Desahan tidak tahan

Dengan rasa suntuk dan sendirian dirumah, rasanya bete sekali aku browsing untuk pemutaran film di bioskop kebetulan film yang aku tunggu ditayangkan pukul 1 siang, maka aku putuskan untuk pergi ke bioskop sendirian, Nama aku Aufa sebelum berangkat aku bercermin dikamar dengan pakaian tengtop dan tonjolan payudaranya yang lumayan besar, rok mini yang ketat memperlihatkan kulit yang mulus dan bersih langsung berangkat menuju ke bioskop.

Di dalam ruang teater , susananya cukup penuh , karena ini adalah pemutaran perdana alias premiere.
Aufa menempati tempat duduknya , dan sementara film belum mulai diputar , pikiran Aufa melayang , memikirkan tentang mantannya dan masa masa indah dulu.

“maaf…permisi mbak …numpang lewat…….” sebuah suara mengaggetkan Aufa.

seorang pria tampan tampak tersenyum pada Aufa , tatapan pria itu menimbulkan perasaan aneh pada diri Aufa.

“ooh..ya ..maaf…” kata Aufa tersadar dan memberi jalan untuk pria itu lewat, dan ternyata pria itu duduk tepat disebelahnya.

setelah duduk pria itu kembali menatap Aufa,, tersenyum dan mengucapkan terima kasih, perasaan aneh pada diri Aufa kembali muncul, entah apa…. Aufa tak mau terlalu ambil pusing , film sudah dimulai.

 

Film sudah berjalan setengahnya , saat Aufa merasakan ada yg menyentuh lengannya, ia menoleh dan melihat pria itu sedang mengelus elus lengan Aufa tapi tatapan matanya tetap pada layar.
Aufa bisa saja marah dan memaki maki pria kurang ajar itu , namun entah mengapa ia membiarkan pria itu mengelus elus lengannya.

merasa tak ada penolakan dari Aufa , pria itu terus mengelus elus lengan Aufa, sambbil terus menatap pada layar.

Aufa sendiri hanya terdiam nafasnya seolah terhenti , ia tak bisa ( atau tak mau) menolak perlakuan pria itu , ia malah memejamkan mata seolah menikmati sentuhan demi sentuhan yg dilakukan oleh pria disebelahnya. Getaran getaran di tubuhnya terasa semakin kuat.

Aufa segera membuka mata dan tubuhnya bagai kena sengatan listrik saat ia merasakan tangan pria itu melewati lengannya dan menyentuh buah dadanya, awalnya hanya sentuhan sentuhan kecil , namun ketika kembali tak ada reaksi penolakan dari Aufa , sentuhan pria ini berubah menjadi remasan remasan yg membangkitkan bbirahi Aufa.

Dengan sedikit takut Aufa meoleh ke penonton di sebelahnya , ternyata org itu serius menonton.

Pria asing itu terus menerus meremas buah dada Aufa, menyebabkab puting Aufa perlahan mengeras tanda Aufa sudah sangat terangsang.

Pria itu sepertinya tahu hal itu , maka dengan berani tangannya menelusup masuk ke balik tank top Aufa dan menyentuh langsung buah dada itu.

tiba tiba handphone penonton disebelah berbunyi , membuat pria itu dengan segera menarik tangannya dan duduk manis seolah tak ada apa apa.

Aufa sendiri masih bingung apa yg terjadi , ia sama sekali tak kenal pria ini tapi …kenapa ia membiarkan pria itu berbuat kurang ajar padanya , membiarkan menyentuh tubuhnya , bahkan saat ini birahi Aufa semakin naik dan berharap pria ini kembali menyentuhnya.

Setelah beberapa menit , Aufa merasakan ada yag menelusup masuk ke balik rok pendeknya, mengelus elus paha mulusnya.

Aufa hanya menarik nafas panjang sambil menatap pria itu, dan seperti sebelumnya sambil menyentuh Aufa pandangan pria itu masih terarah pada layar.

Aufa mengerang tertahan saat sentuhan pria itu tiba di bagian sensitifnya , jari jari pria itu bergerak menggelitik dengan gerakan putaran, tanpa sadar Aufa semakin melebarkan kakinya.

Aufa semakin terangsang dengan sentuhan erotis pria itu , vaginanya sudah mulai basah.

bahkan dalam diri Aufa ingin membalas perlakuan pria itu , dan menyetuh penisnya , ia seolah ingin penis pria itu masuk ke mulutnya.

