Jejak Cairanku (True Story)
Mohon izin para suhu Selama ini saya hanya silent reader dan mostly membaca di hp.. Kemudian tiba2 saya kepikiran tuk coba mbuka site ini di laptop, eh ternyata bisa. Jadi mumpung masih belum lupa ingatan, dan sambil belajar menulis, saya mencoba mengingat kembali jejak cairan yang pernah saya tinggalkan sampai saat ini.. Mungkin bukan cerita sex yang ada desahan or kalimat-kalimat vulgar yang membangkitkan gairah sexual. Mungkin juga ini pembelajaran bagi banyak orang dan melihat dari sudut pandang yg berbeda dari wanita tentang pria. Apakah saya normal or not, saya juga tidak tau, pastinya pengalaman hidup yang berbeda akan menghasilkan standar deviasi yang berbeda pula untuk tiap individu. Bila ada salah ketik or tata bahasa saya kurang baik, bagi pembaca, mohon dimaafkan karena saya tidak pernah menulis hal seperti ini sebelumnya. Saya seorang pria lahir di Jakarta, saat ini sudah hampir mencapai umur 50 tahun dengan beberapa saudara. Masa kecil saya menurut saya bahagia. Saya dididik dengan lingkungan yang harus rajin belajar dan ibadah. Oya walau begini saya sepertinya mendapatkan 4 kali beasiswa, jadi ga bego-bego amet dan selalu rajin ibadah. Dari info 4 kali beasiswa, minimal ketauan sebagian karakter saya yang selalu suka tantangan dan kompetisi hahaha. Awal bekerja di perusahaan internasional, kemudian pindah kerja ke luar negeri, balik Indonesia kembali ke perusahaan international kemudian ortu membujuk untuk bekerja bagi negara. Saat ini saya bekerja untuk negara, sudah menjadi pejabat dan kebetulan karena saya juga punya perusahaan yang bergerak di beberapa bidang usaha yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan saya sebagai pejabat. Dont get it wrong, saya selalu merasa punya hutang budi kepada negara ini dengan beberapa beasiswa yang saya dapat, jadi saya tidak tertarik untuk korupsi uang negara. Uang gaji, honor2 dan perjalan dinas saya kumpulkan untuk bangun perusahaan, thank God bisa berjalan hingga saat ini, bisa menghidupi sekitar 120 orang. Dan saya tetap menikmati hidup sederhana bekerja di negara. Hidup sekali harus menjadi berkah untuk sesama kita ya Hidup di Jakarta sampai SD kelas 1 kemudian mengikuti ortu yang pindah karena memang kerjanya selalu pindah. Kami pindah ke Site Location di sebuah tempat a nice place. Di site location karena gada hiburan jadi saya bisa olahraga tiap hari seperti main bola, berenang di kali, naik gunung, sepedaan main tenis dll. Kebetulan ortu saya juga lumayan keuangannya, jadi masa kecil sudah ada video Betamax and VHS hahaha ada Atari dan Nintentdo. Hanya saya lebih suka main di luar rumah. Saat liburan kami biasa pelesiran ke Makassar or Jakarta. Dan saat SD ini pertama kali saya di kamar dengan sepupu perempuan, dan ini pertama kali saya berciuman dengan wanita. Kami sempat berciuman beberapa kali sampai kami tertidur. Dan itulah kontak sexual pertama saya dengan seorang wanita. Saat ini sepupu saya sudah punya keluarga dan punya 2 anak perempuan, hidup bahagia dengan suaminya. Kemudian pada jaman saya ada namanya Video Betamax hahaha. Dan pernah suatu kali sepertinya ortu saya lupa meninggalkan sebuah sebuah kaset video, saya tonton, rupanya itu film porno. Itu pertama kali saya nonton bokep, kemudian saya mencoba cari tau di mana ortu simpan film bokep dan mencuri waktu untuk menonton haha. SMP kami pindah lagi mengikuti ortu ke daerah Sumatera untuk kembali ke site location yang berbeda. Zaman ini, hal biasa bagi kami bersaudara makan pagi di Indonesia, makan siang di Singapore makan malam di Malaysia kemudian balik ke Indonesia dengan kapal yang berlabuh dekat rumah. Saya biasa olahraga seperti saya waktu SD kemudian mulai diajarkan ortu saya untuk latihan golf supaya nanti saya terbiasa. Good parent yang sudah mempunyai visi yang jauh untuk anak2nya. Zaman SMA saya pisah dengan ortu dan harus sekolah di Jawa. Dari yang biasa dianter jemput supir, kemudian hidup nyaman, saya harus belajar mandiri untuk hidup saya sendiri. So saat SMP SMA gada hal-hal yang terkait dengan wanita-wanita hanya belajar dan ibadah. Saat kuliah saya pindah kembali ke Jakarta. Well bagi yang hidup di tahun 