Hancurnya mahkota calon istriku
dengan betis yang ramping. Dada Venny tak terlalu besar, tapi
sesuai dengan bentuk tubuhnya yang ramping. Dengan rambut
sebahu yang selalu di biarkan terurai lurus.
Bulan depan kami akan menikah, umur Venny 23 tahun dan
Aku 25 tahun, yah kita memenag masih muda, tapi papa Venny
sudah mau cepat punya cucu.
Ketika aku tiba di rumah Venny, rumahnya sepi. Karena papa
dan mamanya sedang ke bogor, dan si embok pun di bawa,
buat membersihkan Villanya di bogor. Itulah sebabnya aku
harus datang ke sini, lebih cepat, dan aku berencana untuk
menginap. Aku sudah beberapa kali menginap di rumah Venny.
Tentu saja tidak tidur sekamar.
Rumah Venny cukup besar, ada beberapa kamar kosong. yah
Venny adalah anak tunggal. Jadi ada banyak kamar kosong.
Rencananya pun, papa Venny memintaku untuk tinggal di sini,
setelah Aku menikah nanti. Dia takut tambah kesepian kalau
Venny ku bawa pergi nanti.
Setelah bertemu tunanganKu itu, aku memeluknya, dan
mencium keningnya Mesra “kamu lama amat sih, aku kan
takut sendirian..” kata Venny manja.Aku tersenyum lalu duduk
di sofa kulit yang mewah, di ruang tengah. Aku mencium bibir
Venny dan berkata “takut apa sih, banyak satpam di depan…
mana mungkin ada perampok berani ke sini!”.
Tetapi sungguh nasib jelek, ketika saya baru saja
menyelesaikan perkataan saya, tiba tiba masuklah 5 pemuda
berwajah sangar ,ke rumah Venny secara mendadak. Dua
orang di antaranya mendekati saya. “wah, ada Sancai dan
Taumingse lagi pacaran.. “kata seorang yang berperut buncit.
Temannya yang gondrong, tertawa “ha..ha..haa.. Sancainya
sexy sekali!.”.
“Hei mau apa kalian! “kataKu. “RAMPOK..RAMPOKKK!” aku
menjerit keras keras..Tapi mereka segera mengeroyokKu.
Dengan lingis mereka memukulku. Dan ketika kena satu
pukulan keras, di pelipisKu aku terjungkal tak berdaya. Dengan
kepalaku yang kunang kunang, lalu mereka mengikatku dan
menyumpal mulutku pakai lap meja.
Satu orang yang botak dari mereka memeluk Venny dari
belakang, memegang tangan Venny dan membekap mulutnya.
Botak berkata “eh, si Sancai ini boleh juga, gimana kalau kita
entot dulu!”. Dia mengoyang pantatnya di belakang pantat
Venny yang memakai rok mini.
Aku meronta berusaha melepaskan ikatan tanganKu, tapi apa
daya, Aku hanya bisa melihat calon istriku di lecehkan.
Lalu gendut berkata “yah..boleh juga, Sancai ini nafsuin banget
yah..”.
Tangannya meraba paha mulus Venny, dan mengangkat rok
mininya hingga celana dalamnya, terlihat. Venny meronta, tapi
si botak menjambak rambut Venny.
Air mata Venny mulai berderai.
Yang lain tertawa tawa. dan bersorak “yah,
mainkan..mainkan!”.
“Ufffhhhh! enggg!ehuufff!” terdengar erangan Venny, yang
mulutnya di bekap siBotak. Lalu Gendut, melepas tangan siBotak,
dari mulut Venny. Nafas Venny tersengal sengal. “tolong..
jangan.. perkosa saya..ambil semuanya harta saya.. tapi jangan
perkosa saya..tolong!” mohon Venny.
SiGendut tertawa “ha.. ha! ha.. gua pasti ambil semua harta eloe,
tapi gua juga mau memek eloe..mau tau gak eloe, gua paling
doyan memek amoy-amoy..kayak eloe!”.
Venny merinding mendengar kata kata gendut. “Ampun Bang..
jangan.. kasihan saya..”. Lalu sigendut mengeluarkan celuritnya,
di dekatkan ke lehernya.
“elo pilih di entot atau di bunuh..” kata sigendut. Venny pucat
pasi. Wajah putihnya makin menjadi putih.
