Mak Mertua Bikin Gara-gara
By Jakongsu
Cerita ini merupakan kenyataan dari hidupku. Namaku Surya usia sekitar 32 tahun sudah beristri usia 24 tahun. Istriku cukup cantik dan behenol menurutku. Aku bukan orang kaya, malah hidupku sangat pas-pasan. Rumahku memang di tengah kota, tetapi di dalam kampung yang agak kumuh dan padat.
Aku bekerja sebagai office boy tidak jauh dari tempat tinggalku, sebuah rumah kecil peninggalan orang tuaku. Aku sebagai anak tunggal mewarisi rumah yang tak seberapa. Istriku Mirna adalah warga yang tinggal tidak jauh dari rumahku. Dia juga dari keluarga yang miskin. Ayah Mirna meninggal sekitar 2 tahun lalu. Ibunya menjanda dengan 3 anak. Istriku adalah anak kedua, kakaknya Rina sudah menikah tetapi sudah 6 tahun belum juga punya anak seperti aku, adik istriku Lina baru berusia 16 tahun masih sekolah.
Selama ini kehidupan keluarga mereka sepenuhnya aku yang menopangnya. Aku membayar kontrakan rumah mereka, dan untuk makan sehari-hari kedua rumah kami menu masakannya dimasak oleh Ibu mertua.
Rina yang tinggal mengontrak tak jauh dari rumahku kehidupannya juga sangat pas-pasan. Suaminya bekerja sebagai tukang ojek. Kadang-kadang jika mendapat hasil agak banyak dia membantu membeli beras untuk rumah ku. Tapi itu jarang, sebulan paling cuma sekali dan itu pun tidak terlalu banyak.
Saya tidak dapat menyalahkan si Dul demikian panggilan suami Rina, karena tidak mudah mencari nafkah pada masa ini. Eh aku lupa, istriku juga bekerja sebagai office girl di gedung yang sama denganku. Dulu aku yang mengajak dia bekerja.
Aku bukan pria yang jagoan sex dan tidak pula memiliki senjata yang istimewa. Panjang senjataku 14 cm, bentuknya normal dan tidak terlalu besar, ya menurutku ukurannya normal saja sih.
Setiap malam istriku selalu minta disebadani. Kadang-kadang aku tidak mampu memenuhi nafsunya dengan alasan aku lelah. Namun Mirna tidak putus asa, dia upayakan kemaluanku bisa mengeras. Dia menghisap dan mengulum penisku sehingga akhirnya berdiri juga. Setelah lumayan keras, Mirna buru-buru menaiki tubuhku lalu dia bergerak sesukanya.
Aku tidak mampu bertaha lama, paling lama bisa bertahan 5 menit, tetapi seringnya pada ronde pertama aku sudah kedodoran pada menit kedua. Istriku terlihat tidak puas. Dia berupaya membangunkan kembali penisku dengan berbagai cara. Sekitar sejam biasanya penisku bisa berdiri lagi. Dia kembali menaiki ku dan berusaha mencari kepuasan dengan penisku di ronde kedua ini . Penisku di ronde kedua ini biasanya tidak mengeras maksimum.
Istriku kelihatan berusaha mencapai kepuasan, tetapi yang lebih sering adalah aku sudah muncrat duluan. Kalau sudah begitu, istriku berhenti mengusikku. Besok paginya biasanya dia sudah berusaha lagi membangunkan penisku. Permainan pagi tidak selalu bisa memuaskan istriku.
Istriku sebetulnya mempunyai daya tarik sex yang tinggi. Tubuhnya ideal dengan tetek tidak terlalu besar, normal saja, pinggangnya singset dan pantatnya bahenol. Yang membuatku kurang mampu bertahan, menurutku vaginanya sangat menjepit dan kalau penisku menyelip di lubang vaginanya, rasa nya luar biasa nikmat.
Wajahnya cukup menarik, meskipun tidak secantik artis, tetapi wajahnya bersih tanpa jerawat dan hidungnya tidak pesek. Suaranya juga terdengar eksotis, bukan kayak suara laki-laki. Sebetulnya istriku adalah wanita yang ideal, tapi karena memeknya terlalu enak, membuat aku kurang mampu bertahan. Dan yang lebih berat lagi, tiap malam selalu minta jatah.
Itulah sedikit latar belakang kehidupan sex ku dengan istriku. Jadi tidak ada yang istimewa sebetulnya untuk ditulis sebagai cerita. Namun paparan ku berikutnya inilah yang unik dan mungkin layak untuk disimak karena jarang di termukan dalam keluarga normal.
Kehidupan perekonomian kami makin berat, sehingga akhirnya kami tidak kuat membantu mertua untuk biaya kontrakan rumahnya. Beliau bersama adik istriku si Lina kemudian berkumpul di rumahku. Dengan bantuan pinjaman dari kantorku dan juga istriku, aku membangun rumahku menjadi 2 lantai. Sebab rumahku hanya memiliki 1 kamar. Lantai kedua untuk membuat kamar yang kemudian untuk kamar aku dan istriku. Ada ruang sisa sedikit yang biasanya untuk bersantai.
