FANTASY – Dunia Abnormal Another Story

Selamat datang para agan – agan dan para suhu semua di cerita ane. Agan dan suhu semua yang pernah ketemu ane di forum ini. Ane dulu pernah posting modifikasi cerita dari salah satu suhu di sini yang berjudul “Perzinahan Istriku” yang sayangnya macet karena memang kebiasaan ane yang suka prokrastinasi.
Ane memohon maaf sebesar – besarnya untuk itu

Beberapa waktu lalu ane mulai baca lagi cerita – cerita menarik di forum tercinta kita ini yang makin lama makin banyak, bervariasi dan banyak yang bagus.

Ane merasa bangga bisa jadi bagian dari komunitas yang banyak berisi orang – orang produktif nan kreatif

Untuk itu izinkan nubi membagikan sebuah karya cerita ketikan sendiri yang terinspirasi dari karya suhu @bajingancere yang berjudul “Dunia Abnormal”

Terima kasih suhu sudah mempelopori genre Freeuse kalo di BF mungkin ane bakalan pake tag (freeuse) untuk kedepannya supaya mudah mengidentifikasi model cerita seperti ini.

Special thanks juga untuk suhu @mainputing sudah memberikan ane inspirasi juga dan sudi berbagi ilmu menulis sama nubi
. Kalau suhu sempet membaca karya nubi ini mohon sempatkanlah memberi kritik dan saran
Tanpa berlama – lama lagi cekicroot dan selamat membaca
Indeks Cerita Update1 Update2 Update3
Update4 Update5
Hari Pertama Masuk Kerja​