“jangan..jangan bunuh saya..tolong Bang ampun!” kata Venny.
SiGendut tertawa, dan yang lain pun ikut tertawa. “baiklah, eloe
gua gak bunuh, tapi eloe turutin guah aja..eleo gua entot..” kata
Sigendut. Venny menangis tersedu sedu.
Si Gendut lalu jongkok, dan mengangkat rok mini Venny. Lalu
dia menciumi selangkangan celana dalam Venny. Venny
meronta, tapi siGondrong segera memempelkan belatinya ke
leher Venny. Belati mengkilap itu terasa sangat dingin di leher
Venny, menyebarkan rasa takut di diri Venny, yang tanpa sadar
membuat Venny pipis karena ketakutan. Air pipisnya yang
kekuningan merembes keluar melalui celana dalam putihnya.
“wah belom di apa apain udah keluar nih amoy.. bikin peler gua
mengkeret..” kata siGendut. Yang lain pun tertawa. Tanpa
merasa jijik dengan pipis Venny, siGendut segera menciumi
selangkangan celana dalam Venny yang basah oleh pipisnya.
Lidah sigendut juga terlihat menyapu selangkanan celana dalam
Venny.
Teman temannya melihatnya, dengan sorot mata yang sangat
bernafsu. Lalu sigendut berdiri lagi. “eh Botak lepasin dia, sana
elo duduk di sofa, gua mau entot elo di sofa..”
Begitu Botak melepaskannya, Venny lalu berusaha lari, ke arah
pintu. Tapi seorang yang bertampang Ambon, langsung
mencegatnya, dan menapar pipinya.
Venny terjengkang jatuh. Si Ambon langsung menariknya dan
mendudukan di sofa.
“eh..siapa suruh elo lari..” bentak si Ambon. dan “Plak..”
sebuah tamparan di terima Venny lagi
“Ammpunn.. jangan pukul..jangan!” jerit Venny sambil
memegang pipi mulusnya.
Sementara siBotak, berdiri di belakang sofa, menjaga Venny
supaya tak macam macam. Dan Si Ambon menyusul berdiri di
belakang.
SiGendut tertawa “ha.. ha.. ha.. makanya elo jangan nakal..moy..
“. Dan siGendut membuka paksa t-shirtnya. Venny diam pasrah.
Lalu dengan karas melepas Bh yang di gunakan Venny. Venny
segera menutup buah dadanya dengan tangannya.
Tapi kembali siGendut, menjambak rambutnya dan menarikanya
“siapa suruh eleo tutupin tete eloe..” bentaknya. Venny
mengeram sakit, dan mau tak mau, pasrah melepas tangannya
dan mempertontonkan buah dadanya itu. “wah, bagus sekali
tete elo, pentilnya juga kecil!” lalu siGendut itu dengan nafsu
melalap buah dada Venny.
Seperti seorang bayi kelaparan, siGendut menyedot putingnya
keras keras. Tubuh Venny mengejang. Dari mulutnya merintih
kesakitan “ahhhhgg!..aghhhh!!”.
Sebelaha tangan gendut juga meremas remas buah dada
Venny dengan nafsu dan kasar. Menambah rasa sakit di tubuh
Venny. Sementara binatang binatang yang lain menontonnya
dengan nafsu. sambil mengelus ngelus selangkanganya masing
masing.
Setelah si gendut puas memainakan buah dada Venny, Dia
melepas Rok Venny. dan juga menarik paksa celana dalamnya.
Lalu mencium celana dalamnya yang.
basah oleh pipisnya tadi. “Ohh.. wangi sekali..eh elo masih
perawan engak..”, tanyanya. Venny tak menjawab. dia
membuang muka.
SiGendut lalu menatap memek Venny. Memek yang kecil,
dengan bulu bulu yang sedikit dan halus. Lalu dengan jarinya di
kuakan memeknya. Lalu sigendut menjilati Vagina perawan
Venny.
Tubuh Venny mengejang lagi. “ahh..jangann. bang.. ampun!”.
SiGendut terus menjilati vagina Venny, dan juga menyedot
nyedot klitorisnya. Venny makin menjerit. dia merasa sakit di
klitorisnya karena di sedot begitu keras.