Ibu mertuaku dan adik iparku menempati bekas kamarku dibawah. Dengan bergabungnya Ibu mertua dan Lina, rumahku jadi makin ramai. Namun Mirna tidak berubah, dia tetap menuntutku setiap malam memuaskan nafsunya.
Ibu mertuaku sudah 3 kali menikah, ketiga anaknya berasal dari suami-suami yang berbeda. Aku menduga istriku mewarisi besarnya nafsu sex ibunya. Sebab aku duga, jika tidak besar dorongan nafsu sex ibu mertuaku, gak bakalan dia menikah sampai 3 kali. Itu hanya perkiraaanku saja, secara sebenarnya aku kurang tahu. Jadi itu asumsiku saja.
Setelah sebulan ibu mertuaku bergabung, aku mulai disuguhi minuman yang kata nya obat untuk kesehatan. Aku bukanlah orang yang suka minum jamu, karena tidak tahan rasa pahit. Namun aku selalu dipaksa dan kalau minum selalu ditunggu oleh mertuaku.
Aku bertanya kepada istriku, kenapa ibu selalu memaksa aku meminum jamu. Istriku sambil lalu menjawab agar aku tidak mudah sakit dan kuat bekerja. Kalau soal itu aku pikir kan banyak jamu-jamu di tukang jamu, tapi kenapa ibu meracik sendiri jamu untukku.
Rasa jamu ibu yang jelas sepet dan agak pahit. Ada juga yang manis madu, yaitu jamu di gelas kedua. Seminggu setelah aku rutin meminum jamu aku merasa kinerja sexku agak meningkat. Yang jelas kurasakan adalah aku mudah sekali greng, dan kalau ngaceng rasanya jadi keras sekali, tidak seperti biasa.
Bukan hanya keras, tetapi aku agak mampu bertahan lebih lama dari biasanya. Untuk bangkit di ronde kedua kontolku juga lebih cepat bangun dan di ronde kedua itu kontolku juga keras seperti kayu dan bisa bertahan cukup lama.
Namun anehnya permainanku yang lama itu tidak selalu membuat istriku puas. Pernah aku bermain sampai hampir setengah jam dan berganti-ganti posisi tetapi istriku tetap saja sulit mencapai kepuasan.
Aku merasa dampak dari ramuan jamu ibu mertuaku membuat diriku makin kuat. Aku jadi nagih terus jamu ramuan ibu. Istriku akhirnya buka rahasia. Ternyata dia curhat kepada ibunya mengenai kehidupan sexnya. Jamu yang diberikan setiap hari kepadaku itu memang jamu untuk mendongkrak kemampuan sex.
Namun meskipun kemampuan sex ku sudah berkembang lebih baik, tetapi istriku masih sulit mencapai kepuasan. Menurut mertuaku seperti diceritakan oleh istriku, aku kurang menguasai teknik-teknik memuaskan pasangan. Terus terang dalam hati aku agak jengkel juga mendengar paparan seperti itu. Tapi aku tahan saja dan berusaha tidak menunjukkan rasa kesalku ke istriku.
Sejak dia terbuka soal konsultasi sex dengan ibunya, Istriku sering berusaha memperbaiki posisi kami bersenggama. Namun hasilnya tetap saja istriku sulit mendapat kepuasan meski mainnya sudah bisa lama.
Terus terang aku memang culun soal sex. Pada awal perkawinanku aku tidak mengerti apa itu clitoris atau itil, tidak mengerti maksudnya orgasme, apalagi gspot aku tidak tahu sama sekali. Aku mungin agak kurang gaul mengenai masalah sex, jadi ketika malam pertama pun aku rikuhnya luar biasa. Istriku lah yang membantu aku melakukan hubungan sex. Eh jangan menduga negatif, istriku masih perawan waktu itu.
Suatu hari pada malam hari istriku berbicara kepadaku dengan materi yang sangat mengagetkan. Dia berbicara bahwa ibunya akan mengajariku bagaimana melakukan hubungan yang memuaskan istri. Mengajarinya itu bukan secara lisan tetapi praktek langsung. Artinya aku akan berhubungan sex dengan ibuku. Dalam keadaan bingung istriku malah membujuk aku agar mau menerima tawaran agar aku mau diajari ibunya.
Bersambung di bawah gan….
Tidak mudah bagiku menerima begitu saja tawaran istriku. Bukannya munafik, tetapi selama ini aku manaruh hormat dan menyegani mertuaku. Aku juga tidak memperhatikan daya tarik sex mertuaku, karena aku tidak ingin berfikiran macam-macam terhadap beliau. Namun sekarang aku menghadapi tantangan untuk melakukan hubungan dengan dia.
