Paket Wisata Seks
Cerita Sex Dewasa | Aku punya teman yg membuka usaha tidak mengecewakan unik. Beliau membuka perjuangan Adult Vacation buat beberapa kota besar pada Indonesia. Suatu kali aku mencoba daerah Solo, Jawa tengah.
tidak mengecewakan bagus dan lengkap. Di kesempatan ini saya akan menceritakan salah satu paket yang beliau sediakan.
Aku mengambil paket tiga hari dua malam full service. Maksudnya full service adalah biaya yg saya bayar artinya pesawat berasal Jakarta – Solo PP, Transfer airport hotel PP, Hotel bintang 4 buat 2 malam termasuk sarapan pagi, transport lokal selama aku berada pada Kota Solo dan yg paling penting ialah sahabat perempuan semacam escort girl salama pada kota Solo. Uniknya dia menyediakan teman cewek tak hanya 1 orang, namun 4 orang dengan kategori yang bervariasi.
Aku berangkat dari Jakarta menggunakan pesawat sore serta tiba pada bandara Adi Sumarmo sudah malam. Saya langsung mengenali penjemput. Barang bagasi dia yang urus. Aku dibimbing ke mobil yang parkir pada parkir area. Supir yg memperkenalkan diri bernama Joko membuka pintu belakang kendaraan beroda empat Avanza rona hitam.
Saat pada buka aku disambut sang seseorang wanita yg sepintas relatif cantik. Aku taksir usianya kurang lebih 25 tahun. Beliau memperkenalkan diri bernama Dona.
Dona yg akan menemaniku malam ini. Saya memang telah memilih fotonya melalui email yang dikirim prusahaan travel temanku. Terdapat 5 orang yg dia tawarkan. Sebetulnya semuanya bagus-rupawan dan berwajah Jawa. Saya menentukan Dona sebab kelihatannya teteknya paling akbar.
Pak Joko tidak membawaku eksklusif ke hotel, tetapi pribadi makan malam pada sebuah daerah yg dipilih perusahaan travel tersebut. Menunya, sate kambing, gulai tengkleng, gulai kambing Masakannya tidak mengecewakan lezat, dan yang penting daging kambingnya empuk-empuk.
Kami bertiga makan satu meja sembari ngobrol. Dona sangat ramah, atau kalau di Jawa diklaim grapyak. Sebagai akibatnya suasana sangat cair serta akrab. Sebetulnya ada beberapa restoran yang ditawarkan Joko, namun saya menentukan hidangan sate kambing. Sebelum berangkat saya juga sudah memahami karena pihak travel telah memberi tahu restoran pilihanku itu.
Perut telah kenyang, Joko langsung membawa kami ke hotel, yg saya rasa cukup eksotis juga, sebab interiornya khas Jawa benget dan para tamu tidak perlu mampir pada reception, namun langsung diantar ke depan pintuk kamar. Kendaraan beroda empat bisa parkir pada depan pintu. Petugas telah siap pada depan pintu dan mempersilakan kami masuk. Saya ditemani Dona pribadi masuk kamar yang pada dalamnya telah tersedia wellcome drink yaitu 2 gelas wedang uwuh, atau air diseduh dengan rempah-rempah. Cita rasanya nikmat dan hangat.
Joko lalu minta diri dan beliau berkata akan menjemput besok lebih kurang pukul 10 pagi. Petugas hotel pula berlalu menggunakan sebelumnya minta tanda pengenalku. Saya mengamati interior hotel yang tidak mengecewakan artistik. Akan tetapi mungkin Bila aku menginap sendirian pada kamar ini relatif merinding pula. Tapi sebab ditemani Dona jadinya terasa eksotis.
Dona sangat ramah, beliau membantu membuka sepatu dan kaus kaki ku dan meletakkan pada tempatnya. Kami ngobrol sebentar untuk saling menyesuaikan diri. Tidak payah sebagai sinkron dengan Dona karena dia begitu ramah. Dona menawarkan supaya saya mandi menggunakan air hangat dahulu, sehingga badan lebih segar. Dengan nada menggoda saya katakan bahwa saya mau mandi, namun pada mandikan sang Dona.
