pengalaman anal
Keahlianku Dalam Komputer Memberikanku Pengalaman Anal – Saya adalah seorang pegawai swasta yang bergerak dalam bidang komputer. Beberapa minggu yang lalu saya ditelpon melalui HP untuk memperbaiki komputer pada salah satu pelanggan yang belum saya kenal yang jelas suaranya seorang wanita, saya perkirakan berumur 32 tahunan karena suaranya sangat manja. Pada waktu yang ditentukan saya datangi, rumahnya tak terlalu luas tapi cukup apik penataan taman, saya pencet bel, yang keluar seorang wanita dengan penampilan yang mempesona, dengan kulit bersih tanpa make up dan bibirnya yang sensual hingga membuat buyar konsentrasi. Setelah beberapa saat menunggu di ruang tamu saya dipersilakan masuk ke ruang kerja, dimana komputer tersebut berada. Beberapa waktu berselang selesai pekerjaan saya, sebelum pamit saya menyuruh mencoba komputer tersebut apa sudah baik atau masih ada yang tertinggal.Berawal dari coba mencoba akhirnya saya jadi akrab untuk berbincang-bincang dengan wanita setengah baya, yang mengaku bernama Vera (nama samaran). Yang ternyata seorang istri yang selalu ditinggal oleh suaminya yang gila kerja. Waktu suaminya hanya tersita oleh pekerjaan, memang soal materi selalu diberikan dengan sangat cukup tapi soal batin yang tak pernah terpikirkan oleh suaminya terhadap istrinya, saya pikir hal ini persoalan klise belaka, tetapi dampaknya sangat berarti bagi kehidupan berumah tangga.Tak terasa waktu berjalan terus seiring dengan konsultasi Vera terhadap saya tentang persoalan rumah tangganya, katanya saya dapat berbicara seperti konsultan rumah tangga, hal ini memang saya akui suatu kelebihan saya bila menghadapi wanita yang sedang dirundung musibah, tapi bukan sebagai kedok untuk berbuat yang tidak-tidak.
Setelah selesai saya pamit dan memberikan No.HP saya dengan pesan bila terjadi sesuatu dan memerlukan saya hubungi saya.Beberapa hari kemudian saya ditelpon untuk bertemu disuatu tempat yang menurut saya sebagai tempat yang sangat romantis bagi dua insan yang sedang kasmaran namanya (ada aja).“Mas, saya sangat berterima kasih atas konsultasinya waktu lalu”, ujar Vera dengan mata yang sendu dan bibir tergetar halus.“Saya hanya orang biasa yang hanya dapat berbicara untuk mencari jalan keluar”, jawab saya sebisanya karena dengan tatapan matanya saya dapat merasakan getaran birahi yang sangat besar.“Saya ingin Mas temani saya untuk berbagi rasa dengan perasaan Mas yang sebenarnya”Wah mati aku, akhirnya saya bimbing kedalam tempat yang nyaman dan privacy. Bagaikan seorang kekasih saya berkasi-kasihan diatas sebuah ranjang empuk dan berudara nyaman.Saya lumat bibirnya dengan penuh perasaan dan saya genggam kedua telapak tangannya sehingga kami merasakan kebersamaan yang bergelora. Lidahnya terus bergoyang didalam rongga mulut seirama dengan alunan musik bossas. Lama kami ber ciuman mesra, kurengkuh lehernya dengan jilatan halus yang merindingkan bulu kuduknya, Vera melenguh.“Mas terus Mas jangan kecewakan saya” sebentar-bentar tangannya bergreliya ke dada dan selangkangan saya, tak tinggal diam dengan gaya yang meyakinkan saya kecup putingnya dengan sedotan-sedotan kecil dan gigitan mesra, bibir saya meluncur kebawah menuju pusar, saya mainkan lidah saya dibundaran pusarnya wah wangi farfumnya menyentuh birahi saya. Tangannya merengkuh alat pitas saya yang sudah tegang, Vera kaget, mass kok besar sekali, saya bisikan, jangan takut pasti muat. Memang Vera belum dikaruniai anak, jadi masih seperti perawan, apalagi punya suaminya tak terlalu besar.
