Life guard
Crita ini terinspirasi dari bokep dengan judul yang sama Aku bersama temen2ku liburan ke Bali, diantara ber 4 aku yang paling muda, yang laen dah mahasiwi sedang aku masi sekolah. Karena aku yang paling muda mereka sering ngerjain aku, gak papa si, just for fun. Kami sampe di Bali dah ampir tengah malem, memang si dah ngebook hotel kecil di tepi pantai yang katanya indah banget. Kamar yang dibook adalah satu kamar besar dengan 2 double bed sehingga bisa ber 4 satu kamar. aku langsung terkapar di ranjang sedang yang laen masi ja ngbrol didepan kamar yang menhadap pantai. Pelan2 kesadaranku ilang dan aku dah terbuai mimpi, melelahkan sekali perjalanan darat dari Surabaya sampai kemari. Paginya aku terbangun karena sinar matahari menyorot masuk melalui korden yang sudah dibuka semuanya. kamar menjadi terang benderang. Mataku menyipit karena silau diterpa sinar matahari yang langsung menghantam mukaku. Gak da siapa2 dikamar. Aku bangun menuju ke kamar mandi, pengen pipis. Di kaca kamar mandi ada kertas yang ditempel dengan bubble gum, gak da selotip pa lem kayanya, “Say, kami dah pergi, bisnya kamu bobonya kaya kebo gitu, dicolek2 gak bangun2, terpaksa deh ditinggal, mungkin malem baru balik. Have fun ya”. Gila bener, aku ditinggal seharian gitu, baiknya kemaren malem ketika sampe aku dikasi amplop yang berisi uang, bisa kupake buat beli makanan hari ini deh. Aku kesel banget ditinggal gitu, kemari kan buat jalan2, kalo cuma bengong di hotel seharian ya ngapain jauh2 kemari. Aku gosok gigi, gak da makanan apa2. Aku liat keluar kamar, pantainya bener2 indah, pasirnya puti dan bersih dari sampah, karena bukan hari libur sepi2 ja pantainya, kursi buat bermales2an tersebar dibeberapa tempat, hanya beberapa aja yang ada penghuninya, pasangan2 bule setengah umur yang ngabisin usia tuanya dengan jalan2 keseluruh penjuru dunia, enak banget ya. aku segera mengenakan bikiniku, membawa sun lotionku dan mencari payung yang kosong dan jauh dari para bule. aku pengen menyendiri aja menikmati keindahan pantainya. Ketika aku sedang menggosokkan sun lotion ke seluruh badanku, ada waitress dateng membawa senampan makanan, “Dengan Inez ya”. “Iya, saya Inez, ada apa ya”. “Ini dah dipesankan sarapan oleh temen2nya tadi seblon mreka pergi, saya diminta mengantarkan sarapan ini setelah liat Inez keluar dari kamar”. Wah baek juga tu kakak2ku, mikirin aku yang ditinggal ndirian, mereka dah pesenin sarapan, lumayan juga deh. Wah big breakfast rupanya, ada roti, buah, dan segelas kopi susu. Mereka tau aku suka dengan makanan kaya gini kalo pagi. Segera kusantap semua yang dihidangkan sampe habis kecuali kopi susunya. Selesai makan, aku mengenakan kacamata hitamku dan tergolek saja di bale dibawah payung sambil menikimati semilir angin pantai. Lama2 aku terlena lagi dan terlelap. Ketika aku terbangun, disampingku duduk seseorang, life guard kayanya. “Hai, aku … (dia menyebutkan namanya). Temen2 kamu minta aku menemani kamu hari ini karena mereka akan pulang malem. Ni ada note dari mereka”, katanya sambil memberikan note ke aku :”Say, ni cowok keren kita minta nemenin kamu ni ari, terserah kamu mo ngapain ma dia, dia selera kamu banget kan, have fun”. Wah makin kurang ajar ni kakak2ku, masak nyediain cowok buat aku, tapi gak papalah. Tipeku banget si, gak keliatan kaya abege, kulit warna gelap karena terbakar sinar matahai tiap ari, tegap, dada bidang, perut sixpack dan ganteng juga. “Memangnya bli gak tugas ni ari kok bisa nemeni Inez”. “Kalo weekday gini sepi, ada temen aku yang siaga selama aku nemeni kamu. Apa