Dona hanya tersenyum saja. Menggunakan telaten dibukanya bajuku satu persatu sampai tinggal celana pada saja. Beliau pun begitu, membuka seluruh bajunya hingga bugil . Badannya tidak terlalu putih, tetapi kelihatan masih kencang, teteknya masih kokoh, mengkal dan memang besar . Pentilnya karam. Dona mengaku belum pernah hamil, meski beliau telah janda. Pendidikannya tidak mengecewakan pula dia lulusan salah satu universitas swasta pada Solo.
Saya digandengnya ke kamar mandi. Pada pada kamar mandi celana dalamku dilucuti. K0ntolku pribadi mencuat, karena memang dari tadi telah tegang apalagi melihat Dona telanjang. Jembutnya tak terlalu lebat, tetapi yg saya kagumi ialah pantatnya yg nonggek serta kelihatan kenyal.
Dona mengatur kehangatan air shower kemudian saya dibimbing buat pada guyur. Dia mengguyur semua tubuhku mulai asal ketua hingga ke bawah. Sesudah badanku basah seluruhnya, gantian dia pula yg menyiramkan ke badannya. Sabun cair yg disiapkan pribadi dilaburkan ke seluruh badanku, dan dia relatif lama mengocok k0ntolku. Cita rasanya birahiku makin memuncak. Sesudah selesai melumuri diriku beliau menyabuni dirinya pula. Tubuh kami berdua penuh dengan sabun. Dona memelukku serta menggeser-geserkan payudaranya yang akbar ke dadaku k0ntolku yang menodong bagian kemaluannya ditekan Dona sebagai akibatnya terjepit diantara ke 2 pahanya. Dia memainkan k0ntolku menggunakan jepitan pahanya. Sejauh ini layanannya luar biasa.
Beliau kemudian mengguyur air buat membilas membersihkan sabun asal seleuruh tubuhku serta tubuhnya jua. Saya membisu saja, Dona menggunakan cekatan mengambil handuk kemudian beliau seka ke seluruh tubuhku sampai kering dan dia jua mengeringkan badannya menggunakan handuk yang berbeda.
Terasa wangi sabun, aku digandeng buat berbaring di kawasan tidur. Beliau minta aku telungkup.
Dona mulai beroperasi memijatku asal ujung kaki hingga ke bahu. Pijatannya wajib kuakui sangat profesional. Aku bukan hanya menikmati pijatannya tetapi pula menikmati tindihan tubuhnya terutama selangkangannya yg kadang kali jembutnya menggerus badan dan kakiku,
ketika tubuhku diminta telentang, Dona pribadi melakukan terapi ke lebih kurang indera kelaminku. Aku merasa beliau mengerti apa yang dia lakukan, sehingga k0ntolku ketika ditarik sempat berbunyi krek. K0ntolku jadi mengeras sejadi-jadinya.
Menggunakan lemah lembut dia mulai melakukan oral. Pertama dia menciumi kantong zakarku. Rasa geli serta nikmat bercampur menjadi satu. Sehabis itu jilatannya turun ke wilayah perbatasan kantong zakar menggunakan dubur. Kurang lebih lubang dubur pun beliau jilati. Aku merasa nikmat luar biasa. K0ntol menjadi garapan berikutnya . Diawali dengan jilatan di lubang kencingku yg sudah mulai mengeluarkan cairan kental, yang disebut air mazi. Beliau lalu mengulum dan menenggelamkan seluruh panjang k0ntolku ke dalam mulutnya. Kukira k0ntolku menerjang sampai ke tenggorokannya (deep throat). Kulumannya bervariasi antara jilatan serta sedotan bertenaga. Aku merasa mirip spermaku ditarik keluar.