Saya jilat permukaan vaginanya, Vera bergelinjang menarik pantatnya hingga menjauhi bibir saya, saya terperanjat, kenapa?“Mass saya belum pernah seperti itu, maaf yah”, saya hanya tersenyum dan meneruskan permainan bibir kebagian betis dan seluruh paha.Beberapa waktu berselang tangannya mendekap kepala saya dengan sangat kencang seolah-olah tak mau dilepaskan, sesak napas saya. saya tau Vera sudah klimaks tapi dalam dalam benak saya ini baru permulaan. Setelah dekapannya melemah saya baringkan celentang, terhamparlah padang rumput dan pegunungan yang indah seindah tubuhnya tanpa sehelai benangpun. Dengan gaya konpensional saya mulai melaksanakan tugas saya sebagai seorang lelaki, saya selipkan punya saya disela-sela bibir kemaluannya hingga ambles kepalanya, Vera menjerit kecil.“Mass, tahan Mass ngiluu Mas terlalu besar”.Memang saya sadar dan tak langsung main tancap, saya tarik dan tekan secara perlahan-lahan, setelah vaginanya teradaptasi Vera berubah dengan gaya yang agresip ditekan pantatnya ke atas hingga punya saya ambles semua, saya imbangi dengan gerak-gerakan yang atraktif, saya balikkan tubuhnya, saya dibawah dan Vera di atas dengan demikian Vera lebih leluasa untuk mengekspresikan birahinya yang selama ini tertahan. Benar adanya dengan gerakan yang dahsyat Vera bergerak naik turun sambil berdesis-desis hingga saya bingung membedakan antara desisan bibir bawah dengan bibir atas. Beberapa saat kemudian Vera mengejan dan menegang sambil menggigit dada saya, setelah itu saya tak mau kehilangan momen saya lakukan penyerangan dengan gaya profesional atas, bawah, depan, belakan, kiri dan kanan, hanya satu yang tak mau saya paksakan yaitu mengoral punya saya, karna saya tau Vera nanti stress, saya pikir bila nanti pada satnya tiba mungkin bukan batangnya yang dilumat tapi sekalian bijinya dan sangkarnya.“Verai saya mau sampai nihh. saya keluarin dimanaa?”“Mas di luar saja dulu yah”.
Dengan secepat kilat saya tarik kemaluan saya dan saya keluarkan di dadanya hingga beberapa semprotan protein meleleh diantara dua bukit dan sedikit terciprat ke dagu. Setelah semprotan terakhir keluar, matanya terbuka dan tangannya menggenggam kemaluan saya, tanpa saya sadari dikulumnya kemaluan saya, hingga saya terperajat dan tak yakin, yah mungkin inilah yang dinamakan puncak dari birahi kaum hawa yang sudah mencapai batas ambang sehingga tak berlaku lagi rasa malu, jijik, dan kotor yang ada hanya nafsu dan nafsu.Tanpa istirahat kemaluan saya bangun kembali sehingga menegang sampai kuluman mulut Vera terasa sempit dan rongga mulutnyapun membesar. Gerakan maju mundur mengakibatkan saya bergelinjang kekanan dan kekiri sambil sesekali mencengram rambutnya yang terurai lepas. Konsentrasiku hampir terganggu dengan gerakannya yang cepat hampir klimaks saya dibuatnya, tapi sebelum itu saya lepaskan untuk mengurangi ketegangan saya, saya balik menyerang dengan jari jemari menari-nari diseputar liang vaginanya dan sesekali menggesekkan ke area G-Spot wanitanya sehingga Vera merancau tak karuan, tangannya menarik sprei hingga terlepas dari sangkutannya. semakin lama semakin dahsyat pergolakan birahi saya dan Vera, saya rasakan aliran cairan hanggat membasahi jari saya dan tak mau ketinggalan moment yang indah ini saya balikan tubuhnya sehingga tengkurap dan saya tekan dengan kemaluan saya dari arah belakang, Vera meringis.