ni acara ni ari, kamu mo brenang ato mo ngapain, kan dah pake bikini sexy gini”. “masak si sexy bli, Inez kan kurus dan asesorisnya juga kecil2”. “Itu bukan kurus Nez, tapi ramping, asesoris kamu ya proporsional lah ma bodi kamu, makanya kamu tu sexy, aku suka banget ma abege yang sexy kaya kamu”. Wah sanjungannya maut juga, seneng aku ngedengernya. “Santai aja ya bli, males ngapa2in”. “Bole aja, mo aku apa2in”, dia mulai menggoda aku. “Mangnya bli mo ngapain Inez”. Dia tertawa. “temen2 kamu bilang kamu pengen have fun ma lelaki ni ari, definisi have fun dengan lelaki menurut kamu itu apa, aku siap ja have fun dengan kamu the whole day”. Waduh apalagi yang disiapkan para kakak yang edun ni buat aku, kayanya dah menjurus nih. “Disini ada apa selaen maen air di laut”. “ya adanya cuman ini, tempatnya sepi dan gak da atraksi apa2, sehingga kalo kemari ya banyakan tamu cuma pengen relax saja the whole day”. “O gitu ya, bosen dong lama2”. “Makanya kita have fun ja yuk, pasti kamu asik deh have man ma aku”. Tiba2 aku merasakan tubuhku panas, gak tau kenapa. Dia pindah duduk disebelah aku dan meletakkan tangannya di pahaku. Aku kaget dengan move nya ini, tapi kudiamkan aja. Tangannya mulai mengelus2 pahaku, dari luar kearah paha dalam, rasa panas di tubuhku berubah menjadi gairah, aku jadi pengen lebih. aku keinget betapa panasnya cowokku kalo mengelus aku kaya gini, ujung2nya pasti aku digelutin abis2an. Inget itu aku jadi mulai horni, palagi elusan tangannya mengarah makin keatas, ke selangkanganku. Diremasnya pelan selangkanganku yang masi tertutup cd bikiniku. “Aaaah bli”, aku sudah terangsang karena elusannya. Dia menyuruh aku menghabiskan minuman yang tersedia, karena tinggal itu yang masih ada di nampan. Segera kutenggak abis, rasanya badanku makin panas, kayanya tu kopi susu ada apa2nya deh. Belon aku sempet mikir lebih lanjut, dia bangun dan membopong aku. Aku kaget tapi ya diem aja dalam pelukan lelaki ganteng itu, Dia menggendongku kembali ke kamar. Ini rupanya yang dimaksud temen2ku dengan have fun dengan lelaki, aq nikmati ja, kebetulan dah lama banget gak have fun ma cowokku. Di kamar aku dibaringkan di ranjang, dia menutup korden sehingga suasana mendari temaram karena lampu tidak dinyalakan, sinar matahari cuma bisa ngintip dari sela antara korden dengan tembok. “Katanya kamu pengen ngerasain nikmat ya Nez”. “Kata siapa”. “Kata temen2 kamu, makanya aku si seneng ja berbagi kenikmatan dengan abege sexy kata kamu”. Dia berbaring disebelahku di ranjang, dan mulai mengelus2 toketku, diremasnya pelan2 sembari menciumi telingaku, aku menggelinjang karena ulahnya, remasan di toketku makin keras. Aku meringis dan mendesah lebih panjang. Sementara lidahnya menjilati leherku, kembali ke atas menggelikitik kupingnya dan menyapu wajahku. Sementara itu dia dah mengurai ikatan bra bikiniku sehingga benda itu segera meninggalkan tubuhku. “Napsuin banget toket kamu Nez, puting kamu imut masi pink lagi, jarang diemut ya Nez”. Aku hanya terdiam aja. “Cowok kamu ngapain ja kalo duaan ma kamu”. Tangannya kembali bekerja dengan lembut di kedua toketku. Sesekali tangan nakal itu memilin-milin putinguku kemudian meremasnya lagi dengan lembut, lalu putingku ditekan dan ditarik sampai membuatku menjerit pelan karena sensasi nikmat yang ditimbulkannya. dia memutar tubuhku hingga kini kami saling berhadapan, sementara kepalanya tepat berada di depan toketku yang mulai mengeras dengan putingnya yang telah memerah. Sebuah senyum simpul terlukis di wajahnya, lalu dia membenamkan wajahnya di belahan kedua toketku. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang hangat di sana, kemudian seperti seekor anjing yang sedang mengendus bebauan, hidungnya bergerak mengitari kedua toketku, ini menambah rasa geli dan nikmat yang kurasakan. Akhirnya mulutnya memangsa salah satu putingku yang telah memerah dan mengeras. Di dalam mulutnya putingku mendapat serangan yang teramat dahsyat, lidah itu bergerak melingkar-lingkar di putingku sementara giginya menggigit-gigit halus toketku. Ia melakukannya bergantian pada kedua toketku. Dan ini sangat menyiksa batinku hingga kulampiaskan dengan menjambak rambutnya yang gondrong ikal itu. Kedua tangannya mulai turun ke arah pantatku dan mulai meremasnya dengan lembut. Hisapan, jilatan dan gigitan pada toketku, dan remasan pada sepasang pantatku yang kencang membuatku semakin tak dapat mengontrol diri. Aku bisa merasakan bagaimana selangkanganku sudah sangat basah dan lembab, sementara belum ada tanda-tanda bahwa ia akan segera menyelesaikan permainannya pada bagian-bagian sensitif pada tubuhku. Tangannya tetap asyik bekerja di pantatku dan mulutnya terus aktif memangsa sepasang toketku. Tangannya turun kebawah dan mengurai ikatan cd ku. Jembutku yang alus sudah basah oleh lendir yang keluar dari liangaku dan mengeluarkan bau khusus yang merangsang. “Wah sudah basah banget nih Nez. Gimana dong..?” godanya nakal. “Bli sih nakal.. Bikin Inez terangsang hebat. Pokoknya bli harus tanggung jawab” Ia hanya tersenyum mendengar jawabanku, aku sudah terbaring di kasur tanpa ada benang yang melekat pada tubuhku. Ia langsung menindih tubuhku. Dengan nakal dia mencium bibirku lembut dan saat aku ingin membalasnya, bibirnya sudah bergerak turun ke arah leher sampai akhirnya mendarat di dadaku. Di sini bibir itu berhenti sejenak untuk mengemut putingku bergantian. setelah puas di sana bibir itu kembali bergerak turun. Dan ketika mulai menyentuh jembutku, bibir itu kembali berhenti dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat perbatasan antara bagian yang berambut dan yang tidak. Aku yang benar-benar telah terbakar oleh birahi jadi tak sabar. Kujambak rambutnya dan kuarahkan kepalanya ke arah pangkal pahaku. Sebuah lenguhan panjang keluar dari mulutku saat lidahnya menyentuh bibir mekiku. Setelah itu ia membentangkan kedua belah pahaku lebih lebar, kemudian kepalanya kembali tenggelam di selangkanganku. Tanpa membuang waktu, bibirnya mulai melumat bibir mekiku yang sudah sangat basah. Tubuhku menggelinjang hebat, sementara kedua tangannya merayap ke atas dan langsung meremas-remas kedua toketku. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati liangku dan meremas toketku yang kenyal dan putih ini. Lidahnya yang hangat mulai menyusup ke dalam liangku. Tubuhku terlonjak dan pantatku terangkat ke atas saat lidahnya mulai mengais-ngais bibir mekiku. Diringi desahan dan erangan dari bibirku, tanganku menarik kepalanya lebih ketat agar lebih kuat menekan selangkanganku, sedangkan pantatku selalu terangkat seolah menyambut wajahnya yang masih tenggelam di selangkanganku. Aku semakin megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang amat sangat dan sulit dilukiskan dengan kata-kata. Aku menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geli dan nikmat ketika bibir dan lidahnya menjilat dan melumat bibir mekiku. Tubuhku bergetar dan mengejang. Aku mengejat-ngejat dan menggelepar saat bibirnya menyedot klitku dan lidahnya mengais-ngais dan menggelitik klitku. “Akhh.. Akhh.. Ohh..” Dengan diiringi jeritan panjang akhirnya aku merasakan orgasme yang