama ini jealous dengan kesexy-an Yolla, perhatiin Yolla dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Tiba-tiba si Mirna ketawa sinis ”Napa lo Van”.

”Sedikit mabok Mir” jawab Yolla sekenanya.

”Mabok apa lo? Mabok peju kelihatannya” kata Mirna nyelekit sambil mandangi paha Yolla. Reflek Yolla nengok kebawah, betapa kagetnya Yolla, karena dia baru sadar tadi belum bersihin leleran peju Johan dan pejunya sendiri. Lelehan peju mengalir dari dalam vagina Yolla, sampai lututnya. Cukup banyak, sehingga kelihatan jelas. PIASS! Muka Yolla langsung memerah. Yolla langsung berpaling, sedang Mirna terkekeh senang.

”Kalo elo kelihatannya malah kekurangan peju neh. Mana ada cowo yang ikhlas kasi pejunya ke cewe kerempeng kayo elo?” tiba-tiba Johan nyeletuk pedes.

Muka Mirna berubah dari merah, kuning sampai jadi ungu. ”Heh, gue juga punya cowok yang mau ngentot sama gue tanpa gue minta” balas Mirna ketus.

”Nah, berarti kan lo bedua sama, sama- sama butuh penis & pejunya. Napa saling hina. Urus aja urusan lo masing-masing, dan kenikmatan lo masing-masing. Ga usah saling sindir” tandas Johan.

Mirna langsung terdiam, dan ngloyor masuk dalam kamarnya. Yolla sedikit terkejut, ga nyangka kalo si bejat Johan bisa ngomong cerdas seperti itu. Betul-betul penyelamatnya. Setelah ditidurkan di ranjangnya Johan pamit ”Gue cao dulu ya Van. Joks buat malam ini. Betul-betul sex yang hebat. Baru kali ini gue ngrasain. Kalo lo pengen, call gue aja ya. penisl gue selalu siap melayani hehe”.

”Enak aja. Ini pertama dan terakhir Jo. Kapok gue naik mobil lo” balas Yolla pedas.

Johan cuma tartawa saja, lalu berbalik menutup pintu dan pergi. Sebenarnya Yolla merasakan hal yang sama dengan Johan, betul-betul sex yang luar biasa malam ini. Yolla ragu-ragu, bila Johan ngajak lagi, emang dia bakal langsung nolak. Kok ga yakin ya? Sialan maki Yolla pada diri sendiri.

Sekarang gue butuh tidur. Dalam sekejap Yolla langsung terlelap, tanpa berganti pakaian.