Lalu siGendut berkata, “eh..seret cowoknya kemari, biar dia lihat
waktu gua entot pacarnya..”. Dan Aku di seret mendekat ke
sofa itu, tanpa bisa melawan sedikit pun. Dan sigendut pun
mulai melepas pakaiannya.
Si Botak protes “eh koq abang dulu sih.. saya dulu dong..kan
ide saya ” kata sibotak.
SiGendut tertawa “eh ,kan biasa urutannya, kontol gua paling
kecil, jadi gua dulu, terus si gondrong, baru eloe, si Tatto ,dan
terakhir si Ambon!”.
Penis siGendut mendekati wajah Venny. Venny membuang
muka. Tapi si botak dari belakang memutar kepala Venny ,dan
menahannya. “ayo buka mulut elo sayang!” perintah siGendut.
Venny Diam saja. Lalu penisnya di sodok sodok di mulut
Venny.
Dan mau tak mau bibir Venny terbuka paksa, lalu Penis itu
masuk kemulutnya. Dan si gendut mulai mengoyang penisnya
di mulut Venny. Venny memejamkan mata. Dia pasrah. Dan
gendut terus mengocok penisnya.
“eh..payah elo, ngak bisa ngisep..jagoan cewek kali jodo..”
katanya. Lalu dia mencabut penisnya dari mulut Venny. Dan
Venny pun meludah berkali kali. SiGendut tertawa.” ha..ha..ha..
kenapa kontol gua bau yah!”.
Bersambung . . . . .
pipinya, Dan si Gendut yang sudah nafsu sekali ,mulai
menggesekan penisnya di vagina Venny. Venny gemetar. Si
gendut mendesah desah “ohh.. memeknya licin!”.
Aku melihat penis gendut, yang dia bilang kecil. Tapi aku rasa
penisnya tak kecil benar, besarnya hampir sama dengan
penisKu. kira kira 15 cm. Aku tak bisa membayangkan berapa
besar penis si Ambon.
Tiba tiba Venny menjerit lirih “ahhggggg!. Sakittttt!. Stop!
ampun!. “. Rupanya si gendut sudah menusukkan penisnya ke
liang vagina Venny. Dan lalu memperkosanya dengan kasar.
Tubuh Venny mengejang, dia menahan sakit.
Perawannya yang
selama ini di jaga, untuk malam pertama bersamaku telah
hilang
Perih di vaginanya, dan perih di hatinya.
Gendut terus memperkosanya dengan sadis, dan tak
mempedulikan jerit kesakitan Venny. Gendut menghentak keras
keras. Dan Venny pun menjerit jerit “aghhh!sakit!ampun!.stop!
sudah!sakit!”. Jeritan Venny malah membuat Gendut tambah
nafsu. dan terus dengan bengis memperkosanya.
Sampai gendut, mengejang, dan menekan penisnya dalam
dalam, di liang vagina Venny “ahh.. memek eloe memang
enak!”.
Lalu Gendut menatap Vagina Venny. Banyak cairan putih di
liangnya yang membengkak, juga darah perawan Venny.
“wah..gua untung besar nih, dapat
perawan china..”, katanya.
Venny menangis sesugukkan. Hilang sudah kesuciannya. Aku
benar benar geram melihatnya.
“Eh, bang Gendut, sono istirahat, gantian gua..”, kata Gondrong.
Dia sudah bugil total. penisnya mengacung, penisnya lebih
besar sedikit dari si
gendut.
Dan Si gondrong yang sudah nafsu ,dan tak tahan lagi
langsung mengarahkan penisnya ke vagina Venny.
Kembali Venny menjerit lirih “aggghhhh!perihhhh! ahhh!”.
Vaginanya yang memar di hajar lagi oleh penis Gondrong.
Gondrong terlihat benar benar
nafsu.
Sambil memperkosa Venny, dia menyedot nyedot buah
dada Venny.
Tubuh Venny mengeliat, dan gemetar, karena rasa
sakit yang di deranya.
Venny terus merintih rintih “aghhh..perih!. sudah..ampun!! stop!
sudah!”.
Gondrong pun tanpa peduli menghentak hentak keras.
Tapi untung karena dia sangat bernafsu, tak lama Gondrong
menegang dan dia ejakulasi.
Kembali vagina Venny di sembur
cairan kental dari penis Gondrong.
Venny terus menangis terisak isak.
