Dan Akhirnya Mamah Berkerudung
Gue buka cerita lama yang sebenernya aib nyokap gue sendiri, tapi disini gue juga gak munafik sii waktu itu terlihat nyokap gue seksi sekali buat jadi bahan eksplorasi. Awal mula ini adalah keputusan bokap memindahkan sekolah ku SMP ke kampung karena beberapa kali gue ketauan tauran. Bokap kirim gue dikampung dengan tetap memantau pertumbuhan ku lewat mamaku yang bukan orang kampung (lahir tumbuh dan hidup dikota). Singkatnya 6 tahun gue sekolah di kampung, namun tahun ke 4 gue dikampung ada kondisi yang gak kutahu sebabnya waktu itu, mamaku ajak pindah sekolah ke kota lagi namun ku tolak dan akhirnya gue ditinggal dan tetep sekolah dikampung 2 tahun selanjutnya… Berawal dari menyesuaikan kehidupan dikampung yang dikenal sama warganya kriminal, setengah tahun pindah disana gue udah mulai bisa bergaul dan bisa komunikasi lancar dengan bahasa daerah kampung sana. waktu nongkrong gue udah mulai nangkep hal hal tabu yang diobrolin, kaya kegiatan ngintipin cewe mandi maupun suami istri ngewe gitu, disana rumah banyak yang masih bilik dengan wc yang terpisah dari gedung utama rumah dan banyak yang masih tanpa atap. Singkat cerita ku mulai pengintipan pertama, sasarannya kakak perempuan temen ku. lucu memang kita bela belain masuk sekolahan yang kelasnya berdempetan sama wc nya demi live mandi, bagiku ini gila siih kita 4 orang anak smp yang ngintipin mba mba mandi barengan, mencoba logis juga percuma nyatanya penasaran sama perempuan telanjang lebih menguasaiku… ku naiki meja tumpuk 2 untuk naik ke kaca fentilasi dan terpampang jelas perempuan yang kadang kita tegur sapa sekarang lagi jongkok sambil sikat gigi tanpa baju, kerennya lagi memeknya persis menghadap mataku dan itu terlihat jelas memeknya buka tutup kaya pantat ayam. Ini pengintipan pertama, ini jadi awal aku masuk obrolan tabu remaja kampung tentang indahnya perempuan desa sini… Malem minggu, seperti biasa kita nongkrong di jembatan desa menunggu sedikit malam untuk mengintip suami istri yang lagi melakukan hajatnya, singkat cerita kita sudah mengintip dan kita obrolin sambil ketawa ketiwi gak jelas, salah satu temen ku nyeletuk, segitunya “keliatan napsuin yaaa apalagi mamah lo” kaget gue denger prolog kalimatnya, terus dilanjutkan dengan ceritanya yang katanya tubuhnya mamahku begini dan begitu, risih rasanya pengen udah gitu ganti topiknya tapi ya gimnaa orang kedengeran. Makin hari ku cermati makin spesifik deskripsi dari “mamahku waktu mandi”, kucari tau sumber awal ceritanya dari mana, dan kenyataannya awal mula yang mencerita mamah adalah kakek ku (mertua laki mamahku). Ku coba cari fakta dilapangan, dan betul ternyata ku pergokin kakek ku didepanku belakang jendela dapur sedang diatas bangku untuk melewati batasan kamar mandi supaya melihat isi didalamnya, disini ku cuma cermati saja tanpa mau ganggu konsentrasinya… Dari hasil mencermati kakekku ku coba meninjau dari kamar mandi, ternyata benar saja, kalo langit gelap lalu lampu dapur mati posisi sebaik apapun gak bakalan bisa menembus dan melihat aktivitas dibalik jendela dapur dan sebaliknya aktivitas di kamar mandi terpampang jelas seperti tanpa penghalang.. mengetahui keuntungan ini bukannya coba bela mamah ku malah kucari keuntungan disini, pengintipan aman tanpa perlu khawatir ketahuan… Gila semuanya ini bohong,
