Truth or Lust Game
Hallo suhu-suhu semua, ane newbie disini mau berbagi sedikit cerita. Cerita ini adalah fiktif dan merupakan hasil dari sedikit keliaran imajinasi ane. Cerita ane bagi jadi beberapa part biar gak kepanjangan saat baca. Selamat membaca. Karakter Andi – Pacar dari Dinda, pekerja swasta umur 29 tahun Dinda – Pacar Andi, pekerja swasta di multinational company. umur 26 tahun Keanu – Teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun Sandra – teman satu kantor Dinda, umur 25 tahun Zaki – teman satu kantor Dinda, umur 27 tahun Rahesh – teman satu perusahaan Dinda, keturunan India dari Malaysia, umur 27 tahun Ariana – teman satu perusahaan Dinda, asal thailand, umur 24 tahun Toni – teman satu perusahaan Dinda, asal Singapura, umur 26 tahun Alex – teman satu perusahaan Dinda, bule asal Malaysia, umur 27 tahun Part One – Begining of a Journey Kisah ini berawal ketika pacar gw melakukan pelatihan dinas ke luar negeri bersama teman-teman kantornya. sebelumnya perkenalkan dulu nama gw Andi. Gw adalah laki-laki berumur 29 tahun dan saat ini bekerja di bidang IT di salah satu perusahaan swasta Indonesia. Secara fisik, gw bisa dengan percaya diri kalau fisik gw sangat bagus karena memang hobi gw adalah ngegym. Hal ini juga yang akhirnya bisa membuat gw untuk mendapatkan cewek gw yang sekarang. Cewek gw adalah Dinda, seorang cewek berhijab berumur 26 tahun yang saat ini bekerja sebagai bisnis development di perusahaan X yang merupakan salah satu perusahaan multinasional di Indonesia. Meskipun berhijab dan menggunakan pakaian yang tertutup setiap harinya, hal tersebut tidak bisa menutupi keindahan tubuh cewek gw. Dengan berat badan sekitar 52 kg, ukuran bh 32B, dan pantat yang bulat, tidak jarang Dinda menerima godaan-godaan dari cowok-cowok di kantornya. Bahkan pada beberapa kesempatan, Dinda bercerita bahwa beberapa cowok tidak segan-segan mengajak untuk bobok bareng. Hal tersebut tidak jarang membuat gw menjadi khawatir sekaligus emosi. Namun Dinda selalu mengatakan bahwa itu hanya sekedar gaya bercanda cowok-cowok dikantornya. Kehidupan percintaan kami sudah berjalan selama 3 tahun, dan selama ini semuanya berjalan dengan sangat lancar. Seperti anak-anak muda ibukota lainnya, kami secara rutin melakukan hubungan seksual. Setiap gw bertemu dengan Dinda, maka dapat dipastikan bahwa itu akan berakhir dengan pergumulan di ranjang. Meskipun berhijab, namun Dinda adalah cewek dengan nafsu yang tinggi. Apalagi kalau dia sedang berada di bawah pengaruh alkohol, sisi liarnya akan mengambil alih tubuhnya dan dia menjadi cewek yang benar-benar berbeda. Oleh sebab itu, gw selalu melarang Dinda untuk minum kalau gak bareng gw. Untungnya gw punya hobi ngegym, jadi sejauh ini tidak pernah ada keluhan dari Dinda terkait hubungan seksual kami. Karena kehidupan percintaan kami berjalan sangat lancar, gw percaya bahwa Dinda merupakan calon yang tepat untuk menjadi Ibu dari anak-anak gw nantinya. Selain cantik dan seksi, gw juga sangat mempercayai Dinda tidak akan melakukan hal-hal yang akan merusak hubungan kami. Namun hal itu berubah 3 bulan yang lalu. 3 bulan yang lalu, Dinda mengatakan bahwa perusahaan tempatnya bekerja akan mengadakan sebuah pelatihan bagi karyawan-karyawan terpilih. Pelatihan tersebut akan diadakan di Thailand selama 5 hari. Pelatihan tersebut akan diikuti oleh perwakilan-perwakilan perusahaan X dari berbagai negara. Dari Indonesia, Dinda dan ketiga temannya yaitu