teramat nikmat. Benar -benar dia pandai memainkan lidahnya, hingga pantatku secara otomatis terangkat dan wajahnya makin ketat membenam di antara selangkanganku yang terkangkang lebar. Napasku tersengal-sengal setelah mengalami orgasme yang sangat hebat tadi. Lalu dengan tenang ia membersihkan cairan kenikmatan yang masih terus mengalir keluar dari liangku, sementara aku masih menetralisir aliran nafasku yang tersengal-sengal setelah mencapai puncak orgasme yang luar biasa. Rasanya seluruh tubuhku remuk dan pegal, kemudian dia ke kamar mandi untuk berkumur sebentar. Beberapa saat kemudian dia kembali sudah dalam keadaan telanjang bulat dan langsung berdiri di samping kepalaku dengan batang berdiri tegak menantang ke arahku. Aku merinding melihat besarnya batangnya dan saat membayangkan bagaimana rasanya saat batang besar itu memasuki liangku. Hasrat yang sempat turun itu mulai naik lagi. Saat tanganku hendak memegangnya, ia bergerak mundur hingga membuatku menjadi bingung. “Hari ini biarkan aku saja yang muasin kamu ya..” ucapnya sambil duduk di tepi kasur. “Hari ini aku pengen sepuasnya menikmati setiap mili tubuhmu” katanya tersenyum sambil membelai rambutku yang awut-awutan. “Hari ini aku pengen membuat kamu mencapai kenikmatan sampai mau pingsan.. Mau kan..?” “Ya udah.. Terserah bli aja..” jawabku, hebat juga tu para kakak edun ngatur acaraku ni ari, pantes aku ditinggal ndirian. Memang si kalo denger crita mreka maen ma om2 aku suka horni ndirian karena aku cuman maen ma cowokku jadi pengalaman lendirku terbatas banget. Pernah aku bilang, aku mo ikutan mreka maen ma om2, mreka bilang kamu masi anak kemaren sore, jadi blon waktunya. Mungkin ini ksempatan yang mreka create buat aku maen dengan lelaki laen selain cowokku. Kayanya mrejka naruh sesuatu di kopi susu yang aku minum, pantes aja aku cepet banget trangsangnya, padahal cuma dielus pahaku aja. Kemudian dengan tersenyum ia mencium keningku yang dilanjutkannya dengan mencium kedua mataku, lalu bibirnya mengecup hidung dan kedua pipiku. Setelah menggosok- gosokkan hidungnya dengan hidungku, bibirnya mengecup pelan bibirku. Dengan mesra aku melingkarkan kedua tanganku pada lehernya dan menariknya agar lebih puas, aku ingin menikmati permainan lidahnya dalam mulutku karena tadi aku merasa lidah itu terlalu cepat turun ke bawah. Lidahnya mulai menari-nari di dalam rongga mulutku, dengan lihainya lidah itu menelusuri setiap sudut rongga mulutku. Sementara gerakan lidahku tidak dapat mengimbangi pergerakan lidahnya yang sangat liar. Dan itu menimbulkan sensasi nikmat yang memabukkan. Apa lagi saat kedua tangannya kembali meremas-remas kedua toketku telah mengeras lagi. Toket berukuran 32B itu seakan tenggelam dalam genggaman tangannya yang besar. Ia lalu memegang batangnya dan ditusukkannya ke celah bibir mekiku yang sudah sangat licin. Dengan lembut dia mendorong pantatnya sampai akhirnya ujung kontinya berhasil menerobos bibir mekiku hingga membuat tubuhku menggeliat hebat ketika ujung konti yang besar itu mulai menyeruak masuk. Perlahan namun pasti rasa nikmat mulai kurasakan dari arah selangkanganku. Kenikmatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir berteriak histeris. Sungguh batangnya luar biasa nikmatnya. Liangku serasa berdenyut-denyut saat menjepit ujung topi batangnya yang bergerak maju mundur secara perlahan. Dia terus menerus mengayunkan pantatnya, sementara keringat kami berdua semakin deras mengalir dan mulut kami masih terus berpagutan. “Akkhh.. bli..” aku menjerit perlahan saat kurasakan betapa batangnya