Mamahku, punya badan indah sekali dan ahhh jembutnya terlihat menggodaku untuk bertindak lebih jauh, gilaa ini gila, gue suka mamahku telanjang. Gak ada hari tanpa ngintipin, aku selalu cari celah dimana kakek gak berada diposisi ngintipin. Bahkan aku merasa kurang karena harus nunggu kakekku gak ngintipin baru aku bisa ngintip jadi ku buat lah lobang antara kamar ku dan kamar mamahku diposisi sebaik mungkin dan yang se aman mungkin. Waktu itu kelas 3 SMP (tahun ke 3 dikampung), ku pergokin kakek ku mengintip, namun kali ini beda, dia mengintip dengan satu tangannya terus pegang kontilnya sambil terus dia mainin kontilnya, ini aneh buatku waktu itu, tapi ku coba tanyakan sama temen sekelas ku. salah ku disini, 2 orang temen sekelas ku akhirnya menginap dirumah ku, mengintip mamahku. Ku pikir pikir ini lucu, yang awalnya kurasa risih dengan obrolan kemolekan tubuh mamahku waktu mandi, sekarang ku tarik orang baru (2 temen smp) untuk menikmati indah mamahku. sekarang terlihat mereka bersiap menunggu naik bangku belakang jendela, aku.? aku coba menjaga mereka di samping pintu lorong penghubung dapur dan ruang tamu. Semuanya selesei, semuanya terdiam mengendap turun dan mulai kembali ke kamarku, dikamar kita duduk semua diam, 5 menit semua bertahan dalam diam, ku buka kalimat “mamahku begitu men, wajar gak jadi bahan kakeku”, dimulailah otak kotor mereka menghardik tubuh mamah, seru memang didenger tapi harus ku potong dan ku bilang “udah sii tenang jangan berisiik ssstt, tadi baru liat mamah mandi kan, sekarang coba deh liat mamah pake baju, nanti kalo udah kedengeran suara orang tutup pintu dr kamar sebelah baru kita gantian ngintip dari lobang sana”, semuanya dimulai, mereka berdua bergantian menikmati pemandangan, mamah emang suka berlama lama dikamar telanjang melakukan sesuatu sebelum pake baju dan keluar, kadang mamah nelpon, kadang suka melamun depan kaca, pernah waktu itu ku liat mamah melihat kaca bergaya berjoget kaya dia lagi menilai tubuhnya sendiri. Terlihat didepanku, mereka berebut lubang ngintip yang cuma cukup buat satu orang, kurang lebih setengah jam sampai akhirnya mereka selesai karena mamahku mulai pake mukenanya dan solat. Semua terlihat gelisah, mereka menggambarkan yang dilakukan mamahku sambil bercanda memfantasikan mamah, parahnya satu diantaranya (inisial AS) malah mulai bilang “pantesan aja kakek lu sampe coli liat mamah mandi, deg deg an rasanya kalo ditahan tahan”, disini barulah kita mulai pelajaran coli, disini temenku AS ngambil CD bekas pakai mamahku sebelum dia contohin coli depanku, terlihat 2 teman ku menciumi BH dan CD mamahku, AS sudah mulai buka celana dan terlihat kontilnya lucu, panjang melintir bengkok tajam kekanan, satunya (inisial W) kontilnya umum sama lah kaya punyaku paling selisih dikit. Mereka sibuk mengocok, aku.? aku bingung “mereka sedang apa?” pikirku.. Temanku, AS mulai mencairkan kebingunganku dan mengajak aku melakukan hal yang sama. Tak lama kemudian W memuncratkan cairan putihnya di BH mamah, disusul oleh cairan AS yang terlihat lebih banyak dari W, aku.? masih bingung harus apa, AS mulai berinisiatif bantu kasih CD mamahku yang belepotan pejuh AS, baru ku pegang CD mamah terlihat sekali Kontilku bergerak menanjak, masih dengan inisiatif AS menyentuh pentil kecilku dan “arghh” tak tahan rangsangannya ku keluarkan cairan putih pertama ku muncrat kemana-mana, bahkan 2 temanku sempat menghindar karena arahnya gak terukur. Setelah kejadian ini kita berpakaian dan ketawa ketawa karena kepolosan ku yang harus diberi pelajaran mengocok!! haha.. Semua ini berlangsung setiap hari, bahkan dikondisi kondisi tertentu aku pernah coli dikamar mamahku waktu tidur, sampai kadang kebingungan bersihin muncratan pejuhku. Lebih dari setahun rasanya mamah selalu menjadi bahan menyalurkan birahi ku dulu, berkali-kali