Cara Lain Mencintaimu

Perkenalkan,namaku Vian. Umurku 24 tahun,masih berusaha keras mencari ijazah sarjana. Aku tidak cukup tampan untuk menjadi idaman ,but,setidaknya masih diberkati fisik yang cukup menarik dibalut dengan kemampuanku merangkai kata,menyertaiku pada perjalanan mencintai makhluk terindah ciptaan Tuhan : wanita. Akhir-akhir ini,aku cukup rutin berkomunikasi dengan mantan kekasihku,namanya Ega. sebenarnya menyebalkan,memiliki batas sebagai seorang teman dengan wanita sepertinya. Hati berkata lain,aku tak mampu membohongi diriku sendiri bahwa aku masih menyayanginya. Deskripsi singkatnya, Ega seumuran denganku, badannya langsing,nggak cukup tinggi,tapi berisi. Benar-benar sempurna bentuk payudara dan lekuk pinggangnya,dilengkapi pantat yang cukup kencang dibalur kulit bening yang sungguh menggoda. Rambutnya sebahu,dan dia kerap mengikatnya..memperlihatkan lehernya yang sering menjadikanku vampir dulu karena gemas ingin mengigit lembut kulitnya. Wajahnya terkesan judes,but sangat manis saat tersenyum. bonusnya,bibirnya merekah sempurna,selalu membuatku lupa waktu saat kami berciuman. hmm,teman-teman pasti bisa paham kan kenapa aku sulit move on? hahaha. Singkat cerita,suatu hari Ega menghubungiku untuk mengajak bertemu. Sempat ragu karena aku sendiri pasti gak sanggup mendengarkan curhatan masalah pribadinya,tapi rinduku sungguh tak tertahan karena kami sudah lama tidak bertemu. Okelah,kumantapkan hati ini untuk berangkat dan menemuinya sebagai teman. Pukul 5 sore,sesuai janji,kami bertemu di rumahnya. Sambil menunggu pagar terbuka,aku memikirkan berbagai kemungkinan dan kata jikalau bertemu keluarganya..maklum,mantan pacar. tiba-tiba pagar terbuka,entah nasib baik atau kebetulan,sama sekali tidak ada kendaraan di dalam rumahnya : Sepi! . Dia menunggu di dekat pagar dengan mata berkaca-kaca,mukanya memerah. “hei,kamu kenapa?” tanyaku membuka percakapan. Bukan jawaban yang keluar dari bibirnya,melainkan pelukan…erat,saking eratnya dadaku sungguh tertekan oleh payudara moleknya yang terbungkus tank top hitam ketat (jangan bayangin penderitaan joni dibawah). “ga? kamu kenapa sih? hmm gimana kalo kita bahas di dalem? sungkan diliat tetanggamu” ucapku dewasa sambil melepas pelukannya,sok suci dikit lah..haha. Dia lantas menutup pagar,melewatiku langsung duduk di ruang tamu menungguku. Sungguh menyebalkan,dia memakai celana pendek yang menjelaskan satu kata : pahanya putih,mulus dan bersih. Sial. Saat aku duduk disebelahnya,dia langsung bertanya “kamu masih sayang aku gak?” ucapnya polos dengan muka yang masih memerah karena tangisan. “kenapa kamu tanya gitu?” jawabku dengan nada polos. “jawab,please” sahutnya. “iya,tapi aku masih tahu diri. kita dulu pacaran dan gagal,sekarang kamu punya cowok yang lebih baik kan? anggep aja aku sayang kamu sebagai temen” tegasku dengan rasa berkecamuk di dada. “aku bertengkar sama dia” jawabnya singkat. Biasanya,seorang teman pasti menanyakan sebabnya,alasannya,masalah apa,lalu diberi saran. But,hell no! aku mantannya,jelas gak bisa nglakuin itu dong? terdiam sambil memikirkan apa yang harus kulakukan,dia mengulangi pelukannya! “aku lagi ada masalah sama keluarga juga,aku pengen sharing ke temen mereka pada sibuk