Aku sporadis bisa ejakulasi menggunakan hanya berkaitan dengan mulut, tetapi kali ini saya tidak mampu menunda desakan nikmat itu sehingga waktu terasa akan meledak aku mengingatkan ke Dona. Beliau malah bertahan mengulum k0ntolku. Saya sudah tidak mampu membendung lagi sehingga kulepas tembakan nikmat itu ke pada mulutnya. Dona menelan semua maniku sampai tetes terakhir. Ada beberapa yang dia muntahkan ke telapak tangannya namun dipergunakan untuk membalurkan ke semua wajahnya.
Sehabis nembak, kepala kontolku terasa ngilu serta geli sekali sebagai akibatnya aku tak bisa terus dioral. Dona kuminta melepaskan lomotannya. Untung beliau mengerti, sebagai akibatnya aku terlepas berasal siksaan geli.
Badanku lemas, serta mulai terasa agak mengantuk. Saya terbaring diam, Donalah yg membersihkan residu lendir dan ludah pada sekitar kemaluanku menggunakan handuk lembab. Kami beristirahat sebentar. Dona ikut masuk kedalam selimutku. Dia tidur sembari memelukku. Tangannya meremas-remas batang k0ntolku yg sedang loyo karena habis memuntahkan peluru.
Cara beliau meremas kemaluanku nikmat sekali sehingga k0ntolku perlahan-huma mulai mengeras pulang. Dona terus memainkan kontolku sampai akhirnya layak terobos. Memang belum 100 persen keras, namun telah lumayan tegak juga. Dona bangkit dan dia menyarungkan kondom, mungkin beliau sudah menyiapkan.
Selesainya itu Dona menaiki tubuhku dan menggunakan arahan tangannya k0ntolku dimasukkan ke gerbang kewanitaannya. Perlahan-huma k0ntolku melesak ke dalam vaginanya. Dona mulai memainkan peranannya bergoyang diatas tubuhku. Teteknya berguncang sehingga membuatku ingin meremasnya. Dona makin cepat mengayunkan tubuhnya sehingga mekinya menabrak-nabrak kemaluanku. Dia mengerang sambil terus berpacu serta akhirnya tiba juga ketika puncaknya. Dona tanpa rasa sungkan menjerit serta rebah diatas tubuhku. Beliau sebetulnya ingin memuaskanku namun dia telah keburu hingga ke puncak terlebih dahulu.
Sementara itu saya belum merasa gelombang orgasmeku masih jauh. Kubalikkan posisi sambil tetap menjaga k0ntol di pada lubangnya. Saya pulang menggenjot Dona . Sebetulnya aku kurang senang main pakai kondom, karena k0ntolku tak merasa ukiran kulit vagina. Namun demi keamanan saya terpaksa pula memakainya. Telah setengah jam aku menggenjot menggunakan ganti posisi beberapa kali, tetapi tetap saja rasa nikmat belum datang. Mungkin mampu lebih sejam saya menggenjot. Dan tentu saja sangat melelahkan. Saya sebenarnya tidak suka bermain terlalu lama , tetapi lebih mengutamakan permainan yg berkualitas.
Aku tanya Dona, bagaimana, jika kondomnya saya lepas, apa keberatan. Dona tidak keberatan. Dia malah mengatakan bahwa dirinya rutin periksa ke dokter, dan hasil labnya terakhir keluar sehari sebelum saya datang. Saya yakin beliau bersih maka aku tanggal kondomnya serta aku main tanpa pelindung.
Rasanya lebih nikmat goresan kulit k0ntolku menggunakan dinding vaginanya lebih terasa. Sebelum aku membuka kondom, Dona telah sempat mencapai orgasmenya. Kini giliran saya berkonsentrasi buat mencapai orgasme ku. Erangan Dona menambah rangsanganku apalagi beliau menanggapi gerakanku. Aku merasa sudah dekat mencapai orgasme, tanpa memberi memahami aku akan melepas spermaku aku benamkan k0ntolku pada dalam serta menyemburlah sari pati ku kedalam dasar meki Dona. Dia rupanya jua membarengiku mencapai orgasme sehingga aku mampu mencicipi kedutan liang vaginanya.
