Mertua Banyak Mau
Ini akan samanya dengan cerita yang satunya akan ada banyak episode, jadi harap bersabar untuk update nya, cerita ini untuk selingan menunggu update cerita yang satunya.
Selamat membaca.
Eps 1.
Namaku Ayuk, aku ibu rumah tangga umurku 49 anak 2, tinggi badanku 157cm berat badanku 68kg, emang badanku tidak seperti gitar spanyol, badanku cenderung agak gemuk dan ukuran payudaraku 38D, aku tinggal dikota M******* aku tinggal dirumah mertuaku yang hanya tinggal ayah mertuaku dan juga bersama suamiku, suamiku bekerja sebagai satpam disebuah kantor dan dia ditugaskan untuk shift malam, tentunya untuk kebutuhan sehari hari kurang, apalagi aku juga tinggal bersama mertuaku, meskipun hanya tinggal ayah mertuaku saja, tapi kebutuhan dia juga terbebankan kepada keluargaku.
Semua berawal ketika disiang hari di dalam kamar aku dan suamiku sedang membicarakan tentang nafkah batinku yang tidak tersampaikan sama sekali, karena setiap malam suamiku harus kerja dan pulangnya setiap pagi jadi aku merasa tidak bisa mendapatkan nafkah batin dari dia.
*yah, ayah gamau gitu pindah shift pagi aja? * tanyaku sambil memelas.
*hemm… gimana ya mah, sepertinya gabisa mah, soalnya shift pagi pada gamau ayah ajak ganti, kenapa mah emngnya? * kata suamiku.
*yaa apa lagi yah, kita sudah lama ngga ngelakuin itu, aku juga butuh nafkah batin dari kamu* kataku.
*iya mah, ayah juga tau, tapi gimana lagi, ayah usahain deh* kata suamiku sambil mengelus kepalaku.
*okey deh yah, beneran ya* kataku.
*iyaa sayang, aku usahain, emmuachh* kata suamiku sambil menciumku.
*okeyy* kataku.
*ayo mah, main sekarang, ayah pengen nih* kata suamiku mengajakku.
*sekarang? nanti kalau tau bapakmu gimana?* tanyaku.
*kenapa? paling dia udah keluar ngopi sama temen temennya udahlah, ayo, katanya kangen* kata suamiku.
*yaudah deh ayo* kataku.
Kemudian kami pun berdiri dari pinggir kasur lalu kami saling membuka baju satu sama lain sampai tidak ada baju yang menutupi kami, penis suamiku masih tergolong yang pas lah sama tipeku, dan kami pun langsung berciuman sambil beranjak ketempat tidur dengan posisi yang masih berpelukan dan berciuman.
*ahh… sini sayang aku buka* kataku sambil membuka kolor dan cd suamiku.
*ohh… sudah kangen banget ya kamu sepertinya* kata suamiku.
*wihh udah tegang aja nih, yang ada kamu yang kangen sama ini kan* kataku sambil menampar pantat dan payudaraku.
*kamu katanya yang kangen ini* kata suamiku sambil mengobat abitkan penisnya.
*udahlah ayo, emmhh… emmhh…* kata suamiku langsung melumat mulutku.
*eemmhhh… emmhh… eemmhhh… mmmhh…* kataku.
*eemmhhh…. sayang emutin dong, aku kangen sedotanmu* kata suamiku sambil memposisikan dirinya telentang.
*eemmhh… iya sayang* kataku sambil memposisikan diriku agar kepalaku sejajar dengan penis suamiku.
*uhh, lama ngga di pake nih, pasti bakal banyak nih pejunya, eemuuachh… ccuihh…* kataku sambil meludahi penis suamiku.
*ya jelas dong sayang, bakal buat kamu puas ini* kata suamiku.
*iya iya, eemphh… eemphh… eemmhhh… emmhh… eemphhh… ahh… eemmhhh… eemphh… eemmhhh… mmhhh… sshh… aahhh..* kataku yang langsung melumat penis suamiku.
*ahh… enakk bangett… sudah lamaa kitaa… ahhh… gaa ngelakuin ini…. ahhh… terussiinn…. sayangg… ahh….* kata suamiku.
*eemphh…. eemmhhh…. emmm… eemmhhh… eemphh… emmhhh… ahh… eempphhh….* kataku.
*eemhh…. eemphh…. emmm… emphh… emmhh* kataku.
*ahh sayangg… teruss sudah lama… ahhh… shhh… ahhh… rasa nikmat ini hilang, ahhh….* kata suamiku yang ke enakan.
*sshh… ahhh… sudah mahh, langsung masukin aja mah… udah ga sabar nih, pengen ngerasain….* kata suamiku.
*eemphh…. eemmhhh…. mmhhh…. eemphh… emmm… oke deh, aku masukin ya sayang* kataku sambil berdiri lalu mengarahkan penis suamiku ke arah memekku.
*aahhh…. eemmhhh…. sshhh…* kataku yang langsung turun memasukkan penis suamiku.