Keanu, Sandra, Zaki terpilih untuk mewakili perusahaan. Gw ikut senang mendengar kabar ini karena pastinya akan berdampak positif bagi kariri Dinda. Namun gw agak sedikit khawatir, karena di acara tersebut akan ada Keanu dan Zaki. Dari cerita-cerita Dinda sebelumnya, gw tahu mereka berdua menyimpan hasrat pada Dinda. Bahkan pada suatu acara, Keanu pernah mengajak Dinda untuk mabuk bareng karena dia penasaran bagaimana tingkah seorang cewek berhijab seperti Dinda ketika mabuk. Long story short, Dinda akhirnya berangkat ke Thailand pada hari Minggu malam. Sebelum gw mengantarkan Dinda ke bandara, kita sempat untuk check in di hotel pada malam sebelumnya. Sebelum dia berangkat, gw berpesan untuk selalu kasih kabar atau call gw ketika dia sudah ada waktu. Yah ini sudah menjadi kebiasaan kami untuk menyempatkan waktu saling menghubungi, baik itu lewat chat, call, atau VC. Selama 3 hari acara di Thailand, Dinda sangat sibuk dengan jadwalnya. Hari pertama diisi dengan pengenalan Headquarter perusahaan X di Thailand, seminar, dan sedikit jalan-jalan. Dinda bercerita bahwa Thailand adalah negara yang indah dan menyenangkan. Hari kedua, diisi dengan pelatihan dan games. Pada acara tersebut, Dinda bercerita bahwa dia diharuskan untuk menyelesaikan beberapa misi dalam sebuah group. Disini, Dinda bercerita bahwa dia satu group dengan karyawan-karyawan dari negara lain yaitu Rahesh dan Alex dari Malaysia, lalu Ariana dari Thailand. Dia mengatakan bahwa Ariana adalah cewek yang sangat menyenangkan dan Rahesh adalah badut kelas yang suka melucu. Dinda juga menambahkan bahwa Alex mengingatkannya pada gw, karena tubuh Alex yang bagus dan berotot. Sepertinya Alex adalah tipe cowok yang hobi berolahraga juga. Acara pada hari kedua berakhir dengan kemenangan di group Dinda. Mereka mendapatkan hadiah berupa voucher belanja yang bisa digunakan untuk berbelanja selama di Thailand. Lalu, hari ketiga diisi dengan beberapa pelatihan lagi. Hari tersebut merupakan hari terkahir pelatihan, dimana pada hari keempat akan diisi oleh beberapa kunjungan ke cabang-cabang kantor di Thailand dan ceremony penutupan pada malam harinya. Tidak seperti beberapa hari sebelumnya, acara kunjungan pada hari keempat hanya berjalan sampai tengah hari saja. Hal ini dikarenakan akan ada ceremony party pada malam harinya, sehingga Dinda dan karyawan-karyawan lain diizinkan untuk beristirahat dahulu. Pada hari itu, sorenya Dinda menghubungi gw. Dia bingung karena tidak tahu harus pakai baju apa, karena tidak membawa baju yang proper untuk ke pesta. Sebagai pacara yang supportive, gw bilang “You always looks good in any dress, even without it”. Mendengar hal itu, dia hanya tertawa dan bilang bahwa tidak sabar untuk pulang dan bertemu dengan gw. Malam harinya, ada satu chat masuk dari Dinda “Sayang, aku berangkat dulu ke acaranya ya”. Love you”. Saat itu, gw sempet bilang ke Dinda untuk tidak ikut minum-minum pada acaranya. Dinda lalu menjawab “Don’t worry honey, I know how to handle it”. Gw sempat khawatir kalau Dinda terpaksa minum karena dibujuk oleh teman-temannya, tapi gw mencoba menepis pikiran itu dengan menonton Netflix di kos. Beberapa jam berlalu, sekitar jam 9 Dinda mengirimkan pesan yang berisi foto dan video pada acara tersebut. Gw bisa melihat di video tersebut, beberapa teman Dinda seperti Keanu dan Sandra sudah mulai kelihatan mabuk. Lalu jam 10, sebuah pesan berisi foto masuk lagi. Gw agak terkejut ketika melihat foto tersebut, Dinda meminum segelas minuman. Namun beberapa detik kemudian foto tersebut dihapus. Gw lalu chat Dinda “Kenapa dihapus?! kamu lagi minum?!”