PENGUASA PESISIR
Prolog Ada sesuatu yang menantimu setelah sekian lama banyak kesabaran yang kamu jalani, sesuatu itu akan membuatmu terpana hingga kamu lupa pedihnya rasa sakit. Penggalan kata yang selalu diingat oleh seorang pemuda yang memandang luasnya lautan pesisir utara pulau jawa, lautan yang seolah olah mengaminkan kondisi dirinya yang sebatang kara didunia ini entah siapa orang tuanya, yang dia tahu diumurnya saat ini hidupnya hanya sendiri tinggal dirumah yang tidak layak huni diujung tanah yang menjorok kearah laut, rumah yang merupakan hasil peninggalan orang tua angkatnya, seorang sosok paruh baya 80 tahunan yang telah menghembuskan nafasnya sebulan yang lalu. Semilir angin laut dikala senja membelai rambut sang pemuda dengan tinggi 185cm, wajah oval dan tegasnya mirip dengan FILLIPPO INZAGHI waktu muda. MATTEO SHIKINGU (RAJA LAUT PEMBERIAN TUHAN) Dipanggil “matt” oleh warga sekitar, entah kenapa namanya merupakan penggabungan antara bahasa italy dengan bahasa jepang, saat bertanya kepada almarhum orang tua angkatnya semasa hidup, dirinya hanya bisa berkata.. “..nama itu tertulis dalam kertas saat dirimu diletakkan didepan rumah kala itu” kata almarhum. Meskipun matt hidup dengan garis kemiskinan, tidak ada kata menyerah dalam kamusnya.
Dari sejak terbit fajar pribadinya sudah menjelajahi lautan untuk mencari hasil laut dengan kail dan jalanya serta sebuah perahu kayu berumur sebagai fasilitas akomodasinya. Gerakan gerakan mengayun dayung yang dilakukannya sedari kecil, membentuk otot otot tubuhnya menjadi sangat kuat dan atketis. Ditambah kemampuannya menyelam hingga ratusan meter dibawa laut tanpa menggunakan alat alat penyelaman yang menjadikannya memiliki olah pernafasan bawaan yang sangat luar biasa. Tubuh anak 15 tahun itu terlihat sangat atletis dengan otot perut layaknya para binaraga yang berlatih dengan menggunakan berbagai macam alat olahraga di gerai gerai perfitnesan di kota besar. Hanya karena pakaiannya yang lusuh, matt terlihat layaknya pemulung sampah dimata orang yang belum mengenalnya. Tak jarang hasil lautnya matt selalu ditunggu oleh warga sekitar tempat pelelangan ikan, mengingat matt selalu bisa mendapatkan hasil laut yang lumayan banyak dicari. Ikan tuna dengan garis kuning biru dengan bobot 2kg satu ekornya sering matt dapatkan disetiap kepulangannya melaut. Warga sering menanyakan dimana matt mendapatkan hasil lautnya terkadang juga bingung, kenapa disaat mereka melaut dilokasi yang sudah ditunjukkan oleh matt mereka malah pulang dengan tangan kosong. Entahlah, mungkin langit lebih memihak kepada matt atau laut yang enggan untuk bersahabat dengan para nelayan tersebut. “perasaan gue sudah mandi junub sebelum melaut, tapi tetap saja engga nemu itu ikan disono”..ungkap salah satu nelayan ketika itu. * * Sementara itu di suatu kedalaman laut berjarak ratusan mil dari lokasi matt “jadi bagaimana? Apa yang bisa kamu laporkan ?” ucap sosok yang bertanya kepada seseorang didepannya dengan posisi sedang menunduk bersimpuh tanda menghormati layaknya bawahan yang menghadap kepada seorang raja. “ lapor baginda” “ setelah masa duka nampak mulai ada perubahan dalam pribadi tuan muda”… ucap pelapor “..hemm”… Terlihat sosok yang menerima laporan memegang dagunya sambil memandang kearah luar jendela istananya. * * Dilokasi yang jauh dan berbeda dimensi terlihat banyak sekali orang berkumpul dengan menggunakan armor tubuh layaknya peperangan antar galaxy di film bintang perang. Persenjataan yang lengkap dan super canggih bahkan dizaman sekarang ini tidak bisa diciptakan. “.. hahaha..” tertawa meledak disebuah ruangan layaknya etalase terapis pijat untuk pilih nomor. Didalam etalase bisa terlihat persiapan angkatan bersenjatanya yang penuh dengan kesibukannya masing masing “..sebentar lagi…sebentar lagi kita akan menguasainya”… ucap sang panglima perang sambil tersenyum penuh dengan kepuasan. * * Disebuah ranjang yang nyaman,.. kala pagi hari itu, sinar matahari yang terang mengisi kamar yang porak poranda akibat peperangan mereka ber enam selama beberapa hari belakangan ini, entah sudah berapa kali pelepasan dilakukan namun tak juga kunjung memberikan kepuasan bagi sang pejantan tangguh yang kini tengah berada ditengah tengah kerumunan kelima wanitanya. Tampak tubuh wanitanya yang lemas dan terlihat terkuras energinya setelah peperangan ranjang mereka selama beberapa hari kemarin.
