Karir di Dunia Modeling
“Lightning standby, oke ver tahan posisinya.. ok good.. good.. wajah lurus kedepan.” Clak.. Clak.. Clakk, rentetan suara shutter kamera menggema di seluruh kamar hotel. Dikerjar oleh kilatan flash camera dari berbagai arah. Berada di tengah ruangan, seorang wanita muda menjadi santapan kamera. Hanya memakai pakaian dalam , aku berpose dengan anggun menunjukan kemolekan tubuhnya. Baik struktur tubuh, kaki jenjang yang indah, ataupun bentuk payudaraku yang menggairahkan akan membangkitkan nafsu setiap pria yang melihatnya. Beragam pose aku lakukan, setiap gerakan aku tunjukan untuk memberikan kepuasan visual bagi lensa kamera. Tidak peduli orang lain berkata aku model yang vulgar yang menampilkan bagian tubuhku dengan mudahnya, aku tidak peduli. Mau aku memakai underwear yang menunjukan lapisan kulit yang selalu aku tutupi sehari-hari ataupun tidak memakai selehai benang di tubuhku, aku tidak peduli. Ini pilihanku, aku memutuskan untuk berkarier di dunia modeling seperti yang aku inginkan. INDEX CERITA :
Bagian 1 : Petualanganku Dimulai Di kamar apartment mewah di ibu kota, seorang wanita baru bangun tidurnya. Hanya memakai gaun malam tipis yang menunjukan tubuh indahnya, wanita berdiri untuk segara menyiapkan paginya. Perkenalkan namaku Valerie Alexandra, biasa dipanggil dengan nama Valerie atau pun Ver oleh teman-teman dekatku. Saat ini aku berusia 23 tahun, sudah lulus dari perkuliahan dan saat ini aku bekerja sebagai freelance model khususnya model fashion. Sebagai wanita dewasa aku terus menjaga tubuh indahku, sebagai keturunan tionghoa aku memiliki kulit putih bersih di sepanjang tubuhku, aku selalu berolahraga sehingga memiliki struktur tubuh indah, well karena aku model sudah menjadi kewajiban untuk merawat tubuhku. Dengan tinggi 170cm aku memiliki tubuh yang tinggi dibandingkin mayoritas wanita Indonesia. Meskipun aku rajin berolahraga payudaraku tidak mengecil, dengan ukuran bra 34B aku memiliki payudara yang besar dan bulat, puting payudaraku juga berwarna pink yang mungkin menggoda para lelaki. Tidak lupa pinggulku yang kecil dan pantat yang bulat, olahragaku difokuskan untuk menghilangkan lemah di perut dan mengencangkan pantatku. Singkatnya, aku memiliki bentuk tubuh yang indah. “Jadwal hari ini, briefing untuk model produk kecantikan sampai pukul 16.00 lalu hangout bareng Selyn.” Aku baru saja bangun dari tempat tidur untuk mengecek jadwal kegiatan hari ini, seperti biasa sesegera aku pergi ke ruang makan dan meyiapkan sarapan. Aku tinggal seorang diri di apartemen pribadiku, aku sudah mandiri dan dewasa untuk megurus kebutuhan bagi dirimu baik itu mengurus makanan, pakaian, ataupun kebersihan. Setelah sarapan dengan makanan yang cukup dipanaskan, aku bergegas untuk mandi tentu saja untuk mempercantik tubuhku untuk menunjang karierku. Memiliki wajah putih dan cerah, dengan mata coklat yang indah, aku memiliki bentuk wajah yang diidamkan para wanita. Meskipun wajah cantik turun dari ibuku, aku selalu merawat wajahnga dengan produk kecantikan terbaik. Menggunakan produk skincare terbaik dan selalu datang ke studo kecantikan wajah rupawan merupakan hasil dari usahanya. Berjalan ke kamar mandi, aku menanggalkan gaun malamku. Dibawah gaun malamnya dia hanya memakai celana dalam dengan strip tipis tanpa menggunakan bra. Menunggu isi bathub terisi, aku melihat keindahan tubuhku di cermin, dengan tatapan tajam melihat seluruh seluk beluk tubuhn dari ujung kepala hingga ujung kaki dan aku berputar untuk mencoba mengintip tubuh bagian belakang yang menunjukan punggung dan pantat sekalku. ” Sebagai seorang wanita dan pekerjaanku sebagai model, aku harus menjaga tubuh indahku. Tapi, apakah aku harus menunjukan bagian tubuh yang selalu ditutupi pakaian, atau mungkin aku akan mencoba modeling pada tingkat yang lebih tinggi ?” Bathub sudah terisi dan aku menjatuhkan tubuh ke dalam bathub sambil. Sampai saat ini aku hanya modelling untuk fashion brand atau produk kecantikan. Aku pikir aku tertantang untuk mencoba bekerja sebagai model brand lingerie atau pakaian dalam, pada situasi tertentu ada keinginan untuk mencoba gravure atau nude art, yaitu tampil tanpa busana dalam seni fotografi. Sepertinya menarik. Selesai mebersihkan tubuhku, dengan hanya memakai handuk aku berjalan ke walk-in closet untuk memilih pakaian yang akan dipakai. Untuk brieifing hari ini, aku menggunakan dress lengan pendek dengan panjang sampai 10cm diatas lutut. Aku meyiapkan barang yang dibawa kedalam tas LV-ku, tak lupa menyemprotkan parfum Chanel No.