. Dinda tidak menjawab chat gw, sampai kemudian sekitar jam 10 dia mengirimkan chat “Sayang ini acaranya udah selesai, tapi kayaknya masih mau lanjut ngobrol-ngbrol lagi”. “Oh iya, tadi aku minum dikit doang, soalnya buat hargain teman-teman yang lain” “Don’t worry sayang, aku gak akan sampai mabuk. I know my limit” Pada saat itu gw balas ke dia “Ok, jangan mabuk beneran ya. Kamu tahu kan gimana reaksi kamu kalau mabuk” Lalu Dinda menjawab “Ok Hon, love you” Setelah mengirim chat tersebut, Dinda tidak memberikan kabar lagi. Malam itu, tidak terasa kalau gw ketiduran saat nonton Netflix. Mungkin karena faktor terlalu capek bekerja di siang harinya. Paginya saat terbangun gw melihat ada 3 chat baru dari Dinda. Chat pertama pada jam 1.20, dia bilang kalau ngobrol-ngobrolnya udah selesai dan dia mau pergi tidur. Chat kedua masuk sekitar jam 5 pagi, Dinda bilang bahwa dia harus bangun pagi karena ada acara beli oleh-oleh dan sorenya dia ada penerbangan pulang ke Indonesia. Dinda bilang jika dia kemungkinan sampai Jakarta pada malam hari. Lalu ada satu chat lagi berisi foto dimana di baru bangun tidur dan berada di kasur, namun pada foto tersebut terlihat bahwa dia tidak memakai baju. Dinda memang punya kebiasaaan membuka bajunya saat tidur. Setelah membaca chat tersebut, gw balas akan jemput dia sesampainya dia di Jakarta. Malam harinya, gw jemput Dinda ke bandara dan memutuskan untuk book hotel karena gw udah kangen dengannya. Selama perjalanan ke hotel, Dinda dengan sangat excited bercerita kegiatan selama di Thailand. Sesampainya di hotel, gw minta dia untuk bersih-bersih dan mandi. Setelah mandi, Dinda langsung tertidur lelap seperti orang pingsan. Malam itu kita tidak having sex karena gw tahu dia masih capek. Gw menghabiskan waktu dengan nonton HBO di tv hotel itu, lalu tiba-tiba sebuah pesan masuk ke hp Dinda. Karena kita memang berbahi password hp, maka gw bisa membuka hp Dinda dan melihat pesan tersebut. nama kontaknya Alex. ini pasti teman satu group yang dia ceritakan sebelumnya. pesan tersebut berbunyi “Hi Din, what a night yesterday. Hope we can meet again”
Part Two – The Truth Unveil Setelah membaca pesan dari Alex, gw sedikit curiga apa maksud “What a night yesterday”. Didorong rasa penasaran, akhirnya gw coba untuk mengotak-atik isi hp Dinda. Pertama gw mulai dari buka galeri, dalam folder “Foto” gw menemukan foto-foto kegiatan Dinda selama di Thailand. Ada banyak sekali foto-foto selama 5 hari masa pelatihan dia di Thailand, mulai dari foto dia jalan-jalan hari pertama, foto kamar hotel yang sempat dia kirim ke gw, foto saat dia dan teman-temannya berburu kuliner. Lalu ada juga foto dan video ketika dia menjalankan misi dengan groupnya. Disitu gw bisa melihat bagaimana serunya Dinda bersama Rahesh, Ariana, dan Alex dengan serunya menjalankan misi. Dari foto dan video tersebut gw juga bisa lihat bagaimana tampang dari si Alex. Seorang bule dengan tinggi yang tidak jauh dari gw, dan badan yang keliatan kekar. Lalu Rahesh dengan wajah dan tingkah komiknya, pantas saja dia disebut Dinda sebagai badut kelas. Lalu Ariana, cewek Thailand satu ini tidak terlalu cantik namun dia memiliki body semampai dengan pantat yang akan membuat orang menelan ludah ketika melihatnya. Lalu gw lanjut lagi scrolling foto-foto dan video di galeri hp