sendiri,salah aku kalo sekarang butuh kamu?” tanya dia dengan manja. Aku berlagak bingung sambil menata nafas dan pikiranku,memberi jeda pada joni di bawah yang mulai berontak (pasti tau kan rasanya?) Kubalas pelukannya,tubuhnya lemas dan hangat. Ya,dia benar-benar tertekan,bingung,mempertegas kalau dia sekarang adalah wanita yang rapuh. Kubelai lembut rambutnya,kemudian kucium ringan keningnya. “aku pasti selalu ada buat kamu. dulu aku buat kesalahan dan aku bener-bener nyesel,ga. but sekarang hidupmu udah beda…kamu punya cowok yang jauh lebih baik… bertengkar wajar,kalian butuh itu untuk saling mengenal lebih dalem lagi. Keluargamu? mereka pasti marah juga demi kamu,mereka sayang kamu,ega” jawaban kerenku membuat air matanya jatuh lagi. reflek kuusap air matanya,kupegang pipi hangatnya dan kutatap dalam matanya hitamnya (bukan hipnotis,beneran). “tenang aja” jawabku singkat sambil tersenyum. Tanpa kami sadari,wajah kami sangat berdekatan. Aku bisa merasakan nafasnya,melihat bibir merahnya yang merekah,tangan kami saling melingkar di bahu masing-masing. Entah siapa yang memulai,pelan tapi pasti kami berciuman lembut. Aku sedikit ketakutan karena tidak tahu siapa yang ada di rumahnya sekarang,daripada kepergok? kuakhiri ciuman hangat nan singkat itu. Ega mengerti kekhawatiranku,tanpa kata langsung melanjutkan ciuman denganku,angresif,penuh nafsu. Lidah kami benar-benar beradu,melampiaskan hasrat tersembunyi pemiliknya. “gak ada orang,kok” jelasnya… “please,aku bener-bener butuh kamu… hari ini aja,aku pengen kita pacaran kayak dulu” pintanya dengan manja. Kuperhatikan lagi,dia bener-bener lepas kontrol.. wajahnya sungguh menggairahkan dengan tatapan berat penuh harapan. Kacaunya,aku sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Tidak ada kata lagi yang bisa dirangkai. Cuma satu kata yang jelas dikepalaku,nafsu! Tanpa basa basi kulanjutkan ciuman tadi. Kurebahkan tubuhnya disofa,kami saling berbalas ciuman dengan liar… tanganku,tanpa perintah,langsung merayap di dadanya,menelusuri gundukan indah yang tertutup tank top hitam. Kuciumi telinganya,dengan nafas yang sengaja kubuat tak beraturan merangsangnya.. membuat Ega hanya bisa memejamkan mata sambil mengigit bibir bawahnya. Ega semakin liar,tangannya meraba tubuhku dan adik kesayangan yang tetutup celana,joni. Tank top itu akhirnya terlepas,menyisakan bra hitam yang menutupi payudara bulatnya. Sorry,bra itu hanya kuturunkan,tidak terlepas,but cukup untuk melepaskan tekanan di dadanya. Putingnya terlihat,pink kecoklatan,bentuknya menggemaskan. Kugigit lembut,kusedot,dan kumainkan dengan lidah tanpa ampun. Perutnya rata,menunjukkan jalan yang jelas ke bawah dengan indah. sepintas kami saling bertatap muka dan Ega hanya tersenyum manis padaku.. menununtunku untuk bergerilya lebih kebawah lagi,haha. Setiap kecupan dan jilatanku mengakibatkan desahan lembut darinya “mmhhhh” sambil memainkan rambutku dengan kedua tangannya. Dengan sedikit paksaan kuturunkan celana pendeknya,menunjukkan celana dalam hitam yang rupanya satu set dengan bra nya. Nakalnya,Ega memakai set pakaian dalam dengan hiasan renda dan transparan di bagian pinggir,kolaborasi terbaik dengan kulit putih yang ditutupinya. Sekali lagi sorry, celana dalamnya