menyeruak semakin dalam dan serasa begitu sesak memenuhi liangku. Batangnya terasa berdenyut-denyut dalam jepitan liangku. Apa lagi lidahnya mulai menyapu-nyapu seluruh leherku dengan ganasnya hingga bulu kudukku serasa merinding di buatnya. Aku tak sadar saat ia kembali mendorong pantatnya hingga batangnya yang terjepit erat dalam liangku semakin menyeruak masuk. Aku yang sudah sangat terangsang menggoyangkan pantatku untuk memperlancar gerakan batangnya dalam liangku. Kepalaku bergerak-gerak liar merasakan sensasi hebat yang sedang kualami. Liangku semakin berdenyut-denyut dan ada semacam gejolak yang meletup-letup hendak pecah dari dalam diriku. Bless.., dengan perlahan tapi pasti batang yang besar itu melesak ke dalam lubangku. Mekiku terasa penuh sesak oleh batangnya yang besar itu. Terasa kehangatan batangnya dalam jepitan liangku. Batangnya mengedut-ngedut dalam jepitan lubangku. Kemudian dengan perlahan sekali ia mulai mengayunkan pantatnya hingga kurasakan batangnya menelusuri setiap mili liangku. Ini menimbulkan sensasi yang teramat nikmat untukku. Aku tak sempat mengerang karena tiba-tiba bibirnya sudah melumat bibirku. Lidahnya menyeruak masuk ke dalam mulutku dan mencari-cari lidahku. Aku pun membalasnya. Ia mendengus perlahan pertanda bahwa birahinya sudah mulai meningkat sementara gerakan batangnya semakin mantap di dalam liangku. Aku dapat merasakan bagaimana batangnya yang keras menggesek-gesek dinding mekiku. Aku pun mengerang dan tubuhku bergerak liar menyambut gesekan batangnya. Pantatku mengangkat ke atas seolah-olah mengikuti gerakan nya yang menarik batangnya sehingga hanya ujung batangnya yang masih terjepit di dalam lubangku. Lalu ia mendorong batangnya secara perlahan hingga ujungnya seolah menumbuk perutku. Ia melakukannya berulang-ulang. Aku merasa ada semacam sentakan dan kedutan hebat saat ia menarik batangnya dengan cepat. Gerakannya ini membuat napasku semakin terengah- engah dan merasakan kenikmatan yang terus naik dan tak tertahankan. Besarnya batangnya membuat liangku terasa sempit. Sangat terasa sekali bagaimana nikmatnya batangnya menggesek-gesek dinding liangku. Secara refleks aku mencoba mengimbangi genjotannya dengan menggoyang pantatku. Semakin lama genjotannya semakin cepat dan keras, sehingga tubuhku tersentak-sentak dengan hebat. Slep.. slep.. slep.. bunyi gesekan batangnya saat memompa liangku. “Akhh..! Akkhh..! Oohh..!” erangku berulang-ulang. Benar-benar luar biasa sensasi yang kudapatkan. Ia benar-benar menyeretku ke surga kenikmatan. Tak berapa lama kemudian aku merasakan nikmat yang luar biasa dari ujung kepala hingga ujung mekiku. Tubuhku menggelepar-gelepar di bawah genjotannya. Aku menjadi lebih liar dan menyedot-nyedot lidahnya dan kupeluk tubuhnya erat-erat. “Ooh.. Oh.. Akhh..!” aku menjerit ketika hampir mencapai puncak kenikmatan. Tahu bahwa aku hampir orgasme, ia semakin kencang menggerakkan batangnya yang terjepit di liangku. Saat itu tubuhku semakin menggelinjang liar di bawah tubuhnya yang kekar. Tak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. “Oohh.. Aauuhh.. Oohh..!” jeritku tanpa sadar. Secara refleks jari-jariku mencengkrram punggungnya. Pantatku kunaikkan ke atas menyongsong batangnya agar bisa masuk sedalam-dalamnya. Lalu kurasakan liangku berdenyut-denyut dan akhirnya aku merasakan sedang melayang, tubuhku serasa ringan bagaikan kapas. Aku mencapai orgasmeku. Gerakanku semakin melemah setelah mencapai puncak kenikmatan itu. Ia lalu menghentikan gerakannya. “Enak kan Sayang..” bisiknya lembut sambil mengecup pipiku. Aku