Malam pelantikan Alya : 1
Halo para suhu. Setelah sekian lama cuma jadi penonton, newbie mau coba coba membagi cerita (hampir) nyata yang newbie alami. Jadi silahkan di nikmati, jika berkenan beri komentar dan masukan. Thankyouuu Ini adalah kisah yang aku alami beberapa bulan yang lalu. Tepatnya bulan Desember kemarin. Aku adalah seorang alumni di sebuah SMK di kota Bandung. Usia ku baru akan genap 20 tahun ini. Selama bersekolah aku aktif mengikuti ekskul PKS (Patroli Keamanan Sekolah) dan sampai sekarang sudah jadi alumni pun aku masih suka dating saat latihan, sekedar untuk memantau adik kelas, juga curi-curi pandang juga tentunya. Ohya sebut saja namaku Ian. Sampai pada akhirnya bulan desember tahun lalu, eksul PKS mengadakan acara pelantikan akhir untuk anggota baru siswa kelas 1 di salah satu hutan perkemahan dan kebun teh di daerah cisarua lembang. Aku yang kebetulan tidak ada jadwal kuliah memutuskan ikut acara yang berlangsung 3 hari 2 malam itu. Singkat cerita di hari jumat minggu ketiga bulan desember anggota PKS semua berangkat menuju lokasi menggunakan truk sewaan, sedangkan aku dengan beberapa alumni menggunakan motor masing-masing. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 3 sore. Agenda hari ini belum masuk acara utama, hanya berisi acara ringan seperti menderikan tenda dan juga malam perkenalan antara semua anggota dan para alumni sambil mengelilingi api unggun. Saat itulah aku pertama kali melihatnya. Seorang gadis anggota baru yang sedang berdiri memperkenalkan diri. Ia menyebutkan namanya adalah Alya. Aku memperhatikan Alya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Alya memiliki postur tubuh yang bisa dibilang mungil. Tinggiinya mungkin hanya sejajar dengan bahuku. Rambutnya yang berwarna kecoklatan di ikat satu hari itu. Wajahnya terlihat seperti anak kecil denggan mata bulat, hidung yang tak terlalu mancung dilengkapi dengan bibir mungil berwarna merah muda. Manis, pikirku. Alya mengenakan kaus berwarna hitam, celana training hitam dan sebuah jaket berwarna biru. Aku tidak bisa melihat dengan jelas bagaimana bentuk tubuhnya dengan baju seperti itu, tapi aku cukup yakin dia memiliki ukuran buah dada yang cukup besar dibanding dengan tubuhnya yang mungil. Akkhirnya malam itu aku tidur di tenda dengan terus memikirkan Alya. Entah kenapa aku langsung tertarik padanya hanya dengan sekali pandang. Saat pagi datang acara dilanjutkan dengan olah raga bersama dan menyusuri hutan dan kebun teh. Namun sial dari pagi sampai siang aku sama sekali tidak menemukan kesempatan untuk mendekati Alya. Akhirnya keberuntunganku datang saat acara pos to pos yang diadakan tengah malam. Aku bersama beberapa senior PKS dan juga alumni bertugas di Post PBB (Pelatihan baris berbaris). Saat itu sudah menunjukan pukul setengah satu malam saat sekelompok terdiri dari 8 orang anggota baru sampai di pos tempatku. Dan salah satu dari mereka adalah Alya ! aah kesempatanku. Pikirku. Karna pos ku berada di lereng hutan berbatasan lansung dengan sebuah sunggai kecil tak ber arus, seorang senior memerintahkan semua anggota baru untuk melakukan push up di dalam sungai sebagai syarat untuk bisa melakukan tugas di pos ini. Aku tidak begitu perduli dengan anggota yg lain, yg aku perhatikan hanya alya yang sedang melakukan push up di sungai sampai semua baju yang dipakainya kuyup. Setelah 20 kali push up senior itu menyuruh mereka berdiri dan berbaris di hadapan kami. Di tengah kegelapan malam yang hanya di terangi 4 obor yang remang-remang aku bisa melihat tubuh alya bergetar menahan udar dingin karna seluruh pakaiannya basah. Dia seperti anggota barulainnya hanya menggunakan kaos berwarna putih dan training hitam serta sebuah syal di kepalanya. Aku menelan ludah saat menyadari baju putih alya yang basah membuat buah