Dinda. Sejauh ini tidak ada hal yang mencurigakan, kebanyakan hanyalah foto kegiatannya saja. Namun ada beberapa foto yang membuat gw sedikit curiga dan panas, yaitu foto Dinda yang dirangkul oleh Alex. Lalu ada juga foto dia yang dirangkul oleh Keanu dan Zaki. Awalnya gw berfikir, “well mungkin karena ini adalah acara kantor jadi wajar saja ada foto seperti itu”. Apalagi Dinda adalah tipe cewek supel yang gampang bergaul dengan siapa saja. Jadi tidak mengherankan jika dia cepat akrab dengan orang-orang baru. Selanjutnya gw ganti membuka folder lain, kali ini gw coba untuk membuka folder whatsapp. Disini gw melihat beberapa foto dan video yang sepertinya dikirimkan oleh teman-teman Dinda. Beberapa foto tidak jauh berbeda, ya berisi kegiatan selama pelatihan. Namun yang menarik perhatian gw adalah foto-foto saat pesta penutupan. Disitu gw bisa melihat bagaimana seluruh karyawan di perusahaan Dinda sangat menikmati pesta penutupan tersebut. Banyak sekali makanan yang dihidangkan, tidak lupa juga ada berbagai jenis minuman berakohol. Gw bisa melihat semua teman-teman Dinda minum-minuman tersebut. Ada yang meminum beer, whiskey, vodka, dll. Melihat pemandangan tersebut, gw mencoba untuk mencari-cari foto Dinda. Akhirnya gw menemukan beberapa foto yang membuat gw sedikit geram yaitu foto dimana dia minum sebotol beer. Disitu dia melakukan tos dengan teman sekantornya dari Indonesia, Sandra dan Zaki. Dinda terlihat sangat menikmati acara tersebut. Lalu gw coba untuk scrolling lagi, dan menemukan foto Dinda yang lain dimana dia memegang gelas minum. Namun isinya bukan beer. Dari warnanya sepertinya dia sedang meminum whiskey. Dalam hati gw berkata, “hmm katanya tidak akan minum, tapi ini malah minum bermacam-macam minuman”. Saat itu gw sedikit khawatir kalau dia minum kebanyakan dan mabuk. Gw melanjutkan pencarian gw di galeri hp Dinda, di beberapa foto gw melihat kalau latar belakang foto berbeda. Sepertinya mereka sudah berpindah tempat. Gw ingat bahwa Dinda bilang acaranya sudah selesai, tapi dia mau melanjutkan ngobrol dengan teman-teman kantornya. Tapi yang membuat gw curiga adalah, latar di beberapa foto sepertinya merupakan kamar hotel. Disitu beberapa teman-temanya masih melanjutkan minum-minum dan berfoto bersama. Pada salah satu foto bersama tersebut, gw melihat sosok yang sangat familiar di background foto. Disitu gw bisa melihat samar-samar sosok Dinda, namun dia tidak memakai hijabnya. Lalu gw juga menemukan foto lain, sebuah foto gstring yang dipeang oleh Zaki dan Sandra. Gw sempat tercengang ketika melihat foto itu. “Semabuk apa mereka sampai berfoto dengan gstring milik Sandra” awalnya gw berfikir seperti itu dalam hati. Namun setelah gw perhatikan lagi, gw mengenali gstring tersebut. Itu adalah salah satu gstring favorit milik Dinda. Kenapa gw bisa tahu? ya karena gw selalu minta dia untuk pakai gstring itu ketika kita akan melakukan sex. Because she looks so damn hot in that gstring. Setelah melihat itu, perasaan gw mulai geram dan curiga. Gw coba untuk mencari lagi foto-foto di folder lain, namun hasilnya nihil. Tidak ada foto lain yang gw temukan. Setelah berfikir beberapa saat, insting gw mengatakan bahwa gw harus cek di folder “trash”. Dengan hati yang deg-degan gw memberanikan diri untuk membuka folder “trash”. “Deg” saat jantung gw seperti dihantam palu. Gw melihat beberapa foto Dinda yang tidak memakai hijab, bahkan ada juga foto dia yang hanya memakai bra