“Mas pelan-pelan, ngilu”Saya atur irama sehingga lama kelamaan menjadi asyik dan Verapun melakukan gerakan yang membuatnya bertambah assyik dan masyukk. Dadaku bergetar ketika hasrat itu akan mencapai puncak, ku tarik kemaluanku dan kusemprotkan ke atas punggungnya dangan kedua tangan ku mencengram kedua bongkah pantatnya yang masih kencang untuk ukuran Vera. Dan lubang anusnya masih bersih tak ada tanda-tanda bekas gesekan atau luka atau penyakit wasir, nafsu saya melihatnya tapi hasrat itu saya pendam, mungkin (dalam benak saya) lain waktu Vera meminta untuk di setubuhi anusnya karena memang bila nafsu sudah datang birahipun memuncak yang pada akhirnya dunia terasa sangat-sangat indah melayang-layang dan sukar diutarakan yang ada hanya dirasakan.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Ternyata Sex Dengan Supir Itu Menyenangkan
Pikiran ngeres saya ternyata terbaca oleh Vera, dengan sedikit mesra tangannya menarik kepalaku dan membisikan sesuatu.“Mas, coba dong masukin dari belakang, Vera ingin coba sekali aja tapi pelan-pelan yah”.Antara sadar dan tak sadar saya anggukan kepala tanda setuju. Karena badan saya sangat lelah saya istirahat sebentar dan membersikan sisa-sisa mani yang menempel pada kaki dan perut. Saya minum beberapa teguk minuman yang dihidangkan dikamar tamu, setelah rilek saya kembali kekamar, ternyata Vera masih tergolek diatas tempat tidur dalam posisi tengkurap, wah inilah yang dinamakan lubang surga, terletak hanya kurang lebih tujuh centimeter antara lubang vagina dengan lubang anus. Saya berfikir mana yang lebih sempit, wah yang pasti lubang anus yang lebih sempit, tanpa basa-basi saya mainkan jari saya dengan sedikit ludah untuk pelicin kesekitar permukaan anusnya, Vera terbangun dan merasakan adanya sesuatu yang lain dari pada yang lain, dan jariku terus menusuk nusuk lubang anusnya, saya tidak merasa jijik karena memang anus Vera bersih dan terawat.Dengan hati-hati saya masukkan kejantanan saya kedalam anusnya, susah sekali masukinnya karena memang punya saya besar dibagian kepalanya sedang Vera anusnya masih sangat rapat, saya nggak abis akan saya ludahin agar licin, lama-lama kepala kemaluan saya masuk kedalam anusnya, Vera menjerit kecil, saya tahan beberapa saat kemudia dengan rileks saya tekan setengah dan tarik kembali, begitu terus-enerus sehingga Vera merasakan sensasi yang luar biasa.“Mas kok enak sih, lain gitu dengan melalui vagina”.
Saya pun waktu itu baru merasakan lubang anus tuh seperti itu, menyedot dan hangat, hampir-hampir saya tidak kontrol untuk cepat-cepat keluar, dengan tarik nafas secara perlahan saya bisa kendalikan emosi saya sehingga permainan berjalan dengan waktu yang panjang, Vera meringis dan bola matanya sebentar-bentar putih semua menandakan birahi yang sangat dahsyat.Kemaluan saya semakin tegang dan berdenyut tanpa memberi tahu kepada Vera saya semprotkan mani saya kedalam liang anusnya, Vera kaget dan mengejan sehingga kemaluan saya seakan-akan disedot oleh jetpump kekuatan besar. saya tergeletak diatas punggungnya sambil memeluk perutnya yang indah, walaupun ada sedikir kerutan, karena memabg umur tidak bisa dikelabui, saya dan Vera tertidur sejenak seakan melayang-layang di dunia lain. Kami bersetubuh dengan kemesraan hingga dua jam setengah sebanyak tiga ronde dipihak saya.Saya lihat tatapan matanya mengandung kepuasan yang sangat dahsyat begitu pula saya sehingga membuat motivasi saya untuk bersetubuh dengan wanita-wanita setengah baya yang memang membutuhkan siraman biologis, karena wanita setengah baya secara teori sedang dalam puncak-puncaknya mengidamkan kepuasan birahi yang tinggi, istilahnya sedang mengalami fase puber kedua, apalagi bila sang suami tak memberikannya. Saya memang lebih menyukai wanita setengah baya dari pada ABG, karena wanita setengah baya mempunyai naluri kewanitaan yang besar sehingga dalam bersetubuh dapat saling memberikan respon yang sangat artistik bila dilakukan dengan mesra.