hanya terdiam dan wajahku merona karena rasa nikmat. Ia yang belum mencapai klimaks membiarkan saja batangnya terjepit dalam liangku. Ia sengaja membiarkan aku untuk menikmatinya. Aku kembali mengatur napasku, sementara aku merasakan batangnya mengedut-ngedut dalam jepitan liangku. Tubuh kami berdua sudah mengkilat karena peluh yang membanjirinya. Sangat kontras kalo diliat, tubuhnya yang legam karena terbakar matahari menindih tubuhku yang putih mulus. Setelah beberapa saat, ia yang belum mencapai klimaks kembali menggerak-gerakkan batangnya maju mundur. Gerakannya yang perlahan, lembut dan penuh perasaan itu kembali membangkitkan birahiku yang telah sempat menurun. Kucoba menggoyangkan pinggulku seirama gerakan pantatnya. Rasa nikmat kembali naik ke ubun-ubunku saat kedua tulang selangkangan kami saling beradu. Gerakan batangnya semakin lancar dalam jepitan liangku. Aku yang sudah cukup lelah hanya dapat bergerak mengimbangi ayunan batangnya yang terus memompaku. ia semakin lama semakin kencang memompa batangnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi dan leherku dan kedua tangannya meremas sepasang toketku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu, nafsuku kembali merambat naik menuju puncak. Dapat kurasakan bagaimana kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh tubuhku. Bermula dari selangkanganku, kenikmatan itu menjalari putingku dan naik ke ubun-ubun. Aku balik membalas ciumannya. Pantatku bergerak memutar mengimbangi batangnya yang dengan perkasanya menusuk-nusuk lubangku. Gerakannya semakin liar dengan napas yang mendengus tak beraturan. Pantatku kuputar-putar, kiri-kanan semakin liar untuk menggerus batangnya yang terjepit erat di dalam lubangku. Aku pun semakin tak bisa mengontrol tubuhku hingga kusedot lidahnya yang menelusup masuk ke dalam mulutku. Tubuhnya mengejat-ngejat, kemudian jeritan panjang memenuhi kamar saat aku mencapai orgasme untuk yang kesekian kalinya. Sementara gerakan tubuhnya mengejat-ngejat tak beraturan. “Ough.. Ough.. Ughh..!” Dengan napas yang terengah-engah, ia yang berada di atas tubuhku semakin cepat menghunjamkan batangnya. Lalu..Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Crrtt.. Aku bisa merasakan bagaimana batangnya menyemprotkan air maninya dalam kehangatan liangku. Matanya membeliak dan tubuhnya berguncang hebat. Batangnya pun mengedut-ngedut dengan kerasnya saat menyemburkan air maninya. Aku bisa merasakan ada semprotan hangat di dalam sana, nikmat sekali rasanya. Kami mencapai puncak kenikmatan secara bersamaan. Setelah beberapa saat, tubuhnya ambruk menindih tubuhku dengan batangnya yang masih menancap pada liangku. Kurasakan ada cairan yang mengalir keluar dari liangku. Napas kami menderu selama beberapa saat setelah pergumulan nikmat yang melelahkan itu. Lalu kupeluk tubuhnya yang basah oleh keringat, kuciumi seluruh wajahnya. “Thank’s ya bli. bli memang sangat perkasa” bisikku di telinganya. “Kamu gimana, nikmat gak maen ma aku”. Aku mengangguk perlahan. “Masi mau lagi kan, hari kan masi panjang”. Aku hanya tersenyum saja dan memeluk tubuhnya erat sekali Tak lama aku mendengar suara pintu dibuka lalu ditutup lagi, kemudian ada suara langkah kaki yang mendekat keranjang. Aku menoleh, kuliat ada seorang lelaki laen yang sedang memandangi tubuh telanjang kamu yang masi bertindihan. “Tenang Nez, dia temenku, dia akan meneruskan sesi nikmat ini bersama kamu. Masi mau kan katanya”. Gila juga tu kakak2ku, aku di 3some ni ari, luar binasa. Dia lalu mencabut batangnya dan memakai celana gombrangnya lalu …