Selepas aku mengeluarkan 2 kali sperma, cita rasanya makin ngantuk serta ingin istirahat. Dona membantuku membersihkan sisa -sisa pertempuran menggunakan handuk hangat. Selesainya itu dia agak usang berada di kamar mandi. Saya tidak tahu beliau kembali, sebab telah terlelap.
Pagi-pagi waktu cahaya surya masih belum menerobos tirai, saya terbangun. Biasanya Jika saya bangun pagi k0ntolku mengeras, paling tidak karena friksi ingin pipis. Namun pagi ini k0ntolku permanen loyo, padahal jua kebelet pipis. Agak cemas jua cita rasanya. Aku bangkit perlahan-huma menuju kamar mandi serta melepas hajat kecilku yang cukup banyak. Selesainya itu pulang ke balik selimut. Dona pun terbangun serta dia rupanya juga ingin pipis juga.
Kami berdua pulang berbaring masih dalam keadaan bugil pada dbalik selimut. Saya mencoba menggerayangi tubuh Dona. Teteknya aku remas-remas serta putingnya aku pelintir perlahan-lahan. Dia mendesis kemudian tangannya meraih k0ntolku dan dia pun mulai meremas. Pada dalam genggamannya k0ntolku bangkit perlahan-huma. Rasa cemasku jadi hilang, karena ternyata senjata kebanggaanku masih normal.
K0ntolku belum tepat mengeras, namun saya sudah merogoh inisiatif untuk menungggangi Dona. Ia pun pasrah serta melebarkan kedua pahanya siap menerima tujahanku. Kuarahkan k0ntolku memasuki gerbang kenikmatan dan perlahan-huma k0ntolku karam. Aku berdiam sejenak sembari melakukan gerakan kegel. Dona mungkin mencicipi denyutan k0ntolku. Beliau pun mengikuti melakukan gerakan di liang vaginanya. Jepitan dari gerakan kegel Dona lumayan keras jua, sebagai akibatnya menyebabkan rasa nikmat. Cukup lama kami bersenggama sambil membisu, namun nikmatnya sama dengan ayunan maju mundur k0ntolku. Dona pun makin terangsang. Ini terlihat asal matanya yg sayu. Senggama dengan gerakan kegel ini rupanya bisa membawa orgasme pada Dona sehingga aku merasa denyutan cepat di vaginanya. Nikmat sekali cita rasanya. Selesainya itu saya balik menggenjot hingga aku pun mencapai kepuasan.
Selesainya pertempuran pagi kami mandi beserta. Dona balik mengenakan bajunya karena beliau akan balik . Di dalam itenerary beliau memang selesai tugas pada pagi hari. Aku melepasnya dan memberi uang tips. Uang jasanya telah aku bayar melalui paket ke travel temanku. Dona memelukku dan mencium pipiku kiri serta kanan.
Selesainya Dona berlalu aku keluar kamar menuju Coffe Shop buat sarapan pagi. Tadinya aku mengajak Dona, namun beliau menolak halus. Aku pun sebenarnya risi pula tampil di depan umum menggunakan perempuan . Takut-takut kepergok sang orang-yang aku kenal.
Jam 10 Pak Joko mengetuk kamarku, aku dijemput buat sight seeing seputar kota Solo. Tour diakhiri menggunakan makan siang. Saya memilih makan sup kimlo Solo. Tidak mengecewakan jua cita rasanya dan segar. Acara sesudah makan siang artinya main dengan ABG. Spek ABG yg akan kupakai sebetulnya sudah saya ketahui, karena fotonya telah pada kirim ke emailku sebelum ini. Akan tetapi aku penasaran jua. Pak Joko memberiku opsi ingin ikut menjemput, atau aku menunggu pada hotel.
Saya memilih opsi pertama, yaitu ikut menjemput. Saya ingin tahu bagaimana ABG itu dijemput. Pak Joko mengarahkan Avanzanya ke salah satu tempat tinggal sakit besar pada kota Solo. Pak Joko mengkonfirmasi supaya target standby pada lobby tempat tinggal sakit. Kendaraan beroda empat Pak Joko memasuki lobby, seorang remaja eksklusif berkecimpung dan mendekati kendaraan beroda empat kemudian membuka pintu.