Setelah kami mandi kamipun bergegas untuk kembali pada tugas masing-masing, dari akhir pembicaraan saya dengannya, saya dipesankan agar merahasiakan hubungan ini, setelah itu saya diselipkan sehelai cek untuk konsultasi katanya. tanpa kwitansi dan tanda terima seperti biasanya bila terjadi transaksi. Sebenarnya saya tak tega mengambil cek tersebut, karena apa yang saya lakukan dengannya adalah sama-sama iklas sehingga hubungan menjadi sangat sangat sangat asyik masyuk, tapi saya pikir uang buat Vera nggak masalah karena memang untuk biaya pengeluaran lebih kecil dari pada yang diterima dari suaminya, selain itu saya juga sedang memerlukan biaya untuk memperbaiki kendaraan saya yang secara kebetulan pada waktu itu sedang mengalami perbaikan mesin.Setelah peristiwa itu saya masih terus dihubungi bila Vera perlu, dan pernah saya dikenalkan dengan rekan-rekan yang senasib dan saya pernah dihubungi oleh teman-temanya dengan saling menjaga rahasia satu sama lain, tapi ceritanya tak jauh beda, yang jelas saya akan rahasiakan sampai akhir hayat.*****Oke saya pikir cerita ini bukanlah membuka rahasia tapi hanya membagi pengalaman dalam dunia maya, dan lagi nama dan tempat adalah fiktif belaka, bila ada rekan-rekan yang berminat konsultasi dengan saya saya siapkan waktu, hubungi saya, selanjutnya terserah anda. Dan motto saya, kerahasiaan adalah segalanya buat hidup saya.
Menikmati Memek Tante Tante Yang Semok
Pada saat itu adalah hari sebelum abangku menikah, ketika itu saya pun ikut mengantar abangku kerumah calon istrinya. Setelah sampai dirumah calon istri abangku, saya melihat sesosok wanita STW (setengah tua) dengan body yang sangat semok dan sangat menggairahkan. Ketika itu saya pun terus memandangi tubuhnya yang molek dari ujung kaki sampai ujung kepala. Walaupun umurnya sudah tidak muda lagi, kira-kira sekitar 38 tahunan, namun saya melihat wajahnya masih sangat enak untuk dipandang. Mungkin karena Ibu mertua abangku itu sering melakukan perawatan, makanya wajahnya sangat halus dan sangat menggoda.