Seneng sekali rasanya hari ini adalah hari pertama aku masuk kerja setelah 2 tahun menganggur. Dua tahun anjir telingaku sampai kenyang disindir terus sama kedua orang tuaku. Namaku Bagus dan usiaku 23 tahun. Selama dua tahun tanpa pekerjaan aku hanya sibuk nongkrong dan latihan band sembari berusaha tampil disana – sini berharap nasib bisa berubah dengan menekuni musik. Tapi aku salah, dunia hiburan gak semudah itu dimasuki dan kalaupun sudah masuk bakalan makin susah bertahan dengan segala dinamikanya. Ibuku yang tiap hari menyindir dan mendorongku buat cari kerja akhirnya bikin aku mikir juga karena setiap perkataannya bener. Dan setelah dapat informasi lowongan dari salah satu kerabatku aku memberanikan diri melamar kerjaan di sana.
Tulisan spanduk terpampang jelas di depan ruko itu “KSP Terang Benderang” tanpa pengalaman tentang dunia keuangan bisa – bisanya aku keterima kerja di koperasi. Yasudahlah dicoba dulu “Selamat pagi mbak” sapaku kepada beberapa karyawati di sana. Dengan mereka aku akan bekerja mulai hari ini. “Pagi mas, duduk dulu silahkan” aku dipersilahkan duduk di meja di belakang counter. Kantornya gak terlalu gede, ukurannya Cuma sekitar 5×5 meter dengan meja counter gede terbuat dari kayu khas kantor2 keuangan jadul. Waktu itu tahun 2016 jadi kantor dengan model seperti ini sudah termasuk jadul. Di kantor sudah standby 3 orang karyawati. Mbak Mega yang paling senior usianya 30 tahun. Badannya gemuk tapi gak terlalu tinggi Cuma 160cm. Toketnya gede banget ukuran cupnya E menurut perkiraanku kuperhatikan putingnya berwarna cokelat agak tua kelihatan dari seragam kantor mereka mereka yang berwarna hijau tosca dengan bagian dada yang bolong buat lubang toket sehingga toket mereka kelihatan full dari luar. Memeknya juga ada jembutnya tapi tipis dengan labia mayora berwarna agak gelap. Mbak Mega ini wajahnya cantik tapi dengan ekspresi agak judes. Rahangnya lumayan lancip khas Wanita asia dengan hidung yang agak mancung dan bibir tipis juga berkulit sawo matang. Celana seragamnya crotchless jadi bagian tengahnya juga berlubang memperlihatkan memek mereka secara jelas. Karyawati kedua bernama mbak Ririn, usianya sekitar 26 tahun dan punya 1 anak. Wajahnya biasa aja dengan bibir sexy berwarna cokelat agak gelap. Toketnya gak segede punya mbak Mega tapi lebih bulat dengan puting berwarna lebih gelap. Maklum udah punya anak dan udah menyusui soalnya. Memeknya yang beda, jembutnya dicukur habis dan warnyanya kurang lebih sama kayak punya mbak Mega. Orangnya supel dan suka ngobrol. Karyawati ketiga Namanya Erin dia yang paling muda. Usianya baru 19 tahun, baru lulus tahun ini dia. Badannya paling kecil dan tingginya 5 cm lebih pendek dariku yang 165cm. Wajahnya biasa aja gak cantik tapi dibilang jelek juga gak bisa. Kulitnya sawo matang khas wanita jawa dengan badan kurus 45kg lah kira – kira. Toketnya kecil cupnya pasti A gak salah lagi. Memeknya juga kelihatan berbulu tapi tipis. Aku gak sempet memperhatikan sih warna memeknya apa. Mbak Ririn dan Erin pake jilbab sedangkan Mbak mega sendiri yang gak pake. Mbak Ririn mempersilahkan aku duduk sembari menunggu pak Didik pimpinan koperasi. Beliau datang pukul 10 biasanya. Pimpinan bebas lah mau datang jam berapa juga. “Duduk dulu mas, tasnya ditaruh di bawah meja counter saja. Mau kenyot susuku?” Dia menyodorkan susunya tepat di depan wajahku yang tentu bikin aku mupeng tapi aku jaim saja dulu. Kutolak halus “makasih mbak nanti saja deh. Aku hari ini jobdesknya ngapain aja ya?” Dia menjelaskan jobdeskku, aku di sini tugasnya menagih nasabah yang telat bayar angsuran. Waduh debt collector jadinya. “Iya mas kamu nanti nagih nasabah yang telat ke rumahnya. Tapi gak hari ini karena kamu belajar dulu system kerja koperasi di kantor dulu beberapa hari baru nanti terjun ke lapangan” Aku mengangguk – angguk saja. Lalu dia menyerahkan beberapa lembar pejanjian kredit untuk kupelajari dan kupahami. “ini mas dibaca – baca ya supaya kamu mengerti system kredit pinjaman di sini seperti apa. BTW kontolmu seberapa mas? Itu kok udah ngaceng. Dicopot aja celananya biar gak sesek kontolnya nanti biar aku sepong” Kuturuti saja sarannya dan kucopot celana dan cdku. Seketika mbak Ririn kagum dengan kontolku yang ngaceng. “Wah gede dan Panjang ya. Gedean punya kamu lo daripada punya suamiku” Pujinya yang bikin aku agak malu. Mbak Mega sama Erin sampai ikutan menoleh karena kepo dan mereka juga kelihatan agak kaget. Aku agak malu dipuji seperti itu “Cuma 18cm kok mbak hehe. Ukuran standard ini temen2ku malah banyak yang lebih panjang dan gede” masih dengan tatapan penuh kekaguman Mbak Ririn lalu jongkok di depanku dan dipegang – peganglah si jagoan andalanku ini. “Duh berurat juga bagus bantuknya. Akhirnya ada yang kontolnya gede di kantor sini. Bosen sama kontol Pak Didik terus udah ukurannya kecil, cepet keluar, pejuhnya gak enak pula” Pak Didik ini udah tua sih aku taksir usianya sekitar hamper 60 tahun kalua dilihat dari pertemuan kami waktu interview