°5 ke tubuhku. “Wangi parfum yang melekat pada tubuhku ditunjang penampilan yang menarik, hmm siapa saja akan terpesona melihatku. Aku pergi ke basement dan membawa mobil BMW seri-3 ke Plaza Indonesia. Setibanya di PI, aku bertemu dengan tim kreatif klien membahas modeling yang akan dilakukan untuk hari-hari kedepan dan dilanjutkan dengan makan siang. Briefing berjalan terlambat dari jadwal, dengan waktu yang mepet aku segara mungkin datang ke bar untuk hangout bersama sahabtku. Sebelum masuk ke bar, aku melakukan touch up untuk mempercantik wajahku karena makeup yang sudah kupakai mulai luntur akibat brifieng yang panjang, aku masuk ke bar tersebut dan, “Ver ! ver ! sini.” terdengar terikan sahabatku Selyn. “Gimana kerjaannya Ver, kayak sibuk banget sih lho.” “Yaa gitu dehh.” Aku menjawab gurauan Selyn dengan panjang lebar. Duduk berdua di bar tersebut, kami berdua terlihat seperti bidadari. Yes, aku dan Selyn memiliki paras yang cantik dan body yang aduhai, haha. Aku rasa aku unggul dari Selyn dalam ukuran payudara, well cukup kentara sihh secara penampilan. Kami mengobrol berbagai hal, dari modeling, pergibahan, resesi ekonomi, perang dingin, ehh enggak ketang, bercanda haha. Obrolan berlangsung sampai malam, aku cepet-cepet pulang karena semakin malam biasanya Selyn semakin ngaco. Sesampainya dirumah aku mandi dan menggunakan gaun malam. Efek kafein yang diminum di bar sampai aku tidak bisa tidur. Karena gabut aku membuka instagram dan membuka bagian DM (Direct Message) dan menemukan pesan dari Haris, teman selama kuliah. Aku dan Haris merupakan teman di universitas. Menurutku Haris cukup ahli di bidang fotografi terbukti dia sering gabung ke divisi dokumentasi, tapi menurutku dia terpaksa sih, tetap saja Haris cukup kece untuk seni fotografi. Haris : “.. Ver, gw ada rencana hunting photo nih, lho mau ikut gak jadi model gw ?” Valerie : “Okay, nanti pc aja.” Jawabku di DM Haris, sebenarnya aku lagi gabut pada hari itu, jadi kenapa enggak. ••• Pada hari yang ditentukan oleh Haris, Aku memilih memakai dress putih tanpa lengan dengan potongan dipinggir dada, pokoknya keliatan seksi-lah, tidak lupa dress yang aku pakai cukup pendek hingga memperlihatkan sebagian besar pahaku. Kaki jenjang putihnya dipadu pandangkan dengan higheels. Kombinasi ini sempurna menunjukan sesi feminim sekaligus seksi dari tubuhku. Sesampainya di mall yang Haris janjikan aku menyerahkan kunci ke parkit Valet dan pergi ke cafe yang Haris sebutkan di DM, baik pria ataupun wanita seolah melihatku, aku bahagia sekaligus kasihan ke lelaki yang dipergoki oleh pasangannya, haha lucu sekali. Aku sampai di cafe dan bertemu Haris, tampang wajahnya tertegun melihat kemolekan tubuhku, aku sadar akan parasku yang cantik dan parfum kugunakan tentu mempesona dirinya. Berbeda denganku Haris hanya menggunakan kaos polo santai sambil membawa tas slempang berisi kamera mirrorless miliknya, seperti semasa kuliah dulu. Aku berbincang dengan Haris cukup terkejut bahwa dia bekerja sebagai fotografer event, walaupun masih dianggap fotografer amatir, Haris memiliki portofolio yang beragam khususnya pada event seperti wedding, gathering, ataupun event Jejepangan yang dia ikuti, dulu sihh dipanggil wibu, enggak tahu sekarang. Selama berbincang Haris sesekali melirik kearea dadaku, wajar sih karena dadaku cukup menonjol dan aku no problem kalau dilihat sama orang lain. Selesai menghabiskan makan siang, Haris mengajakku untuk mengambil beberapa shot foto, kami berjalan ke atrium mall, di lantai atas kami menemukan spot foto yang kosong, sepi pokoknya. Haris membuka tasnya dan mengeluarkan kamera mirrorless dan memintaku untuk berpose di