Namun waktu itu suasana rumah sangat ramai sehingga tidak terlalu sering saya pandangi tubuh Ibu mertua abangku itu, namun saya terus mencari dimana Ibu mertua abangku itu berada agar saya dapat memandangi tubuhnya lagi.Setelah beberapa saat saya melihatnya keluar dari kamar mandi, saat itu saya memandanginya dengan tajam dan setelah Ibu mertua abangku mengetahui kalau saya memandanginya, ia mengedipkan sebelah matanya dan meninggalkanku pergi.Saya pun menjadi semakin penasaran dengan kedipan mata Ibu mertua abangku itu. Malam mulai larut, suasana rumah sudah sangat sepi sekali, akhirnya saya memutuskan untuk duduk sendirian disebuah ruangan sambil memikirkan arti kedipan mata Ibu mertua abangku tersebut.Namun ditengah saya melamun, saya dikagetkan dengan kecupan lembut dari Ibu mertua abangku.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Bertemu Dengan Mbak Lili Yang Sangean
Saya pun dengan reflek membalas ciuman Ibu mertua abangku itu. namun semua itu tidak berlangsung lama, karena Ibu mertua abangku itu langsung pergi meninggalkanku setelah memberikan ciuman lembutnya itu.Hari-hari berikutnya saya bersikap seperti biasa, demikian juga Ibu mertua abangku. Pada saat saya duduk berdua dengannya, saya sering memberanikan diri memandang Ibu mertua abangku lama-lama dan dia hanya membalas dengan senyuman manis dan berkata,“Ada apaa..?, sudah-sudah, Tante jadi malu“,Terus terang saja, saya sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan Ibu mertua abangku itu. Saya kadang-kadang sangat merasa bersalah dengan abangku dan juga kakak ipar-ku yang baik hati.Terkadang saya merasa kurang ajar membayangkan Ibu mertua abangku disetubuhi ayah Ibu mertua abangku, saya bayangkan kemaluan ayah dan Ibu mertua abangku keluar masuk memek Ibu mertua abangku.Tetapi saya selalu menaruh hormat kepada ayah dan Ibu mertua abangku. Ibu mertua abangku juga sayang sama kami.
Pagi-pagi hari berikutnya, saya ditelepon Ibu mertua abangku, minta agar sore harinya saya dapat mengantarkan ibu menengok keluarga yang sedang berada di rumah sakit, karena suami Ibu mertua abangku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis.Saya sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit dan pulang sehabis maghrib. Seperti biasa saya selalu bersikap sopan dan hormat pada Ibu mertua abangku.Dalam perjalan pulang itu, saya memberanikan diri bertanya.“Tante, ngapain sih dulu tante kok cium Adil?“,“Aah, kamu ini kok masih ingat-ingat saja sich”, jawab Ibu mertua abangku sambil memandangku.“Jelas dong Tante…, Kan asyiik”, kata saya menggoda,“Naah.., tambah kurang ajar tuh, ingat abangmu lho Adil…, Nanti kedengaran juga bisa geger lho Adil“.“Tapi, sebenarnya kenapa sich Tante…, Adil jadi penasaran lho“.“Aah, ini anak kok nggak mau diem sich“ Tapi eeh…, anu…, Adil , sebenarnya waktu itu, waktu kita ngobrol itu, Tante lihat tampangmu itu kok cakep banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat Tante jadi gemes banget deh sama kamu.Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, Tante jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Tante jadi malu sekali.
Tante macam apa saya ini“,“Mungkin, setannya ini Tante…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat Tante. Tante boleh percaya boleh tidak kok,kadang-kadang kalau saya lagi sendiri, malah bayangin Tante lho. Bener-bener nih. Sumpah deh“,“Kalau Tante pernah bayangin saya nggak kalau lagi sama om”, saya semakin berani.“Aah nggak tahu ah…, udaah… udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik“.Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama Tante. Pasti Tante yang disalahin orang, Dikiranya yang tua nih yang ngebet”, katanya.“Padahal dua-duanya ngebet lho Tante. Tante, maafin Adil yah. Fajar jadi pengin banget sama Tante lho…, Gimana nih, punya Adil sakit kejepit celana nih”, saya makin berani.“Aduuh…, jangan gitu dong. Tante jadi susah nih., tapi terus terang aja Adil…, Tante jadi kayak jatuh cinta sama kamu deh, kalau udah begini dan udah naik begini, Tante jadi pengin ML sama kamu Adil… Kita cepat pulang saja yaa…, nanti diterusin dirumah… Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, toh lagi kosong khan…, tapi Adil minggir sebentar, Tante pengen cium kamu di sini”, kata Tante dengan suara bergetar.
