Binor lagi hamil
suara tangisan balita dan desahan tertahan terdengar parau ditelinga ketika saat itu seorang balita 2 tahun yang tak terjaga oleh ibunya kepalanya terbentur tembok dan tak ada yang menolong dikarenakan ibu dari sang balita sedang merengkuh kenikmatan bersama seorang pria yang bukan suaminya. aku lah pria yang sedang menyetubuhi ibu dari sibalita tersebut. terlihat jahat memang tapi itu semua bukan salahku, aku sudah mengatakan padanya cepat diamkan anakmu dulu dan hendak menarik penisku yang sedang tertancap dari vaginanya tapi dengan cepat ia menarik kembali pinggulku sambil berkata biarkan saja nanti juga diam sendiri!! dan benar saja tak sampai 1 menit sibalita pun sudah diam dan asik bermain mobil2an disamping kami berdua. tanpa basa-basi kamipun melanjutkan pergumulan sampai kami berdua meraih kenikmatan saat kami klimaks hampir berbarengan. aku mencabut penisku yang sudah melemas karna pertarungan tadi dan bergegas kekamar mandi untuk bersih-bersih setelah selesai gantian dia yang kekamar mandi, setelah itu kamipun mengobrol dan baru ku ingat ketika tadi sedang bercinta dengannya aku lihat ada yang berbeda dari tubuhnya, perutnya agak membuncit dan setelah kutanya dia menjawab ternyata dia tengah hamil 5 bulan dan ternyata itu adalah hasil benihku. aku tak percaya tapi setelah aku ingat-ingat pertama kali aku bercinta dengannya sekitar 5-6 bulan lalu. mungkin memang benar itu adalah benihku tapi aku tak memikirkannya karena aku tak perlu tanggungjawab, toh dia masih punya suami dan kami bercinta juga tak sesering layaknya suami istri yang sah. setengah jam kami mengobrol diruang tengah rumahnya sambil menonton TV bersama anaknya layaknya keluarga kecil. tak terasa libido ku pun naik kembali karena ulah tangannya yang sejak tadi mengelus-elus penisku dari luar celana. aku tau dia masih kangen pada penisku karena sudah 2 bulan ini kami baru bisa melakukannya lagi. akupun tak tinggal diam, langsung saja kuremas buah dadanya yang tanpa bra itu, dia langsung mendesah tanpa banyak bicara langsung kulucuti kembali pakaiannya yang hanya daster tipis itu sesaat kupandangin tubuhnya yang membuncit, oohhh makin sexy batinku. segera kubaringkan dia lagi, kulumat langsung bibirnya sambil tanganku kananku meremas buah dadanya dan tangan kiriku langsung hinggap keselangkangannya, desahannyapun tertahan oleh bibirku yang terus melumat bibirnya tanpa henti. ciumanku turun ke buah dadanya, aku hanya menggigit-gigit kecil puting susunya tanpa menghisapnya karena aku tau jika aku menghisapnya pasti keluar asi dan aku tak mau meminum asi nya karena aku tak suka rasanya. tak berlama-lama bibirku dibuah dadanya langsung saja kusambar vaginanya dengan bibirku, untuk kedua kalinya vagina ini kumainkan dengan lidah setelah sebelum pertarungan pertama tadi dia kupaksa menyerah 1-0 karena ulah lidahku divagina dan klitorisnya. tak berbeda dari yang sebelumnya dia seakan tak bisa menahan rangsangan lidahku yang kupusatkan pada klitorisnya, badannya menggeliat kekiri dan kekanan sambil tangannya tak henti-hentinya meremas rambutku, desahannyapun samar-samar terdengar meski ia tahan sekuat tenaga. aku tau aku akan buat dia menyerah untuk kedua kalinya oleh lidahku, sesaat sebelum orgasmenya meledak kuhentikan jilatan dan hisapanku divaginanya, ia pun tersentak kaget oleh perbuatanku tubuhnya yang telah mengejang spontan melemas karena kecewa. ia bertanya kenapa berhenti sayang, aku bentar lagi sampe!! aku tak menjawab hanya senyum nakal yang kulempar padanya sambil kubuka lagi semua pakaianku, penisku sudah amat tegang sedikit terasa pegal memang tapi nafsuku mengalahkan rasa pegal dipenisku itu. aku berlutut didepan selangkangannya, dia mengerti apa yang kuinginkan dan aku yakin dia juga sudah tak sabar vaginanya dimasuki oleh penisku karena service oral yang kuberikan tadi belum tuntas. langsung saja kuarahkan penisku ke selangkangannya aku sengaja tak memasukannya aku hanya menaruh penisku diatas klitorisnya dan menggesekannya, dengan cepat tangannya meraih penisku dan memasukannya kevaginanya yangs udah sangat basah itu. ahhhh… desahannya seraya kutekan penisku agar masuk sampai dasar vaginanya, kutarik lagi sebatas hampir kepala penisku terlepas