aku melihat meki mamah dari dekat waktu tidur, berkali-kali kucium wanginya kemaluan mamah, tapi untuk berbuat lebih tak sampai hati kuperbuat. Tahun ke 4 hidup dikampung, waktu itu sekolahku baru beberapa bulan di bangku SMK, tiba-tiba cara berpakaian mamah berubah, setiap hari ku lihat mamah menggunakan kerudung besar, dan mamah juga mulai mengajakku kembali sekolah di kota namun kutolak karena memang nanggung sebentar lagi, 2 tahun lagi selesai kok. Kurang lebihnya 2 bulan setelah ajakan mamah kembali ke kota ternyata benar, aku ditinggal di kampung dengan kakek nenek namun dibelikan motor sebagai pengganti kekecewaan ku. 2 tahun ku jalani sekolahku lebih ekstrim karena manajemen uangku gak baik,
sampai harus dibantu dengan cari uang kadang ngojek kadang nyawah namun semuanya berhasil dilalui tanpa kendala apapun dan bisa lulus dalam kategori juara umum sekolah. 5 tahun kelulusan ku, atau 7 tahun kepulangan mamah ku ke kota ternyata baru gue tau ada cerita dibalik semuanya. Semua bermula dari niat teman ku AS menggagahi mamah, tersusun lah rencana rapih disekitar bulan agustus 2007, waktu itu awal bulan puasa. 18.30 AS mulai memantau dan menghitung isi dalam rumahku, satu persatu semuanya berangkat terawih sampai dipastikan mamahku tinggal sendiri, mulailah AS yang sudah dalam mode ninja sarung mendekati rumah dan menurunkan meteran listrik rumahku dan bersembunyi, tak lama mamah keluar dan coba meraih meteran dekat pintu dapur, tak berselang lama keluarlah AS dengan segera dia mengunci tangan mamah dari belakang dan mengarahkannya berbalik arah berputar ke arah bale depan meteran. Dipaksanya badan mamah bungkuk dan satu tangannya menekan kepala mamah dibantal yang memang selalu ada dibale. Rasanya mamah berontak pun sia sia, posisnya tak diuntungkan, sekalipun tangan dikepalanya sekarang dilepaspun tak bisa dia berbuat banyak, bahkan teriakan pun tak berarti karena bantal dimukanya, mulai kasar mamah merasakan perlakuan AS mencoba menurunkan CD mamah, tak lama dihajarnya Lubang memeknya, walaupun susah rasanya tetap dipaksanya kontil AS menusuk mekinya, setelah semuanya masuk digoyangnya mamahku, tak butuh banyak goyangan semuanya berubah, sang ninja sarung pun mulai pede dengan aksinya, mamah sudah terlihat lepas kendali dan mengimbangi goyangan AS, memang kurang ajar rasanya temanku dengan sangat pedenya membisikan pertanyaan konyol ke mamah yang dibalas dengan degup kaget mamah karena mengenali suaranya. Mamah coba menoleh kebelakang kearah pemerkosa ini namun memang mukanya tertutup sarung, mereka saling pandang dan AS mulai mengenalkan dirinya sekaligus membuka sarungnya, semua terhenti sesaat terlihat berlinang air mata mamah menerima kondisi ini. Tapi sayang semua kesedihan cuma sesaat, cuma butuh goyangan sedikit dan air mata berubah menjadi erangan kenikmatan.. Semakin terlihat mamah menikmati, semakin besar kepalanya si AS meledek mamah dengan pertanyaan konyol “lanjut jangan mah”, “huum, hmm iyaa hmmm” mamah cuma bisa bertahan menerima sodokan sodokan AS, bahkan mamah tak peduli semuanya terjadi didepan rumahnya, makin lama aksinya makin habis pakaian yang digunakan mamah, CD entah kemana daster sudah dilempar keatas bale BH dilemparnya pula. Cukup lama mereka bermain didepan, sampai waktunya AS memuncratkan pejuhnya dipunggung mamah, mamah cuma pasrah dengan perlakuannya, bahkan digendongnya mamah ke dalam ruang tamu depan TV, ditidurkannya mamah celentang pasrah namun mamah tak berani melihat kedepan, mamah buang muka kearah kanan dan “ughhh” erangan mamah merasakan kontil AS yang baru saja