Sang pejantan nampak berusaha bangun dan bersender pada dinding ranjang yang mereka tempati. Karena pergerakannya, para wanita yang tadinya memeluk dirinya terbangun, dan mulai kembali bereaksi dengan memeluk sang pejantan seolah enggan untuk ditinggalkan. “…masih memikirkannya?”… ucap salah satu wanitanya yang tertidur diatas sang naga perkasa yang masih saja berdiri tegak menyapa semesta yang ada didepannya. “…hemmm..” jawaban singkat sang pejantan “…tenaang, sebentar lagi dia menginjak usia 15 tahun, kekuatan itu akan segera dimilikinya, sayaang”.. ucap wanita yang saat itu menggelayut dibagian lengan kiri sang pejantan. “.. memang benar, sebentar lagi diusianya ke 15, segel yang mengunci kekuatannya akan segera terbuka, aku tidak khawatir”… ucap sang pejantan. “..teruuuss??”.. tampak wanita yang bergelayut dilengan kanannya menimpali dengan cepat. “…pecahan jiwa leluhur iblis masih mengancam, dan aku tidak bisa mendeteksinya..” ucap sang pejantan dengan lebih serius kali ini. “..apakah sebegitu berbahaya pecahan jiwa leluhur iblis itu sayang?’… ucap wanita lain yang sedang memeluk lengan kaki sebelah kirinya dan kepalanya menutup lembah surga wanita yang sedang memeluk lengan kiri sang pejantan. “…jika pecahan jiwa itu menyerang dunia tempatnya berada mereka tidak akan siap menghadapinya”..ucap sang pejantan menjawab pertanyaan sambil menyentuh rambut sang wanita yang bertanya dan merapikannya kesamping. “…akuu juga mau”..nampak wanita kelima merasa iri dengan perlakuan sang pejantannya barusan. Dengan tanggap sang pejantan tersenyum dan merentangkan tangannya pertanda agar kelima wanitanya kearahnya. Entah lanjutan peperangan ranjang ataukah hanya melanjutkan momen kebersamaan hanya mereka berenam yang mengetahui. * * *** Dinegara yang super power “ bagaimana? Apakah sudah ada kabar dari sang penguasa?”.. pertanyaan dilontarkan kepada asisten disampingnya sambil menandatangani berkas berkas administrasi yang ada diatas mejanya. “.. maaf tuan presiden, sampai saat ini sang penguasa belum ada nampak terlihat”.. jawab sang asisten dengan menundukkan kepalanya “.. sudah beberapa tahun ini dirinya menghilang, memang dunia ini dalam fase kedamaian saat ini,..” “… cuman,..” tampak presiden negara tersebut menjeda pembicaraannya “… aku sendiri merasa, sebentar lagi akan datang masa kekacauan itu..” ucap sang Presiden dengan melihat kedepan tempatnya duduk dan beraktivitas. Ruangan yang diisi oleh Presiden dan beberapa tokoh militer itu terlihat hening tanpa ada yang berani berpendapat atas ungkapan sang presiden tersebut. * * *** dalam ruangan layaknya gua yang gelap dan lembab Sosok berjubah hitam nampak duduk bersila sementara ditubuhnya terdapat uap putih layaknya orang yang pergi ke DIENG di awal bulan Juli, asap yang keluar dari tubuh dengan kehangatannya secara alami yang berinteraksi langsung dengan suhu dingin menyebabkan uap panas layaknya asap rokok surya yang dihisap para preman pasar itu terlihat mengitari tubuhnya. ### salam om dan tante sekalian, ikut corat coret kembali, moga bisa memberikan hiburan dikala senggang, moga om dan tante sekalian diberikan kemudahan dalam segala urusannya..AAMIIN##