dadanya yang agak besar tercetak di bajunya, bahkan aku bisa melihat warna merah dari BH yang ia gunakan. Rupanya dibalik baju itu ia tidak menganakan apa-apa lagi. Terlintaslah sebuah ide busuk atau aku anggap ide brilian untuk bisa mendapatkan Alya, dan tentunya menikmati tubuhnya yang sudah membuatku sangat terangsang. oke, karna ini adalah pos PBB saya mau mengetes dasar PBB kalian. Untuk mempersingkat waktu kalian akan di tes terpisah dengan satu alumni. Untuk itu kalian tutup mata kalian menggunakan syal. Perintahku untuk mulai melaksanakan rencana. Setelah menanyakan durasi tiap satu pos hanya 40 menit aku langsung memerintahkan tiap almni membawa satu anggota baru untuk di tes di tempat terpisah. Dan tentu saja aku langsung membawa alya. kamu ikut saya kata ku sambil langsung menarik lengannya. Lengan itu terasa sangat lembut meski dingin. Ia bergetar beberapa kali. Aku membawa alya kedalam perkebunan teh agak jauh terpisah dari pos maupun anggota yang lain. Setelah aku rasa cukup aman melancarkan aksi ku aku mengajak dia berhenti. siapa nama kamu? tanyaku setelah aku dan alya berdiri berhadapan. siap nama saya Alya ka. Jawabnya mencoba tegas di tengah suaranya yg gemetar menahan dingin. oke alya saya akan mengetes gerakan paling dasar dalam PBB yaitu sikap semprna. Waktu kita 30 menit, dan selama itu kamu harus mempertahankan posisi sikap seperti ini. Sanggup? siap saya sanggup. Aku mulai tertawa dalam hati, rencanaku akan berhasil. Aku berputar mengelilingi alya yang matanya masih tertutup. Aku dengan leluasa melihat kemolekan tubuhnya, terutama buah dada dan bokongnya yang akhirnya aku sadar sangat seksi! Setelah tidak sabar aku mulai melaksanakan aksiku. Pertama aku diam di belakangnya sambil meniup-niup tengkuknya mencoba merangsang Alya. Ia hanya bergerak sedikit rupanya ia sangat patuh pada perintahku barusan. Tapi aku bisa tau ia menahan geli. Aku lalu melanjutkan dengan menyentuh belakan telinga dan lehernya dengan satu jari. Ia mulai kegelian di tambah udara dingin aku rasa ia menahan nafasnya. Tidak lama aku lalu mulai merabai punggungnya dengan telapak tangan. Benar dugaanku dia tidak pakai appa-apa lagi di balik kaus tipis ini. Aku bisa merasakan kaitan branya dengan tanganku. Setelah puas membelai punggungnya aku mulai berani kembali turun menjamah bagian belakangnya yang juga salahsatu favoritku, bokongnya! Alya sedikit tersentak saat aku menggenggam sebelah bokongnya, namun ia tidak bergerak atau menolak. Jadi aku kembali melanjutkan kali ini dengan meremas2 bongkahan daging itu dengan kedua tangan. Nafasku memburu, nafsuku sudah sampai ujung kepala. Dengan cepat aku pindah kedepan Alya. Aku menyentuh pipinya dengan jariku, mulai terasa hangat dan memerah, ia lagi2 hanya diam, lalu aku mendekatkan bibirku ke bibirnya. Aku menciumi bibir kecil itu. Namun ia terasa sangatkaku, lidahku mulai menerobos masuk kedalam mulutnya, saat aku menghisap dan memainkan lidahku di dalam mulut Alya yang masih saja mempertahankan sikap sempurnanya. Namun tiba-tiba aku merasakan alya mulai membalas permainan lidahku. Aku semakin girang karna alya mulai terbawa suasana. Kamu terus berpagutan, di tengah malam hanya terdengan suara becek ciuman kami. Aku kembali memanjakan tanganku, aku mengelus perut alya dari luar kaos nya yg basah. Terus ke atas sampai tanganku benar2 meraih buah dadanya yang cukup besar. Aku mendengar Alya mulai melenguh ditengah ciuman kami. Aku mulai meremas2 buah dada itu dengan perlahan dan lembut, terasa sangat empuk sekali. Dengan tidak sabar aku menyusupkan tanganku kedalam kaos dan juga branya. Alya kembali tersentak saat tanganku menggennggam dadanya secara langsung. Buah dadanya terasa sangat hangat di telapak tanganku. Aku sungguh tidak percaya apa yg sedang aku lakukan bersama alya di