Makin lama makin sulit menolak bujukan istriku. Padahal sejak istriku bercerita aku akan diajari mertua aku jadi tidak berani memandang mata beliau. Aku merasa sangat malu jika bertemu mertua. Malah kalau ku kira di rumah hanya ada mertuaku, aku sengaja menunda pulang sampai di rumah ada Lina atau istriku sudah pulang.
Sampai suatu hari aku terpaksa mengikuti skenario istriku yang intinya aku harus berhubungan badan dengan mertuaku. Malam itu Lina menginap di rumah kakaknya. Aku diharuskan hanya memakai sarung saja tidur di kamar dan lampu digelapkan. Istriku akan tidur di kamar bawah dan ibu mertua akan naik ke atas.
Dalam keadaan tidak mementu menunggu kunjungan mertuaku, tapi kontolku ngaceng. Pikiran di otakku tidak sinkron dengan hawa nafsuku. Mertuaku terlihat masuk ke kamar. Aku diam saja. Dia meraba sarungku lalu diloloskan sarungku dari tubuh. Tanpa menunggu lama dia sudah menggenggam kontolku yang memang sudah mengeras sempurna. Mertuaku lalu mengulum kontolku.
Kulumannya agak berbeda dari istriku. Mertuaku rasanya lebih nikmat membuat aku lupa diri. Tapi aku masih bisa bertahan. Tiba-tiba mertuaku berdiri lalu membuka sarungnya. Aku tidak bisa melihat terlalu jelas. Mertuaku berbaring di sampingku lalu dia menyuruhku menjilati memeknya. Ini adalah pertama kali aku melakukan. Sejatinya aku merasa agak jijik, tetapi saat itu mungkin karena nafsuku sudah tinggi, Aku turuti kemauannya. Tadinya aku kira memeknya berbau seperti lazimnya bau memek, namun memek mertuaku ini nyaris tanpa bau. Aku salut beliau pandai sekali merawat organ kewanitaannya.
Mertuaku mengajari agar aku mengonsentrasikan jilatan lidahku ke titik yang dia tunjuk . Titik itu terasa agak menonjol. Aku dipaksa agar tidak mengubah-ubah gerakan dan berpindah ke titik selain yang ditunjuk. Berkali-kali aku diingatkan agar jangan berpindah-pindah fokus jilatan lidahku.
Aku suka menjilati itu karena mertuaku mengejang-ngejang dan merintih-rintih. Tangannya memegangi kepalaku agar aku tidak berpindah jilatan. Leherku sebenarnya sudah mulai pegal tetapi aku tahan karena aku suka mendengar erangannya yang akhirnya dia mengerang panjang dan menekan kepalaku ke memeknya dan diperintahkan agar aku menghentikan jilatan.
Aku makin terangsang ketika mertuaku mengatur agar aku menindih tubuhnya lalu menuntun penisku yang keras memasuki lubang memeknya. Luar biasa memek mertuaku yang sudah berumur 40 an gak kalah sempitnya dari memek istriku.
Aku diatur posisinya dan diajari melakukan gerakan, beberapa kali posisiku menindihnya dia ubah-ubah sampai dia mengatakan jangan berubah lagi posisinya dan aku diminta melakukan gerakan yang konstan dan tidak terlalu cepat. Ritme gerakannya santai, tetapi mertuaku terlihat sangat menikmati. Teteknya minta diremas-remas. Aku merasakan teteknya lebih besar dari tetek istriku. Bentuknya lebih besar meski tidak sekenyal milik istriku.
Sekitar 5 menit aku genjot, mertuaku mengerang panjang panjang dan mendekapku keras sekali. Memeknya terasa berdenyut-denyut. Setelah itu aku diminta menggenjot lagi dengan posisi seperti tadi. Belum ada 5 menit mertuaku sudah mengerang panjang lagi. Begitulah sampai erangan panjang ketiga aku pun menyemprotkan spermaku.
Mertuaku memang pakar dalam soal hubungan sex. Dia merangsangku sedemikian rupa sehingga tidak sampai setengah jam kontolku sudah mengeras lagi. Kali ini Mertuaku minta di posisi di atas. Dia melakukan gerakan sementara aku pasif saja. Aku meremasi teteknya yang menggantung di depanku. Sekitar 5 menit mertuaku ambruk dan terengah-engah.
Aku main di ronde kedua ini cukup lama sampai kami berdua kelelahan. Aku merasakan kenikmatan bermain dengan mertuaku tidak kalah nikmatnya dibandingkan istriku yang jauh lebih muda.
Jika ada yang pertama, maka pasti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. Begitulah hubunganku dengan mertuaku berlanjut di samping aku tetap melayani istriku. Istri kemudian memujiku karena permainanku menjadi lebih hebat. Pada ronde pertama istriku setidaknya bisa mendapat 3 kali orgasme. Di ronde kedua seringkali istriku menyerah tidak mampu meladeniku sampai aku muncrat.
