Nasib Anak Kost
Nasib Anak Kost Bag 1 : Kamar Budi Pagi pun sudah menjelang, di sebuah kostan yang cukup minimalis yang berlantai dua, terlihat satu sosok tubuh pemuda yang masih terlelap dalam tidurnya. Matanya masih terlihat terpejam, tubuhnya masih terasa lelah setelah tadi malam menikmati pergantian tahun dengan menggarap tubuh mantan tetangga di kotrakannya yang dulu. Sebelum akhirnya ia pun memutuskan untuk pindah dan menempati salah satu kamar kost yang minimalis, yang berlantai dua yang berada tidak jauh di belakang kampus pemuda itu menuntut ilmu. Terlihat walaupun tubuhnya masih tertidur tapi dibawah perut pemuda itu seperti ada benda yang bergerak-gerak dan makin membesar, benda di bawah sana yang masih tertutup sarung sudah mulai bangun dan bergerak mengembang membuat sarung yang di kenanakan pemuda itu terlihat memuai dan membentuk seperti gundukan sebuah tenda. Benda itu ikut bergerak seiring gerakan tarikan nafas pelan dalam tidur pemuda itu. Hingga tanpa sadar karena benda itu terus tergesek ke sarung yang di kenakannya, akhirnya pemuda itu menarik bawah sarung itu ke atas, hingga kini benda besar panjang itu terbebas dan keluar. plunggg benda itu tampak begitu besar dan panjang. Warnanya yang hitam membuat benda itu seperti belalai gajah yang begitu lucu ketika di berikan kacang oleh pawangnya. Tapi begitu seram ketika benda itu berada tepat di depan mata wanita. Ya batang itu adalah milik pemuda penghuni baru kostan tersebut yang bernama budi (21 tahun). Tokkkk tokkkkk tokkk..terdengar bunyi pintu kamar tersebut seperti di ketuk dari luar dengan kerasnya. Bud….bud. bangun.ada yang nyariin tuh ? ujar imron (21 tahun) salah satu teman kampus budi yang kebetulan menjadi tetangga kamar kostnya. Kini karena ketukan keras dan sedikit teriakan dari Imron akhirnya budi pun terbangun dan memperbaiki sarung yang di kenakannya. Kini budi pun mulai berjalan kedapan pintu dan mulai membuka pintu yang tadi ia kunci. Dan ketika di buka tepat di depan sana sudah bediri imron pemuda kerempeng dengan rambut kriting di sisir kesamping. Budi : ehhh kamu Im ? (sebutan budi kepada Imron) Imron : wahh gila lo bud…kalau tidur kaya orang mati aja di gedor-gedor dari tadi kagak kebangun-bangun. Budi : maaf Im..tadi gw masih ngantuk.. Imron : wah udah tengah hari bolong nih bud..tuh di depan, kata mbak sari ada tamu yang nyariin lo… Budi : ohh siapa ya… Imron : yeee mana gw tau..gw kan tadi cuman di kasih tahu mbak sari waktu mau bikin kopi di bawah.. Budi : ya udah Im, tolong bilangin mbak sari tamunya tolong di suruh tunggu dulu. Imron : Siap bos..gw bilangin mbak sari dulu. Akhirnya budi pun kembali kedalam kamar kostnya, setelah tadi menutup pintu kamarnya kini budi terlihat langsung berjalan masuk ke dalam kamar mandi kecil yang terselip di dalam setiap kamar yang berada kostan ini. Kostan yang di tempati budi ini terdiri dari bangunan tingkat dua, dengan 5 kamar di bagian atas dan 5 kamar di bagian bawah,
serta ada kamar yang di untuk di tempati pembantu di bagian belakang bangunan kostan itu. di kostan ini penghuninya campur antara perempuan dan laki-laki, jadi tidak heran kostan itu tertata cukup rapih tidak seperti halnya kostan yang di peruntukan untuk laki-laki saja. Kostan itu sebelumnya adalah rumah yang di tempati keluarga tante magdalena, atau biasa di sebut tante lena pemilik kostan tersebut. Saat suami tante lena yang pensiunan jendral itu meninggal, tante lena dan keluarga memutuskan untuk pulang dan menetap dikampung halamannya di kota gudeg sana, saat itu rumah besar bekas tempat tinggal tante lena dan keluarga di putuskan untuk di alih fungsikan oleh tante lena menjadi sebuah tempat indekost. Karena letaknya yang cukup strategis dan cukup dekat juga dengan kampus. Tante lena hanya setiap sebulan sekali saja ke kostan tersebut. Selebihnya secara operasional kostan itu di rawat dan di kelola oleh 2 orang pembantu kepercayaan tante lena. Yakni mbak sari dan kakaknya mbak wina. Harganya yang cukup murah membuat kostan itu selalu terisi penuh, walaupun ada yang keluar pasti nanti akan ada yang mengisinya kembali. Kostan itu terlihat kecil bila di bandingkan dengan kost-kostan yang berada di sekitarnya, yang kebanyakan kostan di daerah itu berisikan 20 lebih kamar kost di setiap bangunannya. tapi walaupun terlihat kecil kostan itu terlihat begitu nyaman dan asri dengan kolam ikan dan pohon mangga yang besar di depan halamannya dan di sampingnya ada tempat kosong yang di peruntukkan untuk parkir kendaraan para penghuninya. Di kostan itu hanya di jaga oleh pembantu yang biasa bersih-bersih dan mencuci pakaian para penghuni kostan. Kemudia kostan itu hanya mempunyai 1 akses masuk dari pintu depan saja, yang ketika masuk dari pintu depan akan langsung menemui ruangan tamu yang minimlalis yang di sekat oleh lemari yang cukup besar, di balik lemari besar penyekat ruangan tamu itu bila masuk lebih kedalam akan menemui ruangan televisi yang cukup luas, di samping kanan ruang televisi terlihat setiap kamar kostan berjejer 5 di lantai bawah. Bergeser lagi ke samping kirinya di sana ada bangunan tangga yang menjadi akses untuk ke kamar kost sebelah atas. Kemudian apabila lurus terus masuk ke belakang di sana ada dapur yang di sebelah kanannya ada kamar pembantu dan bagian rumah paling belakang di tempatkan untuk tempat mencuci dan menjemur pakaian. Di kostan itu budi menempati kamar yang berada di atas. Kamar budi adalah kamar yang ketiga dari dekat tangga, dan