Tak sengaja nikmat.
Sejak persetubuhan duniawi ku dengan mbak yani, aku melanjutkan rutinitasku seperti biasa. Ya, aku adalah bimo, 22 tahun masih single. seorang yang bekerja di sebuah proyek nasional, wajahku tak tampan, juga tak jelek amat. Kulit semakin menghitam karena pekerjaan. Aku bekerja sebagai supervisor dalam sebuah proyek nasional. Aku masih sering di warung mbak yani, sejak kejadian itupun tak ada yang berubah, ia bersifat seperti biasa terhadapku dan akupun sama. Kami ngobrol seperti biasa, tak menyangkut perkimpoian duniawi, sekedar obrolan warung kopi lah. Hari ini cukup sibuk dan melelahkan karena proyek harus mencapai target, seperti biasa sebelum pulang kami beres-beres peralatan kerja agar besok siap untuk langsung digunakan lagi. Setelah selesai akupun pulang. Aku mengendarai nouva kesayanganku dengan santai menuju ke rumah, dan langsung memasukkan ke garasi. “Dah pulang le? Gimana pekerjaan? Lancar?.” sambut ayahku “iya pak. Lancar tak ada halangan hehe” jawabku sambil senyum dan berlalu masuk rumah, sedangkan ayahku masih sibuk dengan burung kicaunya. Sebelum mandi aku ganti pakaian santai, membuat kopi dan kemudian merokok di depan rumah sambil liat ayahku mengurusi burung-burung kicaunya sambil menunggu maghrib, Iseng-iseng aku membuka hp dan kepikiran untuk sekedar wasap mbak yani . *Texting* A : ” mbak ” Y : ” gimana om. Mau ada perlu sama suamiku?” A : ” eh, enggak mbak hehehe…kan udah tiap hari sama suaminya mbak yani, pasti ada aja yang rusak. Pusing saya hahaa” Y : ” terus? ” A : ” gpp mbak wkwk ” Y : ” stres ..hoo, ada kacang dibalik rempeyek nih pasti ” A : ” k.e.p.o ” Lagi asik chat dengan mbak yani tiba-tiba ada lagi chat masuk “klunting” langsung Kubuka dan ternyata adalah niken. N : ” dimana mas ” A : ” rumah ken, gimana? Tumben ” N : ” nanti habis isya ke rumah ya, suntuk, bete bgt aku ” A : ” kalo ada c.y mah siap” N : ” gaskeun ” Oh ya, niken adalah mahasiswa semester 2 jurusan managemen. Masih satu perumahan denganku, orangnya supel dan apa adanya. Doyan minum dan ngerokok, mungkin karena pengaruh di kota tempat nya kuliah. But i dont fvckin care haha, wajahnya cantik, tubuh niken tinggi semampai dengan toket dan bokong proposional. Kaya pertamina pasti pas Hehehe. Hampir mirip anya geraldine selebgram. Rokok dan kopipun habis pas waktu magrib, aku masuk rumah langsung dan mandi. Setelah ganti baju dan makan aku kembali wasap niken. *Texting* A : ” jadi gak ? ” N : ” jadilah..tp bentaran gue mau mandi dulu” A : ” otw wkwk ” N : ” bazeng ” Tambahan info. Niken hanya tinggal sendiri di rumahnya, kedua orangtuanya di luar negeri semua. Akupun menuju rumah niken naek vespa. Tak sampai lima menit aku sampe, deket kan cuma 3 gang haha. Aku mengetuk pintu samping *duk duk “keeeeeeeennn” teriakku. “Masuk aja mas” jawab niken dari dalam kamar mandi. Akupun masuk dan duduk di meja makan sambil menunggu niken selesai mandi. Tak lama kemudian *krek* pintu dibuka dan keluarlah niken hanya memakai handuk yang sengaja kekecilan dan memperlihatkan paha mulus dan separo toket nya, dan ” hehh !!! Melongo, liatin apa? Suek ” katanya membuyarkan pemandangan ultra HD ku. ” Eh… Salah siapa serbet buat handuk” jawabku sekenanya karena memang handuknya terlalu kecil. Ia pun masuk ke kamar untuk ganti baju sambil memerintahku ” bawa gelas kecil 2 mas, ambil di rak dapur” . “Siap bos !” Jawabku sambil bangkit untuk mengambil gelas. Saat menuju kamar ternyata pintunya gak ditutup, iseng-iseng aku nyelonong aja dan dapat hadiah pemandangan niken pake daleman doang mau ganti baju, ini yang dinamakan iseng iseng berhadiah haha.. Niken menengok, senyum dan dengan santai berkata ” bazeng bgt kamu mas”. ” Biarin salah sapa ga di kunci, cepetan pake baju” jawabku . ” Itu di samping tv congyang nya” ucap niken sambil ganti baju. Akupun mengambil nya. Kami minum santai sambil ngobrol kesana kemari, pas botol kedua dibuka ia sudah mulai adegan curhat mamah dedeh. Ia pun bercerita tentang keluarga hingga asmara nya. Aku sempat kagum, dibalik kenakalannya ia adalah cewek yang kuat tegar. She got my respect! Tak terasa congyangpun habis. ” Mas habis, lagi yok.” Ucapnya. ” Lha mau beli dimana?” Tanya ku. “Dah ayok ikut, mas yang depan nanti aku yang jadi google. Eh navigasi” ia menjawab sambil menuju motorku dan langsung duduk diboncengan. Kami pun menuju tempat yang di instruksikan niken, dan ternyata adalah tempat karoke milik pedangdut tukang ngebor. “Kok sampe sini sih hmmm” tanyaku. ” Pengen teriak