Tubuhnya di masuki penis
cowok, tanpa bisa dia menikmatinya. Tubuhnya terkadang
mengejet ,menahan sakit.
Lepas dari Gondrong, si Botak sudah siap menerkam. Tubuh
botak sudah bugil dengan penis yang mengacung sepanjang
kira kira 20 cm.
Lalu penis itu di dekatkan ke muka Venny
“jilati !cepat!”, katanya.
Venny mengeram dan menolak. Botak, menarik rambutnya.
Venny menjerit “ahhhggg!”. pada saat itu penis Botak masuk di
mulutnya. Venny meronta, dan
tangan kasar Botak segera meremas buah dada Venny
sekerasnya. “aggguuuhuuh! Uffffff!”, jerit Venny tertahan penis
Botak “.
Botak terus bergoyang, dan memeprkossa mulut Venny.
Venny
tak bisa berbuat apa apa.
Kedua tangan Botak memegang
kepalanya.
Lalu kepala Venny di
goyang maju mundur.
Sambil mengeram, seperti macan
kelaparan yang ingin memecahkan kepala mangsanya.
Venny hanya pasrah, dengan mata terpejam, kepalanya terus di
goyang oleh Botak Kaki Venny tang terlunjur terbuka terkadang
mengejang.
Setelah cukup lama, akhirnya, Botak menekan penisnya dalam
mulut Venny ,dan mendiamkannya sesaat. “aghhh!..gua
keluarrr!” dia mengeram.
Venny kemudian memuntahkan cairan sperma Botak.
“ha..ha..ha.. kenapa..peju gua pahit yah!”, kata Botak. Lalu
Botak, mengambil sisa sisa spermanya yang di muntahkan
Venny, lalu memeperkan di wajahnya.
Venny mengeliat meronta “cukup!cukup!
tolong..hentikan..kalian. bangsatt” pekiknya.
“Plaak..plaak..” Botak menamparnya keras. Venny terhuyung,
Dan menjerit “aduhhh!aduhh!. “dan kembali Venny menangis
keras.
“eh udah Botak, nanti aja elo mampusin dia, sekarang giliran
gua..”, kata Tatto.
Penjahat dengan tubuh penuh Tatto.
“Gak bisa, gua belum entotin Dia..”, kata Botak. “tapi kan eloe
udah keluar.. giliran gua dong..” balas Tatto. Mereka berdua
ribut.
Akhirnya Gendut buka suara, “Eh, Tatto biarin aja dulu, entar
juga giliran elo..”.
Sepertinya Gendut itu pimpinan mereka, lalu Tatto mengalah.
dan membiarkan Botak.
Botak tersenyum puas. Lalu Dia mulai memainkan vagina
Venny.
Dangan dua jarinya liang vaginanya di colok colok.
Venny mengejang dan menjerit
“aghhh..sakit!perih..sudah..sudahh!”.
Tapi Botak terus saja,
mencolok dan mengorek ngorek liang Venny. Liang vagina
Venny yang memerah terluka.
Venny terus mengeliat, dan menjerit lirih.
Sampai nafsu Botak
bangkit lagi, dan dia mulai memperkosa liang vagina Venny.
Tanpa ada aba aba, Botak
menyodok penisnya ,di liang vagina Venny. “AGGHHHHH!..
sakittt!. Bajingan.. !aghhh!.” Jarit Venny. Botak makin
menghentak keras keras, tanpa peduli.
Venny terus di perkosa, Tubuhnya bergetar menahan rasa
sakit. Botak pun tak hanya menghajar vaginanya. Buah dadanya
juga di remas remas dengan keras. Jerit tangis Venny, hanya
music indah, pembangkit birahi bagi Botak. Botak terus
menekan penisnya dalam dalam. Dan Jerit Venny makin
berubah menjadi jerit parau. Venny mulai kehabisan suara dan
tenaga. Botak cukup lama memperkosa, Venny. Sampai Botak
melepaskan spermanya.
Tatto sudah siap, dangan penis yang hampir sama dengan
Botak besar. Dia menatap Vagina Venny, yang memar. “Wah
,botak elo gila juga yah..memeknya jadi brantakan gara gara
elo..”, katanya. Botak cengar cengir.Venny menatap lirih sama
Tatto “ampun Bang.. saya gak kuat sakit.. jangan perkosa saya
lagi!”.