di sebelah kanan kamar budi di tempati imron teman kuliahnya di kampus. Budi kala itu yang masih baru masuk 1 hari menempati kostan itu hanya mengenal imron seorang. Sebenarnya budi dan imron berbeda angkatan 1 tahun, kala itu budi dan imron di pertemukan saat imron harus mengulang salah satu mata kuliahnya. Tak sengaja saat itu motor imron menabrak motor budi dari belakang karena imron waktu itu cukup tergessa-gesa untuk masuk kuliah. hingga akhirnya ternyata mereka hendak mengikuti mata kuliah yang sama. Pada akhirnya merekapun berkenalan dan saling berteman hingga saat ini. Waktu itu ketika budi hendak pindah mencari tempat kostan, kebutulan di tempat kostan imron sedang ada kamar kosong maka dari itu imron pun langsung mengajak budi untuk kost di tempat kostannya selama ini. Hingga satu minggu kemudian setelah budi melihat kostan itu akhirnya budi pun cocok dan menyewa kamar yang kebetulan berada di samping kamar imron yang waktu itu kosong di tinggal penghuninya salah satu senior mereka yang sudah lulus dari kampus tersebut. Sebenarnya kostan tersebut tidak hanya di tinggali oleh para mahasiswa dan mahasiswi saja, beberapa kamar di kostan itu di isi oleh beberapa orang pekerja yang kebetulan kantornya berada di sekitaran situ. Kalau siang nampak kostan itu cukup sepi, Penghuninya baru ramai di kala hari sudah mulai gelap, dan para penghuninya baru berdatangan pulang. Pada suatu siang yang begitu sepi, mungkin karena siang itu bertepatan saat hari libur tahun baru. Para penghuninya masih menikmati liburan natal dan tahun barunya di tempat asalnya masing-masing. Siang itu terlihat budi sudah mengganti pakaiannya dan sudah mencuci mukanya, nampak mukanya sudah kembali segar. Kini ia pun terlihat bejalan hendak turun ke bawah. Ketika sedang menuruni anak tanga satu persatu dari atas budi dapat melihat kebawah dengan jelas, di bawah sana nampak salah satu pembantu di kostan tersebut, mbak sari (35 tahun) sedang bersih-bersih rak tv dengan kemoceng kecilnya. Hari itu mbak sari masih mengenakan baby doll berwarna kuning terang dengan atasan pendek dan bawahan celana panjang. Terlihat mbak sari sedang menuduk-nunduk menunging membelakangi tangga, dari atas budi dapat melihat warna celana dalam merah yang di kenakan mbak sari, karena warnanya yang merah membuatnya menerawang di balik bawahan baby doll celana panjang warna kuningnya. Di atas sana budi sedikit menelan ludah karena melihat pantat bulat mbak sari dengan celana dalam merah menerawang. Kontan saja dari balik celana pendek budi ada benda keras yang sedari tadi sempat bediri kini kembali beringsut membesar dan membuat celana pendek budi menjadi sempit. Budi : Mbak….mbak sari… Mbak sari : ehhh mas budi..sampean ngagetin tau… tau-tau udah di belakang aja… Budi : Yae lah dari tadi udah di panggil-panggil kali mbak, itu sih dangsut kekencengan hehe.. Mbak katanya ada yang nyariin saya ? Mbak sari : ohh itu mas di depan ada cewek cantik nyariin mas budi, mbak suruh masuk katanya mau nunggu di depan aja… Budi : masa sih mbak, cantikan mana ayo.. ama mbak sari hehe Mbak sari : Ya jelas cantik yang sana lah mas, orang yang ini udah 2 kali turun mesin hehe Budi : hehe masa sih mbak koq gak kelaiatan.. kaya masih singset aja ya.. Mbak sari : ihh mas budi malah godaain lagi.. udah sana mas nanti pacarnya nunggu loh.. Budi : pacar, orang budi masih belum punya pacar mbak ee… Mbak sari : Walah sampean ini ngeles aja, sana samperin cewek nya..hehe Budi : haha ok deh mbak, makasih ya mbak.. Mbak sari : sama-sama mas Terlihat budi pun mulai berjalan kedepan, dari samping mbak sari seperti sekilas melihat gundukan besar di balik celana pendek yang di kenanakan budi saat itu, hingga mbak sari pun seperti kaget. ” waduh…itu hp atau apa ya di celana mas bud..koq kaya ee gede banget..ujar mbak sari dalam hatinya”. Saat berjalan kedepan saat itu budi jadi teringat ketika 1 minggu yang lalu ketika saat budi di ajak untuk melihat kostan yang hendak iya tempati sekarang. Saat itu hari sabtu siang tepat ketika budi pulang kuliah bersama imron, atas rekomendasi imron akhirnya siang itu budi mengikuti imron melaju kearah kostan itu, yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari kampus mungkin 15 menit berjalan kaki sudah sampai. Saat itu budi langsung terpana ketika melihat depan kostan itu. Selain terlihat teduh, sepertinya kostan itu tidak terlalu ramai seperti kostan-kostan lain di daerah tersebut. Letaknya yang di pojok gang membuat suara kendaraan tidak sampai terdengar di dalam kostan itu. Akhirnya budi pun mengikuti imron setalah mereka memarkirkan motor mereka di parkiran yang sudah tersedia. Imron : nah ini bud…kostan gw… Budi : Wah asik ya Im, kostannya teduh kaya gak terlalu rame juga. Imron : iya bud…soalnya anak kuliahannya cuman dikit, lagian kamarnya cuman ada 10. Budi : gitu ya Im Imron : iya bud…lo beruntung nih pas lo butuh, eh di samping kamar gw ada yang kosong juga. Budi : wah iya makasih ya Im Imron : iya makasih nya nanti aja lah, mendingan lo liat dulu aja. Bentar lo tunggu sini dulu ya..gw panggilin mbak wina dulu yang jaga kostan ini. Budi : Siap Im. Imron : Mbak….mbak…wina…(terlihat imron terus berjalan kebelakang sambil memanggil-manggil nama mbak wina, hingga kemudian muncul wanita setengah baya mungkin umuran 40 tahunan, tubuhnya masih terlihat agak montok dengan wajah khas wanita jawa) Mbak wina : ohhh ini temen kamu Im, yang mau kost di sini ? Imron : iya mbak ini temen kampus saya.
