Cerita Gadis Masa Kini

Perkenalkan aku adalah Revi Aulia, aku merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Ceritaku kali ini adalah kisah perjalanan hidupku. Hingga November 2023 ini, aku belum menikah. Tapi sudah banyak kontol yang keluar masuk menikmati memekku, dan juga memuaskanku. Mereka puas menikmati kenikmatan jepitan dari memekku yang dijuluki “empot ayam” oleh mereka yang pernah merasakannya. Petualanganku meraih kenikmatan seksual tidak hanya memberi kepuasan dan kenikmatan, tapi juga ada beban tersendiri yang sesekali kurasakan. Karena itu aku ingin membagikan kisah hidupku, dan kurasa kisah hidupku merupakan cerita yang layak dan menarik untuk dibagikan, jadi aku memutuskan untuk menceritakannya disini. Semua bermula ketika suatu sore aku ikut menemani ayu dan neneng temanku, untuk nongkrong selepas maghrib. Saat itu aku baru naik kelas 2 SMA. Kami bertiga pergi bersama 3 orang lelaki teman kami. Kami berenam tinggal dikomplek perumahan yang sama, namun berbeda blok. Dan kami berenam mengendarai 4 motor pergi menuju kebun kosong dekat perumahan kami. Beberapa teman pria kami juga nampak membawa tikar. Aku saat itu ikut karena diajak neneng, dia berkata kita hanya akan ngobrol-ngobrol seru bersama yang lain. Aku yang memang tidak memiliki agenda dihari itu tidak keberatan untuk ikut. Pikirku lumayan untuk mengisi waktu dan mencari teman baru. Sesampainya disana, tiga buah tikar dihamparkan dan kami duduk bersama-sama. Kami mulai mengobrol ngalor ngidul, bercanda, bercengkrama, membahas band, sekolah dan trend yang sedang ramai saat itu. Ketika itu handphone belum secanggih sekarang. Atau mungkin kami yang belum mampu membeli gadget terbaru. Tapi saat itu blackberry adalah handphone impian remaja seusiaku. Saat pertama kali sampai dilokasi matahari masih terlihat diufuk. Hingga mega merah muncul, kami masih asyik mengobrol. Tiba-tiba datanglah 2 orang lagi yang membawa bungkusan plastik. Aku mengenali yang datang itu adalah ryan dan ale. Ale adalah tetanggaku dikomplek, tidak persis sebelah rumahku, hanya saja rumahku dan rumah ale hanya terpaut satu rumah. Sedangkan ryan adalah pentolan komunitas sepakbola dikomplekku. Kebetulan rumahku ada disamping lapangan jadi aku cukup sering melihat ryan dan anak-anak komunitas sepakbola. Ryan dan ale turun dari motor dan menyalami kami semua satu persatu. Ada perasaan aneh saat aku melihat bagaimana cara ale menatapku. Seperti ada yang salah tapi aku tidak tau apa itu. Kemudian kulihat temanku yang lain juga mulai bertingkah aneh. Mereka senyum senyum sendiri saat melihat kedatangan ryan dan ale. Selesai menyalami kami semua, ryan mengambil plastik yang digantung dimotornya. Kemudian mengeluarkan isinya yang ternyata adalah minuman yang dibungkus plastik bening. Warnanya keunguan, juga dua dua buah gelas aqua plastik kosong. Temanku semua semakin heboh melihat plastik itu. Ryan hanya tersenyum melihat tingkah mereka. Sementara hari sudah mulai beranjak malam, ryan bertanya pada teman-temanku, kita mulai sekarang aja nih? Ayoo, teriak mereka serempak kegirangan. Lalu ryan mulai membuka plastik minuman itu, yang segera dibantu oleh ale. Kemudian dia menuangkan minuman itu ke gelas plastik bekas aqua