Anaknya mengagumkan masih kelihatan imut serta abg banget. Dari agent pada travel umurnya masih 15 tahun dan baru kelas 1 Sekolah Menengan Atas. Saya duduk depan serta menjulurkan tangan berkenalan. Beliau memperkenalkan diri menggunakan nama Kiki. Saya tanya ke Joko kenapa janjiannya ke rumah sakit. Kiki yg menjawab, jika pada tempat tinggal sakit kan selalu banyak orang serta tidak pernah tutup. Orang jua gak curiga jikalau di rumah sakit. Kalau di mall, gak lezat oom nanti ketemu teman, saudara.
“di rumah sakit kan juga terdapat kemungkinan ketemu temen atau saudara,” tanyaku.
“Ya sih tapi kan gak ngajak ngobrol,” kata Kiki.
Akhirnya kami sampai ke hotel. Aku duluan turun lalu membuka pintu, Kiki 1/2 berlari pribadi masuk ke kamar. Pak Joko berjanji menjemput Kiki lebih kurang jam 6 sore, kini masih jam 2.
Saya tidak eksklusif menyerang Kiki, aku lebih suka mencermati ABG ini. Wajahnya innocent, cantik. Teteknya belum terlalu menonjol asal kembali baju T shirtnya. Berasal dialog sebelum pertempuran Kiki mengaku ke 2 orang tuanya keluarga yg sederhana. Bapaknya pengajar serta ibunya dirumah saja mengurus anak-anak.
Beliau menerjuni ini sebab ingin uang jajan tambahan dan buat beli pulsa. Uang jajan asal orang tuanya sangat terbatas serta tidak relatif buat beli pulsa.
Saya ajak beliau duduk pada ranjang sambil saya peluk. Beliau membisu saja. Bajunya saya lucuti satu persatu. Teteknya masih mengkal dan mancung. Putingnya mungil. Kata beliau BHnya no 32 A. Saya remas memang masih sangat mengkal. Celana Jeans aku plorotkan dan juga celana dalamnya. Mekinya masih gundul. Hanya ada sedikit rambut di ujung lipatan mekinya Melihat itu aku jadi terangsang lagi.
Saya melepas seluruh pakaianku sampai telanjang juga. Saya mengajaknya buat membersihkan diri ke kamar mandi, Kesempatan itu Kiki pipis pada closet dan membersihkan kemaluannya dengan sabun. Setelah mengeringkan badan kami berdua kembali ke ranjang. Kiki duduk sambil kepalanya tertunduk. Aku ajak beliau rebahan dan handuk yang melilit pinggangnya kebawah aku buka serta kusisihkan ke pinggir ranjang.
Kami berdua telah telanjang bulat. Sementara itu k0ntolku belum berdiri penuh. Saya mulai meremas-remas ke 2 payudaranya yang masih belum berkembang tepat. Pentilnya masih mungil sekali seperti pentil tetek laki-laki . Aku pelintir pelan-pelan serta terasa mengeras. Puas memainkan tetek yang masih sangat elastis tanganku merambah ke selangkangan. Kemaluannya masih gundul, hanya ada terasa rambut sedikit pada atas lipatan. Jari tengahku menyelinap ke pada lipatan dan mencari clitorisnya.
Relatif susah menemukan clitorisnya tetapi aku menganggap berada di lipatan bibir dalamnya, sehingga bagian itu aku uyel-uyel. Pinggulnya berkiprah-motilitas. Mungkin beliau merasakan geli, atau mungkin pula terasa nikmat. Saya terus memainkan bagian itu, sampai akhirnya terasa terdapat bagian yang mengeras. Dengan hati-hati saya menyentuh bagian itu. Kiki menggelinjang, geli ucapnya. Jari tengahku kujangkaukan lebih jauh menyelinap ke lipatan vaginanya terasa pada sana sudah mulai berlendir. Berarti vaginanya sudah siap mendapatkan terobosan.