90an di Jakarta pasti tau rasanya hidup naik angkutan umum yang berdesak-desakan di Mikrolet, Metromini or PPD. Oya saya juga sebenarnya di kasih mobil BMW untuk kuliah dari ortu karena IP saya lumayan, 3.8 dan tahun 94 saya sudah pakai hp haha.. hanya ga tau ya, saya merasa dengan karakter saya yang suka tantangan, mencoba hal baru dan berkompetisi, sisi lain dari saya itu selalu berusaha menikmati kehidupan dengan berbagai rasa yang ada. Jadi saya ga pernah minder ketika nyetir sendiri naik BMW VW Feroza dll saat kuliah dan ga pernah nyombong ketika desak2an di KRL or bus dengan banyak orang haha. Jadi ga usah sirik dengan orang kaya klo masih miskin, berusahalah merubah hidup, jadi anak orang kaya juga ga usah nyombong toh itu hasil ortu.. Nah saat naik angkutan umum ini, kadang ketemu yang aneh-aneh membingungkan dan bikin ngaceng. Pernah suatu pagi saya berdiri di patas non ac menuju kampus, tiba tiba wanita seperti seorang ibu yang duduk malah elus elus kontol saya, jadi ngaceng deh. Malah saya diajak turun ntah mau diajak kemana dan ngapain haha. Saya memilih untuk tetap di bus dan pergi kuliah. Pernah juga di mikrolet karena saya lagi lihat lihat ke jendela belakang tiba tiba kaget tangan saya diduduki dan rupanya seorang ibu. Pas saya mo tarik tangan saya, eh malah di tekan lagi tangan saya, sepertinya pas di memek ibu tersebut. Saya sudah keringat dingin dan ngaceng juga haha. Ntah siapa yang keenakan pada saat itu. Pernah juga saking ramenya di Metromini saya digencet perempuan pas di depan pintunya, toked perempuan itu nempel di punggung dan tangan perempuan itu kerana butuh pegangan karena awalnya megang pinggang saya, kemudian peluk saya ampe tangan perempuan itu ke kontol saya haha. Saya ga tau apakah ini pelecehan or not. Pastinya saya ga trauma haha. There were fucking horny stories at the moment to be enjoyed. Lanjut ntar lagi, saya mau olga dulu. Inget lho, salah satu faktor keberhasilan adalah kedisiplinan untuk mengatur waktu hahaha.
Part II
Melepas Keperjakaan Saat kuliah di Jakarta, ortu sudah pny rumah di daerah Jaksel. Saya tinggal bertiga dg 1 adik cowok dan 1 pembantu. Saudari ada yg kuliah d PTN d Bandung dan masih ada saudara yg bersama ortu di site location. Kira-kira 1 tahun kemudian, ortu pindah ke Jakarta dan dikasih rumah dinas, jadi kami kembali bergabung tinggal di rumah dinas di daerah Permata Biru Jaksel. Rumah pribadi ortu jadi kosong, dan saya sebagai anak laki sering disuruh ngecek rumah tersebut. Pernah suatu pagi setelah mengecek rumah ortu yg kosong, saya mau kembali ke rumah, pagi tentu saja jalanan macet. Di depan saya ada mikrolet dan duduk di ujung seorang Ibu setengah baya sekitaran 40an, putih dengan dandanan yg sepertinya rapi. Pasti sambil lihat sekitar saat macet, saya juga jadi sering liat mikrolet. Jadi bertatapan dengan Ibu tersebut, lama kelamaan Ibu itu mulai tersenyum. Sebagai anak yg dididik dg adab etika yang baik, tentu saya balas senyum tersebut. Frankly speaking saya masih polos saat itu haha. Dan tiba-tiba Ibu tersebut kirim sinyal mau turun dan mau ikut saya, saya juga sih gada masalah karena saya pikir masih 1 arah yg sama. Ibu itu pun turun dari mikrolet dan naik di mobil saya. Kalau ga salah Ibu tersebut namanya Yani (sorry yeee ini kisah sekitar 27 or 28 tahun yang lalu hahaha). Kami mulai ngobrol-ngobrol dan Yani mulai colak colek dan saya sepertinya cool jadi menambah penasaran Yani, sedangkan saya sendiri emang belum ngerti apapun, lagi nyetir dan horny juga. Hellooo saya laki-laki muda yang normal yang punya hasrat birahi ke perempuan. Sampai tangan Yani di kontol saya dan di raba-raba, terus Yani kalo ga salah ngomong “kasihan tuh burungnya dah gede di keluarin aja dari celana”, pas kontol saya keluar Yani ngomong lagi “wah gede juga”. Yani pun mulai ngocok dan sampai nyepong kontol saya di perjalanan. Kenapa saya ga melawan? lha wong saya dikasih enyak dan perhitungan saya kalau terjadi hal-hal di mobil, masih bisa saya atasi secara fisik. Karena saya ga ngecrot juga, dan sudah hampir sampai di tujuan Yani, jadi nyepong berhenti dan Yani kasih nomor telepon rumahnya dan ajak ketemuan beberapa hari kemudian. Saat