yang sudah disiapkan. Dan setelah penuh, ryan menyerahkannya pada ikbal, yang dengan senyuman lebar menerimanya dan segera mencekoki neneng dengan minuman itu. Neneng tampak tersenyum sebelum akhirnya menghabiskan minuman itu. Sebelum minuman itu habis, neneng menunjukkan ekspresi seolah ia tidak menikmati rasa dari minuman itu. Setelah habis minuman neneng, ryan kembali memberikan segelas minuman itu pada ikbal, namun kali ini ikbal meminumnya sendiri sampai habis. Setelah habis, ikbal nampak tersenyum lebar dihadapan neneng. Lalu hal yang mengagetkanku terjadi, ikbal melumat bibir neneng dan neneng membalas dengan sama panasnya. Melihat hal itu aku hanya bengong, aku terpaku melihat Neneng dan ikbal cukup lama, tambah kaget aku ketika ale menghampiri mereka dan memposisikan dirinya dibelakang neneng. Kemudian ale langsung saja meremas payudara neneng dari belakang, masih dari luar bajunya. Aku sangat kaget dibuatnya, apa yang ada di kepala neneng?!?! Pikirku. Aku tak bisa mencerna ini semua. Apa yang sebenarnya sedang terjadi sekarang? Kenapa neneng membiarkan ikbal dan ale melakukan hal itu padanya? Minuman apa yang diminum mereka tadi? Banyak pertanyaan dalam benakku. Aku tak tau apa yang harus kulakukan. Saat kemudian akhirnya aku mendapat ide untuk bertanya pada ayu. Aku justru dikagetkan saat melihat ayu kini sedang ada dalam adegan yang sama dengan yang terjadi pada neneng, hanya saja sekarang ayu sudah membalas ciuman toni dengan ganas, dan tangan hadi tengah meremas payudara ayu dengan irama yang konstan. Aku hanya terbengong melihat keadaan itu. Lamunanku buyar seketika saat ryan menyenggol pundakku. Dia lalu menyodorkan minuman itu kepadaku, dalam hati aku bertanya minuman apa ini yang membuat temanku berubah menjadi seperti itu? Apa aku harus meminumnya? Bagaimana rasanya? “Cobain aja vi” ujar ryan sembari menyerahkan gelas itu padaku. Aku melihat gelas itu dengan ragu, kemudian ryan mengambil teh gelas dan mencampurnya dengan minuman yang ada ditanganku. Entah setan apa yang membimbingku, aku meraih gelas itu dan menyeruputnya dengan tenang. Rasanya manis dan pahit, cenderung pahit. Setelah habis ryan kembali menyodorkan minuman setengah gelas, kali ini tidak mencampurnya dengan teh gelas. Dan akupun kembali meminumnya, habis dalam sekali tegukan. Ryan tersenyum melihatnya. Kepalaku kemudian terasa berat dan ingin bersandar. Ryan yang nampaknya tahu apa yang aku inginkan, segera beranjak ke belakangku. Akupun bersandar didadanya, ada sensasi lain yang kurasakan saat itu. Ryan dengan lembut mengusap kepalaku, aku merasa sangat nyaman dibuatnya. Entah kapan ryan merubah posisinya, kini kepalanya sudah ada dihadapanku, dan entah kenapa aku ingin sekali menciumnya, wajahnya terasa begitu meneduhkan. Aku memejamkan mata dan ternyata ryan sudah mendaratkan ciuman dibibirku. Aku kemudian membuka mata dan menikmati juga membalas cumbuannya. Tak lama tangan ryan sudah berada didadaku. Nikmat sekali rasanya, sentuhan ryan membuatku semakin bernafsu. Kurasakan rangsangan dan getaran yang hebat ditubuhku, aku ingin mencium ryan, aku ingin dijamah oleh ryan, aku ingin semakin erat dengan ryan. Tubuhku seolah ingin dijamah, disentuh, diraba dan diremas oleh orang