CERITA SEKS NGENTOK MEMEK MANOHARA
aku pilih bandara itu agar bisa romantis dan bisa lebih pribadi, tahu khan pembaca maksud aku, he.. he.. he…Setelah sampai di bandara, aku parkir mobil di tempat yang agak sepi, kebetulan juga kacanya hitam pekat. aku ajak Manohara pindah ke tempat duduk belakang mobil Kijang itu agar lebih leluasa kalau mepet-mepetan.”Mana hadiahnya Om?” tanya Manohara tidak sabaran, karena tidak tahu apa hadiahnya.”Om cuma mau kasih hadiah seperti kemaren” selidik aku menunggu tanggapannya.
“Maksud Om?”tanyanya
“Iya, seperti yang Om ajarkan kemarin, nah itu hadiahnya, tapi Manohara mau nggak?”
“Idih, si Om maunya..” jawab Manohara sambil tersipu.
Bagi aku itu sudah cukup merupakan tanda setuju dari Manohara hingga tanpa menunggu jawaban dari Manohara, aku langsung mencium bibirnya dan tangan aku sudah mendarat pada pahanya. aku elus-elus pahanya yang putih dan masih terbalut oleh jins biru yang sangat seksi hingga memperlihatkan lekuk-lekuk bodinya. Manohara juga kelihatannya ingin menghabiskan malam terakhirnya bersama aku dengan tergesa-gesa membuka celana aku sampai separuh dan melahap kontol
aku yang sudah kencang dari tadi.
“Teru.. Ss.. Mano…” perintah aku sambil membuka kaos dan BH putihnya yang berenda itu.
“Mmh.. Mmbmnb..”
celotehnya tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontol aku yang maju mundur dihisapnya dengan irama yang cepat.
“Ud.. Ahh.. Mano.. Om.. Mau.. Kel.. Uar.. Arghh..”
Tiba-tiba Manohara melepaskan kulumannya, dan berganti posisi dengan aku yang berjongkok dan Manohara yang duduk sambil membuka rok spannya. Pemandangan yang sangat indah pembaca, Manohara memakai CD kuning yang bergambar hati atau cinta.
“Ayo Om, jangan diliatin aja”
“Ya..” jawab aku sambil mencium memeknya yang masih terbungkus CD kuningnya, jilatan demi jilatan membuatnya geli hingga pinggulnya ke kiri ke kanan tak beraturan.
“Uda.. Hh.. Om.. Buka aja.. Sst.. mmh..” katanya menyuruh aku membuka celana dalamnya.
Dengan dibantu Manohara, aku membuka celana dalam beserta sok spannya hingga ia tinggal mengenakan BH saja. memeknya yang ditumbuhi bulu halus itu mengeluarkan aroma harum khas wanita, beberapa saat aku cium dan jilat pada bagian dalam vaginanya.
“Sst.. Arggh.. En.. Akk.. Om.. Nah gitu.. Sst””Jil.. At.. Om.. Bagian yang itu.. Ya.. Sst..”
pintanya pada aku yang membuatnya sangat terangsang.Sambil menjilat seluruh bagian memeknya, tangan kanan aku masuk ke dalam BH-nya dan meremas payudaranya dengan lembut dan kadang-kadang memelintir putingnya yang sudah keras sekali.
“Ayo.. Om.. Sst.. Manohara.. Nggak.. tahan.. Nih..” rintihnya memohon pada aku.
aku sudah mengerti maksudnya, Manohara sudah sangat terangsang sekali
ingin melepaskan hasratnya dengan segera. Kemudian aku berganti posisi dengan Manohara aku pangku berhadapan dengan aku sambil membuka penutup payudaranya itu. Maka kami berdua sudah bugil di dalam mobil itu, untung saja keadaan bandara waktu itu belum terlalu ramai karena kedatangan pesawat masih lama.
“Pel.. Lan ya Om” kata Manohara sambil menggesek-gesekkan bibir vaginanya sebagai pemanasan dulu.”Gimana Lin..?””Udah Om, sekarang aja” ajak Manohara sambil memegang kontolku mengarahkannya pada lubang kemaluannya sambil aku juga menyodoknya pelan, kemudian pada akhirnya bless.. masuklah semua kontol aku.”Arg.. Sst.. Mmh..” rintih Manohara karena masuknya kontol aku yang kemudian maju mundur dengan lembut.Kontol aku serasa diremas-remas dalam lubang kemaluan Manohara yang masih sangat kencang sekali, denyut-denyut yang menimbulkan rasa nikmat bagi aku dan tentunya juga Manohara yang menggerakkan pinggulnya ke kiri ke kanan meraih kenikmatannya sendiri.
“Om.. Sst.. kemot su.. sunya Manohara.. Sst.. Mmh..””Mmh.. Mmh..”Sambil menyodok memeknya, aku menjilat, kadang mengulum kedua payudaranya bergantian. Posisi itu menimbulkan bunyi yang aku tirukan kira-kira ceplok.. ceplok.. Beradunya kontolku dalam vaginanya disertai rintihan dan jeritan kecil dari Manohara membuat aku ingin segera memuntahkan lahar putih yang sudah dari tadi aku tahan.
“Ce.. Peet.. Sst.. Om.. Manohara.. Mau kelu.. Ar.. Sstss.. aahh..” celotehnya meminta aku menyodoknya lebih cepat dan gerakan
pinggulnya semakin cepat.”Ya.. mano.. Ayo..” jawab aku dengan sodokan yang tak kalah cepatnya dengan pinggulnya dan pada akhirnya muncratlah lahar itu secara bersamaan crot.. crot.. crot..”Arg