Permainanku dengan mertua sangat dirahasiakan terhadap kakak ipar dan adik ipar. Aku sering kali curi-curi waktu pulang sebentar di siang hari di saat adik ipar ku belum pulang sekolah hanya untuk melakukan hubungan dengan mertuaku.
Sebagai office boy aku juga merangkap menjadi kurir. Kesempatan bepergian itu aku sempatkan pulang sebentar untuk mereguk memek mertuaku. Mertuaku sangat senang bila aku mengunjungi di siang hari. Dia nafsunya juga besar seperti juga istriku.
Pernah ketika Lina menginap di rumah kakaknya aku main bertiga di satu kamar, bergantian melayani istriku dan mertuaku. Dalam keadaan nafsu diubun-ubun, tidak ada rasa rikuh dan sungkan kepada mertua, aku anggap dia adalah patner sexku yang sangat memuaskanku.
Bersambung di bawah gan……
Situasi memang cepat berubah, Suami Rina ikut program TKI bekerja di Korea. Rina kemudian bergabung ke rumahku. Mereka bertiga menggelar kasur tidur di kamar bawah. Hubunganku dengan mertua sejak itu agak terganggu. Sulit sekali mencari waktu senggang yang aman. Jika seminggu aku tidak menyetubuhi mertuaku, maka mertuaku pagi-pagi sekali sekitar pukul 3 dia naik ke kamarku lalu membangunkanku. Kesempatan itulah digunakan untuk minta dipuaskan olehku.
Sebagai orang yang sudah berkeluarga dan merasakan hubungan suami istri, Rina menangkap ada sikap aneh antara aku dan mertua. Feeling perempuan agaknya susah dikelabui. Kak Rina tidak pernah sekalipun memergoki aku bermain dengan mertuaku, tetapi dia mencurigai aku punya hubungan khusus dengan mertua.
Kak Rina menanyai istriku mengenai kemungkinan adanya hubungan aneh. Istriku mengaku ke padaku bahwa dia tidak bisa berbohong ke kakaknya dan menceritakan terus terang malah dari awal hubunganku dengan ibunya diceritakan semua.
Bukan istriku saja yang diinterogasi, tetapi mertuaku juga di desak untuk berterus terang. Mengetahui bahwa Mirna sudah menceritakan apa adanya, mertuaku tidak bisa berkilah lagi. Dia malah bercerita bahwa mengajari aku bermain dengan posisi yang memuaskan pasangan serta memberi jamu.
Aku jadi malu sekali rasanya jika berpapasan dengan kak Rina. Aku tidak ingin berfantasi sex dengan dia karena rasa malu itu. Rina tubuhnya lebih kecil dari istriku dan lebih pendek. Meski begitu dia memiliki bentuk tubuh yang lumayan bahenol.
Suatu hari ketika aku sedang makan sendirian di bawah, dimana istriku sudah naik ketempat tidur lebih dahulu, aku didekati Kak Rina. Dia berkata sudah tahu semua skandal di rumah ini. Aku diam saja tidak bisa membela diri. Dari roman mukanya tidak terlihat dia marah atau benci. Matanya malah agak genit.
Dari pada aku bingung menjawab semua ocehannya maka aku tanya saja, “Apa kakak mau juga mengajariku.”
“Aku pengen juga dong ngrasai, suamiku kan gak ada, dari pada ngobel-ngobel sendiri mendingan aku main yang beneran, ntar dulu aku tanya istrimu, mana tahu dia bilang gak boleh, aku kan gak enak,” katanya lalu bergegas naik ke kamar istriku.
Sekitar sejam kemudian Kak Rina turun sambil senyum-senyum. “ Boleh kok kata istrimu,” kata kak Rina.
Sekarang aku yang bingung, kakak iparku ini kayaknya ngebet di setubuhi, tapi mau main di mana, di bawah ada adik iparku yang masih remaja. Di atas ada istriku. Ini yang memusingkan, sehingga aku tanya “ maunya main dimana kak,” tanyaku.
“ Ya di atas di kamarmu, si Mirna sudah membolehkan kok, tapi syaratnya dia harus dapat jatah dulu baru selanjutnya kalau dia sudah tertidur baru kamu melayani aku,” katanya sambil berbisik.
Setelah selesai makan dan menghisap sebatang rokok ditemani secangkir kopi buatan kak Rina aku naik ke kamarku. Rupanya istriku masih belum tidur. “ Bang kak Rina minta jatah juga tuh, tadi dia sudah ngomong sama aku, tapi abang puasin aku dulu ya bang, aku kan sudah nunggu abang dari tadi,” kata istriku.
Kami membersihkan diri dulu karena aku harus mengoral istriku dulu sebelum ke inti permainan. Setelah dia mendapat orgasme dari oral baru aku masuk ke menu utama. Aku genjot dia 10 menit sudah mengerang-ngerang dan sampai dua kali erangan, aku bisa bertahan.