depannya. Aku yang sudah terbiasa, well aku menunjukan keahlianku. Pakaianku saat ini sangat mencolok, menunjukan kaki jenjangku yang indah aku berpose menunjukan bentuk tubuhku. Haris berkali-kali meneguk ludahnya sendiri. Kami mengambil beberapa shot, dan lama kelamaan datang pengunjung lain yang memperhatikan kami. Haris menyelesaikan beberapa shot foto, dan pergi ke lantai bawah. Kami sesegera mungkin pergi dari atrium itu karena membuat pengunjung menonton dan malah menimbulkan keramaian. Sebenernya aku sih males kalau tiba-tiba diciduk security, jadi kami memutuskan menyelesaikan shot foto dan berpamitan. ••• Aku sedang bersantai di kamarku dan mendapat notif dari Haris. Haris : “Ver, besok lho mau ikut hunting foto gak ? Gue nemu bar baru nih di PIK” Valerie : “Boleh aja, gue kosong nih, asal bayarin makan yaa.” godaku ke Haris Haris : “Cih, ada maunya lho ver, okelah cabut kuy.” Valerie :”Haha, thanks ya ris.” Sepertinya aku punya rencana, hi hi hi. ••• Esok harinya aku sampai ke bar baru yang diinfokan Haris. Aku memutuskan memakai dress hitam dengan lengan panjang yang, dari tampilan depan dress ini sangat anggun yang menjukan lekuk tubuhnya, sedangkan di belakang.. jeng.. jeng.. punggung indah tubuhku terbuka. Yes, dress ini memiliki desain terbuka di bagian belakang yang akan menampilkan punggung putihku. Aku bertemu dengan Haris, sambil menunggu pesanan datang aku diminta oleh Haris untuk mengambil beberapa shot foto. Layaknya model profesional, aku berpose layaknya model profesional. Beragam pose aku lakukan, beberapa pose aku terlihat anggun, beberapa sedikit seksi menunjukan lekuk tubuhku. Valerie : “Ris, panas nih gue.” Haris : “Salah lho pake baju panjang, item lagi Ver. Mau masuk ke dalem yang ber-ac aja ?” Valerie : “Nanti aja lah, gue ganti baju dulu yahh.” Haris : “Ehh ver, lho bawa baju ganti ? apa muat ditaruh di tas lho ?” Valerie : “Cukup dong, wait yaa nanti aku kasih surprise.” Panas terik matahari membuatku kepanasan, untungnya aku sudah membawa baju cadangan di tasku. Haris aku bakal suprise-in kamu lhoo. Tidak berapa lama aku leluar dari kamar mandi, dan secara mengejutkan menggukan dress hitam tapi bukan dress yang tadi. Namun dress ini berbeda, dress ini berbentuk croptop yang memperlihatkan pundak putihku dan tentu saja belahan atas payudaraku. Haris yang terkejut meneguk air liurnya sendiri, lucu melihatnya. Dengan dress ini gue berpose jauh lebih sensual, gue berpose menampilkan seluruh bentuk tubuhku. Dalam shot tertentu, aku mengangkat lenganku dan menunjukan ketiak putihku. Aku terus berpose menampilkan tubuhku. Mungkin ini yang pertama kalinya Haris melihatku dengan pakaian seterbuka ini. Hari itu selesai dengan beberapa shot tambahan, panasnya Jakarta membuatku malas melanjutkannya. Haris mendapat portofolio menarik dan aku tentu saja dibayarin makan olehnya. Cukup adil. Pada akhirnya aku dan Haris menjadi rekan kerja di waktu luang. . ••• Saat ini aku dan Haris datang ke event dari streetwear lokal. Aku memakai busana gaya sport dengan jaket dan celana kain. Disana kami berkumpul dan tentu saja minum-minum. Haris yang bosan memiliki ide untuk mengambil shot foto. Mobil yang kubaws Porsche Cayenne biru dijakan latar photoshoot kali ini. Aku melakukan berbagai pose kali ini, bahkan aku sampai naik keatas mobil sendiri. Pose yang aku tampilkan cenderung tegas, seolah-olah aku sedang melakukan photo endorsan, well baju yang aku pakai endorsan dari brand ini ini sihh, sesakali aku menunjukan pundak dan tanktopku seolah gerakan sensual. Efek dari alkohol seolah membuatku terangsang, aku memiliki ide dan meminta Haris menunggu diluar mobil. Beberapa saat kemudian aku membuka kaca jendela dan meminta Haris memfoto. Haris mungkin mengamati aku berganti memaki jaket kulit hitam, melirik ke kursi belakang dan Haris terkejut melihat tanktop yang kugunakan berserakan di kursi belakang. Aku yang sedang menggodanya membuka resleting jaket dan memperlihatkan bagian dada putihku. Haris yang kaget sepontan memfotonya dan tiba-tiba aku tancap gas dan meninggalkan Haris dari event. Bagian 2 :