Saya berpindah ke bawah untuk melihat dari dekat meki abg. Kiki membisu saja, dia tidak terkesan memalukan mekinya dipandang serta dikuak-kuak. Aku melihat bagian dalamnya berwarna merah belia. Sebetulnya saya ingin mengoral clitorisnya tetapi aku urungkan.
Kiki lalu kuminta mengoral k0ntolku. Kemauanku dituruti. Oralnya baku saja, tidak secanggih Dona, tetapi tidak mengecewakan jugalah. Saya sambil dioral menyaksikan dia melakukannya. Ada sensasi unik, karena kontol orang dewasa dioral oleh anak-anak.
K0ntolku makin mengeras, saya minta beliau menyudahi, sebab beliau tidak terlalu piawai memainkan oral k0ntolku. Kukangkangkan kakinya dan k0ntolku memakai kondom. Perlahan-huma aku tekan ke lubang mekinya.
Agak seret pula, sehingga saya wajib perlahan-lahan memasukkan ke lubangnya. Tanpa halangan berarti k0ntolku bisa tenggelam seluruhnya ke pada mekinya. Saya kemudian mengayuh perlahan-lahan. Terasa tidak sinkron meki abg menggunakan wanita dewasa. Paling tidak terasa lebih sempit sehingga k0ntolku mirip terjepit.
Mungkin k0ntolku sudah imun sebab sudah tiga kali sebelumnya ejakulasi, apalagi mainnya sekarang pakai kondom. Sekitar 1/2 jam aku bermain dengan posisi MOT. Saya minta membarui posisi karena aku lelah. Kiki berada di atasku serta menggunakan tangannya beliau mengarahkan k0ntolku masuk ke mekinya . Kiki relatif lihai memainkan gerakan di atas, beliau kayaknya mencari posisi nikmatnya. Kira-kira 10 mnt dia mulai mendesis dan makin cepat beranjak sampai akhirnya dia mencapai klimaks.
Beliau rubuh di atas tubuhku menggunakan nafas terengah-engah. Aku masih jua belum merasakan akan klimaks, Kiki kuminta nungging lalu saya menerobosnya dari belakang dengan posisi doggy. Unik juga cita rasanya memegang pinggul anak yang masih terasa kecil, ad interim k0ntolku keluar masuk pada meki yang masih gundul. Pemandangan ini menambah rasa gairah sebagai akibatnya aku merasa makin dekat ke zenit hingga akhirnya kulminasi jua.
Bermain seks menggunakan ABG 15 tahun tak terlalu nikmat, hanya sensasi saja yang bisa dinikmati. Dialog juga relatif sulit nyambung. Mungkin saya tak bisa mengikuti alam pergaulannya. Selesainya melap bekas mani kami berdua berbaring. Aku sembari berbaring menonton TV, Kiki bangkit lalu mengambil Fanta merah serta sebungkus chiki. Dia duduk di sampingku yang berbaring ikut menonton TV, namun dia minta chanelnya diganti ke chanel infotaiment.
Saya sebetulnya ingin bermain 2 ronde menggunakan Kiki, tetapi cita rasanya telah tidak berhasrat lagi. Badanku terasa lemah dan agak ngantuk juga. Aku tawarkan ke Kiki apa mau balik lebih awal, sebab jam masih pukul 4. Beliau hanya mengangguk dan bertanya, tidak main lagi oom. Saya bilang saya capek serta mau istirahat dulu.
Pak Joko kutelepon buat segera menjemput Kiki. Selesainya sendiri aku segera melampiaskan kantukku. Saya terbangun saat kamarku diketuk. Jam pada meja kulihat telah jam 7 malam. Saya segera menyambar celana pendek dan kaus oblong.
Pintu kubuka, muncul Joko dan seseorang gadis indah menggunakan celana jeans serta atasan tank top. Dia pribadi masuk serta memperkenalkan diri menggunakan nama Alia. Aku yang sesungguhnya telah berencana membatalkan menikmati satu lagi wanita, tetapi sehabis melihat kecantikan dan kemontokan Alia aku jadi lupa. Alia kupersilakan masuk dan duduk pada kursi.