Jantungku berdebar-debar menandakan nafsu banget. Saya minggir di tempat yang agak gelap. Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak akan ketahuan orang. Saya dan Ibu mertua abangku berangkulan, bercumbu dengan lembut penuh kerinduan. Benar-benar selama ini kami saling merindukan. “Eehhm…, Adil, Tante kangen banget ma kamu ”, bisik Ibu mertua abangku.“Saya juga Tante”, bisikku.“ Fajar…, udah dulu Fajar…, eehmm udah dulu ”, nafas kami memburu.“ Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa ”, kata Ibu mertua abangku.“ ibu Mr.P-ku kejepit niih…, Sakit ”, katsaya.“ iich anak nakal ”, Pahsaya dicubitnya.“ Okei…, buka dulu kancin celananya ”, katanya.Cepat-cepat saya buka celana saya, kemuian turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang banget. Tangan kiri ibu mertua abangku, saya tuntun untuk memegang Mr.P-ku.“ Aduuh kamu. Gede banget anu kamu…, Biar ibu pegangin, Ayo jalan.
Hati-hati setirnya “,Saya masukkan gig satu, dan mobil melaju pulang.Mr.P-ku dipegangi ibu, jempolnya mengelus-elus kepala Mr.P-ku dengan lembut. Aduuh, gelii… nikmat sekali. Mobil berjalan tenang, kami beriam diri, tetapi tangan ibu terus memijat dan mengelus-elus Mr.P-ku dengan lembut.Sampai di rumah, saya turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Garasi saya tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan.Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi, bercumbu lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami. Saya ciumi Ibu mertua abangku dengan penuh nafsu. Saya rogoh payudaranya yang selalu saya bayangkan, aduh benar-benar besar dan lembut.“ Buk, saya kangen banget Buk…, saya kangen banget “,“ Aduuh Fajar, ibu juga…, Peluklah ibu Fajar, peluklah ibu ” nafasnya semakin memburu.
Matanya terpejam, saya ciumi matanya,pipinya, saya lumat bibirnya, dan lidahku saya masukkan ke mulutnya. Ibu agak kaget dan membuka matanya.Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu.“ Eehhmm.., Fajar, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi Fajar masukkan lidahmu ke mulut ibu ”Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik.” Bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini “,Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong. Saya merasa tidak enak di tempat tidur saya.“ Bu kita pakai kamar tengah saja yaa “,“ Okei, Lebih bebas di kamar ini ”, kata Ibu mertua abangku penuh pengertian.“ Saya remas bokongnya yang semok “,“ iich.., dasar anak nakal ”, Ibu mertua abangku merengut manja.Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman saya buka pakaian Ibu mertua ku.
Saya sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih bersih dan mulus dengan payudaranya yang besar menggantung indah. Ibu saya rebahkan di tempat tidur.Celana dalamnya saya pelorotkan dan saya pelorotkan dari kakinya yang indah. Sekali lagi saya kagum melihat memek Ibu mertua abangku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting.Seperti saya membayangkan selama ini, memek Ibu mertua kk ku benar menonjol ke atas terganjal bokongnya yang besar. Saya tidak tahan lagi memandang keindahan Ibu mertua abangku telentang di depanku. Saya buka pakaianku dan Mr.P-ku sudah benar-benar tegak sempurna. Ibu mertua abangku memandangku dengan tanpa berkedip.
Kami saling merindukan kebersamaan ini. Saya berbaring miring di samping Ibu mertua abangku. Saya ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus. Saya remas lembut payudaranya, kuelus perutnya, memeknya, clitorisnya saya main-mainkan. Liang memeknya sudah basah.Jariku saya basahi dengan cairan memek Ibu mertua abangku, dan saya usapkan lembut di clitorisnya. Ibu menggelinjang keenakan dan mendesis-desis. Sementara peliku dipegang ibu dan dielus-elusnya. Kerinduan kami selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam ini.Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalsaya dan rambutku, mengelus punggungku, bokongku, dan akhirnya memegang Mr.P-ku yang sudah siap seia masuk ke liang memek Ibu mertua abangku.“ Buk, saya kaangen banget Buk…, saya kangen banget…, saya anak nakal Buk.. ”, bisikku.” Ibu juga. sshh…, masukin …, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget … ”, bisik Ibu mertua abangku tersengal-sengal.