Tatto tersenyum “tenang aja, saya pelan pelan koq.. “katanya.
Lalu penisnya di gesek di klitoris Venny yang bengkak ,kerena
memar. Venny mengigit bibirnya. Dan “AGGHHH!sakitt! ampun!
sudah..Bang!. kasihani..saya..agghh!”.
Tatto mulai memperkosanya, penisnya maju mundur pelan
pelan. “Wah, memek elo udah di entot rame rame ,masih enak
juga !”, katanya. Penis itu seperti mengisi penuh ruang ruang di
dalam vagina Venny. Dan Tatto sangat menikmati gesekan
dindin liang vagina Venny.
Venny mengigit bibirnya dia diam, menahan sakit. Dan Tatto
terus memperkosanya pelan, tapi menyakitkan. Venny
mengeliat ,dan kadang kakinya yang terbuka lebar terlihat
mengejang.
Tak lama mulutnya mulai merintih lagi, tatkala Tatto mulai
bergerak cepat. “aghhh!. Perihhh!.aghhh!”. Tatto terus
menghujamkan penis dalam dalam.
Tubuh Venny mengejang. Tatto mempercepat gerakan penis.
Nafasnya mendengus. “gila memeknya panas..enak sekaliii!”.
Dan Tatto membenamkan penisnya dalam dalam. nafasnya
tersengal sengal, seperti habis lari maraton. “ohhh!. Enak
sekali..”, geramnya. Lalu Tatto
terduduk lemas di depan Venny. penisnya tampak mengecil.
Memek Venny terlihat semakin memar. dan sperma Tatto yang
banyak membasahi liang senggamanya. Itu menambah rasa
pedih di liang vaginanya. Venny terisak tubuh nya lemas
,lunglai.
“Heh minggir loe..”, kata Ambon. “Ini cewek milik gua sekarang”,
kata Ambon lagi. Dan si Tatto beringsut pergi. Si Ambon
membuka kolornya. Dan terlihat penisnya. Hitam sepanjang 25
cm. Penis itu sangat besar. Venny memejamkan matanya.
Ambon mengusap usap penisnya. lalu penisnya itu, di arahkan
tepat di depan liang vagina Venny. Tubuh Venny bergidik, Dia
pasrah. Dan perlahan penis
itu di dorong masuk. pertama kepala penisnya. Venny menjerit
lirih “AGHHHH!..sakit..”. Venny merasa vagina mau pecah. Dan
Ambon terus mendorong,
diserati jeritan Venny “AHGGGG!. SAKIT!! “.
Dan Akhirnya penis Ambon terbenam seluruhnya. Liang vagina
Venny di terobos penis Ambon sepanjang 25 cm. Venny diam,
nafasnya terengah engah.
“sakitt.. sudah..ampun!..”, rintihnya lemah.
Ambon mengoyang ,menarik penisnya, dan mendorong masuk
dengan cepat. Venny menjerit lagi. begitu terus, sampai Venny
tak bersuara. Dia tak sadarkan
diri.
Ambon terus memperkosanya. Memperkosanya terus
walau Venny tak bergerak dan menjerit. Sampai Ambon
mengelinjang ,dan menyemprotkan spermanya di
liang vagina Venny.
Bersambung . . . . .
nafsu bejatnya, tapi penderitaan Venny belum berakhir.
Dengan Air dingin dari kulkas, mereka menyiram muka Venny.
Venny gelagapan. “tolongg! rampok..” begitu jerit Venny, ketika
tersadar. Gendut berkata
“hei.. tenang !”. Venny kembali lunglai.
Gendut mengambil es batu yang berbentuk persegi itu. lalu di
masukkan ke liang vagina Venny. Venny mendesis
“aghh..perihh!. “. Es itu di biarkan mencair, dan menetes keluar.
Satu demi satu es itu masuk ke liang vagina Venny. Tubuh
Venny agak mengigil. Entah apa tujuannya Gendut melakukan
itu.
Lalu gendut memerintahkan, si Ambon menyeret saya
mendekati Venny. Dan membuka ikatan tangan saya.
Kesempatan itu saya gunakan untuk melawan. Saya bergulat
dengan Si Ambon. yang lain bersorak “hajar..hajar..”.
Mana mungkin seorang manager, bisa menang dengan
penjahat seperti si Ambon. Mata sebelah kiri saya membiru,
dan hidung saya berdarah. Saya terkapar.
