ipeh janda binal

sebelumny mohon izin suhu .. newbie mau belajar nulis… Nama ku Ipeh (samaran) aku adalah seorang ibu dari 2 anak yaitu robi dan fani, robi berusia 12th, sementara fani baru berumur 6th , aku sendiri sekarang berusia 40th , aku menikah dengan suamiku saat aku baru saja beranjak dewasa, saat itu umurku baru 16th , aku menikah dengan duda tanpa anak sahabat ayahku, saat itu umur suamiku sudah kepala 4, aku tak pernah memikirkan cinta, untuk ku membahagiakan orang tua adalah poin yang sangat penting dalam kehidupanku karna aku adalah anak satu satunya yang orang tuaku punya, hingga 2 tahun setelah aku melahirkan fani, suamiku meninggal dunia karena sebuah kecelakaan, aku merelakanya karna umurnya pun saat itu sudah cukup tua , aku jalani hari hariku sebagai seorang janda dengan dua anak, Aku tinggal di sebuah kampung di jawa barat, Aku menafkahi kedua anak ku dengan menawarkan diri mencuci pakaian ke tetangga tetangga di kampungku, sekarang aku hanya tinggal dengan kedua anak ku, ayah ibuku sudah lama meninggal dunia , meskipun aku tinggal di kampung namun masyarakat di sini terlihat sangat sibuk sehingga banyak pekerjaan rumah yang tidak bisa di pegang sendiri, ada 2 rumah yang rutin aku datangi yaitu rumah keluarga bpk.hasan dan bpk kiki, Setiap pagi aku berangkat kerumah pak hasan pukul 8 pagi hingga selesai mencuci pakaian serta menjemur biasanya pukul 10 pagi, baru setelah itu kulanjutkan mendatangi rumah bpk kiki, biasanya jam 2 siang aku telah selesai mengerjakan pekerjaan di rumah pak kiki dan mulai mengelilingi kampung lagi mencari pekerjaan di tempat lain, meskipun terkadang tak ada satupun keluarga yang menggunakan jasa ku. _____________________________________________________________________________________ “Fani sayang, bangun, nanti kesiangan berangkat ke sekolah” teriak ku sambil mengelus rambut anak bontot ku, “ia mah” jawab anak ku dengan mata yang masih masih mengantuk, Aku pergi kedapur untuk mengangkat air panas yang telah ku masak untuk mandi fani sementara robi telah berangkat kesekolahnya, R apih mengantar fani ke sekolah aku mulai kegiatan rutin ku yaitu datang ke rumah Bpk.hasan, rumah yang hanya berjarak 10mnt apa bila berjalan kaki dari tempat tinggalku, keluarga pak hasan adalah salah satu keluarga yang mapan di kampung ini,pak hasan mempunyai dua anak laki-laki yaitu, fahmi dan fadli, fahmi kelas 3 SMP sedangkan fadli kelas 2 SMK, bapak dan ibu hasan membuka sebuah toko beras di pasar sana, mereka berdua menjaga toko, jadi tiap kali aku datang kerumahnya aku tak pernah bertemu dengan beliau, seperti hari ini, aku datang jam 8 kerumah pak hasan dan rumahnya sudah sepi hanya tinggal fahmi karena fahmi masuk sekolah siang. Aku bergegas ke kamar mandi mengambil pakaian kotor seperti biasanya, ku bawa ke tempat cuci yang ada di halaman samping, dari sisi ini aq bisa melihat jendela besar kamar fahmi dan juga fadli, hanya saja kaca jendela di sana berwarna hitam jadi tak nampak apa yang ada di dalam. Aku membalik baju kotor untuk di masukan ke mesin, aku tak mau ada yang rusak karna aku, setelah puluhan baju ku masukan kedalam mesin di bak cucian tertinggal sebuah celana dalam pria, aku tak tau pasti celana dalam siapa, aku memungutnya dan melihan bagian dalamnya, betapa terkejutnya aku karna di bagian dalam celana dalam itu ada lendir putih kental yang masih basah, ini menandakan bahwa cairan ini belum lama keluar, ku hirup dalam-dalam,,,,,ahhh meskipun sudah lama aku tidak mencium bau ini tapi aku yakin bahwa ini bau seperma. Darahku mulai berdesir,,,,pikiranku jadi terbayang kemana-mana, otak ku memberikan banyak pertanyaan. “apakah ini seperma Fahmi??” “Apakah ia sengaja nenaruhnya disana?” pertanyaan itu membuatku tambah penasaran,,,apakah aku harus bertanya langsung padanya?? Ohh,,,mau ditaruh dimana mukaku apa bila ini bukan punya fahmi,,,lagi belum tentu aku memiliki keberanian untuk menanyakanya.tapi kenapa hanya karna sperma ini aku jadi begitu salah tingkah,