Istriku bilang dia sudah cukup badannya terasa capek dan ngantuk. Aku sebetulnya ingin menuntaskan hasratku, tetapi mengingat masih ada tugas lagi, maka aku terpaksa menunda mencapai kepuasan.
Badanku lelah sehingga aku akhirnya tertidur hanya mengenakan sarung saja. Entah jam berapa aku merasa kontolku diisap. Kulihat di keremangan kamar, ternyata Kak Rina yang bermain di kontolku. “ Lu belum cuci kontol lu ya, masih bau memek, tapi gak apa-apa kok, malah enak,” kata Kak Rina.
Aku merasakan kontolku dikenyot-kenyot dan disedot kuat sekali sampai rasanya spermaku dipaksa keluar. Permainan sedotannya dan jilatannya membuat aku terangsang sekali sampai akhirnya bobol pertahananku dan muncrat di dalam mulut Kak Rina. Bukannya dia lepas kontolku dari mulutnya malah makin disedot dan membuatku kegelian luar biasa.
Kepala kontolku jika habis muncrat rasanya ngilu banget jika tersentuh. Dalam keadaan ngilu itu aku terpaksa menahan dengan sekuat tenaga sampai semua spermaku habis ditelannya. “ Mani lu bau pete, lu tadi makan pete ya,” kata Kak Rina.
Aku tadi siang memang melahap pete 2 papan karena ketemu menu ikan bakar, sewaktu ditraktir orang kantorku. Pete dan jengkol memang lauk favoritku. Dalam keadaan sekarang aku jadi malu.
Kontolku yang lemas dimainin terus sama kak lina dan dijilati di sedot sampai akhirnya bangun dan kembali keras. Tubuhku ditariknya dan aku diminta menindih tubuhnya yang ternyata sudah bugil. Kontolku dituntun masuk ke lubang memeknya. Agak susah masuknya kayak memek perawan, Dia pun mengeluh agar aku nekannya pelan-pelan karena agak sakit katanya.
Setelah kontolku bisa masuk semua terasa memeknya sempit banget. Mungkin karena badannya kecil jadi lubang memeknya juga kecil. Aku genjot pelan-pelan rasanya nikmat banget karena sempit dan licin. Aku mempraktekkan posisi yang diajari mertua sehingga kak Rina mulai merasakan enak. Dia tidak mengerang tetapi mendesis pelan. Mungkin dia menjaga suasana agar istriku tidak terganggun tidurnya.
Menjelang orgasme memeknya terasa makin sempit dan desisan berubah menjadi rintihan yang lumayan keras. Istriku sampai terbangun dan mengingatkan agar jangan berisik, malu kedengaran teangga. Kak Rina berusaha menahan suaranya tetapi menjelang dia orgasme dia merintih lagi malah agak setengah berteriak ketika orgasme. Istriku terbangun langsung menutup mulut kakaknya.
Aku masih belum apa-apa, artinya kemampuan masih tinggi. Setelah dia menyelesaikan gelombang orgasmenya aku genjot lagi sampai akhirnya Kak Rina orgasme 5 kali baru aku muncrat lagi. Kak Rina tergolong cewek yang mudah dan cepat orgasme. Memeknya adalah yang paling sempit diantara istriku dan mertuaku.
Dengan agak terhuyung karena kata dia badannya lemas banget, dia turun ke kamarnya. Aku meneruskan tidur. Rasanya belum lama aku tertidur sudah ada lagi yang ngenyotin kontolku. Kulihat kebawah, ternyata dia adalah mertuaku. Aku memang bisa ngaceng, tetapi tubuhku terasa lelah sehingga aku minta mertuaku main diatas. Mungkin dua kali dia orgasme lalu dia menyingkir kembali ke kamarnya. Istriku yang terganggu tidurnya tadi menonton ibunya ngentot dengan aku. Mungkin dia pun terangsang lagi sehingga dia minta izin main dengan posisi dia diatas. Lumayan juga memeknya memang enak juga. Tapi itu pun tidak sampai menghantar aku muncrat meskipun dia sudah dapat 2 kali.
Di luar keadaan sudah mulai terang, padahal aku masih agak mengantuk. Aku bilang ke istriku agar dia berangkat duluan ke kantor, dan memberi tahu orang di kantorku bahwa aku ada urusan pagi nganter surat, sehingga agak siang baru masuk kantor.
Aku manfaatkan tidur sampai jam 10 pagi baru aku bergegas mandi dan sarapan. Ibu dan kak Rina sudah menyiapkan sarapanku. Sambil aku menyantap sarapanku Kak Rina dan Ibu mertuaku menggelendoti ku di kiri dan kanan. Bukan itu saja, tangannya iseng banget merabai kontolku.
Dalam seminggu aku bisa 3 kali main secara marathon melayani nafsu istri, kakak dan mertuaku. Berkat pelayananku yang memuaskan mereka bertiga, mereka pun kelihatannya sangat rukun bersaudara. Pada situasi formal aku memposisikan mereka sesuai dengan kedudukkannya, yaitu sebagai mertua aku hormati, sebagai kakak ipar yang aku segani dan sebagai istri yang aku manjakan. Namun jika di ranjang mereka bertiga tidak lagi punya status kecuali ingin dipuaskan oleh kontolku.