Dan dua tendangan di perut saya membuat saya ingin muntah.
Saya menyerah.
Lalu Gendut memerintahkan saya menyetubuhi Venny. Saya
tidak mengerti maksud dari permainan mereka dan saya
menolak. Tetapi tolakan saya ini berakibat saya mendapatkan
tendangan dan pukulan di tubuh saya lagi sehingga mau tidak
mau saya menuruti kemauan mereka.
Saya mendekati tubuh Venny yang telanjang dan saya menagis
dan meminta maaf kepada Venny karena saya tidak dapat
berbuat apa apa. Venny terisak “jangan melawan mereka,
lakukan saja..”.
Saya mulai melepaskan baju dan celana saya dan penjahat itu
mulai tertawa dan meledek saya “ha..ha.. kontolnya kecil
sekalii!”
Saya mencium leher dan bibir Venny dengan penuh rasa takut
dan di saat saya mencium leher Venny. Venny tak bergeming
sama sekali, dia dingin sama
sekali tak membalas ciuman saya.
Tapi lain dengan saya,
bagaimanapun jiwa lelaki saya tetap bangkit, birahi saya
meningkat, membuat penis saya yang masih lemas menjadi
mengeras dan seakan-akan meminta segera dimasukkan ke
dalam liang kewanitaannya.
Saya kemudian mendekati vagina Venny, saya dapat melihat
bahwa ada darah yang bercampur dengan sperma dari
penjahat itu tadi.
Saya sempat bengong untuk beberapa saat dan seorang
pemuda memukul kepala belakang saya dan memerintahkan
saya untuk menjilati vagina Venny. Terus-terang saya menjadi
agak jijik terhadap tubuh Venny setelah di perkosa massal oleh
perampok perampok itu.
Ada rasa kasihan dan ada juga rasa jijik. Apa saya bisa
menerima Venny untuk menjadi istri saya sekarang..pikiran itu
berkecamuk dalam hati saya.
Dan “plakk “pukulan lagi di kepala saya. “cepat jilatin memek
pacar eloe..”, kata si Ambon. Mau tidak mau menjilat vagina
Venny. Saat saya menjilat vagina Venny, para pemuda itu saling
memandang sambil tertawa-tawa.
Vaginanya terasa dinggin sekali, karena es batu tadi. Saya
menjilat, tanpa peduli, di vaginanya banyak sperma dari
perampok perampok jahanam itu.
Bau Vagina Venny sangat menyengat, amis dan busuk.
Aku tak peduli, saat itu aku juga mulai bernafsu. Biarlah, aku
juga menikmati tubuh Venny walaupun hanya sisa sisa pikirKu.
Lidahku terus menjilati vaginanya. Selama pacaran dengannya
tak sekalipun aku melakukan hal ini. Marabanya saja aku tak
pernah ,apalagi menjilatinya.
Venny tetap diam membisu, sesekali aku menatap, wajahnya
bengong, matanya menerawang ke langit langit ,entah apa
yang di pikirnya.
Tiba tiba Gendut memukul kepalaku lagi dan berkata “eh udah,
entot cewek eloe..”.
Aku diam menatap Venny. Dan Venny pun kembali menangis
mungkin dia merasa malu sudah tak suci lagi, atau apalah
perasaanya saat itu dan aku juga
mengerti perasaannya, sehingga aku menjadi terdiam tetapi
saya terus mendapat pukulan dan tendangan.
Saya menjadi geram sekali dan berusaha melawan mereka,
tetapi apa daya saya di pukuli dan di ancam akan di bunuh,
saya mau tidak mau harus menuruti kemauan mereka.
Saya mulai mengarahkan penis saya ke dalam kewanitaan
Venny dan mulai memasukkan penisKu. Penisku masuk
dengan mudah. Tak ada rasa gesekan. liang vaginanya terasa
longar. Aku merasa kecewa sekali. Tapi karena nafsu aku tak
memikirkan apa apa. Aku hanya mendorong masuk seluruh
penisku.
Masuknya keseluruhan penisku ke dalam vagina Venny
membuat kenikmatan sendiri di batinku..
Venny diam, dia memejamkan mata, tak ada tanda tanda
kesakitan, saya mendiamkan penis saya di dalam vagina
Venny. Saya merasakan dinding vaginanya.
