MIA BUDAK SEKSKU (ORIGINS)

Cerita ini hanyalah karangan dengan sedikit pengalaman fantasy yang pernah dialami penulis untuk bacaan ringan. Dan semua Nama, tempat dan lainnya hanya di buat untuk keperluan penggambaran kisah supaya bisa dinikmati secara nyata. ❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁

AWAL MULA – PART 1

❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁ MIA & JONI​
“Aku udah mau keluar mbak?!” ucap bapak tua itu. “Uhhm..Keluarin di dalem aja pak, ga usah dicabut!” jawab Mia menikmatinya. Dengan gaya doggy, bapak tua penarik becak itupun semakin mempercepat sodokan kontolnya ke dalam memek Mia. Keringat terlihat keluar dari tubuh hitam yang sudah mengeriput dari tukang becak itu, sangat kontras dengan tubuh Mia yang saat ini terlihat jelas akibat penerangan yang ada di dalam sebuah kamar hotel. “Aku keluar mbak….eahm!!” ucap bapak itu sambil menahan pinggul Mia dengan kedua tangan besarnya. “Kerasa pak, dorong pak, hangat pak enak..?!” Mia terdengar lega. Terdiam mematung tanpa ada gerakan cukup lama terjadi antara mereka berdua, yang sedang meresapi kenikmatan persetubuhan tersebut. Hingga akhirnya penarik becak itu perlahan mulai mencabut kontolnya, keluar dari memek Mia yang mungkin saja seusia dengan anaknya sendiri. “Bentar pak, mandi dulu ya pak Mia barengin..!” pinta Mia kepada tukang becak itu yang hendak memakai pakaiannya kembali. Menyetabilkan nafas, bapak tua itu duduk ditepian double bed dengan telanjang bulat sambil sesekali melihat Mia, yang kini mengangkangkan kaki membersihkan sisa lendir di vaginanya. Aku yang sedari awal duduk menikmati aktivitas mereka pun sangat terangsang, hingga tak perlu waktu lama untuk menyuruh Mia melakukan blow job terhadapku. Perkenalkan namaku Joni, pria biasa berusia 33 tahun, seorang pedagang kecil-kecilan yang sudah berkeluarga dan juga memiliki seorang anak. Aku memiliki hubungan dengan wanita lain yang kini menjadi budak seks pemuas nafsuku, yang bernama Mia. Mia berwajah cukup manis dengan rambut hitam panjangnya, walau memiliki ukuran payudara yang kecil?, serasa pas untuk dirinya yang memiliki tinggi sekitar 153 cm dan berat 47 kg itu. Sempat menjalani dan gagal dalam pernikahannya, Mia yang kini berusia 31 tahun menjalani kehidupan sebagai buruh pabrik untuk mencukupi kebutuhan balitanya sendiri. Sudah cukup lama diriku mengenal Mia, karena dirinya merupakan salah satu dari sekian banyak adik kelasku di masa SMA.​
❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁ PACARKU​
Kembali ke masa lalu ketika duduk di bangku kelas 3 SMA, aku berpacaran dengan Mia yang kala itu masih termasuk siswi baru sekolah kami. Keseharian memakai hijab, Mia tipe cewek biasa yang tidak mau diajak melakukan hal mesum ketika berpacaran. Mendapat pendidikan yang cukup agamis dari keluarganya, Mia menjadi anak penurut bagi ibunya yang merupakan single parent setelah kematian ayahnya. Di rumah yang sederhana itu, Mia tinggal bersama Ibu, adik laki-laki dan kakeknya “Mbak, ibu berangkat dulu ya?! jangan lupa besok pagi habis masak, kakek buatin jamu yang ibu beli di atas kulkas!” ucap sang ibu kepada Mia sembari menuju ke arah pintu. “Iya bu, hati-hati di jalan ya bu..” jawab Mia Sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 11.30 malam, segera Mia bangkit beranjak dari posisi rebahannya di kamar mengiringi keberangkatan ibunya. Keseharian ibunya yang berjualan di pasar membuat Mia menjadi sosok wanita mandiri bagi keluarganya, karena hampir semua pekerjaan rumah bisa dia kerjakan. Hal ini menjadi salah satu daftar panjang yang membuat diriku susah memiliki waktu dengannya untuk menghabiskan waktu bersama. Bahkan hanya untuk sekedar ciuman, selama 3 bulan berpacaranpun aku belum berhasil sama sekali melakukannya. Hngga tiba-tiba semuanya mulai berubah..?! Kini ibu Mia telah memutuskan untuk menikah kembali, bahkan dengan pria berusia 35 tahun, jauh lebih muda 10 tahun dari usia ibunya itu. Dan sejak adanya ayah tiri di dalam kehidupannya, kini Mia sedikit demi sedikit mulai memberontak dan sering menghabiskan waktunya keluar untuk berpacaran secara aktif denganku. “Yank, pulang sekolah ketemu yuk..!” ucap Mia. “Iya, aku tunggu di tempat biasa ya?!” jawabku. Semakin sering interaksi yang terjadi di antara kita di sela-sela jam pelajaran di sekolah. Dimulai dari sebuah ciuman, kini Mia sudah terbiasa membiarkan diriku bermain dengan toket kecil dan bahkan bagian luar selangkangannya. Mia pun mulai tidak keberatan untuk sedikit memainkan kontolku dengan tangannya bahkan juga untuk menciuminya. Beberapa bulan aktivitas kami berpacaran seperti itu, semakin lihai Mia bisa melakukan blow job terhadap kontolku. Dan walau selalu menolak ketika ingin kusetubuhi, Dia tidak keberatan ketika jari jemariku memainkan ujung klirotisnya. “Ahh…bentar yank berhenti dulu, geli yank!!” ucap Mia menghentikan gerakan jari tanganku bermain diselangkangannya “Emut yank..?!” Pintaku sambil membuka resleting celana. Di gudang kosong sekolahku yang terbengkalai, kami biasa berpacaran karena jarang adanya kehadiran orang lain yang cukup aman selama ini untuk aktivitas itu. Semakin hari sangat terlihat, Mia mulai sering mengajakku untuk bercumbu karena rasa stres yang dimilikinya bisa teralihkan akibat hal itu. Dan tak terasa ketika 3 bulan menjelang hari kelulusanku, Mia mulai memberanikan diri mengajakku untuk benar-benar bisa menyetubuhinya.​
❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁ DI KAMARNYA​
Hari minggu itu hampir seluruh anggota keluarga Mia pergi berkunjung ke desa rumah orang tua ayah tirinya, yang hanya meninggal kan kakek serta dirinya sendiri di dalam rumah. Hal itu tidak kami sia-siakan sehingga ketika siang harinya, aku menuju ke rumah Mia yang berjarak 4 km dari tempat tinggalku. “Kakekmu mana?” tanyaku.

