Bajaj Bajuri 2
Dengan perlahan Said naik ke atas ranjang dan memposisikan tubuhnya diatas tubuh Oneng. Ia bertumpu pada kedua tangannya di samping pundak Oneng agar tidak mengusik tubuh Oneng secara langsung dan menyadarkan istri tetangganya dari mimpi erotis.
Kontol kuda Arab nya yang sedari tadi sudah siap tempur, pelan tapi pasti berdenyut sehingga palkon nya mengelus-elus ujung itil Oneng yang sudah becek akibat orgasme nya.
“Nggg Bang Juri…aahhh”, erang Oneng terdengar manja.
Said merasakan dari ujung palkonnya yang mulai menusuk-nusuk pelan memek Oneng kalau memek itu masih tergolong rapat dan sempit untuk menerima kontol jumbo nya.
Sambil menahan nafasnya yang kiar berat, ia pun perlahan-lahan mulai memasukkan batang kontolnya.
Baru ujung palkon nya saja yang tertancap, memek Oneng sudah seret untuk disodok lebih dalam,
“Ckck…gila ni memek Oneng belom brodol gini, pasti kontol Juri gak ada apa2nya berarti”, batin Said
Said pun dengan sabar dan telaten memaju-mundurkan pinggulnya yang kokoh agar memek Oneng perlahan menerima batang kejantanannya
Oneng tampak menggeliat sambil meracau pelan tanda ia sedang bermimpi melakukan hubungan suami istri dengan Bajuri.
Setelah beberapa lama memek Oneng mulai melonggar dan sepertiga batang Said bisa lolos masuk ke liang kenikmatannya
“Bang Juri…ahhh…kok…..memek Oneng sempit ginih jadinya…hhh,” Oneng meracau seperti dalam alam mimpi
Nafsu Said makin blingsatan dengan respon Oneng. Naluri jantannya sudah tidak dapat dibendung.
Ia pun menarik batangnya keluar semua lalu memasukkannya sampai sepertiga, begitu berulang2 agar memek Oneng bisa makin longgar. Said dengan sabar menahan dirinya untuk tidak menyodok memek Oneng lebih dari itu supaya Oneng tetap larut dalam mimpi basahnya.
Said yang sudah sering ngewe dengan cewek-cewek kampung sebelah tentunya berpengalaman dan tidak asal-asalan.
Desahan Oneng makin tak beraturan dan ngos-ngos an. “Ngh…..ahhh…bbbaang…..Ju…ri…….nghhhhhhhh”
Said pun menaikkan daster tipis Oneng sampai kedua buah dada Oneng terekpos, terlihat kedua puting Oneng sudah ngaceng total yang makin membuat Said makin birahi.
Karena sudah tak sabar akhirnya Said mengentot Oneng dengan setengah batang dulu. Said mulai menggarap Oneng dengan tempo sedang. Diaturnya dengan susah payah agar dia tidak menaikkan atau menurunkan tempo terlalu banyak.
Sayup terdengar suara kasur reyot kamar tidur Oneng…ngek ngok ngek ngok ngek ngok
Kedua tangan Oneng seketika berpegangan pada bahu Said yang lapang dan bersimbah peluh. Said pun menurunkan posisi badannya sehingga kedua lututnya sekarang bertumpu di kasur, memberikan kontol nya posisi yang semakin leluasa mengarah tepat ke bibir memek Oneng.
Kelembaban yang dirasakan ditambah sensasi cengkraman belahan memek Oneng yang masih kencang membuat kontol Said makin berdenyut2. Sementara Oneng makin megap2 dan terus memanggil2 nama Bajuri.
“Bang Juri….ahh….abis disengat tawon yah….otongnya…kok jadi gede gini……memek Oneng jadi sempith…ahhhhh”, racau Oneng makin tak karuan
Oneng sampai ke orgasme keduanya.
Bang Said sedikit terkejut karena kontolnya dikenyot2 kuat saat Oneng orgasme kedua kalinya.
Tanpa sadar ternyata sekarang seluruh batang Said sudah tertancap mentok di memek Oneng. Oneng sekarang terbaring pasrah, kedua tangannya rebah di kasur tak bertenaga. Belum pernah Oneng orgasme dua kali beruntun karena biasanya sesi senggamanya dengan Juri pun jarang memuaskan dia sampai mencapai orgasme.
Nafsu birahi bejat Said sekarang sudah sampai ke ubun-ubun. Pinggulnya sudah tak berkompromi menghunjam-hunjam memek Oneng yang sudah makin banjir dengan cairan precum bercampur orgasme.
Said yang sudah pengalaman mengentot cewek2 kampung sebelah tapi jarang-jarang ia dapat yang terasa seperti perawan seperti ini. Sensasi kenyotan di kontol nya yang hangat penuh cairan ditambah sensasi seperti diawasi dan takut tertangkap basah membuat Said dalam 10 menit mencapai puncaknya.
Pinggulnya menindih selangkangan Oneng sampai mentok dan Said membiarkan seluruh cairan kejantanannya tumpah ruah ke dalam rahim Oneng. Saking klimaksnya ia sudah tidak sempat berpikir resiko kehamilan lagi.
Said pun rubuh ke ranjang dengan tenaga yang tersisa sambil mengepalkan kedua tangan menahan agar tidak sampai menindih tubuh Oneng sepenuhnya. Gantian ia yang ngos-ngosan mencari nafas.
Tapi tanpa diduga-duga Oneng malah mengigau, “Ayo dong Bang Juri … 1 puteran lagi …”, sambil menggeolkan pinggulnya manja
“Aje gile juga nih cewek”, batin Said
“Mumpung masih habis kesengat tawon ya otongnya …”, kedua paha Oneng dikaitkan ke pinggul Said
Sementara di seberang, sosok yang mengintip aksi gila Said di kamar Oneng tidak bergeming. Tampak di kegelapan, dia juga berswalayan menikmati pemandangan yang disajikan sambil kepalanya menyusun rencana bulus.