muncrat masih kuat beraksi, bathin mamah terus menolaknya namun terlihat tunuhnya menghianati dirinya. Akhirnya mamah memulai aksinya, bertukarlah posisi mamah diatas, terlihat di ubin tempat awal mamah direbahkan keringat bercampur pejuhnya berececeran. Mamah menggila, mamah mengejang lemas dan harus terjatuh didada AS, ciuman pertama akhirnya terbuka, dilumatnya bibir AS rakus sembari berganti posisinya diputarnya mamah kembali dibawah, selang beberapa saat terlihat AS mengeluarkan kontilnya ke perut dan dipeluknya erat mamah, AS mengerang keras disambut pelukan mamah yang makin erat. 2x digagahi, mereka tak ada yang berani membuka pertanyaan, lucunya mereka dipaksa diam dalam pelukan, bahkan ketika AS berguling rebahan disamping mamah semua masih terdiam satu sama lain. Sampai pada pukul 20.30 AS menyadari waktunya dia pergi, ditinggalnya mamah yang tertidur di ruang tamu dengan posisi telanjang dipenuhi keringat dan pejuh AS. Tak berselang lama kakeku melihat kondisi mamah yang seperti ini dan tergoda, dibukanya celana dan diarahkannya kontilnya ke arah memek mamah, mamah mengerang dan terkaget dengan perbedaanya sembari dilihatnya dugggg hatinya lagi lagi terpukul dengan apa yang dilihatnya, mertuanya sedang mencoba menyalurkan hasratnya, terlihat mamah jijik dengan manusia keriput didepannya sedang menikmatinya, air matanya keluar menetes namun eranganya terlihat kontras dengan matanya, belum selesai kakek dengan aksinya nenek harus memergoki kakeku dan melaporkan ke perangkat desa, beberapa orang datang kerumahku dan benar sekali kakek sedang asik menunggangi mamah. Kakek diteriaki dan menoleh, terlihat bengong namun kontilnya belum terlepas dari memeknya, berbagai pertanyaan dilontarkan waktu itu, mamah hanya bisa menangis. Dibawanya mereka ke desa dan disidang, kakek mengaku menemukan mamah pingsan telanjang dan tergoda, mamah ditanya diam, sampai mamah berkata semuanya kita lupakan dan kasus ini harus ditutup dan “gue” tak boleh tau. Setelah kejadian ini mamah berkerudung, mamah berkerudung setiap hari karena hal yang bahkan waktu itu aku tak menyangkanya. Dia berkerudung keluar rumah supaya bisa keluar dengan AS dan ketika sudah diluar mamah menggunakan cadar, bagiku waktu itu, teman ku AS memacari ukhti bercadar itu keren, bagiku sekarang mamah bertekuk lutut di kontil AS. Gilanya lagi, gue pernah menjaga pintu kamar rumah AS ketika mereka bersenggama, mamah tergila gila sama kontil AS. Namun dirumah.? mamah terlihat jijik dengan kakek dan enggan melihat wajahnya. Kurang lebihnya 2 bulan mamah berkerudung, tak terpikir oleh mamah untuk kembali ke kota sampai dimana tersebar kabar mamah yang sebenarnya menikmati waktu diperkosa kakek, mamah mendesah kenikmatan. Sumbernya.? siapa lagi… kakekku… ditambah kakekku mulai berani berlaku tak senonoh ke mamah, dari menawarkan kontilnya sampe menggoda mamah dengan waktu itu aja keenakan. Hal ini yang memutuskan mamah kembali kekota meninggalkan ku di kampung meneruskan sekolahku. Mamah benar tergila gila dengan AS, bahkan setelah selesainya sekolah ku dan kembalinya aku kekota kunjungan kunjungan AS ke rumah ku ternyata bermaksud menengok lubang mamahku. Mamah benar benar terlihat gila dipelukan AS, semuanya ini diceritakan AS setelah 7 tahun menggagahi mamahku. Aku.? Aku sebagai penonton aksi mereka lewat laptop AS dan bahkan setelah AS cerita semuanya kurasa mamah makin berani masuk kamarku diwaktu AS menginap, mereka bersenggama dikamarku seolah tak peduli aku bangun dan mergoki mereka. Sampai saat ini kadang mamah menanyai kabar AS “ah basa basi” pikirku….