 

Aufa memandang pria itu , yg ternyata juga sedang memandangi Aufa.
Mereka berdua saling berpandangan cukup lama , sampai akhirnya pria itu tersenyum dan bangkit sambil menarik tangan Aufa unutk ikut dengannya , Aufa sendiri dengan patuh ikut dengannya.

Dengan berdebar debar penuh gairah , Aufa mengikuti pria itu dan masuk ke toilet wanita, saat itu toilet sedang kosong.

Setelah mengunci pintu , mereka berciuman dengan ganasnya seolah mereka sepasang kekasih yg telah lama tidak bertemu.

Pria itu menarik pinggang Aufa dan merangkul erat tubuh molek gadis itu , Aufa bisa merasakan tonjolan penis pria itu menyentuhnya.

Ciuman mereka semakin ganas , lidah merak saling menyapu , pandangan mata mereka memancarkan gairah yg tak tertahankan.

Sambil terus berciuman, tangan pria itu beraksi di balik tank top Aufa , dan meremas remas nya sedikit keras, sampai akhirnya pria itu melepas tank top itu.

Pria itu menggemgam bulatan buah dada Aufa, menurunkan kepalanya dan mulai menjliati buah dada yg indah itu.

Ia menjilati puting Aufa dengan ujung lidah , meniupnya pelan , membuat Aufa bergidik dan geli, dilanjutkan dengan mengulum dan menyedot buah dada itu , lidahnya bergerak gerak memutar , membuat Aufa merintih nikmat , meresapi sensasi sensual ini.

Aufa kemudian menurunkan tubuhnya membuka kancing celana pria itu dan menurunkannya.

Pria itu hanya tersenyum menatap Aufa , saat Aufa juga menurunkan celana dalam yg mengurung penisnya.

Tak membuang waktu , Aufa menggengam penis itu ,menjliati dan mengulumnya sehingga makin mengeras.

Aufa bisa merasakan denyutan penis itu saat beraksi dengan jilatannya. Ujung kepala penis itu Aufa jilati memutar dengan lidahnya lalu kemudian dikulumnya beberapa saat dan diulang kembali, terus sampai Aufa semakin kuat menyedotnya.

nafas pria itu terdengar semakin berat menahan birahi.

Denyutan penis itu dirasakan Aufa semakin kentara saat tak lama kemudian memuntahkan isinya , langsung masuk ke tenggorokan Aufa.

Semburan spermanya ternyata cukup banyak ,Aufa tak mampu menelan semuanya , sebagian menetes diantara bibirnya yg manis. tanpa merasa jijik Aufa menelan cairan asin itu dan menjilati sisa sia yg menempel di penis pria itu.

“giliran saya…” kata pria itu samil mendorong Aufa ke dinding.

Pria itu melepaskan rok mini Aufa dan tentu saja bersama dalamannya.

Pria itu menciumi pangkal paha Aufa , menjilatinya , memainkan lidahnya di bibir vagina dan clitnya membuat Aufa tersiksa oleh kenikmatan.

 

Jilatan lembut pria itu diselingi dengan sedotan sedotan yg membuat Aufa makin menggelinjang tak tertahankan, mengetahui Aufa sudah terangsang tak tertahankan. pria itu berdiri dan tanpa basi basi langsung menusuk vagina itu dengan penisnya.

“aaaauhhhhhwhw….” Aufa mengerang saat penis itu menerobos masuk ,untuk memudahkan pria itu menagngkat kedua kaki Aufa dan kemudian mulai mendorong dorong keras penisnya masuk semakin dalam.
Aufa tak bisa menahan erangannnya , mulutnya terus merintih dan mengerang menikmati serangan demi serangan.

tiba tiba si pria mencabut kembali penisnya , membalikan tubuh Aufa , sedikit dibungkukkan dan menembusnya kembali dari belakang.
Aufa kemudian menyadari dalam posisi seperti ini , ia tak mungkin mencapai orgasme , maka ia memaksa pria itu mencabut kembli penisnya , medorongnya duduk di toilet, dan Aufa naik ke atasnya.
Aufa mencari posisi yg tepat ,, hingga penis pria itu kembali menembusnya .

posisi seperti itu ternyata menguntungkan juga bbagi pria itu , ia bbisa meremas buah dada yg menggemaskan itu . setiap Aufa bergerak buah dadanya turut bergoyang menggoda.
Butuh waktu yg agak lama sampai akhirnya mereka mencapai puncak dari kenikmatan permainan mereka.

Setelah puas mereka kembali berpakaian dan secara terpisah kembali ke tempat duduk masing masing ,
dan saat film usai . si pria asing itu tersenyum pada Aufa dan menjatuhkan sebuah kartu nama pada pangkuan Aufa.