*ahh… sayangg…. genjot sayang…* kata suamiku.
*iya sayang…. ahhh… emmphh!!! eemphh!!! ahhh…. ahhh… sayangg… kontolmu…* kataku sambil kenakan menggenjot penis suamiku.
*aahhh… sshhh… ahhh… sayangg…. ee… eennakk… bangett…. ken…. cengin la… giii….* kataku suamiku yang terbata bata.
*aahhh…. oke… sayangg… eemphh!! eehmmm!!! eemmhh!!! aahhh…* kataku sambil menggenjot naik turun penis suamiku.
*ahhh… eemmhh!!! eemphhh!!! eemmhh!!! ehhmmm!!* aku semangat menggenjot penis suamiku.
*sayangg… eee… eennakk… bangett… ahhh… sshhh…. kaa… kamuu… jaa.. ahh… goo… bangg… eett… ahhhh… shhh…* kata suamiku keenakan.
*sudah sayang, ganti aku yang atas sayang…. ahh…* minta suamiku.
*eemphh!!! eemmhhh!!! ahh… iyy… iyaa… sayangg… aku juga udah capek…* kataku yang langsung ambruk telentang.
*sini sayang, enak banget tadi genjotannya, sini, giliran aku yang genjot, siapin ya memek kamu sayang* kata suamiku yang langsung mengangkat kakiku ke atas.
*iya sayang, buat aku keluar sayang* kataku sambi lemas.
*ini terima ya, eemphh!!! eemphh!!! ahh… sshhh… wuhh… memekmu tetap enak sayang…* kata suamiku sambil menggenjotku dari atas.
*ahhh… sshhh… sayangg… terusin…. ahhh…* kataku yang meminta genjotannya dikencengin lagi.
Kemudian suamiku pun mengencangkan genjotannya, dan ketika aku ngga sengaja menoleh ke kiri tidak sengaja aku melihat ayah mertuaku sedang mengintip kita berdua, dan dia menginstruksikan untuk diam, aku pun langsung saja berpaling lagi dan menikmati genjotan suamiku yang terus menggebu gebu menggenjotku, setelah begitu lama dia menggenjotku dengan menggebu gebu, akhirnya dia membuatku keluarr.
*emphh!!! eemphh!!! eemphh!!! emphh!! eemphh!!! sshh… ahh…* suamiku menggenjotku dengan menggebu gebu.
*ahh.. ahh… ahhh.. ahhh.. ahh… saa… sayangg… aak.. akuuu… kee.. llluu… aaarr…* kataku dengan lemas kepada suamiku.
*SERRR… SSERRR…. SSSERRR….* aku keluar dengan banyak.
*ahhh.. sayangg… aku lemes bngett…* kataku dengan lemas karena kecapean.
*eemphh!!! eemphhh!!! eemphh!!! eemhhh!!! eemphhh!!! eemmmmpphhh!!!* suamiku tambah cepat menggenjotku.
*ahh!! ahh!!! ahh!!!* desahku karena mendapatkan genjotan dengan keras.
*eemphh!! aku jugaa mau keluarrr…. eemphh!! eeemphh!!!!!* kata suamiku yang mau keluar lalu di akhiri genjotannya dengan membenamkan penisnya dengan keras.
*ahhh.. ahh.. ahh!!!* desahku.
*CCROOTTT… CRROTTT…. CRROOTTTT… CCROOTTT….* suamiku keluar begitu banyak di dalam memekku.
*ahh.. sayang… terimakasih…* kata suamiku yang langsung tepar di sampingku, dan diapun langsung tidur dengan nyenyak.
*iya sayang….* aku pun langsung tertidur juga.
Kami tertidur dengan rasa capek, walaupun hanya sekali keluar aku merasa sangat nikmat, setelah itu aku terbangun dan aku melihat jam menunjukkan pukul 3 sore, aku pun membangunkan suamiku untuk menjemput anak anakku.
*sayang, bangun, sayang…* kataku sambil membangunkan suamiku.
*eemhh… kenapa sayang?* kata suamiku.
*jemput anak anak, udah mau pulang habis ini* kataku.
*oh iya* kata suamiku yang langsung bangun dari kasur, lalu memakai pakaiannya kembali.
Akupun juga bangun juga dan menggunakan dasterku kembali tapi aku tidak menggunakan dalemanku, kami pun keluar bersamaan dari kamar kami, lalu aku melihat tv dan suamiku berangkat menjemput anak anak, ditengah tengah aku nonton tv aku kepikiran dengan ayah mertuaku yang tadi mengintip kami berdua sedang bermain.
*tadi bapak lihat, gimana ya, aku malu sama bapak* kataku dalam hati.
Setelah memikirkan itu aku pun mencari bapak ke belakang rumah, dan aku menemukan dia berasa di kursi bawah pohon mangga belakang rumah, aku pun menghampiri dia dan ternyata di sedang terlihat sedih, aku pun menanyakan kenapa dia bersedih dan dia berkata kalau….
Bersambung dulu ya hu