saja. Ternyata ada banyak sekali foto dan video yang dihapus oleh Dinda. Karena Dinda itu seorang yang deikit gaptek, dia tidak tahu kalau diam-diam gw mensetting agar foto dan video yang dihapus dari galeri masuk kedalam ke folder trash. Sembari menahan amarah dan menguatkan hati, gw scroll seluruh foto dan video pada folder tersebut. Gw mulai melihat dari foto yang dihapus paling awal. Sesekali gw mengecek keadaan Dinda, memastikan bahwa dia masih tertidur nyenyak. Di foto-foto awal gw melihat bagaimana Dinda masih di dalam acara party perpisahan. Disitu dia terlihat memegang gelas minuman, dan beberapa foto juga memperlihatkan Dinda sedang mengabiskan minumannya. Lalu gw memainka salah satu video. Video itu memperlihatkan kalau mereka sedang berpindah tempat, disitu terlihat juga Dinda sedang memainka hpnya. Sandra: Din, lo ikut gak? ini anak-anak masih mau lanjut party lagi nih Dinda: Bentar San, gw mau ngabarin cowok gw dulu nih. Mau lanjut kemana? Sandra: Ke kamarnya Ariana. Di longue kayaknya mau tutup, Bar juga kurang asik. Mending di kamar aja bisa leluasa. Dinda: Oke2, ntar gw nyusul abis ngabarin cowok gw ya. Lalu video menunjukkan kalau mereka sedang memasuki ruang kamar. Disini gw ingat kalau Dinda ngechat akan lanjut ngobrol dengan teman-temanya. “Hmm, jadi lanjut ngobrolnya di kamar hotel toh” Video berlanjut dimana teman-teman Dinda masih melanjutkan minum-minum, ada banyak sekali minuman di kamar tersebut. Sepertinya mereka membawa beberapa botol minuman dari acara ke kamar tersebut. Setelah gw perhatikan, ada 6 orang di kamar tersebt, Zaki, Keanu, Ariana, Alex, dan Rahesh. Mereka semua terlihat sedang mengobrol satu dengan yang lain. Lalu tiba-tiba, ada suara dalam video mengatakan “Guys, I think we nee to make this party more fun” “It’s kinda boring to just having a chit chat, what do you think?” Suara ini sepertinya dari Sandra, karena dia satu-satunya orang yang tidak ada dalam video. Posisi Sandra sedang memegang kamera hp saat ini. Kemudian perbincangan tersebut berlanjut. Lalu Keanu menjawab “How about we play a game? a drinking game” ditimpali oleh Sandra, “what kind of a game?”. Dengan keadaan sudah setengah mabuk, Rahesh menjawab “Let’s play a strip poker, it will be fun”. Semua orang yang ada di situ tertawa. Lalu Sandra mengatakan, “Rahesh you are such pervert. Your idea is stupid! Besides, we don’t have a card too” Alex lalu menimplai “How about we play truth or dare? I think it’s a good game to know each other more” Semua orang setuju dengan ide dari Alex. Tidak lama kemudian, Dinda masuk ke kamar dan bergabung dengan teman-temannya. Sandra kemudian memberitahu Dinda bahwa mereka akan bermain game truth or dare, dan dia setuju untuk ikut. Kata Dinda, “Wah seru nih, gw penasaran sama jawaban-jawaban kalian nanti”. Akhirnya mereka memulai game tersebut. Mereka bergantian mengambil giliran untuk menanyakan truth atau memberikan dare. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beragam dari mana yang harus dipilih untuk menjadi makanan seumur hidup, bucket list yang belum terealisasikan, sampai pertanyaan mengenai hubungan percintaan. Tantangan yang diberikan juga beragam, dari harus melakukan stand up comedy, berjalan kayang, dan melakukan roll depan. Tidak lama kemudian video berakhir. Lalu gw memainkan lagi video yang lain, kali ini durasinya cukup lama yaitu 45 menit. Di awal video mereka masih melanjutkan permainan truth or dare tadi. Tetapi kemudian Zaki mengatakan, Zaki: “Guys I think the game is boring. Let’s spice it up!”