Pak Joko menyebutkan bahwa program malam ini artinya makan malam dilanjutkan menggunakan santai pada tempat dugem. Aku putusan bulat, sebab bila ngesek lagi aku masih relatif kurang selera. Joko permisi keluar menunggu pada kendaraan beroda empat serta saya lalu menyegarkan diri menggunakan mandi air panas. Rasa segar, setelah tidur relatif puas.
Kami berangkat menuju restoran yg telah ditentukan. Makan malam kali ini adalah menu khas Solo, yakni nasi liwet. Aku sebetulnya kurang begitu senang, namun aku santap juga sampai habis, karena perut memang agak lapar juga. Kami makan bertiga.
Sebelum ke club, kami keliling kota menyaksikan kehidupan malam hari pada kota ini. Kurang lebih sejam lalu kendaraan beroda empat Joko parkir di sebuah club yg cukup ramai. Joko mengajak turun serta beliau mengantar saya serta Alia sampai ditempat duduk. Suara musik berdentam. Saya memesan minuman beralkohol, Alia memesan orange juz.
Tidak lebih berasal 2 jam aku bisa bertahan di club itu. Meski pemandangannya mengasyikan sebab poly cewek-cewek muda menggunakan gaya sexy namun saya tidak tahan menggunakan kebisingan musiknya. Aku kurang yakin apakah saya masih punya kemampuan bertempur malam ini. Namun karena paketnya yang kupesan memang begini, ya apa boleh buat.
Saya pun ke kamar mandi dan membersihkan diri lalu keluar dengan hanya menggunakan handuk di pinggangku. Saya duduk pada tepi ranjang pada sebelah Alia. Dia pribadi memijat bahuku. Nikmat juga cita rasanya pijatan anak rupawan ini.
Saya lalu merogoh posisi telungkup dan Alia sudah duduk diatas bokongku. Pijatannya membuatku rileks. Aku merasa dia sudah telanjang sambil memijatku. Aku ngobrol sambil pijat. Aulia mengaku berusia 19 tahun. Dia kuliah fakultas ekonomi, Sumbernya berasal Jawa Timur, dan tinggal pada Solo indekost. Aulia ialah sosok ayam kampus. Saya memang pesan ke travel, minta ayam kampus.
Alia meski masih belia, tetapi servicenya jago, beliau mampu membangkitkan gairahku sebagai akibatnya saya sempat main satu ronde sebelum terlelap. Pagi-pagi sekali aku seperti diusiknya, kulihat mentari cahayanya belum masuk, tetapi aku sudah dibangunkan dengan cara menggugah gairahku. Namun pagi itu aku merasa sudah habis gairahku. Alia bertanya apakah aku mau main lagi. Aku menolaknya secara halus. Dia lalu pamit, sebab dia terdapat acara pagi ini.
Alia kulepas dan memberi sedikit uang tips. Aku pulang tidur tapi telah relatif susah sebagai akibatnya saya menentukan berendam di bak menggunakan air hangat. Sebelum turun ke coffee shop, kulihat acaraku hari ini masih terdapat satu perempuan lagi. Sebenarnya saya benar-benar sudah kehilangan nafsu. Tetapi apa boleh untuk, karena memang paketnya begitu.
Jam 10 Joko datang membawa seorang wanita STW. Kutaksir usianya lebih kurang 35 tahun, istilah Joko ibu Jum demikian namanya beliau pandai memijat urat. Meski usianya sudah STW, tetapi bodynya tidak terlalu gemuk, Boleh dibilang montok gitulah.