ryan, aku perlu pelukan, sentuhan dan remasan itu. Ryan tampaknya paham dengan maksudku, dilucutinya baju dan celanaku, aku hanya diam, dan bahkan aku membantu menaikkan pinggulku saat ryan hendak melucuti celanaku. Mengapa aku tidak berontak? Kenapa akvhanyandiam? Apa aku sedang bermimpi? Tapi entahlah, aku sudah tidak bisa berpikir jernih. Karena sebelumnya aku sudah melihat ayu dan neneng memang sudah tidak berbusana, yang membuatku justru semakin merinding, ngilu dan anehnya juga tertantang. Melihat neneng dan ayu yang badannya sudah dihimpit oleh ale dan hadi. Setelah baju dan celanaku lepas, ryan mengusap-usap memekku dari luar celana dalamku. Aku bergetar, nikmat sekali, tubuhku menggelinjang dan ryan tersenyum penuh kemenangan. Aku melihatnya dan reaksiku seolah malah menantang ryan untuk lebih jauh lagi menggagahiku. Ryan dengan senang hati memenuhi tantanganku. Ryan memasukkan tangannya kedalam celana dalamku, dimainkannya clitoris ku dengan lembut dan penuh kasih. Aku melayang dibuatnya. Kugigit lidah dan bibir bawahku bergantian. Entah berapa lama hingga akhirnya aku merasakan memekku semakin basah. Dan ryan mulai merebahkan tubuhku, dan yang kutau kemudian ryan mengarahkan kontolnya ke memekku. Saat itu aku bahkan tidak tau apa itu kontol dan bagaimana bentuknya. Awalnya aku merasakan sakit dimemekku, sakit yang sangat perih, seperti luka lecet. Ryan memasukkan dan menarik kontol itu keluar masuk dimemekku. Rasanya sakit sekali, setiap kali kontrol itu keluar dan masuk di memekku, seperti ada sebuah sayatan kecil yang menyiksaku. Namun ciuman ryan dibibir dan remasan tangannya di toketku membuat diriku melupakan semua rasa sakit itu. Tangan ryan juga memainkan daun telingaku. Membuat tubuhku merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Aku sangat menikmati saat kontol ryan keluar masuk di memekku. Kontol itu menjamah segiap rongga memekku, setiap kali kontol ryan masuk dan keluar memekku, aku merasakan getaran dibagian memekku yang membuatku merasa keenakan. Mataku terpejam, aku fokus menikmati jepitan lubang memekku, membayangkan kontol ryan yang keluar masuk disana. Ketika kubuka mata, ryan menatapku dengan senyuman yang manis. Ah, sepertinya aku jatuh cinta pada ryan. Sekian lama memek ini dijejali kontol ryan, aku merasakan ingin pipis. Tapi aku justru menahannya, karena qku masih ingin menikmati momen ini, yang akhirnya malah membuat memek ini semakin menjepit kontol ryan. Hingga akhirnya rasa itu tak bisa kubendung, kupeluk tubuh ryan, dan kujemput kontolnya dengan gerakan menyambut, dan “ahhhh” aku pipis, tapi bukan air kencing yang keluar. Hanya sedikit cairan kental yang bahkan tidak sampainkeluar dari memekku, hanya menyembur saja didalam sana. Tapi ini sungguh enak sekali. Berkali-kali memek ini menjepit kontol ryan. Ryan juga menghentikan sodokan kontol itu dimemekku. Aku menikmati momen ini. Rasa ngilu itu membuat tubuhku lemas, nikmatnya baru kali ini kurasakan, aku sangat meresapinya. Kurasa aju jatuh sejatuh jatuhnya pada ryan. Kontolku itu membuatku nyaman, nikmat dan ketagihan, ak ingin menikmatinya lagi. Ditengah lamunanku, ryan mengecup bibirku, kemudian memaju-mundurkan pinggulnya ke arah pinggulku. Aku tersenyum dan mengejar bibirnya. Kukecup mesra ryan dengan nafsu yang kusembunyikan. Kupeluk tubuhnya, dan aku tersenyum saat itu, yang ternyata langsung disambut siulan teman-temanku. Aku kaget dan tersipu malu, tapi kemudian ryan mengecup keningku dan tersenyum, sebelum akhirnya melumat bibirku dengan ganas. Teman-temanku berteriak “jadian, jadian jadian” kamipun menghentikan kegiatan ciuman kami. Ryan menatapku dengan ramah, mengusap rambutku dan berkata “mau jadi pacar aku vi?”