Mbak wina : nama nya siapa mas ? saya wina yang bertanggung jawab di kostan ini. Budi : saya budi bu (sambil bersalaman) Mbak wina : Ya jangan manggil Bu donk mas…emang saya udah kaya ibu-ibu apa hehe Budi : hehe iya deh mbak.. Imron : iya loh bud…masih kinclong gini manggil-manggil ibu..hehe Mbak : hahaha konclong emang mbak ubin keramik Im…kamu ini gombalin mbak melulu. Mereka pun bertiga terlibat obrolan santai sebelum pada akhinya mbak wina mengajak budi untuk langsung saja melihat kamar yang hendak di sewanya itu. Kamar itu terletak di lantai 2 bangunan itu. kamar yang hendak di sewa budi berada di tengah di apit kedua kamar yang berada di pojok tembok dan kedua kamar yang berada di dekat tangga naik. Setelah melihat-lihat kamar tersebut, akhirnya budi pun menyetujui untuk menyewa kamar di kostan tersebut. Setelah memberikan dp uang senilai 50 % dari harga asli budi pun kembali ke kempus bersama imron. Kembali kemasa kini, budi terlihat sudah sampai di depan halaman nampaknya kini budi sudah tahu perempuan yang mencarinya itu. Budi : ehhh lani.maaf ya lan udah nunggu lama ya…maaf budi baru bangun tidur..hehe Lani : hahaha bud..bud… udah biasa koq bud..lani udah tahu kebiasaan kamu yang kalau libur gini pasti bangunnya siang. Budi : Kamu apakabarnya lan…koq gak ngasih tahu budi kalau mau kesini.. Lani : yahhh pake nanyain kabar segala…basi ahhh..hehe, memang kalau lani ngasih tahu kamu bakalan kesini, lani mau di siapin jamuan ? hehe Budi : ya setidaknya kan budi bisa siap-siap biar lani gak nunggu lama.. Lani : gpp koq bud..lani seneng nunggu di sini..di luar sini cukup nyaman dan adem juga. Lani : btw kamu abis begadang ya….hayoo kamu abis begadang ngapain bud ? soalnya kalau kamu baru bangun sesiang gini pasti abis begadang ngebor sumur.. hehe Budi : hehe udah ahhh lan… Lani : btw sumur siapa tuh yang kamu bor ? perasaan semalam ada yang gak mau lani ajakin jalan deh haha Budi : iya iya maaf deh nona lani cantik…sebagai permintaan maafnya nanti budi traktir makan. Lani : ciyusss nih…hehe, lani lagi pengen makan yang mahal loh… Budi : Ya ampun non…jangan yang mahal juga…maklum kantong mahasiswa baru.. Lani : hahaha kamu lucu ya bud…kalau lagi kaya orang susah.. Budi : yeee…ya udah yuk jalan aja lan…nih helm nya. Lani : ya ampun bud…lani udah dandan cantik gini kamu cuman pakai celana pendek ama kaos aja, ngajakin jalan..hadeuhh… Budi : ya udah lah kalau gak mau budi tudur lagi nih… Lani : hahaha mulai ngambekan nih.. Budi : ihh lani..(terlihat budi mendekati lani) Kemudian budi pun menggelitik pinggang lani, kini mereka pun berdua cekikkan tertawa pelan dengan mesra, ya begitu lah lani. ia sangat menyukai budi yang apa adanya seperti itu, segala kecuekkan budi membuat lani makin jatuh hati kepada pemuda itu. Hingga sampai saat ini pun lani memutuskan untuk tetap sendiri walaupun di kantornya sudah banyak pria yang menaruh hati kepadanya. Tapi semuanya hanya ia anggap teman dan rekan kerja belaka. Beda halnya dengan pemuda yang saat ini berada di depannya itu. Walaupun usia budi lebih muda dari pada lani tapi kedewasaan budi mengalahkan semua pria yang pernah di temuinya. Kini lani hanya bisa menunggu sampai pemuda yang di hadapannya luluh dan mau menjalin hubungan serius dengan dirinya. Walaupun kemungkinannya terlalu kecil di rasakan lani. Tapi cinta tetap lah cinta, walaupun menunggu seribu tahun lamanya hatinya tetap tegar hanya untuk budi semata. Akhirnya merekapun berlalu menaiki motor budi keluar dari area kostan tersebut dan melaju menuju salah satu mall di dekat kampusnya itu. Sebenarnya bisa saja tadi lani langsung masuk ke kamar kostan budi, karena sepertinya kostan budi adalah kost-kostan bebas seperti halnya dengan kost-kostan lain di sekitarnya. Lani pun cukup mengerti itu karena ia pun dulunya berkuliah di kampus yang sama dengan budi. Tapi saat itu entah kenapa lani sangat menikmati kesendiriannya di depan kolam ikan yang cukup teduh yang atasnya di tutupi pohon mangga yang cukup lebat. Dirinya saat itu merasa tenang duduk di kursi samping kolam ikan tersebut. Setelah melaju berkendara 15 menit akhirnya merekapun