Selama tidak ada Lina kami bebas menggelar pesta sex. Biasanya kami main di atas. Sering kali istriku belum pulang kerja aku pulang duluan sehingga saat di rumah tidak ada Lina, kesempatan itu dimanfaatkan oleh mertua dan Kak Rina.
Meski pun aku hanya seorang office boy, tetapi aku memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bos-bosku yang gajinya gede-gede. Mereka kelihatan repot banget main dengan wanita selain istrinya. Ada yang harus membelikan apartemen, mobil, belanja bulanan. Padahal belum tentu seminggu dipakai. Aku membanggakan kemampuanku mengelola asset. Tiga perempuan aku kelola dengan rapi sehingga rukun dan sejahtera, tanpa perlu keluar biaya ekstra, bahkan mendapat biaya ekstra. Biaya itu di dapat dari kiriman suaminya kak Rina.
Kemampuanku mengelola asset melebihi kemampuan bos-bosku. Mereka begitu boros mengeluarkan biaya hanya untuk mengelola asset ekstra. Jadi meski aku hanya office boy, tetapi banyak kelebihanku. Perasaan itulah yang membuat aku sering terlalu percaya diri di hadapan bos-bos yang sok pinter dan sok kaya, tapi kedodoran.
Meski pun sudah 3 perempuan yang menjadi santapanku, tetapi aku masih melirik Lina. Bagaimana tidak tubuhnya terlihat sangat sexy, tinggi dan kulitnya putih serta rambut hitam yang lebat. Di usianya yang 17 tahun Lina menjadi sosok wanita yang cantik. Sebetulnya tidak pantas baginya tinggal di rumah yang kumuh seperti rumahku. Pantasnya tinggal di rumah-rumah bagus dengan AC dan kolam renang.
Mungkin tidur bertiga di bawah sempit, Lina sering kali memboyong kasur busa tipisnya ke atas dan tidur di ruang santai di luar kamarku. Sebetulnya dia penakut, tetapi karena di atas lega dan semilir, maka dia memilih melawan rasa takut. Kalau dia tidur di atas lampunya tetap nyala sehingga terang benderang.
Sebetulnya aku agak terganggu karena pasti desahan istriku bakal terdengar keluar. Tapi istriku tidak bisa menahan desahannya bahkan erangannya saat orgasme tidak bisa ditekan. Aku mencermati sorotan mata Lina agak menyelidik ke aku. Aku bertanya dalam hati, apakah Lina mengetahui apa mencurigai hubunganku dengan mertua dan kakak ipar. Pernah satu kali kutanyakan ke istri, apakah dia tau bahwa Lina mencurigai hubunganku dengan dua orang yang bukan istriku.
Menurut istriku, kayaknya Lina gak tau, “ Tapi kalau tau ya udah mau apa lagi, orang kenyataannya memang begitu, yang penting dia tidak cerita kemana-mana,” kata istriku.
Aku menganggap Lina tahu, biar aku tidak terlalu repot memikirkan, apalagi perempuan itu instingnya kuat. Mereka bisa menangkap perubahan perilaku orang di sekitarnya yang tidak seperti biasanya. Beda dengan laki-laki yang tidak menangkap sinyal-sinyal yang terpancar dari lingkungan sekitarnya.
Suatu malam ketika habis bertempur aku keluar untuk sekedar mencuci peralatan dan kencing. Kulihat Lina tertidur nyenyak dengan selimut dan daster yang tergulung ke atas. Tapi masalahnya bukan itu. Lina tidak pakai celana dalam, sehingga memeknya dengan jembut tipis terlihat jelas.
Bersambung di bawah gan…..
Aku dekati untuk memperjelas pengelihatan. Memeknya sangat menggiurkan dengan belahan rapat dan menggembung. Aku heran kenapa dia tidur tidak pakai celana dalam, apa ini memang kebiasaannya atau kenapa ya.
Malam itu aku tidak berani mengusik , kecuali berlalu begitu saja. Namun gambaran yang aku lihat tadi selalu berputar-putar di kepalaku sampai aku menduga dia berlaku begitu hanya pura-pura tidur dan sengaja memancingku. “ Wah kalau memancing apa aku harus makan umpannya, bagaimana kalau yang lain tau, wah bingung juga rasanya, tetapi sajian itu sangat menggiurkan dan sayang kalau dimakan orang lain,” begitu pikiranku.
Berkali-kali aku mendapat suguhan menggairahkan itu, bahkan pada saat ini setelah aku selesai bertempur dan istriku langsung tertidur karena orgasmenya yang luar biasa sementara aku belum finish, kulihat Lina malah tidur telentang agak ngangkang. Gila , misalnya kakek-kakek impotenpun pasti akan terangsang, apalagi aku yang belum crot.