“Biasa kalo jam segini tidur di kamar belakang, aman yank..” jawabnya sambil tersenyum.

Melihat situasi dan tempat yang mendukung, seketika aku langsung mulai mendorong Mia terbaring di tepian ranjang ketika baru saja memasuki kamar kecil itu sembari menutup dan mengunci pintunya.

Sedikit menindih di atas tubuh Mia, aku mulai melumat habis dan memainkan lidahnya dengan mulutku cukup agresif.

Melihatku yang mulai membuka kancing bajunya satu persatu, Mia pun ikut membantu dengan mulai membuka kerudung yang dipakainya.

Cukup santai aktivitas kami saat itu..

Tanpa melepas bra yang ada, aku mulai mengeluarkan puting tocil Mia menggunakan tangan dan memainkannya dengan jariku selama proses ciuman itu terjadi.

Hanya terdengar sedikit erangan dari mulut Mia sesekali tanpa adanya pembicaraan yang terjadi antara kaki berdua.

Terjadi lama hingga kini tanganku mulai ke bawah menuju dan menerobos, menyingkap rok panjang hitam yang dipakainya.

Dan mulai berpindah menghisap puting kemerahan itu, sembari memainkan selangkangan Mia dari luar celana dalam yang dipakainya.

“Aehmm..” erangan kecilnya

Tak cukup dengan itu, karena tempat aman yang bebas dari gangguan. Aku mulai beranjak bangun membuka celana yang ku pakai, sembari melihat Mia yang sedang menanggalkan pakaian dan menelanjangi dirinya sendiri.

“Kok dibuka semua yank?!” tanyaku

“Gak apa yank, biar gak ngeribetin ganggu..” jawabnya tersenyum.

Sontak kaget datang dalam pikiranku, karena baru kali ini aku melihat Mia berdiri di depanku tanpa tertutup benang sedikitpun.

Entah kenapa dirinya melakukan hal itu, tapi ketika melihat kontolku yang sudah keluar dari sarangnya?! tanpa berbicara, Mia langsung berjongkok dan mulai melakukan blow job andalannya kepadaku.

“Enak yank..” ucapku menanggapi permainan lidahnya.

Sebagai anak SMA yang masih bau bawang, kala itu ingin rasanya diriku segera menumpahkan lendir yang tak tertahankan ke dalam mulut Mia.

Tapi karena tidak ingin semua berakhir secepat itu ketika melihat tubuh bugil Mia di depanku, aku mulai menghentikan hisapan mulutnya kepada kontolku.

Dan beralih merobohkan Tubuh Mia hingga terbaring kembali..

“Berbaring bentar yank..” ucapku.

Aku mulai menjilati klirotisnya sambil mengangkat paha Mia mengangkang dengan kedua tanganku.

Basahnya air liurku dan lendir memek Mia bercampur, kini tangannya mulai sedikit menahan dan menjambak rambut kepalaku. hingga…

“Masukin yank ..!” ucapnya

“Yakin ga apa yank?” tanyaku kaget menanggapi permintaanya.

“Iya yank, ayo aku udah gak tahan pengen tau rasanya..?!” pinta Mia memelas. Bersambung..​
❁✷¤ ═══════✿═══════ ¤✷❁ NEXT >​