sampai di mall dekat kampus budi. Lani pun terlihat turun dari motor budi setelah budi dengan rapih memarkirkan motor vespanya. Kini mereka pun berjalan bergandengan memasuki mall tersebut. Mall tersebut terlihat ramai karena hari itu hari lubur tahun baru di tahun itu. Terlihat lani mengajak budi berjalan memasuki toko-toko pakaian, di sana dengan sabar budi memberikan penilaian terhadap pakaian yang di kenakan lani di sebuah bilik kecil untuk tempat mencoba pakaiannya. Walaupun saat itu budi merasa honi juga melihat tubuh lani setiap berganti baju. Setelah lani selesai berbelanja terlihat budi sudah menenteng beberapa plastik pakaian merk tenama di gengaman tangannya. Inilah sebenarnya yang tidak budi sukai dari lani, yaitu kebiasaan gaya hidup dan gaya berpakaiannya yang hedonis yang selalu saja harus memakai merk-merk brand tenama. Nampak saat itu lani seperti kalap berbelanja, lani sangat bahagia sekali berbelanja di temani budi. Saat itu hari sudah mulai sore akhirnnya mereka pun memutuskan untuk makan di sebuah restoran kesukaan mereka. Dari oboralan dengan lani, Nampak budi cukup memahami kesibukan lani selama ini. Saat itu lani walaupun baru bekerja beberapa bulan sudah di promosikan atasannya untuk menjadi asisten manager di departemen tempat ia bekerja. Nampaknya karir lani sudah terlihat terang bekerja di kantor tersebut, budi pun terlihat bahagia mendengar semua cerita lani. Hingga ketika makanan mereka habis, tiba-tiba saja hp lani berdering. Kemudian ia pun melihat nomer kontak yang sedang menghubunginya itu ” hemmm bentar ya bud…Ujar lani” kini lani pun berjalan menjauhi budi. Lani : halllo.. Suara pria : Hallo lani ku sayang…. Lani : ehh pak joni… Suara pria : ehh lan nanti sore saya ke kostan kamu ya.
Suara pria : bapak kangen jepitan kamu hehe Lani : ahh pak joni..baru seminggu gak ketemu udah kangen aja, eh btw makasih ya pak kemarin sudah bayarin tagihan kartu kredit lani. ihh lani jadi makin sayang deh ama pak joni. Suara pria : haha kalau itu mah gampang lan..nanti bapak punya hadiah istimewa juga buat kamu loh.. Lani : wahh pasti oleh-oleh dari london nih…ihh lani jadi gak sabar hehe Akhirnya lani pun menyudahi telp dari pria tersebut, kini lani pun bergegas kembali menemui budi. Lani : maaf ya bud..tadi bos lani telp. Budi : iya gpp lan Lani : ehh bud…udah yuk pulang aja..tiba-tiba lani kepala lani pusing. Budi : waduh lan mau budi anter ke dokter aja ? Lani : gak apa-apa bud..lani pulang aja, paling hanya butuh istirahat aja. Akhirnya sore itu setelah dari mall tersbeut budi pun mengantarkan lani menuju kostannya di daerah setiabudi nampak kini lani sudah berpindah tempat kost. Kostan lani kini lebih bagus dari sebelumnya. Kostan itu terlihat exlusive di bandingkan kostan di sekitarnya. Nampak di parkiran halaman itu berjejer mobil dan salah satunya ada mobil mewah sedan bmw. melihat mobil itu langsung saja lani berpamitan kepada budi untuk segera masuk kedalam. Lani : Bud..udah dulu ya..nanti kalau kamu mau mampir besok-besok gpp kan bud..soalnya lani kepalanya sakit banget pengen boboan. Budi : iya gpp lan..kamu kabarin budi ya kalau ada apa-apa. Lani : iya makasih ya bud…muahhh (mengecup pipi budi) Budi : ya udah budi pulang ya lan.. Sebenarnya ada rasa kecewa dalam diri lani terhadap dirinya sendiri, lagi-lagi ia harus membohongi pria yang di cintainya itu demi memenuhi kehidupannya yang hedonisnya yang tidak bisa ia tinggalkan. Nampak ketika lani memasuki ruang tamu kostan tersebut pak joni salah satu direktur di kantor lani sudah menunggu dengan menopangkan kaki kiri di atas kaki kananya. Lani yang melihat pak joni sudah menunggu langsung menggandeng tangan pak joni dan berjalan cepat menuju kamarnya. Mereka pun tidak lupa langsung mengunci kamar tersebut dari dalam. Kembali ke budi, saat itu pikiran budi seperti tidak tenang. Mungkin tadi efek birahinya yang sempat memuncak alih-alih ingin ia lampiaskan kepada lani. Eh ternyata laninya sedang tidak enak badan, maka dari itu budi pun harus memupuskan harapan untuk bercintanya sore itu. Kini dengan lemas dan gemas budi pun kembali ke kostannya lagi.