Saya naik ke atas Ibu mertua abangku bertelakan pada siku dan lututku. Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir Ibu mertua abangku.Kami saling memandang.Berpandangan sangat mesra. Mr.P-ku dituntunnya masuk ke liang memeknya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir memeknya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang bokongku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando Mr.P-ku. Kaki Ibu mertua abangku dikangkangnya lebar-lebar, dan saya sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke memek Ibu mertua abangku.Kepala Mr.P-ku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Saya mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam memek yang basah dan licin.
Aduuh enaak, enaak sekali.“ Masukkan setengah saja . Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali “,Nafsu kami semakin menggelora. Saya semakin cepat, semakin memompa Mr.P-ku ke memek Ibu mertua abangku.“ Buk, saya masukan semua, masuk semua Buk ”“ Iyaa , enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Ibu marem banget ” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan.Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan. Aduuh, memeknya tebal banget. Saya paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Saya semakin ngotot menyetubuhi Ibu mertua abangku, menusuk memek Ibu mertua abangku yang licin, yang tebal, yang sempit.Bunyinya kecepak-kecepok membuat saya semakin bernafsu. Aduuh, saya sudah tidak tahan lagi.Cerita Semi“ Buk saya mau keluaar Buk…, Aduuh Buk.., enaak bangeet“,“ ssh…, hiiya Fajar, keluariin Fajar Fajar, keluarin “,“ Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Teruss Kami berpagutan kuat-kuat. Nafas kami terhenti.
Baca Juga Cerita Sex Indonesia : Kisah Sex ku Dengan Seorang Om Om
Mr.P-ku saya tekan kuat-kuat ke dalam memek Ibu mertua abangku. Pangkal Mr.P-ku berdenyut-denyut. menyemprotlah sudah pejuhku ke memek Ibu mertua abangku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Nafas yang tadi hampir terputus semakin menurun. Saya angkat tubuhku. Akan saya cabut Mr.P-ku yang sudah menancap dari dalam liang memeknya, tetapi ditahan Ibu mertua abangku.“ Biar di dalam dulu Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya ”, katanya sambil memencet hidungku.Kami miring, berhadapan, Ibu mertua abangku memencet hidungku lagi,“ Dasar anak kurang ajar…, Berani sama Ibu mertua kakak mu ya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi …, ibu nikmat banget, nikmat banget. Ibu belum pernah merasakan seperti ini “,“ Buk, saya juga Buk. Mungkin karena curian ini ya Buk, bukan miliknya…, Punya bapaknya kok dimakan. Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum ”, katsaya menggodanya.“ Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas .., Aduuh berantakan niih Pejuhmu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek ibu niih “,“ Buk, malam ini ibu nggak usah pulang. Saya pengin dikelonin ibu malam ini. Saya pengin diteteki sampai pagi ”, katsaya.“ Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger dehhh…“ Tapi Buk, saya rasanya emoh pisah sama ibu “,“ Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh “,Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, bercumbu lagi penuh kelembutan.Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain.
Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Mr.P-ku dicuci oleh Ibu mertua abangku, sampai tegak lagi.“ Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam “,Malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga diri. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar ada kesempatan dan aman.Tetapi kami sering mencuri-curi kesempatan untuk sekedar bercumbu dan membelai. Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakin dewasa dalam menjaga hubungan terlarang kami. Ini adalah dosa paling nikmat yang pernah saya alami. Demikian lah Cerita Hot Keahlianku Dalam Komputer Memberikanku Pengalaman Anal oleh Cerita sex hot