saya mau ke rumah ortu yang kosong, saya telepon Yani dan kami pun ketemuan. keknya menjelang 17 Agustusan deh Dan itu hati-hati banget Yani masuk rumah, karena rumah ortu yg kosong ada di kompleks yang lumayan ketat satpamnya. Yani sepertiny perempuan yang agresif, jadi setelah kami ngobrol sebentar, kami langsung ciuman sambil gerepek2, kemudian Yani buka celana dan isap kontol. Saya pun meremas-remas tetek Yani. Kemudian kami masuk kamar dan saya dibaringkan oleh Yani, dan Yani terus menjilat tubuh saya dari leher ketiak, puting saya diisap2 dan digigit kecil, terus sampai ke kontol dan peler. Kemudian Yani memasukkan kontol saya ke memeknya.. Saat itu SAH saya melepaskan keperjakaan. Pertama kali saya merasakan ngentot itu enak dan memang lebih enak daripada coli. Yani on top sudah keluar sekali dan mukanya U know the happiness in face?? dan berkata “Kamu kuat ya”, kemudian Yani meminta saya diatas dan Yani keluar lagi. Trus ganti gaya doggy style dan Yani keluar lagi. Kami istirahat dulu sambil ngobrol-ngobrol kemudian lanjut ngentot lagi, Yani on top dan keluar lagi sedangkan saya belum keluar. Akhirnya Yani isap kontol saya sampai keluar dan semua pejuh saya ditelan. Btw Yani ga tau kalau saya melepas keperjakaan ke Yani. Mungkin kami ngentor sekitar 2 sampai 2.5 jam. Yani merasa nyaman karena saya cenderung santai dan tidak hanya memuaskan nafsu birahi sendiri. Kami pun berpisah malam itu. Yani pun kasih tau alamat rumahnya, ga jauh dari rumah ortu yg kosong. Beberapa kali saya main ke rumah Yani, Yani rupanya buka warung jualan untuk anak anak SD di depan rumahnya. Bercerita kalau suaminya ga jelas penghasilan dan pemalas, kalo ngentot langsung masukin dan main cepet banget. Yani juga cerita pernah ngentot dengan pria lain di samping suaminya yang sedang tertidur di kamar. Pria lain itu jadi kebablasan selalu seenaknya aja ke Yani dan selalu minta duit jadi akhirnya Yani ga mau ketemu lagi. Saya diajak melakukan hal yg sama ngentot di samping suaminya saat tertidur di ranjang yg sama??, saya mikir 1000 kali dong hahaha. Saya ga segila itu dengan risiko yg ga mampu saya bayangkan. Saya dan Yani ngentot kayaknya 3 ampe 5 kali, kenapa ga lanjut karena waktu itu ada sepupu yang baru nikah dan pindah ke Jakarta jadi pinjam rumah untuk ditempati. Mostly Yani yg agresif setiap kali ngentot, dan saya jadi tau, kalo wanita suka pria yang sopan, dan bersih. Tentu aja kontol harus lumayan dan ngentot tahan lama. Setiap saya ke rumah Yani, pasti selalu dikasih uang, padahal saya juga ga kekurangan. Mungkin karena Yani felt comfort with me aja. Yani agresif? menurut saya saat itu mungkin Iya.. saat ini mungkin juga Tidak.. I dunno.. pastinya Yani Wanita Pertama saya meninggalkan jejak cairan. Saya masih ingat rumahnya, ga pernah ketemu lagi sih. Kalau ketemu pasti sudah tua banget. Atau mungkin sudah tiada. Semoga Yani dapat hidup tenang ntah di dunia ini or sudah di dunia lain.
Part III
Saat Kuliah Di rumah dinas tentu saja kebanyakan saling kenal, mungkin sudah kenal dari kecil karena pernah tinggal di site location yang sama. Jadi hampir semua yang di kompleks pasti kenal ortu dan nama anak2nya. Salah satu tetangga saya namanya sebut saja Mutiara. ( ga enak pake nama asli, wong baru 2 minggu lalu ketemuan hahaha). Muti ini seumuran dg adik2 perempuan saya. Muti waktu itu sekolah di SMA kemasan religius namanya SMA Kairo di jalan Singa Makan Raja daerah Jaksel haha. Jadi kebayangkan bila ke sekolah Muti pagi jilbab, pulang sekolah langsung dilepas. Setelah sekolah biasa main d taman kompleks dengan adik2 saya, jadi saya sering anterin adik2 saya dg Muti ntah olga ke GBK Senayan atau pun tempat lainnya. Pernah suatu kali diminta temenin main ke Monas malam2. Malam itu kedua adik2 cewe saya sdh tertidur di mobil sambil nongkrong. Muti dan saya masih ngobrol2.. Oya Muti ini cenderung ngomong terus jadi saya dengeri dan sekali2 nanya2. Sampai kami berdua ciuman agak lama dan cukup lama. Dan inilah awalnya. Pertama kali ngentot di rumah Muti yg jaraknya mungkin hanya 3 meter dari rumah ortu. Wah itu ngentot masih ada pembokat di rumahnya. Muti menurut saya cewek yang cenderung agresif di