Nasib Anak Kost Bag 2 : Tangis di kostan Akhirnya sore itu selepas mengantar lani budi pun kembali ke kostannya di daerah grogol. Saat itu sudah mau menjelang magrib ketika budi selesai memarkirkan motornya di depan halaman. Ketika budi selesai memarkirkan motor di halaman kostan tersebut. Terlihat seorang perempuan muda baru turun dari ojeg yang di tumpanginya tadi. Otomatis secara tidak sengaja budi pun menatap kearah wanita muda tersebut, wanita itu cukup tinggi dengan dengan rambut pendek, kulit putih dan wajah bersih. Hanya saja saat budi melirik ke tengah dada perumpuan itu, dadanya seperti rata membuat budi sedikit kecewa. Hingga kemudian wanita itu turut melihat kearah mata budi, seketika pandangan merekapun saling bertemu. Membuat keduanya seperti tersipu malu, hingga kemudian perempuan tersebut berjalan menghampiri budi. Perempuan itu : Maaf, mas nya hendak mencari siapa ya ? Budi : Maaf mbak saya penhuni baru kostan ini, baru masuk 1 hari kemarin. Perempuan itu : ohh mas nya temennya Imron ya ? Budi : iya mbak…perkenalkan saya budi.. Perempuan itu : gw anis, maaf ya mas tadi soalnya mas nya kaya mencurigakan gitu deh..makanya langsung gw samperin aja.hehe Budi : hehe gpp koq mbak… Anis : koq manggil mbak…orang kita paling seumuran juga. Lagian kayanya kita satu kampus juga koq, Budi : heheh iya deh nis. Anis : ehh bud..gw tinggal duluan ya nih berat bawa barang bawaan. Budi : wah sini nis budi bantuin aja. Akhirnya mereka pun masuk ke dalam kostan itu terlihat budi membantu anis membawa barang bawaan yang terlihat cukup banyak. Dari anis budi tahu kalau anis ini satu angkatan dengan imron hanya saja mereka berbeda jurusan. Anis ini usianya sama seperti imron dan dirinya yaitu 21 tahun, ia berasal dari kota penghasil pempek. Memulai kuliah di ibukota sejak 2 tahun yang lalu. Sebenarnya di ibukota ini anis bisa saja tinggal di rumah pamannya di daerah kota sebelah timur ibukota tapi karena cukup jauh dari ibukota ia pun memutuskan untuk ngekost saja di dekat kampus. Anis termasuk perempuan yang cukup asik hingga budi terlihat tidak sungkan mengobrol dengan anis, ia pun terlihat tomboy dengan rambut sebahu pendek dengan tubuh yang cukup tinggi dan badan yang cukup langsing. Kulitnya yang putih khas wanita asal kota penghasil pempek itu, logak bicaranya khas orang sumatra tedengar lantang dan jelas. Akhirnya setelah mengobrol dengan anis mereka pun berpisah masuk ke kamar masing-masing. Terlihat budi berjalan menaiki tangga sedangkan anis berjalan masuk ke salah satu kamar di lantai bawah. Setelah masuk ke kamar akhirnya budi pun memutuskan untuk mandi selain untuk menyegarkan tubuhnya yang kala itu sudah sangat berkeringat tapi juga untuk melegakan kerongkongan batang kontolnya yang dari tadi sudah banyak dahak putih yang perlu di keluarkan. Akhirnya setelah mandi dan melegakan kontolnya malam itu budipun kembali tidur dan terlelap. Seteleh sebelumnya mengunci pintu dan mematikan lampu di kamarnya. Malam itu kamar budi terlihat sudah gelap, padahal jam di dinding ruang tamu kostannya yang baru saat itu baru menunujukkan pukul 9 malam. Berbeda dengan kamar budi terlihat kamar Imron masih menyala terang bederang. dari luar samar-samar terdengar suara musik disco yang di setel agak pelan hanya di peruntukkan agar hanya bisa di dengar oleh orang yang berada di kamar itu saja. Musik itu terus menghentak dari dalam sound system kecil yang berada di kamar Imron. Seolah menjadi musik penyemangat imron untuk terus menggenjot memek pacarnya fani. Plokkk clokk plok clokk. plok.terlihat imron sedang menggenjot fani pacarnya dari belakang. Gerakan genjotan imron makin cepat seiring empotan memek fani yang kian terasa melumat batang kontol nya yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil itu. Entah kenapa akhir-akhir ini memek fani terasa tembem walaupun berkurang kesempitannya tidak banyak mengurangi rasa nikmatnya plokkk clokkk plokkk clokk plokk ahhhhhh enak yang…terus…ujar fani. pantat fani ikut bergoyang kebelakang menyambut sodokan kontol imron di liang memeknya. Fani terlihat begitu menikmati setiap genjotan batang kontol itu, hingga tubuhnya pun sekarang asik melayang-layang seperti hendak pergi ke puncak menikmatinya. Tapi baru saja di pendakiaan awal birahinya fani, terlihat tubuh imron seperti kaku dan kontolnya menyodok keras memek fani, hingga tubuh imron pun mengejang dengan keras….ahhhh yang…jangan dulu…ujar fani..tapi naas kontol imron tidak bisa di ajak kompromi lagi…hingga satu desakan kuat mulai terasa mengalir aliran peju dari batang kontolnya…crottttttttttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttttttt crottttttttttttttttt crotttttttttttttt ahhh hahh maaf yang…aku gak kuat…imron pun ambruk batang kontolnya terlihat langsung menciut dan terlepas dari memek fani. Fani pun terlihat mengambil nafas panjang untuk menghentikan aliran birahinya yang saat itu baru terbakar. Kini ia pun harus merelakan nikmat yang tadi sempat akan terasa untuk pergi menjauh dari tubuhnya,