dan kudorong lagi dalam-dalam, kuulangin gerakan tersebut dengan tempo lambat, kunikmati tiap gesekan dinding vagiananya yang begitu hangat seakan memijit urat-urat penisku setelah itu tempo kunaikan, kuhujam vaginanya dengan cepat, desahannya sudah tak tertahan dengan sigap kulumat bibirnya, aku takut tetangga sebelah rumahnya mendengar. tanpa kusadari pertahananku hampir jebol, ohh tidak!! segera kutahan laju penisku didalam vaginanya, aku tak mau kalah duluan batinku. aku tarik penisku hingga ingin terlepas dari vaginanya aku dorong lagi tapi hanya sebatas kepala penisku yang masuk dan kuulangin hingga kurang-lebih 15 kali, dia menggelinjang sambil tertawa menahan geli nikmat divaginanya. pertahananku sudah tak kuat, bagaimana ini? otakku berfikir sejenak. aku berpura-pura padanya aku bilang kakiku keram dan dengan cepat aku melepas penisku dari vaginanya dan berdiri sambil pura-pura mengurut kakiku yang keram, aku atur nafasku sekitar setengah menit desakan orgasmeku hilang, aku mengajaknya melanjutkan permainan kami. aku minta dia yang diatas karna aku tau jika dia diatas dia akan kalah duluan. aku berbaring dikasur lantai disamping anaknya yang masih asik main mobil-mobilan dan sesekali melihat kearah kami yang telanjang. dengan cepat dia berdiri mengangkangi ku dan meraih penisku, sesat kemudia penisku sudah hilang ditelan vaginanya seraya dia menurunkan badannya dan duduk diatas selangkanganku. akhhh.. aku mendesah ketika penisku masuk semua kevaginaya tanpa banyak buang waktu dia langsung begerak turun naik diatas selangkanganku, sungguh liar wanita ini batinku, sudah punya suami tapi masih haus penis lelaki lain. hampir 5 menit dia bergoyang aku yang sengaja menahan orgasme hanya pura-pura mendesah kenikmatan padahal pikiranku sedang kubuang jauh-jauh agar aku tidak cepat keluar. gerakannya makin cepat kali ini tak lagi naik-turun, ia hanya maju mundur seperti orang sedang berkuda tak sampai semenit pinggulnya ditekan kebawah desahannya tertahan. serrrrr….. penisku serasa tersiram air hangat didalam vaginanya, dia orgasme!! aku bersorak dalam hati, yes aku menang lagi!! gerakan tubuhnya melemah tak lama setelah itu tubuhnya ambruk menimpa tubuhku, sepertinya dia sangat lelah. langsung saja aku melelpaskan diri kesamping tubuhnya, kini posisinya tengkurap dengan kaki agak mengangkang, aku berdiri dengan mengangkangkan kaki diantara tubuhnya. penisku mengkilat, mengacung kedepan dengan sombongnya. aku buka pahanya hingga terlihat daging berwarna merah basah yang terbelah, sungguh indah vaginanya, aku berlutut diantara kedua pahanya dan segera kemasukan penisku kevaginanya dari belakang, dia hanya mendesah kecil menerima tusukan penisku, aku ayun pinggulku dengan tempo teratur. sungguh nikmat vagina ini walaupun sudah mengeluarkan 2 kepala dan sebentar lagi 3. aku tak berani menindih tubuhnya karena aku tau didalam perutnya sedang berada mahluk bernyawa. tak sampai 5 menit diposisi tersebut desakan orgasmeku pun mulai datang, tak perlu kutahan lagi, langaung kulapaskan spermaku kubiarkan tumpah kembali kedalam rahimnya dia hanya menggeliat pasrah ketika meraskan lahar panas mengguyur rahimnya. tubuhku serentak lemas dan langsung ambruk kesamping tubuhnya, kuelus dahinya yang berkeringat dan kucium dia tersenyum, senyum yang penuh kepuasan. mataku berat, rasanya ingin sekali aku tidur saat itu namun baru saja mataku terpejam suara pintu gerbang luar terbuka, aku yang masuh bugil tanpa berfikir itu siapa langsung menyadarkannya lalu lari kekamar mandi sambil membawa semua pakaianku, dia langsung kekamar dan memakai dasternya kembali. setelah memakai pakaianku aku keluar kamar mandi, aku mendapati anaknya yang berumur 4 tahunlah yang membuka pintu gerbang tadi, anaknya baru pulang dari sekolah playgroup sibocah kecil itupun aku liat sedang protes keibunya karena harus pulang sendiri karena ibunya tidak menjemputnya dengan alasan sibuk memasak. kulihat jam ternyata hampir jam 11 siang, pantas saja anaknya ngambek, hampir 1 jam sudah dia menunggu ibunya yang seharusnya menjemputnya jam 10 pagi. aku tertawa geli dalam hati aku bergumam gimana mau jemput kamu neng, lah wong ibu mu sedang main kuda-kudaan sama om dari jam 9. hahahah.. -bersambung-