. Jantung ini serasa berhenti, aku bahagia, sangat bahagia, walau aku belum mengenal ryan dengan baik. Tapi akh cukup tau karakternya, dia dikenal ramah dan santun, wajahnya juga cukup tampan dan badannya tergolong gagah karena dia berniat untuk melanjutkan pendidikan akademi untuk jadi abdi negara. Tapi yang paling utama adalah saat kontol ryan menerobos masuk ke dalam memekku, kurasakan ikatan batin antara aku dan ryan. Aku yakin, setiap wanita Tidak akan bisa melupakan kontol pertama yang menjejali memeknya, apapun itu kenangan yang dimilikinya, entah baik atau buruk, terpaksa atau sama-sama suka. Yang pertama akan selalu menjadi yang paling dikenang. Dengan pertimbangan semua itu, aku menganggukan kepalaku. Mengiyakan permintaan ryan untuk menjadi kekasihnya. Ryan semakin bernafsu untuk menggenjot tubuh indah milikku ini. Tempo gerakannya makin cepat, remasannya kian kuat dan bibirnya menghisap-hisap bibirku dengan penuh nafsu. Aku kewalahan, rangsangan ini semakin membuat tubuhku melayang, kenikmatan ini membuatku hilang akal. Semakin lama, sodokan kontol itu makin cepat, memekku dibuat ngilu olehnya. Kupeluk dan kucakar ryan dengan ganas untuk melampiaskan nafsu dan birahiku. Kemudian ryan menggigit bibir bawahku, aku tersadar, dan ryan berkata, “aku mau keluar”. Saat itu aku tak mengerti apa maksudnya, tapi yang kurasakan dia menggenjot tubuh ini makin cepat. Dan hisapannya dipentilku makin kuat, rangsangan ini membuatku ingin pipis lagi. “Aku mau pipis lagi” ujarku lirih, kemudian ryan terlihat bahagia, ia berkata “bareng aja vi, tahan dulu”. Aku mengangguk dan menunggu aba-aba dari ryan, tak lama ia berkata “ayo vi sampe 3 ya, 1,2, tiigaaa” kurasakan ryan pipis didalam memekku, dan akupun pipis yang membuat kontol ryan semakin terjepit dibawah sana. Berkali-kali ryan pipis menyembur didalam memekku. Setelah dirasa cukup, ryan tumbang dan memelukku. Akupun cukup lemas setelah dua kali pipis. Ryan memeluk dan mengecup keningku, yang membuat diriku merasa jauh lebih rileks. Setelah cukup lama berpelukan, ryan bangun, dan mengambil tissue, mengelap memek dan bagian tubuhku yang perlu dibersihkan, aku tersenyum melihat tingkah lakunya. Bangga memiliki pacar seperti ini, yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya. Setelah selesai dia mengecup keningku lagi, dan beranjak mendekati ayu. Aku heran, tapi kemudian aku dikagetkan dengan ale yang sudah ada dibelakangku, dia tersenyum, kemudian memelukku dari belakang. Aku ingin berontak namun berhenti ketika melihat ryan mencium ayu dengan penuh nafsu. Ryan sedang mencumbu ayu, tangannya juga meremas toket ayu dengan gemas. Aku terpana, apa yang sedang terjadi? Bukankah aku adalah pacar ryan? Kenapa sekarang ryan mencium ayu didepan mata kepalaku?