ranjang. Kami beberapa kali ngentot di rumah Muti. Bahkan pernah saya seperti di perkosa di rumahnya, kebayangkan disuruh pembokatnya panggil saya, kemudian pembokat ke belakang dan Muti sudah dalam keadaan telanjang, saya yg ga mood ngentot saat itu jadi males, jadi kejar2an di dalam rumah dan saya ditelanjangi. Pernah juga kami ngentot di hotel, lupa euy daerah mana, itu pun Muti yang bayarin saking tingginya hasrat sexual Muti ini saat itu. Pernah setelah ngentot Muti bilang “kita coba yuks main anal” damn.. what a hot woman at that time. Saya yang masih lugu ga ngerti sih Anal Sex saat itu haha. Btw keknya kami ga pernah melakukan hal tersebut. Pernah suatu kali Muti telepon kalau Muti diajak jalan jalan dengan calonnya, kebetulan calonnya ini pilihan ortunya seorang arsitek dan saya disuruh ikuti di mobil yang berbeda. Saya ikuti dari jarak agak jauh, kemudian Muti turun, saya ga ngerti haha, pindah ke mobil saya langsung bilang “aku kangen kontol kamu”. Celana saya pun langsung dibuka dan kami keliling malam itu sampai GBK Hotel Sultan dll sekitaan Jaksel sampai saya ngecrot dan pejuh ditelan Muti. Kemudian Muti saya anter balik k rumah. Saya ga ngentot lagi dg Muti karena waktu saya sampai pernah ngeliat langsung Muti di depan sekolah adik saya lagi ngentot dalam mobil dg sesama anak SMA. Saya langsung illfil aja saat itu jadi males mo ngentot lagi dg Muti. Setelah sama-sama menikah, saya pernah ngentot lagi dg Muti, seingat saya 2 kali. Waktu itu Muti waktu itu masih Binor dan Jilbab setelah kami ngentot cerita permasalahan rumah tangganya dan saya pun seperti biasa hanya mendengarkan. Mungkin yg kedua kali ngentot dg Muti ini saya merasa Muti bukan tipikal yang saya inginkan tuk melakukan hubungan seksual. Somehow kami tetap berteman sampai sekarang. Dua minggu lalu Muti datang ke tempat saya dinas pun, kami hanya makan malam bareng, Muti sudah cerai dari suaminya. Rencana mau pindah keluar negeri bersama 3 anak perempuan tuk menikah dg WNA. Saya harap itu akan jadi pernikahan terakhir tuk Muti, terlepas dari kenakalan di masa mudanya dg hasrat sexual yang tinggi, saya rasa tiap orang berhak untuk mendapatkan kesempatan lagi untuk kebahagiaan yang diinginkan. Jadi Muti ini Wanita Kedua saya meninggalkan jejak cairan. Setelah ortu pensiun, kami jadi tinggal di rumah pribadi ortu. Pernah pulang kuliah masih siang, melewati jalan yg sama pas anak2 SMA pulang sekolah. Tiba2 saya bertatap muka dengan seorang anak SMA yang sedang di halte dan kami sama2 tersenyum. Namanya juga masih kuliah rajin olga tentu nafsu sex masih bergelora. Jadi saya berhentikan mobil jarak 30 meter dr lokasi anak SMA itu berdiri. Saya lihat dari kaca spion anak SMA itu senyum2 kemudian menunggu teman2nya naik mikrolet, setelah sepi sambil tertunduk mungkin malu anak SMA itu datang ke mobil saya dan masuk ke mobil. Saya lupa namanya, anak SMA tinggi putih kutilang darat pake jilbab tersebut. Kami ngobrol2 dan tertawa bareng sambil mulai pegang2an tangan di mobil. Sampai akhirnya kami cek in hari itu juga, saya lihat peta sambil berusaha ingat nih haha, di sekitaran TB Simatupang, ntah sekarang sudah jadi South Quarter or Siloam Hospital, seingat saya dulu sekitaran situ ada motel tuk cek in. Kami masuk kamar dan mungkin karena sama2 masih muda kami langsung berciuman telanjang dan ngentot. Dan anak SMA itu rupanya juga sudah pernah ngentot. Kebayangkan sekitar tahun 95-96 sudah ada hal seperti itu. Saat itu saya ga keluarin uang apapun untuk ngentot dengan anak SMA tersebut, paling bayar hotel dan makan di kamar. Kami senang bisa ketawa-ketawa lepas istirahat kemudian ngentot lagi. Seingat saya, kami keluar sudah gelap dan saya turunkan dekat rumahnya saya lupa daerah mana. Oya kami ga bisa janjian karena anak SMA itu dan jaman itu belum pny HP dan di rumahnya gada telepon rumah. Anehnya setiap saya lewat jalan tersebut, saya ga pernah lihat anak SMA tersebut di halte yg sama. Anak SMA itu Wanita Ketiga saya meninggalkan jejak cairan. Sepertinya selama kuliah 4 tahun, 3 wanita yang pernah ngentot dengan saya. Saya akan berusaha mengurut sekalian berusaha mengingat perjalanan yang telah saya lalui sampai saat ini.