Setelah itu, saya mulai menggosok gosokkan penis saya di
dalam vaginanya.
Saya masih terus memainkan penis saya di dalam vaginanya
sementara Si Gondrong mendekati payudara Venny dan
menjilatinya. Venny mendesah-desah.
“Ahhh..ahh..ahh!”. Si Botakpun ikutan lagi,dan Venny dan
memaksa Venny mengulum penisnya.
Venny hanya pasrah.Dan mengulum penisnya.Aku tak bisa
berhenti, dan terus menyetubuhi Venny. Venny sekarang
bermain langsung dengan tiga cowok.
Satu di mulut, satu di vagina ,dan satu menjilati buah dadanya.
Tak lama ,Kuluman bibir Venny membuat pria itu
menyemprotkan seluruh spermanya di dalam mulut Venny
sehingga membuat Venny menjadi mual kembali.
Tapi si Botak, cepat membekap mulut Venny “jangan di
muntahin..telan..”katanya. Mau tak mau Venny menelan
sperma Botak.
Saya masih terus memainkan penis saya hingga membuat
sensasi tersendiri di dalam tubuh saya. Saya tidak dapat
membohongi diri saya sendiri bahwa sebenarnya saya pun
nafsu juga.
Perasaan nikmat dan rasa kasihan bercampur aduk di dalam
diriku, Pikiran ku hanya nafsu, sehingga penis saya tidak
sanggup lagi menahan rasa nikmat ini untuk seterusnya.
Akhirnya saya berteriak dengan penuh rasa nikmat dan
mengeluarkan seluruh air mani saya kedalam liang kewanitaan
Venny.
Saya terduduk lemas. Tak dapat berkata kata.Tiga perampok
itu, si gondrong, si botak, dan si Tatto ,langsung menguras isi
rumah. Barang yang diambilnya, barang elektronik yang mahal
,uang, perhiasan emas dan berlian, serta uang dolar sementara
tiga temannya menguras isi rumah, si Gendut kembali
menikmati tubuh lemah Venny.
Gendut langsung menghujamkan penisnya di vagina Venny. Dan
mengoyang. “sial memek elo udah kendor, lebih parah dari
cabo kali jodoh..” umpatnya.
Venny terenyuh hatinya. Lalu dengan sisa spermaku Gendut
mengarahkan penisnya ke Anusnya. “AGHHHH! SAKIT!.” Jerit
Venny.
“Nah.. ini baru sempit!”, kata Gendut sambil tertawa. Lalu dia
memperkosa Venny di lobang anusnya. Venny menjerit jerit
“AGHH..sakittt.. tolong! hentikan.. ahh.. jangan..di situ!ahh!”.
Gendut tak peduli..Dia terus mengoyang penisnya keluar masuk
anus Venny. Tubuh Venny mengejang. kakinya gemetar
menahan sakit.
Gendut terus memperkosanya. Venny tak mampu lagi menjerit
keras, dia merintih rintih pelan, memohon kasihan dari Gendut.
Setelah cukup lama Gendut mengeluarkan spermanya. Venny
mengejang. Dari anusnya keluar cairan putih, kuning ,dan
darah..Kini Anusnya pun luka.
Venny terisak menangis.
Ambon yang melihat itu segera membuka kolornya lagi. Penis
besarnya itu di arahkan ke anusnya juga. Venny menjerit
“Jangan.. oh..tolong..Bang! ampun..jangan!”. Ambon tersenyum
dan “AGGGHHHHHHH!.”.
Penis si Ambon menembus anus Venny. Venny tak bergerak,
tubuhnya kejang, dia mengigit bibirnya. Si Ambon menarik
penis keluar sebagian, Lalu mendorong masuk dengan cepat.
Venny menjerit “AGGGHHHHHH!!”. Jeritan Venny terputus.
Venny tak sadarkan diri lagi. Si Ambon terus memperkosanya.
Tanpa belas kasihan Sampai si Ambon puas. Dan
meninggalkan Venny.
Semua perampok itu pergi dengan barang jarahan. Tinggal aku
dan Venny yang masih pingsan. Darah segar mengalir dari anus
Venny.
Dengan tertatih tatih, menahan sakit di kakiKu, aku mencapai
telepon ,dan menelpon mencari pertolongan.
Tamat