tengah hutan seperti ini. Namun aku sudah tidak peduli. Aku melanjutkan aksiku, sebelah tanganku yang bebas kini mulai mengerjai bagian tubuh alya yang paling sensitif. Tangan kananku yang masih sibuk memilin milin putting alya, sementara tangan kiriku perlahan menyentuh selangkangannya dari luar celananya. Alya sempat terkejut dan hampir melepaskan ciumannya. Namun dengan segera mulutku kembali mengejar mulutnya hingga kami berciuman lagi. Saat alya kembali terhanyut aku kembali menyentuh selangkangannya dengan lembut. Aku tak bisa membayangkan bagaimana bentuk vagina alya dengan tubuh semungil ini. Apa penisku bisa masuk ya? Nafsuku semakin menggila aku sudah tidak peduli lagi dengan sikap sempurna PBB. Aku menarik alya kearah sebuah pohon lalu menyandarkannya disana. Alya terlihat terengah engah namun dia hanya menurut saja. Entah karna takut atau dia juga menyukai ini. Aku tidak peduli. Kamu berdiri disini ya jangan gerak atau terlalu berisik. Nanti ada yang dengar perintahku padanya. Dengan mata masih tertutup iya hanya mengangguk perlahan. Aku kembali melanjutkan aksiku. Tanpa basa basi aku menarik celana training alya sampai kelutut. Ia menuruti perkataanku untuk tidak bergerak melawan. Akhirnya terpampanglah pemandangan yang tidak aku bayangkan sebelumnya. Alya yang baru aku lihat beberapa hari lalu kini berdiri dihadapanku dengan baju tersingkap sampai kedada dan celana training yang sudah turun hingga memperlihatkan celana dalam merah yang menutupi vagina mungilnya. Aku menelan ludah sebelum akhirnya berlutut hingga wajahku tepat dihadapan vagina alya yang masih tertutup. Bau khas vagina tercium sangat jelas. Tapi aku menyukainya. Aku mulai mengendus endus vagina alya. Lalu aku menjulurkan lidah menjilat permukaan celana dalam alya yg sudah mulai basah. Ah desah alya saat lidahku menjilati vaginanya yg masih tertutup. Dengan satu tarikan aku menarik celana dalam merah alya turun. Terpampanglah vagina mungil tanpa bulu sedikitpun di hadapanku. Bibir vagina alya mengkilat karna cairan yang keluar dari vaginanya. Aku kembali menciumi vagina alya. Ssh kang, ah mm alya mulai meracau menahan geli. Aku merasakan cairan gurih terus keluar dari bibir vaginanya. Aku menghisap semua cairan itu dengan rakus. Kuselipkan lidahku kedalam vaginanya. Alya semakin mendesah. Pinggulnya bergerak kekanan kekiri menahan geli. Aku sampai harus menahannya dengan dua tangan agar aku bisa melanjutkan. Setelah bisa dikendalikan aku meregangkan kedua kaki alya sehingga vaginanya semakin terbuka. Aku menusuk2kan satu jariku sambil terus menjilati lubang kenikmatan itu. ah kang alya pingin pipis kang.. Ahh.. kata alya tiba-tiba Aku tau alya sebentar lagi akan mencapai klimaks pertamanya. Aku kembali mempermainkan jari ku dalam vaginanya sambil terus ku jilati. Alya semakin meracau. Sampai akhirnya aku merasakan semburan cairan amis dan gurih mengenai lidah dan wajahku. Akhirnya aku membuat alya merasakan orgasme. Aah.. Kang.. Uhh alya meresapi segiap kedutan pada vaginanya sampai cairan cinta itu benar benar habis keluar. Aku berdiri mengelap muka sambil menjkmati pemandangan menggairahkan alya dihadapanku yg kelelahan karna orgasme dengan tubuh hampir bugil. Aku meremas penis ku sendiri. Sekarang giliranku untuk di puaskan. Saat aku hendak mengeluarkan penisku dari sarangnya, aku mendengar langkah kaki dari jauh. Sial ada yang datang ! Dengab buru buru aku menarik alya berdiri meski masih lemas. Ku rapihkan lagi kaus serta celana trainingnya. Sebelum menarik alya berjalan kembali ke rombongan aku mencium pipinya sekilas. kita lanjutkan lagi nanti ya sayang Iya kang.. Jawabnya perlahan. Akupun berjalan bersebelahan dengannya menuju rombongan sambil mengusap bokong alya. Tamat. Akan ada kelanjutan hubungan Ian dan Alya. Di tunggu saja yak!