Part IV
Lonteku Terimakasih untuk saat itu Mungkin.. hanya mungkin ya.. banyak laki2 munafik yang tidak mau mengakuinya, saya saat ini berusaha jujur dengan segala hal yang saya lakukan dan rasakan. Anggapnya sebagai pengakuan dosa ke sesama pendosa di web ini . Oya setelah lulus kuliah, semua fasilitas yang saya terima dari ortu ditarik oleh ortu. Bagi ortu, saya sudah diberikan berbagai fasilitas sebagai anak, jadi setelah saya jadi sarjana, saya harus hidup mandiri. Well di mulai keadaan yang jadi sering naik Mikrolet Metromini PPD KRL hanya ntuk cari kerja dan kerja. Damn i hv a strong will parent to make their children success in their life. Oya Selama kuliah, saya ga pernah ngentot dengan teman kuliah. Kalo pacaran grepek2 itu pasti pernah. Dan selama kuliah ini saya merasakan Jatuh Cinta dengan seorang Gadis Bali. Gadis Bali yang cantik dan sederhana membuat saya sampai saat ini selalu mencintainya dan bila ada kehidupan kedua kali, saya memohon untuk dapat hidup dengan Gadis Bali tersebut. Perbedaan agama dan waktu itu dengan karakter saya yg suka tantangan dan kompetisi tentu saja saya jadi orang yg demanding, butuh waktu lama untuk merubah karakter tersebut menjadi lebih sabar, jadi akhirnya kami pisah. Well sampai sekarang kami masih berteman baik. Oya sambil ngetik ini, saya barusan WA Gadis Bali tersebut tuk nanya mau kado ultah apa krn ultahnya tinggal beberapa hari lagi. Kebayangkan kisah cinta lebih dari 25 th lalu masih banyak hal yang teringat , Just chat with her, she has 3 children. I am very sad, she said she just lost his first son in the early this month. Stay strong my dear.. Pernah saat kerja saya ditugaskan ke pulau Bintan selama hampir 1 tahun sepertinya. Tentu saja saya jadi punya teman. Suatu hari sekitar jam 10an malam dari kota Tanjung Pinang saya diajak jalan naik motor dengan teman ke sebuah tempat, saya lupa Batu 10 or Batu 12. Dah dingin gelap hanya berdua bikin deg2an, itu sekitar tahun 2000 sepertinya jadi pastinya suasana beda dg saat ini. Rupanya itu sebuah lokalisasi. Yup Lokalisasi. Saat itu umur saya mungkin 22 or 23 seumuran dengan teman saya yang sepertinya sudah pengalaman di lokalisasi. Teman saya yg melihat saya hanya diam dan minum bir memilihkan seorang lonte untuk saya. Wanita tersebut mungkin skitar umur 25 th dan tinggi 165 cm kutilang darat dan sawo mateng. Well frankly speaking, saya tipikal orang yg susah beradaptasi di lingkungan baru, mungkin juga karena saya orang yang cenderung introvert dan saya terbiasa untuk menganalisa banyak hal sebelum bertindak. Saya lupa nama wanita itu, sebut aja Leah. Di kamar tentu saja karena ini pengalaman pertama, saya dibimbing ama Leah. Sama2 telanjang kemudian saya dibaringkan dan Leah mulai bekerja. Mencium dan menjilat seluruh bagian depan tubuh saya sampai isap kontol dan peler saya, kemudian kaki saya diangkat dan Leah menjilat lubang pantat saya kemudian lidahnya ditusuk2 masuk ke dalam lubang pantat saya.. Damn..sembriwing rasanya haha.. Saat ini disebut rimming yak.. Mungkin emang saya kalo ngentot cukup lama jadi Leah keluar duluan sambil berkata “istirahat dulu yuks”. Jadi dengan minuman dan makanan ringan yang dibawa ke kamar kami ngobrol2. Leah cerita klo dia dari sebuah daerah di Jawa, diperkosa oleh pacar nya. Kemudian dijual oleh seseorang dg janji akan mendapatkan pekerjaan di pulau Bintan. Ntah benar or not, Leah menceritakan itu sambil menangis. Then kami main lagi, spertinya Leah lebih ganas ketika ngentot sampai saya ngecrot. Dan tertidur bareng. Pagi hari menjelang pulang, Leah memeluk saya erat sekitar 10 menit sambil berkata “kamu bisa bawa aku keluar dari sini?”. Saya yang newbie tentu tidak ngerti hal tersebut. Saya pernah lagi diajak temen yg sama ke lokalisasi di Batu 8 klo ga salah. Kembali temen saya yang memilihkan lonte untuk saya, agak chubby. Untuk kali ini eventhough sudah di kamar saya tidak ngentot dengan wanita tersebut. Ntah kenapa ketika wanita itu sebut asal dari Warakas Jakut saya langsung ciut, di pikiran saya “setdah, besi aja karatan di Warakas, apalagi kontol gw” Dan waktu itu, oya saya itu kebetulan Kristen, jadi saya sempat ngomong dalam hati, “klo saya lihat tanda salib di tempat ini, maka saya tidak akan ngentot”. Buset deh tiba2 mata saya terpaku ketika melihat salib di salah satu gambar2 lemari kain plastik yang pake resleting. What a weird world hahaha. Selama hampir 1 tahun d Tj Pinang saya tinggal di hotel. Sepertinya hal biasa di Batam & Tj Pinang melihat lonte pake rok mini, sepatu hak tinggi jalan2. Kemudian dg turis dari Spore dan Malaysia yg ramai datang tuk long weekend nyari lonte. Ada 1 lonte yang beberapa kali ketemu di hotel klo ga salah namanya Hamidah kecil mungil putih agak semok, sempet ngobrol2. Hamidah ini dari Jawa Barat. Saya ngentot dg Hamidah keknya 3-5 kali. Saya dapat tarif diskon krn alasan kontol saya lumayan dan main lama kemudian saya bersih dan juga asik mo dengerin curcolnya Hamidah hahaha. Di Tj Pinang & Batam juga pasti ada tempat nongkrong2 namanya Akau dan kenalan dengan SPG minuman,