 

Kuputuskan untuk memutar mesin cuci, sambil menggenggam celana dalam penuh sperma aku berjalan menuju dapur,,, dari dapur aku melihat kamar fahmi tertutup rapat, aku berjalan menuju kamar fahmi, ternyata kamrnya terbuka sedikit dan aku coba melihat kedalam, ku coba melihat keberadaaan fahmi, ternya dia ada di pojok kamar di samping jendela, sambil memperhatikan keluar jendela yaitu tempat ku mencuci, aku menjadi salah tingkah saat melihat ke arah bawah tubuhnya, celana pendek warna birunya sudah turun sampai mata kaki, hingga terlihat pantat putih anak itu, aku berfikir mungkin dia sedang onani sambil memperhatikan aku, maka secepat kilat aku kembali ketempat cuci. Dari sini aku memperhatikan jendela kamar fahmi, dan tidak terlihat apa apa,,, tapi aku tau di balik kaca hitam itu ada fahmi yang mungkin sedang memperhatikanku, aku yang sedari tadi memang sudah sangat horny, ku putuskan untuk memberikanya sedikit pelajaran, aku berjalan ke depan kaca jendelanya pura pura mencari gantungan baju, kulihat jendela memang tak terlihat apa apa tapi samar samar aku mendengar suara fahmi, suaranya terdengar seprti memanggil namaku, aku terus pura pura mencari di bawah jendela, sambil mencari di bawah jendela ku buka 3 kancing dasterku, hingga terlihat bhku, aku berjongkok agar dari kaca tak fahmi tak bisa melihatku, secapat kilat kutarik behaku hingga lepas,,, kini dua buah dadaku terbebas bahkan hampir semu bagianya keluar dari dasterku, dengan hati penuh gugup, aku kembali berdiri dan mulai mengusap kaca dengan behaku, agar fahmi berpikir aku sedang membersihkan kaca,,, aku yakin fahmi bisa melihat seluruh dadaku yang besar ini,,,, semakin membayangkan apa yang tengah dilakukan fahmi celanaku semakin becek karna cairan ku,,,,kaca yang hanya sepinggaku membuatku lega,,aku mulai mengelap kaca dengan tangn kiriku dan tangan kananku turun kebawah mengusap clirotisku. “ahhhhhhh,,,,sepertinya aku sudah ingin keluar,,,,,rintihku dalam hati. Tiba tiba lampu kamar menyala ,,,sehingga aku bisa melihat keadan di dalam kamar,,,,kulihat fahmi berdiri di atas kasurnya bugil, ,betapa terkejutnya aku karna ternya batang kontol fahmi sangat sangat besar,,, aku tak tau pasti ukuranya, , tapi aku tau kalau kontolnya jauh lebih besar dari milik almarhum suamiku,,,, Aku jadi salah tingkah,,, tapi kuliahat fahmi tetap mengocok kontolnya sambil menatap kearahku,,,begitu percaya diri seakan berfikir aku tak melihat yang dia lakukan,,,maka akupun mulai pura pura tak melihatnya,,,, dan mulai membenamkan jariku kedalam lubangku,,,,sambil tangan kiriku kini meremas dada besarku,,,,aku tak lagi peduli malu atau apapun,,,,aku hanya membayangkan kontol itu yang ada di dalam lubangku,,,, hingga akhirnya fahmi maju mendekati kaca dan berteriak panjang memangil namaku,,,,,aku lihat dia menyemprotkan spermanya di kaca,,,tepat di bagian wajahku,,,,bersaaman dengan itu akupun mencapai orgasme ku,,,,ahhhh,,,sambil melihat lelehan sperma fahmi di kaca,,, Aku lalu bergegas menuju mesin cuci dan melanjutkan pekerjaanku.setelah semua selesai aku berpamitan ke fahmi untuk pulang, kulihat dia sedikit grogi saat melihatku,,,, Kini kulanjutkan perjalananku kerumah pak RIKI BERSABAR<<<<<<<<<