Ummi Rohmah
Perkenalkan Anik Nur rohmah, atau biasa di panggil rohma. Seorang ummahat yang berusia 40 tahun mempunyai 2 anak, Anak pertama Zulfa usia 20 tahun saat ini mengajar di salah satu pondok. dan anak kedua Zubair 18 tahun, kuliah di salah satu kampus islam. Mempunyai suami bernama agus berusia 45 tahun. Saat ini ummi rohma, biasa tetangga memanggilnya begitu tinggal di sebuah komplek perumahan di kota X. Suaminya ummi rohma bekerja sebagai buruh serabutan kadang gak pulang sampai berhari-hari, bahkan sampai berminggu-minggu. Suatu hari saat ummi rohma akan mengikuti kajian di daerah X, beliau ditabtrak dengan seorang ikhwan tampan berkulit putih dengan jenggot tipis menghiasi dagunya yang runcing. “Affan ukh, ana gak sengaja nabrak anti, anti gak kenapa-kenapa kan?” Ujar ikhwan tersebut dengan khawatir. “Gak papa kog akh, cuma sedikit terkilir kaki ana” Ujar ummi rohma sambil meringis kesakitan. “Kalau begitu ana bawa keruma sakit aja ukh, biar nanti pengobatannya saya yang tanggung” Ujar ikhwan tersebut. Singkat cerita dibawalah ummi rohma dirumah sakit, setelah setelah mengurusi segala admistrasi, maka ummi rohma sudah di perbolehkan pulang. “Ukh boleh ana minta no hpnya, supaya kalau kaki anti kenapa-napa, agar segera ditangani” Ujar ikhwan tersebut yang diketahui bernama Amir, seorang ikhwan yang berusia kurang lebih 25 tahun Setelah memberikan nomer hpnya ummi rohma pulang dengan diantarkan teman-teman kajiannya. Singkat cerita ketika malam hari tiba-tiba TING, sebuah pesan dari nomer asing masuk ke HP ummi rohmah. “Assalamu’alaikum ummi, saya amir, bagaimana kondisi kaki umi” “Walaikumsalam, masih nyeri akh, tp sudah agak mendingan” “Syukurlah, ngomng-ngomong jangan manggil akh, panggil amir aja” “Iya akh” “Eh maksudnya amir” “Maaf ya ummi, gara-gara ana, batal acara ummi” “Iya gak papa kog amir, sudah takdir mau bagaimana lagi” “Ummi, kalau boleh tau tadi ummi mau kemana” “Sebenernya ummi mau ikut kajian ke daerah X, tp takdir berkata lain, ummi malah di tabrak sama ikhwan ganteng” “Ah ummi bisa aja, ummi juga cantik” “Ih gombal ah, udah berumur gini kog di bilang cantik” “Beneran ummi, ummi masih cantik kog, pasti suami ummi bangga punya ummi” “Iya bangga, tp sayang suami ummi jarang di rumah” “Wah kalau begitu ummi kesepian dong?” “Ngomong-ngomong ummi, anak-anak ummi pada kemana?” “Ya begitulah, anak umi yang pertama ngajar dan yang kedua kuliah di kampus X” “Ngomong-ngomong ummi, ummi tinggal di daerah mana?” Dan entah apa yang di pikirkan ummi rohmah, ummi rohma memberikan alamat rumahnya kepada Amir. “Wah boleh dong main kerumah umi” “Boleh, silahkan aja, asal bawa oleh-oleh”
Singkat cerita selang beberapa hari Amir beneran berkunjung ke rumah ummi rohmah. TokTok “assalamualaikum” Ucap amir sambil mengetok pintu. “Waalaikum salam, siapa ya? ” Ujar ummi rohma dari dalam. “Ana, Amir um” Balas amir di balik pintu “Waduh, kog bisa beneran datang ya si Amir, mana di rumah sepi pula” Ujar umi rohmah dalam hati. Akhirnya dengan sangat terpaksa ummi rohma membukakan pintu rumah. Dan munculah sosok ikhwan tampan di balik pintu dengan menggunkan sarung dan gamis saja. Begitupula ummi rohma menemui tamunya dengan menggunakan gamis dan cadar secara lengkap. “Amir kog beneran datang, ana kira antum bercanda main kesini” “Hehehe iya mi, tadi ana ada pekerjaan di sekitar sini, makanya ana mampir sebentar” “Ana kog gak di suruh masuk umi” Ujar amir, dan entah setan apa yang membisiki umi, maka amir di persilahkan masuk. “Ummi tutup pintunya aja, gak enak di lihat tetangga” Ujar amir sembari duduk di kursi ruang tamu, dan seperti kerbau yang di cucuk hidungnya, umi rohma menuruti permintaan si amir. Setelah mengobrol banyak hal tiba-tiba Amir mengeluarkan kontolnya yang berukuran jumbo. “Ummi liat kontolku besar gak” Tanya Amir sembari memainkan kontolnya, dan tanpa di duga bukannya marah, ummi rohma malah menjawab “iya besar banget” “Kalau sama suami anti, besar mana mi?” Tany amir “Besar punya antum” Jawab umi rohma “Ummi mau pegang” Ujar Amir, dan tanpa di duga ummi rohma memegang kontol amir, kontol pertama yang dia pegang selain punya suaminya. “Hisap mi” Ujar Amir sembari menuntun mulut uminya agar menghisap kontolnya. Slurp slurp slurp bunyi perpaduan antara mulut suci umi rohma dengan kontol besar milik amir. “Terus mi hisap lebih dalam mi” Ujar amir sembari mendorong kepala umi rohma agar kontolnya lebih mentok lagi. Hhhhhhmmmpppp hhhmmmmpppp mulut umi rohma tersumpal kontol, plak plak tangan umi rohma menepak-napak paha amir, karena mulai kehabisan nafas. “Uhuk uhuk hah hah” Suara umi rohma kehabisan nafas karen mulutnya baru diperkosa sama kontolny amir, alhasil cadar dan kerudungnya umi rohma basah kuyub kena air liurnya sendir. “Amir, kontolnya besar banget, umi sampai hampir mati gara-gara kehabisan nafas” Ujar umi rohma sambil mengatur nafasnya. “Tapi umi suka kan?, mulut atas sudah, sekarang pindah yang mulut bawah” Ujar amir sambil meraba memek ummi rohma. Setelah menaikan gamis umi rohma dan melepas CDnya, terpampanglah memek indah dengan jembut tipis, dengan bagian dalam berwarna merah muda. Slurp slurp slurp bunyi jilatan amir pada memek umi rohma. “Akh akh terus nak, jilat memek umi, yaallah nikamat banget ini” Racau umi rohma sambil menjambak rambut amir agar semakin dalam jilata pada memeknya. “Akh akh udah mir, ummi udah gak kuat, umi mau keluar” Aakkkkhhhhh desah umi rohma mengiringi orgasme pertamanya.