Satu SPG Flores lumayan ga terlalu gelap dan satu SPG spertinya asli Melayu. Jadi saya sempet ngentot dengan mereka not in the same time lah, spertinya sekali aja. Dan saat main dg SPG yang Melayu ini baru pertama kali saya lihat puting wanita ada yg masuk ke dalam, susah kenyotnya haha. SPG itu bilang kalau itu hal normal karena belum pernah nyusui. Pernah ada acara international dengan tamu dari berbagai negara. Saya mendapat tugas melayani tamu dari Jepang. Tamu2 dari Jepang itu tentu aja cari lonte, jadi dari temen yg lain, mereka dapat lonte. Selama hampir 2 minggu di Tj Pinang, saya mndampingi tamu2 Jepang tsb dg lonte2nya sperti karaoke minum dll. Jadi tentu aja saya juga jadi berteman dg lonte2 tersebut. Well ada kesamaan ketertarikan nafsu birahi saya dengan seorang lonte. Jadi suatu waktu kami curi waktu dan kami ngentot, gretong pastinya haha. Kami ngentot skitar 2 kali karena saya juga sibuk dg kerjaan. Pernah juga saya dan 2 teman backpackers ke Spore then KL then Thailand. Pas di Thailand ini kami sewa lonte, kebetulan saya tidak tetap dg lonte yg sama selama 4 hari di Thailand, temen2 saya mah ganti2 haha. Oya saya selama di Tj Pinang tentu ada temen dekat cewek, jadi sekali2 jalan bdua. Pernah kejadian stelah anter teman wanita itu ke rumahnya, pas saya mau balik k hotel, ktemu cewek di pinggir jalan, istilah nyerok lah haha, ngobrol2 trus cek in k hotel jadi ngentot deh. Ke Batam, hmm spertinya seingat saya hanya sekali ngentot dg lonte di Batam, suwek bener2 ga enak. Kek robot, cuma masukin kontol ke memek doang. Waktu saya kerja di Singapore krn penasaran dan tantangan, saya ke Geylang, ngentot dg lonte dari Vietnam klo ga salah. Well hanya untuk memenuhi rasa penasaran saya. Pengalaman hampir 1 tahun inap di hotel membuat saya jadi lebih terbuka dan berubah mind set. Pertama2 saya sperti merasa orang munafik yg suci yang melihat orang berdosa. Sampai suatu malam, saya dengar ada seorang lonte teriak teriak kemudian saya keluar kamar dan lihat lonte itu lari teriak2 nangis telanjang di kejar tamu India yang mabuk dan telanjang. Saya ga tau apa yg diperbuat tamu India tsb k lonte itu. Kmudian saya jadi biasa sarapan pagi bareng lonte2. Mind set saya pun mulai berubah, lonte sama aja dengan saya, sama2 jual diri. Kebetulan saya belum sial makanya saya jual diri dengan otak saya dan dapat kerjaan kantor. Sedangkan lonte lonte itu mungkin kurang beruntung jadi harus jual tubuh. Ntah awalnya terpaksa kemudian keenakan atau pun belum ada jalan keluar bagi lonte lonte itu, saya ga peduli. Yg saya tau saya harus tetap mempunyai adab etika yg sama ke semua orang. Memperlakukan semua orang minimal dengan standar yg sama tanpa pedulikan kemasan agama penampilan dan lain hal. Kalau saya ga salah hitung berarti saya ngentot dg 7 lonte sampai saat ini, jadi saya sudah meninggalkan Jejak Cairanku di 10 Wanita..
Part IV
Orang Dalam Epilog Ketika orang tua saya pindah ke Jakarta bersamaan dengan saat saya kuliah, prahara rumah tangga orang tua saya pun terjadi. Orang tua saya terlalu lama memimpin di site location, mungkin sekitar 6-7 tahun, biasanya hanya 1-2 tahun. Orang tua terlena dengan gaya hidup yang penuh pelayanan dan kenyamanan. Di sisi lain, tentu saja ada orang-orang yg sirik dg orang tua saya. Kenapa orang tua saya bisa memimpin lama di site location? pastinya karena karakter orang tua saya yang punya prinsip hidup. Cerita yang saya dengar dari salah satu pengusaha, Bapak saya tidak pernah meminta sepeser uang pun dari pengusaha-pengusaha ketika pencairan tagihan. Sampai pengusaha itu pun bertanya kenapa Bapak saya tidak pernah mau meminta bagian dari pengusaha. Bapak saya berkata “saya lahir dari keluarga miskin tapi bukan dari keluarga pengemis, saya harus berjuang sendiri tuk hidup dan sekolah sampai saya sampai saya bisa berhasil saat ini, Jadi saya tidak pernah akan meminta-minta kepada kalian, kalau kalian mau kasih saya dari keuntungan kalian, saya terima, tapi saya tidak akan pernah mau meminta minta. Hal ini tentu saja membuat nyaman para pengusaha tersebut karena gada prosentase tertentu