fani pun hanya mengangguk dan memeluk erat Imron yang sudah ambruk di kasur. Sesungguhnya walaupun kecewa tapi fani begitu menyayangi imron hingga ia pun sudah terbiasa di buat nanggung seperti itu oleh imron. Fani pacar imron merupakan salah satu teman adiknya imron yaitu isma yang kebetulan mau di pacari oleh imron. Waktu itu fani masih duduk di bangku SMA kala berkenalan dengan imron, kala itu ia sering mampir ke rumah imron karena untuk bertemu adiknya isma teman sekelasnya di bangku sekolah menengah atas. Entah untuk mengerjakan tugas atau pun untuk bercengkrama dengan adiknya. Karena keseringan ke rumah imron, saat itu mereka pun sering sekali bertemu, hingga timbullah benih-benih cinta di antara mereka. Pada beberapa bulan kemudian imron pun memberanikan diri menyatakan cintanya kepada fani, entah karena sedang hilap atau sedang lupa diri fani yang cantik mau saja menerima cinta imron dan senang hati mau di ajak berpacaran oleh imron yang saat itu dekil, kumal, gondrong dan kribo. Akhinya mereka pun berpacaran seperti anak-anak sma pada umumnya. Sampai ketika imron masuk kuliah mereka pun harus berpisah sementara waktu dan jarang sekali untuk bertemu, paling saat itu mereka bertemu di hari weekend saja ketika imron pulang ke rumahnya di kota sebelah barat ibukota. 1 tahunpun berlalu dengan cepat hingga mereka pun akhirnya kembali berdekatan ketika fani kemudian memutuskan untuk kuliah di kampus yang sama dengan imron kekasihnya itu. Atas bujuk rayu imron fani pun memutuskan untuk kost juga, kostan fani tidak jauh dari kostan imron saat ini. Kostan fani hanya beda 2 gang dengan kostan imron. Rumah imron dan fani sesungguhnya hanya berada di kota sebelah barat ibukota tapi karena ingin dekat kampus mereka pun memutuskan untuk ngekost selain itu juga ia merasa lebih bebas saja kalau ngekost sendiri, tentunya jauh dari pengawasan kedua orangtua mereka. Hingga kemudian benarlah apa yang di katakan orangtua dulu. Kalau sering berdua di kamar yang ketiga nya adalah setan, tepat sebulan fani ngekost dan hidup sendiri akhirnya fani pun harus merelakan perawannya di renggut oleh kekasihnya imron. Saat itu semuanya sudah terjadi hingga merekapun berjanji untuk selalu bersama sampai sekarang ini. Setelah melepaskan perawannya kini fani dan imron selalu rutin berhubungan badan entah 2 hari sekali ataupun seminggu 3 kali, kini tidak ada batasan lagi dalam berpacaran ala mereka. mereka sering sekali tidur bersama. entah fani di kostan imron atau imron di kostan fani. tapi satu hal yang tidak pernah di raih fani selama berpacaran dan berhubungan badan dengan imron, yaitu kepuasan. Sebelumnya fani tidak terlalu mempermasalahkan hal itu, karena dari waktu di buka segel perawannya fani belum pernah merasakan klimak berhubungan badan yang sesungguhnya. paling yang di rasakannya ketika berhubungan badan dengan imron hanya geli-geli enak saja yang itu hilang seiring pecahnya sperma imron di liang memeknya. Hingga kemudian rasa itu pun semua berubah ketika kejadian 2 bulan yang lalu, Flahsback 2 bulan yang lalu. Sehabis pulang dari pesta yang di adakan teman kampusnya dalam keadaan setengah sadar karena pengaruh minuman keras, fani seperti tidak kuat berjalan pulang sendiri hingga ia pun kemudian di antar oleh salah satu teman kampusnya yang kebetulan tempat kostannya tidak jauh dari tempat kostan fani. Bodohnya saat itu imron yang di ajak fani menemaninya menghadiri pesta temannya itu tidak mau di ajak, imron saat itu beralasan sedang belajar untuk ujian tengah semesternya. Padahal dia di kostan sedang menikmati tiap hisapan lintingan daun kering yang sedang mengajaknya berfiknik ke alam surga halusinasinya. Pada malam itu hujan turun dengan cukup deras imron masih asik dalam halusinasi fananya. Di seberang sana di sebebuah kostan yang cukup besar terlihat fani masih setengah sadar menggelayut di belakang pundak seorang pemuda yang tidak lain adalah salah satu temannya di kampus. Fani : wah wah gus…basah semua ya…(terlihat fani yang masih setengah sadar telah turun dari motor sport hijau) Bagus : ehh pelan-pelan jalannya fan (kini bagus pun mulai memapah fani menuju kamarnya di dalam sana) Fani : makasih ya gus..***k tau nih fani koq pusing banget. Bagus : ahh kamu kebanyak minum sih..udah tau jarang minum.. Fani : iya soalnya gak enak tadi ama dita Bagus : santai aja kali fan..dita mah orang nya nyantai aja..(sambil beberapa kali bagus mencuri pandang kearah gaun yang ber rok mini yang di kenakan fani malam itu, beberapa kali bagus harus menelan ludah menyaksikan paha mulus teman kekasihnya itu) Fani : ya udah fani masuk dulu ya gus.. Bagus : iya fan…ehh fan bagus boleh ikut ke toliet ? Fani : ya udah masuk deh gus..itu tolietnya di dalam. Akhirnya bagus pun mengikuti fani masuk ke dalam kamarnya. Kini bagus sudah berada di dalam kamar mandi kecil, di dalam sana pikirannya terus berkecamuk mencari celah dalam kebusukan pikirannya. ” ahhh ini dia untung gw gak lupa bawa ini obat, ujar bagus pelan saat mengeluarkan botol kecil berawarna merah muda dari saku celana jeans nya. Akhirnya bagus pun keluar dari kamar mandi fani dengan seribu akal bulus untuk bisa menikmati tubuh mulus fani. Bagus : fan…masih pusing ? Fani : iya gus..masih pusing aja nih..padahal udah tiduran. Bagus : bentar ya bagus ambilin minum anget dulu..dapurnya di belakang situ ya. Fani : gak usah gus..***k usah repot-repot…udah kamu pulang aja, gak enak ama dita kalau kamu kelamaan di sini. Bagus : udah santai aja kali fan..kostan bagus kan deket sini juga. Fani : iya deh gus. Bagus : bentar ya..