teriak mas” ucapnya sambil berlalu pergi ke kasir memesan room. Aku hanya mengikuti dibelakangnya . Sesampainya di room ia langsung menyanyi aku- pasband sambil menangis. Belum selesai nyanyi pramusaji datang membawa 2 botol wine dan makanan ringan. akupun menikmati minuman dan merokok sambil melihat niken bergoyang goyang gak jelas “ayo mas berdiri” ajak niken. Dan setelah sejam an alkoholku pun sudah naik. Aku ikut bergoyang dengan niken, tiba tiba niken membimbing tanganku untuk memeluknya dari belakang dan bergoyang. “Jangan malu, nikmatilah” bisiknya. Dentuman musik seolah menggerakkan secara otomatis badan kami yang sudah dikuasai alkohol. Tanganku pun mulai meremas kedua toketnya dari luar baju. Cukup besar ternyata, ” eh” cuma itu yang diucapkan niken kemudian melanjutkan nyanyi sambil toketnya kumainkan. Setelah selesai nyanyi ia melepas pelukan, menghadapku dan cup. Ia mengecup bibirku kemudian mengambil hp. Sedang aku menyanyi, belum kelar lagu niken mengajakku pulang. Sambil wajah yang tadi pura pura ceria sekarang terlihat sayu. “Kenapa” tanyaku sambil jalan menuju kasir untuk bayar, Ia masih diam. Tak terasa udah jam 12 lewat. Kamipun langsung pulang, di perjalanan pulang ia bercerita ternyata pacarnya berkali-kali telf waktu kami karaoke, mereka sedang tidak akur. Setelah hampir sampai rumah “Eh itu siapa ken?” Tanyaku. Niken menjawab cuek “gatau..eh, pacarku mas.***s kenceng pulang kerumah mas aja”. ” Maksudmu? Kan ada ayahku dirumah” jawabku protes. “Jam segini pasti udah tidur mas sayaaaang” jawabnya . “Asu, mabok ini anak” batinku. Terpaksa ku gas kenceng langsung belok ke gang rumahku. Niken udah seenaknya aja masuk rumah langsung ke kamarku langsung merebahkan diri. Aku juga masuk kamar dan mengunci pintu, takut ayahku tiba tiba masuk kamar. Niken ku geser paksa karena bed ku tak terlalu besar. Sialnya aku gak bisa merem karena sange liat niken mabok tergeletak disampingku. Aku beranikan diri mencium bibirnya dan ternyata ia membalas. Pertukaran ludah dan pergumulan mesra lidah kami berbaur bau wine. “Maaf ken” ucapku. Ia tak berkata malah membuka kaosnya dan mendorong kepalaku untuk menghisap toketnya. “Isep mas” ucapnya lirih. Kubuka beha nya. Waooow bulet kenceng puting pink “istimeewa” gumamku. Aku pun mulai memanjakan kedua toket bulat itu dengan lidah dan tanganku, sedot, jilat, pilin. “Uuhhhh nikm..aaat masss” lenguhnya sambil memegang kepalaku. “Heh pelan, nanti bapakku bangun” ucapku. Akupun kembali mencumbu bibir seksinya dan tangan ku tetap di toketnya, kemudian ia membuka celananya sendiri dan membimbing tangan ku untuk ke memek nya.. “basah banget ken” ucapku, ia hanya mengangguk senyum. “Gapapa?” Yakinku “iya mas sayang, cepetan mainin itilku” bisiknya. Ia bersandar di dadaku dan mencium bibirku lidahnya liar, tangannya meremas toketnya sendiri dan aku memainkan memeknya. “Uhuhh uhhh uhhhh ” desah niken tertahan. Tak lama ia mengejang tanda orgasme pertama, ia menarik tanganku dan bangkit langsung membuka celanaku “asu, panjang banget mas” “clepppp ummmm clok clok” ia mengulum penisku.. ” hmmm hmm uhhh enaakk ken ” bisikku. Ia kemudian melepas kulumannya dan mengangkang “masukin kontol panjangmu mas…memekku udah ga tahan pengen di kontolin” .. akupun bangkit dan mulai memasukkan kontolku.. dan blesss, aku menggenjotnya dengan kencang karena pengaruh alkohol. Memek niken memang top. Tak lama ia mengejang lagi tanda orgasme keduanya, “mas aku keluar lagii… Kamu curang ah, ganti posisi aku yang atas” protesnya. Kami pun berganti posisi, ia mulai naik turun di atas badanku, meliuk liuk bagai penari profesional. Perkimpoian duniawi kami laksana pantomin, minim suara tetapi intim digerakkan cairan yang bernama alkohol. Akhirnya akupun mau keluar..” ken di dalem atau diluar” tanyaku. “Wajah aja mas” jawabnya. Niken jongkok di depan kontolku menanti cairan putih nikmat. Dan akhirnya croott berhamburan ke wajah cantik niken. Jam menunjukkan pukul 3 pagi. Kami tak sadar. Bangun-bangun sudah jam 8 pagi. ayahku sudah berangkat kerja dan Niken masih terlelap di kamarku. Kubuatkan ia susu hangat dan sarapan pagi. Aku bersiap untuk berangkat kerja, kutuliskan di wasap. *Texting* A : Niken, terimakasih. Susu sama sarapan udah tak buatin. Kamu mandi, handuk dilemari. Terus pulang ya. Su ia tersenyum sendiri melihat pesan ku dan membalas. N : makasih juga mas. Nanti kalo aku pengen boleh lagi ya.. A : ga mauk. N : asu, harus mau. tak kupedulikan, aku meneruskan pekerjaan ku. sekian.