Kontrak Akhir Tahun – Part 1

 

Pengalaman saya ini terjadi pada akhir tahun 2010 yang lalu, saat itu aku bekerja pada sebuah perusahaan multinasional yang tidak perlu saya sebutkan disini nama perusahaannya. Beberapa klien kami adalah perusahaan luar negeri yang juga besar dan tidak bisa dipandang remeh.
Awal mula cerita ini terjadi saat salah satu perusahaan asing dari singapura yang akan menegoisasikan kontrak dengan perusahaan kami, sebagai manajer marketing aku bisa saja menunjuk salah satu staf-ku untuk menyelesaikan urusan itu, namun tidak kulakukan karena saat itu adalah akhir tahun dan aku paham sekali kalau staf-staf pasti akan mulai berlibur bersama dengan keluarga mereka. Oh iya, sebelumnya perkenalkan, namaku Budi, usiaku sekarang 30 dan pada saat kisah ini terjadi aku masih lajang, tidak memiliki pacar meskipun ada beberapa perempuan yang dekat denganku secara khusus dan  tanpa status.
hari itu aku memanggil staf satu persatu ke ruangan untuk memberikan mereka sekedar bonus akhir tahun extra dariku pribadi, ada 5 staf-ku dan masing-masing memang mendapatkan bonus akhir tahun yang berbeda-beda, selain berdasarkan achievement mereka, aku juga memberikan extra bonus pada staf perempuan yang dekat denganku.
“Bos, beneran gpp nih mau handle sendiri presentasinya ?” tanya salah seorang staf-ku yang bernama Dina, dia adalah seorang perempuan yang cantik, dengan body yang amat sangat sexy, Dina ini seorang perempuan yang cantik, badannya tinggi semampai, belum lagi ditambah dengan high heelsnya, wajahnya cantik dan nafsunya besar sekali, payudaranya menantang dan bulat mengacung, ukurannya 36D. Seringkali dia berkunjung ke apartemenku hanya untuk ml meskipun dengan alasan untuk mengkonsultasikan pekerjaan, dulu aku memang selalu memberi job kepada Dina untuk menyelesaikan kerjaan yang finishingnya harus dengan persetujuanku, dan lagi karena aku tinggal sendirian di apartemen, tidaklah menjadi masalah sama sekali untuk kami bercinta kapanpun, namun sejak ia memiliki tunangan yang dijodohkan oleh orang tuanya, aku mulai menjauhinya untuk menghindari masalah
“its allright dina, kamu berlibur saja dengan pacarmu, ini sudah tanggung jawabku kepada perusahaan” jawabku.
“thank you bos ku yang ganteng, eh, makasih ya bos untuk bonus akhir tahunnya” katanya lagi sambil mencium bibirku dengan mesra dan ini membuat gairahku sedikit bangkit, secara naluri aku meraba payudaranya, payudara Dina ini sejak awal dia masuk kerja 2 tahun yang lalu sudah menjadi obsesiku, saat melamar kerja waktu itu dia mengenakan blazer, dan payudaranya membuatku menelan ludah saat mewawancarainya, Aku tidak menyerahkan perekrutan staf kepada HRD, karena aku butuh orang yang sesuai dengan kebutuhan, dan pemilik perusahaan menyetujui sepenuhnya keinginanku karena aku selalu melampaui target penjualan dari perusahaan.
“mmhh.. si bos ih.. nakal banget tangannya, nanti Dina jadi horny lho” protesnya.
“you know that I’m always obsessed to your boobs dear” jawabku singkat sambil terus meraba payudara Dina dari luar blazernya.
“mmmhh.. Bud, udah dong.. nanti kalo ada yang masuk gimana ?” katanya, tanpa melawan, malah tangannya membenamkan wajahku ke payudaranya.