Aku dekati Lina lalu kuraba memeknya, belahannya aku masukkan sedikit jari tengahku, terasa berlendir. Kenapa dia tidur tetapi memeknya berlendir seperti cewek yang terangsang. Jangan-jangan dia pura-pura tidur lalu pasang aksi memancing setelah terangsang akibat mendengar suara pertempuranku dengan istri.
Aku sudah masa bodoh lah, dan menganggap memang Lina menginginkan aku jamah. Aku gosok memeknya makin dalam dan kusentuh itilnya. Saat itilnya tersentuh tubuh Lina menggelinjang . Aku jadi ingin menjilati memeknya. Aku tiarap di antara kedua kakinya langsung menjilati belahan memeknya dan menyergap itilnya. Lina menggelinjang gak karuan. Dia hanya menghembuskan nafas berkali-kali sambil sesekali mendesis.
Sekitar 10 menit aku oral akhirnya orgasmenya datang. Dia menjerit dalam dekapan tangannya sendiri. Memeknya terasa mendenyut-denyut. Selesai orgasmenya aku langsung menindih dan berusaha mengarahkan batang penisku yang sudah mengeras luar biasa.
Aku cium mulutnya yang disambutnya dengan ganas. Sambil aku pagut mulutnya, aku membimbing kontolku memasuki lubang vaginanya. Agak susah masuknya karena lubangnya masih belum terbuka. Ketika kepala kontolku terasa melesak sedikit aku tekan agak bertenaga. Lina melenguh, dia mungkin merasa sakit. Kontolku bisa masuk makin dalam sampai akhirnya mentok di selaput daranya.
Jika aku tekan Lina bakal menjerit. Aku mainkan batang kontolku maju mundur sedikit sampai lubang vaginanya licin. Sambil aku tekan di selaput daranya sambil aku keraskan ketegangan kontolku sampai terasa mendobrak lapisan penghalang di dalam lubang vaginanya. Lina melenguh tetapi aku melumat mulutnya dengan lebih ganas.
Kontolku perlahan-lahan masuk. Di bagian dalam memeknya masih terasa sangat sempit, Aku harus memaju mundurkan sedikit agar lubang nya membuka dan licin. Perjuanganku berhasil sampai semua batang kontolku tenggelam.
Aku pompa perlahan-lahan sambil mencari posisi yang memberi kepuasan baginya. Awalnya Lina mengeluh sakit, tetapi berikutnya dia merintih pelan sambil menutup mulutnya setelah aku lepas dan meremasi teteknya.
Pemandangan teteknya sungguh luar biasa, bentuknya sangat indah dengan pentil yang masih kecil dan gundukannya putih melepak. Kuremasi teteknya rasanya kenyal banget dan pentilnya keras. Aku genjot terus sampai aku merasa hampir nyemprot saking enaknya jepitan memeknya. Saat aku melenguh karena muncrat dia pun orgasme.
Setelah pertempuran itu aku tidur berbaring di sampingnya dan menanyakan kenapa dia tidak memakai celana dalam. Dia mengatakan memang sengaja untuk menarik perhatianku, karena Lina ingin merasai seperti yang dirasai istriku. Ternyata dia sudah menyangka mengenai hubunganku dengan mertua dan Kak Rina.
Sejak itu aku punya menu tambahan setelah bertempur dengan istriku. Aku selalu mendapat suguhan berikutnya dari memek Lina yang bahenol, putih dan tinggi. Dia kelihatannya juga punya hasrat sex yang tinggi dan selalu merajuk minta jatah.
Suatu kali ketika aku sedang bertempur di atas dan istriku sudah tidur nyenak, aku kepergok mertuaku. Mertuaku hanya geleng-geleng melihat pertempuran kami. Lina tidak canggung malah dia menanyakan ke ibunya apa mau ikut bareng, “ Ibu udah lama ya gak dapat jatah dari abang,” tanya Lina.
Mertuaku tidak bisa berkata apa-apa kecuali menuruti tarikan tangan agar tidur di sampingku. Aku langsung garap mertuaku yang langsung on. Ini agar dia tidak berkepanjangan dia bertanya-tanya. Mertuaku kalau main tidak bisa menahan suara sehingga ditengah-tengah kami bertempur istriku bangun.
“Abang gimana sih kok main di depan Lina, ibu juga gak bisa tahan sih, mau aja main di depan anak kecil,” hardik Lina.
“Udah deh lu diem aja , orang Lina juga udah dapat jatah dari laki lu,” kata si mertua.
“Abis yang lain pada dapat jatah, gua sendiri gak dapat , ya gua minta dong jatah juga,” kata Lina mencegah kakaknya memarahinya.