( terlihat bagus pun keluar dari kamar dita menuju dapur bersama di kostan itu ) Akhirnya bagus pun menganmbilkan fani air hangat dari dispenser dapur yang berada tidak jauh dari kamar fani. Sebelum membawa minuman air hangat itu kedalam. Sebelumnya bagus meneteskan beberapa tetes cairan dari botol obat berwarna merah muda yang selalu di bawanya itu. ” ahhh memang si fani ini paling polos ya kalau di antara geng nya dita, hahah akhirnya malam ini gw bakalan nikmati lagi memek temannya si dita. ” kini bagus pun mulai memberikan air yang sudah di campur obat itu. Bagus : nih di minum dulu fan..air angetnya biar kamu lebih segeran. Fani : iya makasih ya gus…(glekkk..glekkkk..glekkk..akhirnya fani pun meminum air itu hingga habis, hingga beberapa saat kemudian badannya terasa hangat) Bagus : udah segeran kan ? Fani : iya udah segeran gus…tapi badan fani koq kerasa anget ya gus.. Bagus : coba mana ( terlihat bagus mulai menjulurkan tangannya pura-pura menyentuh dahi fani) Kini tangan bagus bergeriya dari sentuhan di dahi mulai menyentuh pippi lalu seperti mengelus halus pelan dari leher ke telinga fani….ahhhhh fani pun mulai mendesah geli…entah kenapa saat itu ia sanagt terangsang hanya karena sentuhan ringan tangan bagus di lehernya. sshhhhh “ahhhh gus geli…..ujar fani” tangan bagus makin menggelitik titik rasangan di leher belakang telinga fani..hingga fani pun saat itu kembali mendesah sambil sedikit memejamkan matanya. shhhhh ahhhhh..terlihat bibir fani mulai membuka kembali. hal itu tidak di sia-siakan bagus..hap…dalam satu hisapan bagus langsung melumat bibir sensual itu…sruphhhhhhh ckckckk sluphhhhh ckckk..fani seperti terhifnotis alam bawah sadarnya menolak tapi tubuhnya tapi berbohong kalau kala itu tubuhnya sudah sangat terangsang, di bawah sana memeknya sudah mulai basah, kedua payudara indahnya sudah sangat mengeras. kini ia hanya bisa mengikuti alur permainan syahwat yang sedang di mainkan bagus. Sluphhhhhh ckckkck sluphhhhh ckkck….lumatan bibir bagus serasa hangat dan nikmat,
kini tangan bagus sudah mulai bergerilya di atas kedua payudara fani..terlihat bagus mulai meremas-remas kedua payudara fani dari luar baju pestanya. shhhh ahhhhhhh ahhhh lani pun mulai terbawa suasana panas yang di hadirkan bagus. nampak kini bagus mulai membuka resleting baju fani dari belakang. dengan cekatan bagus pun melorotkannya hingga baju dress pesta fani melorot kebawah dan sudah lepas di bawah kaki fani. Kini terpampang tubuh indah fani yang hanya di balut kutang putih dan celan dalam putih berrenda bunga-bunga. klekk terdengar bunyi kaitan pengunci kutang yang di lepas tangan kanan bagus..plug..bagus melepas kutang itu dan melemparkannya. sluphhhhhhh sluphhh…ketika kutang itu sudah lepas bagus langsung saja melumat kedua pentil susu fani yang terlihat masih kecil dan berwarna pink…sluphhhh clukkkk cluk…shhhhh ahhhhhhh shhhhhhh fani benar-benar sudah hanyut otaknya tidak bisa lagi berpikir tubuhnya menutut nikmat dari dirinya. Sluphhhhh clukkk clukkk clukkk lidah bagus mulai melumat dan menari nari di kedua bukit payudara fani..hingga kemudian setelah puas membuat fani on fire kini bagus langsung melepas cangcut putih fani. sekali tarik heppp cangcut itu langsung terlepas dan kini terpampang memek yang masih pink..terlihat di sela-sela memek itu ada beberapa helai rambut yang di tata rapih. di tengahnya terlihat klitoris fani yang sudah menyeruak keluar. memeknya sudah terlalu basah malam itu..seperti masih ingin bermain-main, bagus tidak ingin langsung mendobrak kontol besarnya ke dalam memek wanita. Kini terlihat bagus mulai menurunkan kepalanya ke bawah selangkangan fani, terlihat lidahnya dengan lihai mulai menjalar ke arah tengah memek fani…shhhhhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh slekk…slek…lidah bagus pun mulai mejilat jlat klitoris memek fani..hingga fani pun mulai mendesah nikmat…shhhhh ahhhhhh sepertinya itu adalah pengalaman oral sex pertamanya hingga kemudian fani pun tak kuasa menghalau tekanan kuat dari dalam memek nya..hingga pada sedotakan dan gelitikan lidah bagus yang entah sudah ke berapa kali. Tubuh fani pun seperti kaku hingga kemudian mengejang kuat…ashhhhhh shhhh ahhhhh ahhhhhhhhhh crottttttttttttttttttt crotttttttttttttttt crottttttttttttt ahh akhinya pun menyemburkan cairan nikmat dari dalam memeknya untuk pertama kalinya. ahhh shhhh terlihat fani masih ngos-ngosan…dari dahinya terlihat butir keringat walaupun malam itu hujan masih belum reda. Fani masih terlihat rebahan di kasur sambil matanya masih terpejam dengan nikmat, dari depan terlihat bagus mulai membuka seluruh pakaian yang di kenakannya hingga kemudian ia pun melepas celana dalamnya..hingga keluar lah batang kontol besar dan panjang berwarna merah muda. bagus terlihat tersenyum licik. Akhirya beberapa saat lagi kontol besarnya akan merojok memek mangsanya yang terbaru. Tapi terlihat bagus tidak hendak akan langsung merojokkan kontolnya itu kedalam memek fani, kini ia terlihat mengarahkan kontolnya kearah mulut fani. Fani yang saat itu masih terpejam kontan saja terkaget akan benda tumpul hangat yang menyundul mulutnya..” ahhhhh gede banget…ujar fani dalam hati ” fani masih terlihat kaget di sodorkan kontol besar itu. Entah kenapa ia pun seperti menurut dan mulai memasukkan kontol itu kedalam mulutnya. memeang ini bukan pengalaman pertama kalinya mengoral kontol, ia sudah sering mengoral kontol Imron kekasihnya. Tapi kontol yang sedang di dalam mulutnya kini sungguh besar dan panjang. Hingga mulutnya penuh tersumpal kontol merah muda itu.. sluphhhh clokkk sluphhhh clokkk spluphhh clok..fani mulai melumat kontol bagus dengan mulutnya yang kecil terlihat bibirnya begitu gemuk ketika melahap kontol bagus. clokkk clokk