tempo hari. Tiba – tiba kontolku dijilatin sama Mbak Ririn sampai basah semua. Dimulai dari bagian depan dijilatin naik turun, terus bagian sampingnya juga naik turun, tak lupa kantungnya dijilatin kayak permen lollipop dan disedot – sedot enak banget rasanya. Lalu lanjut deh diemut tapi kepalanya dulu. Diemutnya kaya anak kecil ngemut lollipop dan ini pertama kalinya bagiku diemut model gini. Kalo di rumah yang sering ngemut ya cuma ibu itupun gak seenak ini maklum lah ya ibuku udah tua udah 50 tahun lebih usianya. Jadi kemampuan ngemut kontolnya udah gak kayak dulu masih muda. Aku juga kadang disepong sama temen – temen cewekku yang kukenal dari komunitas anime tapi sama aja, sepongan mereka ga seenak Mbak Ririn. Faktor pengalaman kali ya. Sepongannya beda banget. Yang kurasakan cuma bibir sama lidahnya doang ga kena gigi sama sekali dan itu baru kepala kontolku aja yang diemut belum keseluruhan batangnya. Sekitar semenit Mbak Ririn ngemut kepala kontolku, lalu emutanya mulai agak dalam dan kepalanya naik turun. “Ahhh mbak uenak tenan emutanmu” Pujiku dengan jujur ya karena memang enak banget. *plop! Dilepasnya sebentar kontolku sambal dikocok pakai tangan kanan. “Iya kah? Baru kamu lo yang bilang seponganku enak. Suamiku malah bilang gak enak katanya” lalu lanjut nyepong kontolku lagi. Kepalanya naik turun dengan irama yang teratur dan tempo yang naik sedikit demi sedikit. Liurnya juga banyak banget sampe membasahi selangkanganku. “Kok bisa suamimu bilang gak enak toh mbak padahal uenak tenan ini gak kena gigi pula. Ahhhh aku mau keluar mbak ahhh AHHHHH” Mbak Ririn gak mempedulikan eranganku yang agak keras pagi itu dan lempeng saja nyepong sampai akhirnya “Crooot croot crot crot crotttt” Lima tembakan pejuh kuberikan di dalam mulut Mbak Ririn. Itupun kelar nyepong gak langsung dilepas mulutnyadia. Dia sedot – sedot dulu sampe puas, mungkin gak rela kalua ada sisa peju di lubang kontolku kali yah. Setelah lepas mulutnya dari kontolku, kukida pejuhku bakalan ditelan ternyata nggak. Dilepehnya di piring kecil. “Wah banyat juga Gus, ini kamu ejakulasi yang petama di hari ini ya? Gus kamu pernah ngentot belum” Aku bingung mau jawabnya, jujur aku masih belum pernah ngentot walau punya beberapa temen cewek juga. Tapi aku belum pernah paling mentok disepong atau boob job. “Anu… belum mbak. Aku paling banter disepong atau boob job aja. Kalau di rumah ya disepong ibuku. Kalau di luar sama temen komunitas yang cewek” Mbak Ririn ekspresinya agak kaget gitu, alis matanya miring sebelah tanda skeptis. “Lha yang bener gus? Kamu diusia segini masih perjaka?” Jarang ada cowok usia di atas 20 tahun yang masih perjaka. Hamper semua dari mereka pernah ngentot, bahkan sewaktu kontol mereka kering lukanya paska sunat langsung dipake ngentot. Ntah sama ibunya, saudarinya atau temen dan pacarnya. Ya termasuk aku juga ini yang jenis langka, di usia segini masih perjaka, kontolku belum pernah masuk ke lubang surgawi siapapun anal apa lagi. “Hehe iya mbak belum pernah sama siapapun juga. Dulu waktu sudah sunat juga gak pernah langsung ngentot. Aku dulu gak terlalu pinter bersosialisasi mbak makanya temenku dikit sampai aku lulus sekolah” Mereka bertiga kayak kaget gitu sambil menatap satu sama lain dengan ekspresi gak percaya. “Untng gak langsung aku telen ini pejuh. Mbak Mega, Erin mau gak?” Tawarnya kepada para rekan kerja kami itu. Mereka excited setelah mendengar ceritaku tadi. Mbak Mega dan Erin segera mengambil sendok plastik dan minta sedikit pejuhku tadi dari piringnya Mbak Ririn. Lha, buat apa pikirku. Taunya setelah dibagi rata Mbak Ririn sama Erin meratakan pejuku di wajah mereka seolah pakai serum wajah. Sedangkan mbak mega langsung dimakan dan ditelan habis. Mereka bilang pejuh perjaka bagus buat wajah dan nurunin berat badan kalo diminum. “Mitos itu mbak hahaha” ledekku. Ya iya lah kalo mau kulit wajah bagus ya perawatan, makan buah dan sayur yang rutin. Kalo mau berat badan turun ya ngentot dan olah raga. Mana ada pejuh perjaka bisa bikin mereka kinclong dan kurusan. Mbak Ririn menyanggah dan tetap pada kepercayaannya. “yee beneran aku kalo punya keluarga yang baru sunat langsung kuminta pejuhnya tuh buat wajah aku. Khasiatnya kerasa banget gus” Ya silahkan kalua mau percaya sih bagiku itu tetaplah mitos saja. Hari pertamaku kerja berjalan lancar dan saja. Jam 10 Pak Didik datang. Aku dijelaskan jobdeskku di kantor ini, lalu disuruh belajar soal sistem kredit di sini mulai perjanjian kredit, semua persyaratan dan system angsurannya. Hari itu kempali kontolku diperas 2 kali lagi. Waktu makan siang disepong dan dapet boob job dari Mbak Mega, bisa ngerasain susunya yang gede juga aku. Dan sore sebelum pulang dapet lagi disepong sama Erin. Buat bahan pembelajaran juga sama dia kata mereka. Soalnya Erin itu gak begitu bisa nyepong. Kerasa dari cara dia ngemut lidahnya belum lihai dan sering kena gigi juga. Jam 4 sore kupakai lagi CD sama celanaku setelah seharian bottomless di kantor tebar pejuh sana – sini.​