Empat perempuan dalam satu rumah bisa dientot semua. Ibu mertuaku tidak hanya rajin meramu jamu buatku agar tetap tegar menghadapi begitu banyak perempuan. Dia juga rajin memijat seputar kemaluanku. Kata dia biar lebih keras dan lebih besar. Hasilnya tidak terlalu terasa. Aku tidak memperhatikan, tetapi setelah 3 bulan penisku memang agak panjang dan besar. Semua perempuan di rumah mengakui bahwa senjataku makin besar.
Sejauh ini aku tidak menggunakan kontrasepsi apa pun, tetapi mereka semua ternyata aman-aman saja tidak hamil. Pernah aku mencoba mengenakan kondom, akibatnya aku susah mendapat orgasme, tidak terasa gesekan antar kulit sehingga mengurangi daya rangsang.
Lina telah menamatkan sekolahnya tetapi tidak ada biaya untuk lanjut ke perguruan tinggi. Katanya dia juga punya pacar . Menurut Lina dia juga melakukan hubungan sex dengan pacarnya karena selalu di desak. Tapi kata Lina permainan pacarnya kurang memuaskan, karena dia tidak pernah sampai orgasme.
Rumahku akan digusur, katanya di daerah tempat tingalku akan dibangun mall dan apartemen. Kami tidak bisa menolak kecuali nego untuk mendapat harga setingi mungkin. Setelah mendapat uang ganti gusuran yang bagiku lumayan besarnya. Aku mencari rumah jauh dari Jakarta, tetapi memiliki akses kererta api. Dengan uang gusuran itu aku bisa memilki sebidang tanah sekitar 150 m dan masih ada sisa untuk membangun rumah. Ukuran itu sudah sangat luman, karena rumahku yang lama lebarnya 4 m dan panjangnya cuma 7 m.
Bos ku tahu bahwa aku akan membangun rumah. Perusahaan tempatku bekerja bergerak di bidang perlengkapan pembangunan rumah. Kata bosku, perusahaan akan membangunkan rumah untukku dan aku tidak perlu membayar, karena rumahku itu adalah merupakan rumah contoh.
Perusahaan tempatku bekerja ingin memperkenalkan kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal baruku, cara murah membangun rumah dan cepat. Aku meminta bos ku membangun rumah 2 lantai dengan 3 kamar.
Hanya sebulan rumah baruku sudah terwujud dengan disain yang modern dan rapi. Masyarakat di sekitar tempatku tertarik untuk membeli paket rumah seperti yang aku miliki. Berkat promosi rumahku, perusahaan jadi dapat order banyak sekali.
Sementara itu di rumah baru dengan ruang yang lebih lega, kami jadi lebih leluasa bermain. Aku menempati kamar di bawah, sedang diatas ada 2 kamar yang ditempati ibuku dan kakak ipar serta adik iparku.
Rasa memek mereka relatif sama enaknya dan nafsunya juga sama. Kalau dituruti hampir tiap hari minta dientot. Hanya istriku yang kuberi keistimewaan mendapat jatah setiap hari.
Rumah tiba-tiba gempar karena Lina hamil. Kami semua bingung, bukan bingung siapa bapak anak itu, tetapi bagaimana cara mempertangung jawabkan anak dalam kandungan Lina.
Lina meyakini bahwa anak yang dikandung itu adalah hasil persetubuhan denganku, karena dia sudah 3 bulan tidak main dengan pacarnya atau siapa pun. Pacarnya sudah putus dan pergi ke kota lain.
Aku menjadi ayah, di satu sisi senang tapi di sisi lain bingung. Akhirnya rapat keluarga memutuskan bahwa anak itu akan dipelihara oleh istriku dan dianggap sebagai anak istriku. Tetangga kiri kanan memang pada geger, karena Lina belum bersuami tapi sudah hamil. Suara sumbang itu hanya berkumandang sebentar saja, karena kehamilan di luar nikah sudah lazim. Yang penting tetangga tidak tahu bahwa kehamilan itu akibat perbuatanku. Kami sepakat mengatakan bahwa Lina hamil hasil hubungan dengan pacarnya.
Dalam keadaan hamil, nafsu sex Lina malah meningkat berkali-kali. Setiap hari seperti minum obat, dia minta di setubuhi pagi, sore dan malam. Jika hari libur dia juga minta jatah main pada siang hari. Istriku mengalah, katanya demi untuk sang bayi.
Memek wanita hamil agak beda dengan memek biasa, Ada rasa yang sulit di gambarkan, tetapi rasanya lebih legit. Posisi harus diatur lebih cermat agar tidak menekan perut yang membuncit.
Seorang anak laki-laki lahir dengan keadaan yang lengkap dan sehat. Aku memberi nama Jaya Kumbara. Setelah 2 tahun Lina hamil lagi kali ini anak yang lahir adalah perempuan. Kedua anak Lina aku akui sebagai anakku dan istriku. Ibu kandungnya Lina tetap bisa berada di sisinya.
Lina tidak berminat memiliki suami kecuali dia hanya menginginkan aku sebagai tempat melampiaskan keinginan sexnya.
__________TAMAT__________