yang Bapak saya minta. Bahkan untuk tender, Bapak saya atur supaya seperti arisan agar jangan berebutan dan bikin kisruh di kantor. Sebelum Bapak saya tentu saja ada pendahulu2 Bapak saya yang sudah jadi pimpinan di kantor pusat. Pengusaha2 ini tentu saja juga sudah kenalan dg pendahulu2 Bapak saya. Pengusaha2 ini komunikasi dg pendahulu2 Bapak saya agar Bapak saya jangan di pindah. Kemudian karakter Ibu saya yang anak seorang Wedana yg pernah berkuasa di sebuah Keresidenan juga menyenangkan. Walaupun kami Kristen, beberapa kali ada pengajian ibu-ibu kompleks di rumah kami. Kemudian ketika kami punya pembantu beragama Hindu, hal yang biasa kami semua membantu membikin persembahan untuk pembantu kami sembahyang di Pura, kami antar dan kami tunggu sampai kelar. Ktika pengusaha2 itu Gong Xi Fa Cai hal yang biasa kami bertamu, main ampe ke dapur dan bertemen dengan keluarga pengusaha2 tersebut. Hal-hal sederhana yang menyenangkan dan suka memberi banyak orang ini yang membuat orang tua saya lama di site location. Oya daerah itu seperti dalam penguasan Triad, bisa kebayangkan kami tidak pernah masuk restoran dan bayar makan. selalu gratis asal lihat mobil ortu saya. Bahkan saya pernah mampir ke sebuah toko untuk lihat-lihat jam, yg punya toko lihat mobil ortu saya dan hanya nanya “kamu anaknya Bapak SS” dan saya jawab “iya”. Saya disuruh milih 1 jam Rado yang mahal dan saya bawa pulang tanpa bayar hahaha. Di sisi lain ada orang yang di bawah ortu saya jadi merasa tersendat karirnya. Rupanya keluarga saya kena SANTET. Santet ini membuat banyak masalah dalam keluarga kami, Ibu dan Adik saya jadi sasaran. Adik saya jatuh kemudian buta melihat buta melihat, banyak penyakit yang datang, malam ini mo operasi usus buntu, pas di cek terakhir sebelum operasi usus buntu, gada usus buntu dll. Ibu saya yang ga bisa jalan tiba2 bisa teriak2 malam. Our life was like overwhelmed by black magic aura.. Tentu saja semua permasalahan itu dan juga biaya2 sekolah kami menguras semua liquid cash sampai akhirnya jual aset2. Dari beberapa rumah dan beberapa mobil hanya tersisa 1 rumah. Bapak saya depresi, sering marah2 di rumah, bertengkar dengan Ibu saya hampir setiap hari. Sampai hutang ke rentenir dan rumah kami didatangi debt collector. It made me sad & cried. Really i cried at that moment. Hanya untuk biaya sekolah kami anak2nya. Waktu berjalan, sampai akhirnya orang tua saya pisah, Ibu dan kami anak2nya keluar rumah. Bapak saya sendirian di rumah itu. Saya ikut Ibu saya, karena pas Ibu saya pergi dari rumah, saya kembali ke rumah, Bapak saya ngamuk2 dan di akhir ngamuknya dengan tenang Bapak saya bilang “Jaga Mama mu dan adik2 mu, pintu rumah ini tidak akan pernah Bapak kunci sampai kalian kembali”. Setelah saya menikah, saya mulai mengerti sudut pandang Bapak saya sebagai seorang lelaki. Lelaki yang sudah berjuang untuk hidupnya sendiri, berjuang untuk kehidupan dan kenyamanan keluarganya, Lelaki yang bermimpi melihat anak2nya sukses, tiba2 semua runtuh hancur berantakan. Harga diri dan mimpinya sebagai seorang Lelaki, seorang Suami dan seorang Bapak seakan2 musnah dalam sekejap. Fuck it guys!! Ibu dan kami anak2nya pun tinggal di rumah Nenek yg ga tlalu jauh dari rumah orang tua. Dalam perjalanan waktu, Nenek saya pun sakit dan harus ada perawat. Perawat ini ga cantik dan cenderung hitam. Asal Jawa dan orangnya nyenengke, umur mungkin jelang 30 tahun. Di rumah Nenek saya ini ada 3 kamar, dan 2 kamar connecting door. Rumah kecil koq, ukuran 72 meter square kayaknya, i thought less than that. Saya sendiri tidur di ruang tamu. Ntah suatu saat krn lagi sepi dan nyaman saya jadi berciuman dengan perawat tersebut. Dan ini lah awal mulanya dengan Orang Dalam. Di hari yang berbeda, karena benar2 sepi hanya Nenek, perawat dan saya, saya dan perawat itu ngentot siang hari. Kami bahkan bisa ngentot sampai 2 kali dengan connecting door yang terbuka dalam jarak 1,5 meter Nenek saya lagi berbaring di kasurnya. Pernah suatu malam, saya belum tertidur dan perawat itu keluar untuk ke kamar kecil, dalam keadaan rumah penuh orang yang tertidur, kami ngentot di ruang tamu. Pernah ngentot di kamar mandi dan dapur. Saya lupa berapa kali ngentot dengan perawat tersebut sampai akhirnya perawat itu pulang. Dan kami seperti merasa sama-sama nyaman tanpa keterpaksaan untuk ngentot. Nenek saya meninggal, Om saya mau menempati rumah tersebut, jadi Ibu saya cari kontrakan. Di rumah kontrakan ini kami cari pembantu. Saya sih menurut saya pribadi, saya bukan orang yang sangean, yang orang bilang kambing di bedakin juga di entot. Saya