clokkk clokk clokk mulut fani terus maju mundur di atas batang kontol bagus, bagus seeperti merem melek menikmati services mulut teman kekasihnya itu. hingga kemudian bagus sudah tidak tahan lagi, ia pun langsung menairk kontol itu dari mulut fani dan mulai membuka kedua paha fani lebar-lebar. Kini bagus sudah menempatkan kepala kontolnya tepat di liang masuk memek fani. hep..blesh…kepala kontol bagus mulai masuk. bagus pun menocba menggerakan pinggul perlahan maju dan mundur. memek fani terasa masih sempit, walau bagus pun tahu fani sudah tidak perawan. clokk clokk clokkc lokk..hujaman kontol bagus makin menyeruak semakin dalam..hingga satu sodokan kuat sepertiga kontol bagus langsung tenggelam di liang memek fani…ahhhhhhhhhh shhhhhhhhhhhh fani saat itu merasakan nikmat tiada tara. kini bagus makin mempercepat pola sodokan kontolnya di memek fani plokk clokk clook plokk clokk plokkk..bunyi kecipakn kedua kelamin mereka makin terasa nyaring..hingga satu sodokan kuat..bleshhhh kembali fani mendesah……..ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh sakit….di bawah sana kontol bagus seperti sudah tenggelam hilang di dalam memek fani. kini seluruh batang kontol kebanggannnya itu sudah masuk seluruhnya. bagus pun dengan cepat langsung menggenjot memek fani. Agar fani meresakan nikmat dari kontol nya itu. plokkk clokk clokkk plokk clokk clok…hujaman kontol bagus terasa kuat dan bertenaga membuat perlahan tubuh fani menjadi terasa enteng..plokk clokk clokk plok…lagi-lagi bagus selalu menghujam dalam memek fani ketika colokan kontolnya yang kedua puluh. shhhhh ahhhhhhh ahhhhh fani hanya bisa mendesah-desah nikmat kini tubuhnya seperti melayang ke langit ketuujuh setiap sodokan kuat dari bagus.. plokk clokk plokkk clokk plokk…bagus terus saja menghujami memek fani yang sudah bajir itu. memek fani saat itu terasa penuh seluruh aliran darahnya seperti berkumpul semua di dalam rongga memeknya. Tak jauh berbeda dari fani bagus pun merasakan hal demikian, sempitnya liang memek fani membuat batang kontolnya seperti di manjakan dan di hisap-hisap kuat. kini bukan bagus saja yang ikut bergoyang memompa tapi tubuh fani pun terlihat ikut bergoyang menyambut sodokan kontol bagus yang masih ganas. Plokkk plokk clokk plokk ahhhh ahhhhh shhhhh ahhhhhhhhhhhhhhh tubuh fani seperti di angkat ke langit ketujuh dan kini terbang melayang-layang seperti bidadari. Hingga ia pun seperti mau sampai di istana surga kenikmatannya, tubuh fani kembali kaku hingga akhirnya tubuh itu pun mengejang nikmat. Crotttttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttt crotttttttttttttttttttttttt crottttttttttttttttt empat kali semburan hangat langsung membanjiri kontol bagus. Hingga bagus pun sepertinya sudah di ujung batas kemampuannya ia pun merojok kuat memek fani yang baru saja mengalami orgasme dahsyatnya. Plokkk plokkk plokk clokk plokk…ahhhhhhhhhhh crottttttttttttttt crottttttttttt crottttttttttt akhirnya kontol bagus beberapa kali menyemprotkan lahar panas nya di dalam liang memek fani di dalam sana kini mereka pun ambruk dan saling berpelukan. Meraka pun terpejam beberapa saat, hingga kemudian tubuh fani pun seperti bergelayut-gelayut manja di atas tubuh bagus. Sepertinya efek obat bagus masih belum hilang dari tubuh fani. Hingga kemudian mereka pun melakukan lagi persetubuhan itu beberapa kali lagi hingga fani pun tertidur dalam dekapan bagus, dengan kontol bagus yang masih menancap di liang memeknya. Akhirnya setelah kejadian itu bagus beberapa kali bisa mengajak fani untuk berasik ria di dalam kamarnya tanpa sepengetahuan kekasihnya masing-masing. Hingga perlahan rasa itu telah berubah menjadi sebuah kebutuhan. Sepertinya imron kekasih fani tidak bisa memberikan apa yang telah bagus berikan. Walaupun membutuhkannya beberapa kali fani sering menolak permintaan bagus karena takut ketahuan dita teman baiknya fani. tapi dengan bermodalkan video bokep hasil rekamannya kala pertama kali bagus menggagahi fani. Akhirnya fani pun menyerah dan patuh menjadi bulan-bulanan hasrat liar bagus. Hingga fani pun menyadari telah jatuh ketangan serigala berbulu domba, di depan dita bagus seperti pria baik-baik tapi sebenarnya adalah bajingan. Beberapa kali juga malahan bagus mengajak temannya untuk menikmati tubuh fani, begitu fani menolak bagus pasti langsung mengancam untuk menyebarkan video itu. Akhirnya fani harus kembali merelakan tubuhnya untuk di nikmati bajingan-bajingan kampusnya itu. Fani pun merasa hancur walaupun tubuhnya menikmati itu tapi akalnya masih ada kini ia merasa hina tidak jauh dari seorang pelacur dan budak dari bagus.Kini fani hanya berharap supaya kekasihnya imron tidak tahu kalau tubuh kekasihnya itu bukan lagi miliknya seorang…Flash back selesai.. Maka dari dalam dua bulan belakangan ini fani selalu terlihat murung dan cenderung menjadi pendiam. Saat ini sepertinya imron tidak menyadarinya. Dalam dekapan tubuh imron yang sudah terlelap tidur fani pun meneteskan butir-butir air matanya. Tak sepantasnya laki-laki sebaik imron mendapatkan wanita seperti dirinya. Sesungguhnya di luar penampilan imron saat ini, sebenarnya imron adalah laki-laki yang baik jujur dan bertanggung jawab. Maka dari itu dua tahun yang lalu fani dengan senang hati menerima cinta dari imron. Karena ia menemukan apa yang tidak bisa orang lihat dari sosok imron. Akhirnya fani pun memeluk erat tubuh kekasihnya itu, ia sangat takut sekali kehilangan kekasihnya itu.