Kontrak Akhir Tahun – Part 2

Ini adalah kelanjutan dari bagian pertama dari kisahku.

Sore hari itu aku lembur, aku tinggal sendiri dan lembur bukanlah suatu hal yang luar biasa untukku, bagiku mengejar karir saat ini masih sangat menyenangkan, menyelesaikan tugas dan membuat atasanku senang dengan hasilnya juga menjadi kepuasan pribadi, selain itu bonus dari atasanku juga sangat menarik, tidak perlulah untukku khawatir jika aku tidak bekerja selama setahunpun, saat ini depositoku juga sudah bernilai tiga digit dan bunganya saja sudah cukup untuk membuatku hidup di Surabaya ini. Tetapi aku sadar akan ambisiku sendiri, dan menurutinya akan sangat menguntungkan untuk masa depanku.
Quicky dengan Dina tadi siang sudah cukup menguras tenagaku dan ditambah dengan lembur sore ini membuat kantukku tak tertahankan lagi, akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat sebentar, tidur barang 15 menit mungkin akan membuatku lebih bugar pikirku. Ruangan kerjaku memiliki satu set sofa yang cukup nyaman, aku biasa tidur disana apabila aku terlalu lelah mengerjakan sesuatu, biasanya aku aktifkan alarm di ponsel untuk waktu 15 menit, dan itu sudah cukup untuk membuat aku kembali bugar. Aku pun merebahkan diri dan tanpa menunggu lama, aku tidur dengan pulas.
Aku terbangun karena aku merasakan sebuah sentuhan ditubuhku, ketika aku membuka mata, aku melihat Vina sedang memakaikan selimut ke tubuhku.
“eh maaf, kamu jadi terbangun ya.. sudah tidur lagi saja, nanti kubangunkan kok bos” katanya sambil tersenyum, manis sekali senyumannya.
“iya Vin, kirain kamu selimutnya” kataku sekenanya sambil memejamkan mata lagi.
“yee.. maunyaa..” jawabnya.
tidak lama kemudian aku sudah tetidur, mungkin karena sebelumnya melihat Vina, akhirnya aku bermimpi sedang berdua bersamanya di Apartemenku, mimpi yang sangat erotis, di dalam mimpiku itu Vina hanya mengenakan celemek untuk memasak, dia sedang ada di dapur dan sedang memasak sesuatu, sungguh pemandangan yang amat sangat erotis buatku, seorang perempuan cantik tengah memasak dengan telanjang bulat dan hanya mengenakan celemek, punggungnya yang mulus benar-benar putih, melihat pinggulnya dan pantatnya yang membulat dan mulus membuatku gemas sekali, dan akhirnya di mimpiku itu aku meyetubuhi Vina dengan gemas dan dengan berbagai gaya, menumpahkan madu di dadanya yang sangat montok dan menjilatinya sampai bersih. Karena sungguh-sungguh menikmati mimpi itu, tanpa sadar aku memanggil-manggil namanya saat terlelap, di mimpiku itu Vina memanggil-manggilku saat orgasme dan aku terus memompa vaginanya dalam-dalam.
“bos.. bos..” , antara sadar dan tidak,aku melihat Vina dan memeluknya, melanjutkan meremas-remas dadanya yang montok dan besar.
“bos !!” tiba-tiba suara Vina membentak, dan aku pun tersadar bahwa ini bukan mimpi dan wajah Vina tampak bersungut-sungut kesal, sepertinya tadi aku benar-benar memeluk dan meremas dadanya.