Kisah para Chindo : Gracia And Friend
Akhirnya pemotretan hari ini selesai..
“Gracia thank you ya..” kata Mas Rudi yang hari ini jadi fotografer yang dari tadi mengabadikan kemolekan tubuhku lewat jepretan kameranya.
“Iyaa sama-sama mas.. Aku mau ganti baju dlu ya.. Permisi mas” kataku sambil membalas jabatan tangannya seadanya sambil cepat2 ke ruang ganti.
Hari ini aku melakukan pemotretan untuk sebuah akun Instagram khusus memposting model-model chindo / cewek2 indo yang “menarik”.. Entah sejak kapan sekarang di instagram mulai banyak akun2 photographer yang mengupload foto2 sesi pemotretan dengan model2 chindo yang rata2 memakai baju yang tidak minim tapi tidak juga casual.. Sebut saja AKphotowork, DDphotowork.. Kebanyakan dari mereka mengupload foto2 sesi pemotretan dengan model2 chindo amatir untuk menarik viewer dan menaikan value akun instagram mereka.. Kadang mereka juga menjual foto2 itu dalam sebuah photopack dan dijual di aplikasi2 seperti karyakarso, Onlyfens, Traktar dan semacamnya.
Outfit yang ku kenakan pada hari ini pun sebenernya tidak terlalu terbuka.. Aku hanya memakai mini dress berwarna merah dan topi Santa dengan hiasan2 Natal karena sekarang memang sudah tanggal 18 Desember 2022..tepat seminggu sebelum Natal.
Aku segera mengganti outfit ku di kamar mandi dengan baju dan celana yang sebelumnya ku pakai saat ke sini.
Saat aku keluar , Mas Rudi menghampiri ku lalu memberikan sebuah amplop
“Ini bonus dari gw ya Cia, fullpayment nya udah d transfer sama Siska.. Kamu cek aja dulu”
“Wah thank you mas.. Kado natal nih ya? Hihi .. oke mas nanti aku confirm ke mbak siska ya soal paymentnya.. Aku pamit dulu ya mas.. Ada janji nih soal nya mau ajak mama k mall” jawab ku sambil menerima amplop dan mengambil tas ku sambil memakai sepatu ku..
“Haha iya kado natal buat kamu Cia.. oke deh.. Hati2 ya cia” kata mas Rudi sambil membantu membukakan pintu untukku.. Aku pun segera membereskan barang2 ku ke dalam tas dan setelah mengecek kembali barang2 ku di dalam tas, aku berjalan keluar kamar hotel dan berpamitan dengan Mas Rudi.
Aku melihat jam di handphone ku..
14.25 .. masih ada 35 menit sebelum jam 15.00.. Semoga saja jalanan tidak macet sehingga aku bisa sampai di apartment ku tepat waktu.
Aku memasukan HP ku ke dalam Tas dan segera bergegas turun ke basement dan menyalakan mobilku dan langsung menginjak gas mobil ku menuju apartment..
Oh iya ..
Namaku Gracia Tanaya.. Tahun ini aku berumur 22 tahun.
Tapi karena tubuhku yang pendek, hanya 155 cm, banyak yang mengira aku masih berumur 16-17 tahun apalagi dengan payudara ku yang memang tidak terlalu besar, hanya 36B.. Banyak yang mengira aku masih gadis ABG dalam masa pertumbuhan ><
Aku sekarang sedang kuliah semester 4 jurusan Komunikasi di sebuah Universitas yang termasuk Elite di Indonesia, walaupun masih melalui Zoom / online class semenjak pandemi melanda. Sembari kuliah, untuk mengisi waktu luang ku, aku kadang menerima job2 model photoshot/endorsement di Instagram, karena viewer Instagram ku memang termasuk tinggi.. Yahh lumayan lah untuk uang saku dan tambahan untuk tabunganku.
Sebenarnya tanpa aku menerima job pun, aku sudah termasuk cukup dalam bidang keuangan, bahkan bisa dibilang berlebih. Aku tidak tau secara detail pekerjaan orang tua ku tapi yang aku tau orang tua ku sering berpergian ke luar negeri untuk mengimpor barang/bertemu dengan investor2 dari luar negeri. Yang pasti, secara keuangan, dari sejak kecil sampai sekarang aku tidak pernah merasa kekurangan. Apapun yang aku mau pasti diberikan kedua orang tua ku. Bahkan di ulang tahun ke 17 ku, aku diberikan 1 mobil dan di saat aku lulus SMA dan baru memasuki kuliah, karena aku berasal dari Bangka, dan aku diterima kuliah di Jakarta, orang tuaku membelikan ku 1 unit Apartment atas namaku sendiri di dekat kampus.
Sekarang aku sudah 2 tahun di Jakarta, dan tinggal sendiri di apartment yang termasuk “Mewah” karena berada dekat dengan pusat kota. Ditambah lagi Apartement ku berada di atas sebuah Mall besar yang termasuk mall terbesar di Jakarta.
Sudah skitar 20 mnit aku membawa mobilku menuju arah apartement ku.. Dari kejauhan aku melihat kemacetan menuju lampu merah dekat apartementku.
“Duhhhh udah sampe sini pake acara macet segala.. Gimana nih?” keluh ku sambil melirik cemas ke arah jam di mobil ku yang sudah menunjukkan jam 14.43
“Ckk.. duhh.. Cepetan kek!” keluh ku sambil berkali2 menekan klakson mobil ku sia2 karena lampu merah masih menyala.
Kira2 15 menit kemudian.. Aku sudah memarkirkan mobil ku di basement dan berjalan menuju lobby.
14.58 .. aku berlari menuju lift.. Tepat saat aku sampai di depan lift, pintu lift sudah tertutup dan sudah bergerak naik.. Aku pun langsung bergegas ke arah tangga darurat..
14.59 .. aku berlari secepat mungkin menaiki tangga darurat menuju unit ku di lantai 7 ..
“Plisss2 .. keburu.. Jangan sampe telat”
Aku pun sampai di depan pintu unit ku.. 713 .. aku segera menempelkan kartu akses pintu apartment ku lalu bergegas masuk k apartment ku..
Setelah menutup pintu dan mengunci pintu apartment ku dari dalam.. Aku langsung melempar tas mahal ku ke lantai dan membuka semua pakaian ku hingga telanjang.
Sekarang aku sudah telanjang di dalam apartementku hanya tersisa kalung salib kecil di leherku, jam tangan mahal di tangan ku dan semacam sendal hotel yang khusus aku pakai di dalam unit apartment agar lantai ku tidak cepat kotor.. Lalu aku mengambil sebuah collar neck berwarna merah dengan rantai yang di gantung di balik pintu..
Aku berjalan perlahan ke ruang tengah melewati dapur sambil memeluk tubuhku dengan tangan ku sendiri.. Untuk menutup tubuh ku yang tak terhalang sehelai benang pun.. Satu tangan memeluk payudaraku.. Dan satu tangan lagi menutup selangkangan ku..
Aku tersentak kaget ketika bang Jupri muncul dari dalam kamar ku dalam keadaan telanjang..
“Sekarang jam berapa Lonte Cina?” sambil menunjuk jam di dinding yang menunjukkan jam 15.02