Hanya pijatan saja yang kuinginkan pada hari terakhirku. Aku lalu pasrah buka baju seluruhnya dan tidur telungkup. Bu Jum mulai melancarkan pijatnya. Terasa beliau memang mengerti urat. Dia bilang saya habis kerja keras, terlihat staminanya rendah sekali. Aku tidak memahami beliau itu mengejek saya, apa memang aku sahih seperti yg dikatakannya. Dia kemudian menekan bagian-bagian eksklusif yg cita rasanya perih sebagai akibatnya aku mlintir-mlintir menunda rasa sakit. Saya minta disudahi saja sebab tidak tahan rasa sakitnya. Bu Jum kemudian menawarkan pijat peregangan. Pada sesi ini pijatannya memang nikmat. Bagian-bagian yg tersebut terasa sakit, kini telah tidak lagi.
Entah bagaimana Bu Jum melakukannya, k0ntolku perlahan-huma jadi mengeras. Saat aku diminta berbalik, dia senyum-senyum melihat k0ntolku mengeras. Saya sendiri heran, mengapa k0ntolku bisa keras begini, padahal sudah banyak wanita kutujah beberapa hari belakangan.
Sembari berpromosi mengenai kemampuannya melakukan terapi kejantanan, Bu Jum memasak bagian di sekitar kelaminku. Hasilnya memang luar biasa, terasa batang k0ntolku sebagai kencang luar biasa malah kelihatannya jadi lebih akbar serta panjang.
Usang-usang aku pandang Bu Jum jadi lebih merangsang. Kepalaku jadi penuh mirip berhari-hari tidak ngewek..
“ Gimana pak kerasa nggak khasiat pijatan aku ,” goda Bu Jum. Saya hanya mengangguk.
“Gimana mau dicoba,” tanyanya.
Wah pertanyaan itu sangat saya harapkan, sebab rangsangan di kepalaku telah memuncak cita rasanya. Bu Jum berlalu masuk kamar mandi dan keluar menggunakan hanya menggunakan kemben handuk. Dia melakukan ritual menggunakan memulai mengoral lalu mendudukiku dan memeras k0ntolku. Meski tua tetapi rasa mekinya luar biasa nikmatnya. Aku pun sudah lupa soal kondom. Aku harus akui Bu Jum ini jago banget bermain. Mekinya legit banget, teteknya berayun-ayun pada depanku.. Bila kubandingkan menggunakan meki si ABG tadi, punya Bu Jum lebih ngegrip. Anehnya meski nikmat banget akan tetapi aku tidak keluar-keluar. Saya jadi berpeluang main berbagai gaya menggunakan Bu Jum. Dia pandai juga mengolah gerakan mekinya sebagai akibatnya di posisi apa pun terasa k0ntolku mirip ditarik-tarik. Bu Jum mungkin sudah tiga kali muncak, tapi aku masih terus bertahan.
Aku merasa makin nikmat sehingga akhirnya tidak tertahankan lagi saya pun nyemprot ke pada meki bu Jum. Luar biasa cita rasanya k0ntolku mirip diurut oleh vagina Bu Jum. Saya benar-sahih puas atas pelayanan terapi kejantanan yang lengkap sang Bu Jum. Satu rondeku luar biasa memuaskan, sehingga kami menyudahinya dengan mandi beserta. Body Bu Jum sangat terpelihara, perutnya tidak membuncit, bulu mekinya tecukur rapi, bokongnya mbonceng serta teteknya masih kencang meski cukup akbar. Saya puas sekali layanannya Bu Jum, Bahkan waktu mandi, seluruh tubuhku dibersihkannya.
Sekembali ke Jakarta saya memerlukan diri bertemu menggunakan temanku. Aku puji paket wisata sexnya. Dia hanya tersenyum-senyum. Dia hanya mengatakan, menjalankan usaha ini tanpa modal sama sekali. Aku sempat terheran.
Beliau bilang usaha travelnya tanpa tempat kerja, tanpa badan usaha dan nyaris tanpa pegawai pula. Dia menjalankan usaha ini hanya bertiga. Modalnya hanya membangun jaringan menggunakan mami or papi di daerah-daerah yg mau kerjasama. Menggunakan inovasinya itu temanku mempunyai paket tak hanya di kota-kota besar pada Indonesia, namun beliau pula sudah merambah hingga ke Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam serta Kamboja.