gak kulepas,kusingkap sebagian sehingga terilihat miss V Ega yang terawat,harum nan rapat. Kujilati lembut,sesekali lidahku bermain di dalam,multitasking tanganku melepas celana dan memamerkan joni membuat ega semakin tak karuan terangsang. “mmhh agak keatas….mmh…. iya itu…. enak bangeeeet…….ah….aaaaaahhh……” Ega meracau kenikmatan. Tangannya semakin erat mencengkramku,pahanya semakin menjepit kepalaku… “aaahh…akhhhhh!!!!!” Ega berteriak kenikmatan,menarik badanku ke atas dan menjepitnya dengan kaki mulusnya “masukiin…mmhh…” pintanya sambil meraba mencari si joni dengan nafas tak beraturan. Aku hanya tersenyum,kurebahkan diriku,Ega tanpa perintah langsung duduk diatasku,mengarahkan joni menuju kenikmatan. “mmhmhhhhh” desahnya saat joni memasuki tubuhnya.. Gila! Ega benar-benar basah,but gak ada tanda sama sekali miss V nya melonggar! sama seperti beberapa tahun lalu saat kami masih pacaran,vaginanya masih rapat dan mencengkram joni tanpa ampun. Ega dengan liarnya menggerakkan pinggul…tangannya memelukku erat..payudaranya menekan dadaku yang baru saja dengan paksa ditelanjanginya. Pantat bulatnya kuremas,sesekali kulepaskaan agar berbenturan dengan kulitku menciptakan suara “pok…pok…pok” yang semakin lama semakin cepat ritmenya,berkolaborasi dengan desahan kami yang tenggelam dalam nafsu. Aku bisa merasakan Ega mulai kehilangan tenaganya dengan lemas mengerang kenikmatan… tapi naluriku berkata lain : gak kasih nafas! kucabut joni,kubalik tubuh ega,kurapatkan kakinya. “adduuuh..jangan…isitirahat bentar viiii…” mintanya dengan manja. Aku? semakin kesetanan! pantat bulatnya kini menghadapku,lekuk pinggang langsing memperindahnya. Tanpa kode,kumasukkan joni dengan cepat…bleeeshh… Ega terkejut,kepalanya terangkat,”aaahhhh….mmmhhh….kamu nakal!” gerutunya..bodoh amat…doggy style adalah gaya favorit joni…kuhentakkan pantatnya dengan ritme cepat dari awal! Ega hanya bisa mendesah…tanganya berusaha meraih badanku dibelakangnya… tanganku menahan dadanya sambil meremas payudara bulatnya yang bergoyang dengan cepat. “aah…aaaaahh….ampun viiii…enak banget…aku udah gak kuaaat” ucapnya dengan nada yang semakin keras. Aku pun juga sudah diujung tanduk,mendesah di telinganya berbisik “aku mau keluar,gaa….mhh” sambil menjilati dan menciumi leher hingga telinganya. “aah…aaah….aaaaaah!” Ega orgasme untuk kesekian kalinya,membuatku kehilangan fokus untuk mempertahankan kenikmatan ini. Kutarik keluar Joni,kujepitkan diantara pantat bulat Ega,kugesekkan dengan cepat hingga akhirnya spermaku menghiasi punggung mulusnya. Kami tergeletak lemas…kupeluk Ega dari belakang,dia berbalik dan menciumiku mesra… “makasih,vii” ucapnya singkat…aku hanya tersenyum,lantas membisikinya “aku akan selalu ada buat kamu,entah walaupun kita cuman temen,aku gak akan pernah ninggalin kamu,ga” Kami saling tersenyum,menikmati momen dengan ciuman diiringi suara detakan jam..hening…aku hanya bisa tersenyum sambil memeluk hangat tubuh Ega,menutupi kesedihanku yang tidak bisa memlikinya. Maklumin ya agan2,ini thread pertama ane,mohon maaf kalo masih agak kacau penceritaannya… ane terbuka buat saran atau kritik,semoga kedepannya bisa memanjakan dan memuaskan fantasi agan semuanya.

 

Gallery for Cara Lain Mencintaimu