orang yang suka kerja jadi ga kepikiran banyak untuk ngentot. Suatu saat hanya saya dan pembokat tersebut di rumah, kebetulan keknya 2 or 3 hari lagi pembokat itu mo pulang, saya lagi nonton tv, pembokat itu ngelewatin saya dengan pakaian sembarangan dan saya tegur, “Mbak pakaian yang rapih dong”, trus pembokat itu ngomong, “emang kenapa Mas, jadi nafsu ya? mau lihat?” eh malah beneran toketnya di keluarin. Pembokat ini ga matanya agak juling, kulit coklat sawo busuk hahaha dan cukup berisi. Lah saya laki2 seumuran 20a di kasih lihat toked gratis kan sperti kucing dikasih ikan. Saya deketin pembokat itu dan pembokat itu malah tersenyum. Kami berpelukan ciuman sampai sama-sama telanjang dan kami ngentot di lantai, mungkin sekitar 30 menit. Setelah saya ngecrot pembokat itu bilang “koq ga dari dulu sih Mas, dikasih kode kode, Masnya ga ngerti”. Lah emang saya ga ngerti haha. Saya hanya sekali ngentot dengan pembokat itu karena setelah itu rumah selalu dalam keadaan penuh dan saya harus kerja. Jadi sampai pembokat itu pulang, ya ga ngentot lagi. Setelah menikah, kekny tahun 2018 an, di rumah saya ada pembokat. Hari itu istri saya lagi keluar, anak2 saya lagi tidur di kamar. Saya sendiri waktu itu mo makan, jadi saya cari pembokat, karena ga tbiasa teriak2 ke pembokat. Pas lihat pembokat lagi duduk sembarangan di belakang dan saya bilang “woi duduk yang bener Teh, skalian tolong bikinkan makanan”. Pembokat itu ngeloyor sambil tersenyum ngomong “baru lihat celana dalam aja dah pengen”. Lah saya digituan langsung saya tangkat tangan pembokat dan saya peluk dari belakang sambil ngeremes teteknya. Pembokat ini orang Sunda, umur 30an, putih kutilang darat, Saat saya remes2 teteknya bukan teriak, malah ngomong berbisik “Pak, nanti anak2 keluar dari kamar, jadi kami ke kamar nya dan quicky sex gaya nungging. Kami ganti gaya setelah pembokat itu keluar, saya duduk dan pembokat di atas saya dan itu pintu kamar pembokat dalam keadaan terbuka. Lagi asik2 ngentot tiba2 suara klakson mobil berbunyi.. Damn, istri saya balik, buru2 kami merapikan pakaian dan saya pun ke kamar mandi tuk coli krn ngentot belum keluar sekalian mandi. Sekali itu aja dengan pembokat di rumah karena saya banyakan dinas keluar kota sampai pembokat itu keluar. Well, kita belajar hal baik bukan hanya di tempat baik kan, jadi di forum ini sekalian saya sedikit cerita tentang kehidupan saya. Oya Ibu dan Adik saya disembuhkan oleh seorang Kejawen, thank to the moon and back to him. Bapak Kejawen itu bahkan tau pernah ada kejadian ular kecil yang disebut ular Jawa datang ke rumah kami, dan tidak bisa masuk hanya depan pintu rumah karena ada yang invisible hand yang jagain kami. Infonya ular kecil kiriman tersebut bisa masuk ke rumah ke lemari dll, dan itu hanya sampai pintu rumah. Ular itu pun ditangkap dan tidak dibunuh Ibu saya, hanya dibuang. Makanya keluarga kami masih hidup semua. Bahkan pernah salah satu adik saya nangis2 depresi pasrah dan ngomong langsung ke saya mau bunuh diri. Di suatu kesempatan saya kumpulkan semua saudara2 saya karena saya anak laki2 pertama, saya katakan “Tuhan tidak memberikan cobaan ini ketika kita masih kecil, karena kalau ini terjadi saat kita kecil, kita akan jadi anak2 broken home. Tuhan juga tidak memberikan cobaaan ini ketika kita sudah tua, karena pasti kita sudah tidak mampu berbuat banyak. Kita dikasih cobaan ketika disaat kita bertumbuh untuk menjadi kuat, kita belajar supaya kita tidak mengalami hal seperti ini lagi. Dan kita orang2 hebat karena banyak aib diberikan Tuhan ke orang lain yang bisa ditutupi, aib keluarga kita tidak bisa kita tutupi, jadi kita tetap harus berjalan dengan tegak dan belajar merendahkan hati”. Kmudian saya pernah tanya Bapak saya kenapa tidak pernah mau minta uang ke pengusaha2 tersebut, Bapak saya hanya ngomong “hidup bukan hanya uang, kalo kita dapat uang banyak kemudian kalian anak2 Bapak ada yang narkoba, ada yang diperkosa, hidup kalian berantakan, apa gunanya semua uang itu?”. Thank God, kami bersaudara jadi sarjana semua, tidak ada yang narkoba, punya pekerjaan tetap dan hidup baik2 sampai saat ini. Hal ini juga yang berpengaruh dengan prinsip hidup saya, dimana katanya PNS suka minta minta duit, saya ga mau. Saya selalu selesaikan kerjaan saya. Klo dikasih tips or uang, saya bersyukur, klo ga dikasih ya saya sudah melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab saya. Papa, thank you so much for your love to us Kalau saya ga salah hitung saya ngentot dengan 3 Orang Dalam sampai saat ini. Jadi saya sudah meninggalkan Jejak Cairanku di 13 Wanita.