. Keanu: “Agree, we knew each other already. Let’s make it more challenging!” Alex: “How about we make new rules. The one who refuse to answer or failed to do the dare must drink!” All: OK! Disini mereka mulai menanyakan pertanyaan dan tantangan yang sulit. Beberapa orang harus minum karena tidak mau menjawab atau gagal melakukan tantangan, termasuk Dinda. Gw lihat dia sudah minum beberapa kali dan terlihat sedikit mabuk. Hal ini dapat dilihat dari cara dia bicara. Saat mereka sedang asik memberikan tantangan dan pertanyaan. Tiba-tiba Alex membuka hpnya dan menunjukkan sebuah aplikasi truth or dare. Alex: “So, I have this cool apps for truth or dare. It has several levels, and I think we should try the Naught level”. But before we do it, we need to make some new rules again. We do not take turn for this game, instead we spin a bottle. Person who get the bottle must answer the question or do the dare from the app. What do you think guys? Dalam keadaan normal, mereka mungkin akan menolak ide tersebut khusunya wanita. Namun karena berada di bawah pengaruh alkohol mereka dengan semangat mengiyakan ide tersebut, tak terkecuali Dinda.
Part Three – The Game Begin Setelah semua menyetujui ajakan Alex, permainan pun dimulai. Semua duduk membentuk lingkaran, dan Alex mulai memutar botol. Botol mengarah ke Keanu. Pada giliran ini, Keanu mendapatkan kartu “Truth”. “Tell to everyone, who is a female in the room that you badly wanna have sex with? or drink a sip” Keanu dengan PD menjawab ” Dinda! I wanna fuck her in her hijab and do it roughly” Semua bersorak mendengar jawaban tersebut. Bahkan tidak sedikit yang mengompori dengan mengatakan “Fuck her now! I dare you!”. Mendengar hal tersebut, gw melihat Dinda hanya ikut tertawa dan mukanya merona kemerah-merahan. Selanjutnya, Keanu memutar botol. Kali ini botol mengarah ke Sandra dan dia juga mendapatkan kartu “Truth”. “How many people have you had sex with? Tell everyone would you add the number with someone else? Refuse to answer, you must drink a glass of alcohol”. Mendapatkan kartu tersebut, Sandra dengan menjawab “DAMN! why the hell I get this card. So, I have had sex with 4 people. 2 of them were my ex, my friend, and I just had sex with Zaki yesterday. I guess would love to add the number with Bagas” Semua sempat terdiam mendengar jawaban tersebut. Sepertinya Sandra sudah cukup mabuk sampai keceplosan telah melakukan sex dengan Zaki. Namun yang lebih mengejutkan adalah pengakuan dia karena ingin sex dengan Bagas. Dinda pernah bercerita kalau Sandra memang ada menyimpan rasa dengan salah satu teman kantornya. Namanya Bagas, dan statusnya sekarang sudah berisitri dan memiliki 2 anak. Permainan bertambah panas karena dengan pengaruh alkohol sepertinya semua orang menjadi terlalu jujur dan berani. Giliran selanutnya adalah Rahesh. Dia mendapatkan kartu “Dare”. Dia harus melakukan tarian striptease seperti aktor pada film Magic Mike. Semua orang tertawa melihat tingkah konyolnya. Gw pun ketawa melihat itu, karena pada video itu Rahesh lebih mirip ulat yang sedang bergoyang-goyang. Tetapi ada yang cukup menyita perhatian gw yaitu tonjolan dibalik celana dalam Rahesh. Terlihat betul kalau penisnya mulai tegang dan dilihat dari luar ukurannya cukup diatas rata-rata. Permainan berlanjut. Pada putaran ini, botol mengarah ke Sandra lagi. Dia mendapatkan kartu “Dare” “Take of one of your clothes or drink a sip” Sandra lalu melepas kemejanya. Disitu terlihat jelas kedua buah dadanya dengan ukuran cukup besar. Gw taksir ukuran Sandra adalah 36C. Semua cowok di ruangan tersebut langsung terperangah dan makin bersemangat melihat pemandangan tersebut. Selanjutnya, Ariana yang mendapatkan giliran. Dia mendapatkan kartu “Dare”. “Have french kiss with someone on your right while being fondled by someone on your left in 2 min”. Disitu Ariana berciuman dengan Toni dan panyudaranya diremas-remas oleh Alex. Semua terdiam melihat pemandangan hot tersebut. Melihat hal itu, gw baru sadar kalau posisi duduk mereka memang sudah sengaja diatur sedemikian rupa. Jadi urutan duduk mereka adalah Zaki, Dinda, Alex, Ariana, Toni, Sandra, Keanu, Rahesh. Gw agak sedikit khawatir karena Dinda duduk di tengah-tengah Zaki dan Alex. Setelah 2 menit permainan dilanjutkan. Pada giliran ini, botol mengarah ke Dinda dan dia mendapatkan kartu “Truth”. “What sex position that you like the most? If you have a chance, would you try it with someone in the room?” Dinda dengan sedikit malu-malu menjawab “I love doggystle, and uhmmm yes I would try it”. Gw kaget dan panas hati mendengar jawaban tersebut. Gw tidak tahu apakah memang jauh dibawah alam sadar Dinda ingin sex dengan salah satu temannya atau karena pengaruh alkohol saja. Semua orang langsung berteriak mendengar jawaban Dinda. Keanu dengan semangat menimpali “Try it with me. I will give you much pleasure from behind Din!”. Mendengar itu Dinda hanya mencibirkan bibirnya saja. Selanjutnya, Alex yang mendapatkan giliran. Dia mendapatkan kartu “Dare” yang mengharuskannya mencopot salah satu baju. Dia langsung mencopot kemeja yang dipakai dan menunjukkan badan atletisnya. Terlihat Dinda dan Sandra tidak berkedip melihat pemandangan tersebut. Lalu pada giliran berikutnya, Ariana harus melakukan twerking di depan semua orang. Selanjutnya Alex, Keanu, dan Toni juga harus mencopot pakaian mereka. Lalu Sandra juga mendapatkan “Dare” lagi untuk melepas bajunya dengan gerakan sensual. Disini, dia melepas celana dengan gerakan seperti striptease. Dalam hati gw bergumam, “Shit! Sandra sexy banget”. Tidak sadar celana gw mulai sesak melihat pemandangan tersebut. Setelah beberapa menit berlalu, banyak yang mendapatkan kartu “Dare” untuk melepas baju. Saat ini kondisinya, Zaki dan Keanu hanya memakai celana panjang, Rahesh hanya tersisa celana dalam, Alex hanya menggunakan boxer, Ariana masih berbaju lengkap, Sandra hanya menggunakan bra dan celana dalam, dan Dinda sudah mencopot jilbabnya namun masih berpakaian lengkap. Muka Dinda sudah terlihat memerah, tanda pengaruh alkohol semakin kencang. Ini dikarenakan pada beberapa giliran sebelumnya dia mendapatkan kartu “Dare” untuk membuka baju. Namun dia memilih untuk minum alkohol. Ada perasaan sedikit lega saat itu di hati gw, karena Dinda memilih untuk tidak membuka bajunya. Tapi gw juga khawatir karena setelah beberapa kali minum tadi, meskipun sedikit, Dinda jadi semakin tambah mabuk. Alkohol bisa mengubah perilaku dan pikiran orang. Putaran selanjutnya, Dinda mendapatkan kartu “Dare” lagi. “You must choose one of the male in the group, then take off one of your clothes sensually in front of him. Or you have drink a glass” DEG! hati gw berpacu kencang mendengar tantangan tersebut. Gw berharap Dinda memilih untuk minum saja. Tapi dibawah pengaruh alkohol yang semakin kuat, apapun bisa terjadi………….